NovelToon NovelToon
Sangkar Emas Sang Mafia

Sangkar Emas Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Angst / Penyesalan Suami
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Yanuarita

Dalam penampilan berkacamata, Daniel Fernandez Oxxon (24 tahun) menyembunyikan rencana balas dendamnya di balik senyuman yang manis nan tampan.

Lariette Julliana Oxxon (21 tahun) telah terperangkap di dalam sangkar emas kontrak pernikahan dengan mafia kejam tersebut dan menjadi bagian dari rencana balas dendam pria berwajah hangat namun berhati dingin itu.

Untuk keluar dari cengkeraman Daniel, Lariette menyusun misi pelarian dirinya. Namun siapa sangka semua menjadi sia-sia saat terungkap bahwa selama ini Daniel memasang mata-mata di sekitar Lariette yang tidak lain adalah pelayan pribadinya sendiri. Merasakan begitu pedihnya pengkhianatan, membuat Lariette mengubah arus pelarian dirinya. Dia mencoba merayu Daniel dan memanfaatkan pria itu untuk menyingkirkan orang-orang yang pernah sangat dia percayai, lalu berniat menusuk Daniel dari belakang di kemudian hari. Mungkinkah Lariette berhasil pada rencananya kali ini dan membuat Daniel bertekuk lutut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yanuarita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eros Lazuardi Hill, Tahanan Rumah

'Aku tidak ingin berpapasan dengan Roan!'

Setelah memasukkan Jelita ke sebuah sel, Roan langsung pergi dari ruang bawah tanah, membuatku lantas bersembunyi darinya.

Kegelapan menyelimuti saat pintu masuk satu-satunya ke ruang bawah tanah ditutup oleh pria itu. Langkahku sampai harus menyusur di bawah cahaya dari lampu petromax, merambat pada dinding yang terasa dingin ketika disentuh.

"Apa kamu menyesalinya?" tanyaku saat sudah berada di depan sel.

Meski gelap, aku masih dapat melihat dua sosok di dalam sana. Dari banyaknya sel yang ada di ruang bawah tanah, mengapa juga Roan harus menempatkan Jelita bersama dengan Bliss. Membuat kedua wanita itu mendongak menatapku penuh harap.

"Sa-saya menyesal, Nyonya." Itu suara Bliss yang sudah sangat berantakan. Bibirnya kering, tubuhnya menjadi lebih kurus walau baru dua hari.

Sementara Jelita yang tak tahu menahu perihal Bliss, hanya menatap wanita itu heran.

Aku memalingkan wajah dari Bliss, tak ingin merasa iba untuk wanita yang bahkan rela menusukku dari belakang, kini pandanganku mengarah pada Jelita yang juga beralih menatapku.

"Nasibmu akan menjadi seperti dia kalau tidak mendengarkan penawaranku," ucapku tanpa kenal takut. Di ruangan serahasia ini, tidak mungkin Daniel memasang CCTV juga. Hanya gema dari suaraku saja sudah bisa menandakan betapa tak berpenghuni tempat ini.

"Apa maumu, Nyonya Oxxon?" tanya Jelita waspada.

"Aku ingin memberikanmu kesempatan untuk bisa memiliki suamiku," kataku percaya diri. Dan hal itu membuat Jelita tergugah, lalu aku kembali berkata, "Caranya... dengan bekerja sama denganku. Selain bisa bebas dari tempat ini, kamu juga punya banyak kesempatan untuk menggoda Daniel. Aku tidak peduli, asalkan cara yang kamu gunakan tidak merugikanku."

"Mengapa Nyonya ingin saya bekerja sama? Kita bukan pihak yang bisa akur," sahutnya ada benarnya.

Menciptakan kekehanku yang memekakkan di seantero ruang, "Secara logika... mana ada seorang istri yang ingin suaminya direbut oleh wanita lain. Tapi aku berbeda, aku tidak menginginkan kasih sayang Daniel, dan aku tidak berniat mendambakannya. Jadi, asalkan kamu membantuku, hanya menjadi orang terdekatku yang bisa membantuku sampai aku mampu melepaskan diri dari Daniel dan membalaskan dendam padanya, kamu bisa melakukan apapun untuk membuatnya jatuh hati."

"Bagaimana kalau aku berkhianat?" tanya Jelita langsung mendapat kedikan dagu dariku yang menunjuk pada Bliss.

"Nasibmu akan menjadi seperti dia. Itu baru dua hari di penjara bawah tanah, bagaimana kalau seminggu? Sebulan? Atau mungkin bertahun-tahun? Aku bisa dengan mudah membuatmu masuk kembali ke sel," ucapku menakutinya. Tapi itu bukan sekadar ancaman. Nyatanya, Jelita pasti berpikir, jika karena kesalahan pada masakan saja bisa membuatnya dikurung, lalu bagaimana kalau sampai dirinya dikatakan membuat masalah yang lebih besar? Bukankah nyawanya yang akan melayang?

Aku melihat Jelita memegangi lehernya, pasti dia sedang membayangkan saat kepalanya tak berada lagi di tempatnya.

"Bagaimana?" tanyaku memastikan.

Tanpa pikir dua kali, Jelita mengangguk yakin, dia menjawab dengan cepat, "Saya mau, Nyonya. Tapi Anda harus menjamin nyawa saya sampai Anda punya kesempatan untuk melarikan diri dan balas dendam."

"Bukan masalah sulit. Pastikan kamu menggoda Daniel dengan benar, aku tidak ingin ikut campur pada hal yang satu itu," kataku angkat tangan.

"Ya, Nyonya."

Sahutan Jelita langsung kubalas harapan, "Tunggu di sini, aku akan membujuk Daniel untuk mengeluarkanmu dan tetap menempatkanmu di sisiku."

"La-lalu bagaimana dengan saya, Nyonya?" sela Bliss menunjuk wajahnya sendiri kepanikan saat melihatku berniat pergi seusai menyelesaikan percakapan dengan Jelita.

Bukannya menggubris, aku justru memalingkan wajah dan pergi tanpa peduli. Membuat Bliss berkali-kali memanggilku, "Nyonya... Nyonya! Apakah Anda akan membiarkan saya di sini terus?"

Langkahku malah semakin menjauh, masih tak mengacuhkannya, mendadak atensiku menangkap hal aneh di dalam salah satu sel lain saat perjalanan kembali.

"Huh? Ini bukankah...?" Ucapanku terpungkas ketika orang yang berada di dalam sel menyadari keberadaanku.

Lelaki itu berujar, "Tolong keluarkan aku, dan aku akan membantumu membalas dendam pada Daniel Fernandez Oxxon."

Aku menyeringai sinis, "Bagaimana kamu akan membantuku, kalau untuk keluar saja kamu masih membutuhkan bantuanku?"

Dia mengeratkan gigi-giginya marah, "Aku bisa melakukan apapun untukmu sebagai gantinya."

Penawaran yang menarik, tapi sayangnya aku tidak bisa langsung percaya, "Bagaimana caranya aku bisa percaya kepadamu? Bisa saja setelah keluar nanti kamu malah melarikan diri sendirian."

Sejenak pria seumuran dengan Daniel itu tengah berpikir, lalu dia melepaskan cincin yang ada di jari kelingkingnya dan menyerahkannya padaku, "Ini. Sebagai jaminan."

"Apa bagusnya cincin ini?" remehku. Tapi tetap menerimanya. Aku mengamati cincin pemberian pria itu, selagi dia menjawab, "Itu cincin yang menandakan bahwa seseorang yang mengenakannya layak diakui sebagai kepala keluarga, atau berkedudukan setara dengan kepala keluarga Hill. Kepala cincin itu juga bisa dijadikan sebagai stempel. Jadi, selama berada di wilayah kekuasaan Hill, kamu bisa melakukan apapun setingkat dengan kepala keluarga."

"Wohoo... rupanya ini barang yang berharga," sahutku langsung memakainya di jari tengah, "Tapi perkataanmu yang ingin melakukan apapun untukku masih berlaku, kan?"

"Tentu saja. Selama aku tertahan di sini, aku tidak akan bisa melakukan apapun untuk meneruskan keluarga."

Jawabannya meyakinkan, tetapi aku tetap menyembunyikan ketertarikan dan malah berkata, "Baiklah, tunggu di sini. Aku akan segera mengeluarkanmu."

"Kapan?"

"Setelah kembali dari Acara Tahunan D'Costa," balasku dengan berani, padahal aku sendiri belum tahu apakah Daniel akan mewujudkan keinginanku untuk mengeluarkannya.

"Sebelum acara, bagaimana? Kalau bisa biarkan aku ikut denganmu di acara itu," tawar-menawarnya. Aku mendengus mendengarnya.

"Ini bukan waktunya kamu memilih," sahutku tegas.

Membuat pria itu berkata lagi, "Kali ini saja. Aku ingin melakukan sesuatu di sana."

"Baiklah, aku akan membujuk Daniel dulu. Jangan berani-beraninya kamu membuat masalah saat ikut denganku di Acara Tahunan D'Costa. Aku juga punya urusan di acara itu, Tuan Muda Hill," sahutku memperingati.

Pria yang bernama lengkap, Eros Lazuardi Hill, atau yang kerap disapa Eros Hill itu membalas, "Bukankah kamu membutuhkan informasi mengenai kematian kedua orangtuamu makanya kamu merencanakan balas dendam pada Daniel Oxxon? Aku bisa membantumu."

Keluarga Hill terkenal karena merupakan satu-satunya keluarga yang melahirkan informan ternama secara turun-temurun. Tidak heran bila Eros mengetahuinya.

"Ya, itu akan menjadi tugas pertamamu setelah aku berhasil membujuk Daniel," kataku tak habis pikir, untuk apa juga Daniel mengurung Tuan muda dari keluarga Hill. Lagipula, mengapa juga Eros bisa tertangkap oleh Daniel? Dan mengapa sampai dikurung segala? Pasti ada yang ingin Daniel lakukan pada Eros!

Aku melenggang berniat keluar, namun... ceklek, ceklek... pintu dikunci dari luar, ini pasti perbuatan Roan, membuatku jadi tidak bisa apa-apa. Ruangan yang kedap suara dan berisi para tahanan rumah.

Aku mengambil posisi duduk di depan sel Eros. Pria itu kelihatan jauh lebih berantakan daripada Bliss. Sebenarnya sudah berapa lama dia dikurung? Sambil mengamatinya, aku menunggu seseorang mencariku hingga ke ruang bawah tanah.

Bersambung....

1
Yanuarita
Jangan lupa beri bintang lima yaa :)
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!