Gerhana Bulan Ditengah Terik Mentari

"Kenzo kamu..."pak Rudi tidak melanjutkan ucapannya saking jengkelnya.

"Kenzo kembali ketempat duduk kamu sekarang"pinta pak Rudi sambil menahan amarah.

kemudian pak Rudi menghapus hasil jawaban yang diberikan Kenzo tadi.

brak.

pak Rudi menggebrak meja.

sontak saja tindakan pak Rudi membuat semua murid terkejut"Kalian pikir kalian siapa ha!??,pergi bersekolah jika mau mengerjakan tugas disaat sedang mood saja!.Ini tempat menimba ilmu bukan taman bermain!"seru pak Rudi penuh amarah.

semua yang berada diruangan itu langsung tertunduk diam.

"maaf pak,aku sebenarnya bisa mengisi semua jawabannya dengan benar,hanya saja perjanjian antara aku dan oma nggak bisa dilanggar"batin Kenzo.ia ikut menunduk kepala seperti murid lainnya.

hening..

tidak ada suara kecuali suara detakan jam didinding.

satu jam kemudian jam belajar terbuang sia sia.

tring.

suara bel tanda jam belajar sudah berakhir membuat semua murid saling melempar tatapan.

"Pulang! yang ingin pulang silahkan!"pak Rudi mempersilahkan mereka pulang,namun terlihat jelas dari raut wajahnya kalau saat ini benar benar ingin meledak.

"Oke"sahut Devan,dengan santainya Devan meraih tas punggung sekolahnya pergi keluar dari ruangan itu.tindakan Devan pun diikuti oleh murid lainnya.satu persatu mereka pergi meninggalkan kelas itu.

hingga kemudian hanya tersisa Kenzo seorang diri.kini giliran Kenzo mengambil tas miliknya kemudian beranjak.

pak Rudi menunduk kepala dan bertumpu pada tangannya.

tiba-tiba pak Rudi mendengar suara seseorang sedang menulis pada papan tulis.ia pun mengangkat kepala untuk melihat siapa yang menulis tersebut.

deg.

ia terkejut saat melihat ternyata orang itu adalah Kenzo.

"Saya sudah menulis jawabannya dengan benar,mohon bapak jangan memberitahu siapapun tentang ini"ujar Kenzo sambil menatap pak Rudi dengan tatapan dingin.

pak Rudi hanya bisa melongo saking terkejutnya.

"Dia sebenarnya bisa mengisi soal itu tapi kenapa tadi..."

"Bapak harus ingat pesan saya barusan"ucap Kenzo mengingatkan Rudi.

"I iya!"jawab Rudi terbata bata.

setelah mendengar jawaban dari Rudi Kenzo langsung pergi dari sana.

di luar ruang kelas.

Kenzo kembali mengingat momen disaat dirinya berbalik masuk kedalam kelas lalu mengerjakan soal yang berada di papan tulis.

suara alarm pada jam tangan yang ia pakai membuat Kenzo terkejut kemudian berlari kencang keluar dari area sekolah.

sepuluh menit kemudian ia sudah sampai diperusahaan lengkap dengan seragam kerjanya.Kenzo bekerja hingga larut malam dan kemudian pulang untuk beristirahat.

"pak silahkan"seorang pria seusia dengannya mengarahkan Kenzo agar masuk keruang rapat dimana semua orang sudah menunggu kehadiran kenzo sejak 15 menit yang lalu.

dia bernama Satria,asisten Kenzo diperusahaan.Tanpa menunggu Kenzo memintanya Satria langsung menyerahkan map berisi proyek yang akan dibahas.

next time.

Kenzo masuk keruangannya sambil memegang kepalanya yang terasa pusing

"Ah,kenapa kepalaku tiba-tiba sakit begini?"tanya nya dalam hati.

sambil berjalan sempoyongan Kenzo masuk kedalam ruang istirahat.

bruk.

tubuhnya ambruk sebelum mencapai tempat tidur"Argh!,oma!"disaat sedang kesakitan Kenzo menjerit memanggil Hazel.

saat terbangun Kenzo tiba-tiba melihat seseorang yang sangat mirip dengan dirinya,hanya saja tangan dan mulut orang itu berlumuran darah.

dalam keadaan panik Kenzo tetap berusaha terlihat tenang dan ia pun bertanya kepada sosok yang mirip dengan dirinya tersebut"Si siapa kamu?"

sosok itu hanya tersenyum,kemudian mengulurkan tangannya.

dengan perasaan ragu Kenzo pun menyambut uluran tangannya.seketika itu juga makhluk itu langsung tersenyum kemudian menyatu dengan tubuh Kenzo.

deg.

"Argh!!"

Kenzo berteriak kencang.

"bos bangun!"teriak satria sambil menampar pelan wajah Kenzo.

tak lama kemudian Kenzo akhirnya membuka mata.

Kenzo kembali memegang kepalanya yang masih terasa sakit"Apa yang terjadi?"tanya nya kepada satria.

"Tadi kamu pingsan"jawab satria jujur.

deg.

"Pingsan?"batin kenzo.

"Bos,apakah kamu sedang sakit? ayo kita pergi kerumah sakit untuk mendapatkan vitamin"ajak satria.

"Nggak perlu"tolak Kenzo.

"Aku mau pulang dulu"ucap kenzo sambil beranjak turun dari atas tempat tidur.

"Tapi...

"Nggak pakai tapi tapi"potong Kenzo sambil menepuk pelan bahu Satria kemudian pergi dari sana.

satria hanya mampu menggeleng kepala sambil berjalan mengikuti Kenzo.

#Kenzo kembali tersadar dari lamunan nya tentang masa lalu.

"Kalau dipikir pikir mimpi itu tidak seperti mimpi,adegannya terasa seperti nyata"gumam Kenzo,ia sangat penasaran dengan mimpinya satu tahun yang lalu"Apa aku juga punya kembaran seperti cerita Edzard dan Alex,terpisah dari bayi?"pikirnya.

haish!"

cepat cepat Kenzo menepis isi pikirannya yang bertambah sempit dan ngelantur.

tidak terasa ia sudah sampai dirumah"Awas saja kamu Nara!"gumam Kenzo sambil menahan rasa jengkel.

"nara!!!!!"

suara bariton milik Kenzo menggelegar memenuhi seluruh sudut disetiap ruangan dirumah tersebut.

Nara yang sedang asik bermain game dilaptopnya langsung terkejut,ia langsung mematikan laptop kemudian mematikan lampu kamar lalu masuk kedalam selimut.Tidak lupa ia menghidupkan penerang cahaya diponselnya"Abis gue!!"cicitnya.

tidak habis akal Kenzo langsung mencoba menelpon ponsel gadis nakal itu,namun tidak tersambung karena Nara sengaja mematikan sinyal ponselnya,sebelum Kenzo sampai dirumah Nara sudah siap dengan persiapannya,ia mengaktifkan mode pesawat agar pamannya tidak bisa menghubungi dirinya.

suara benda dibanting dengan kasar terdengar jelas sampai ditelinga Nara"Di dia beneran marah?"dalam hatinya.Nara tidak menyangka Kenzo sangat marah hanya karena ia pergi bersama Devan.

karena merasa takut Nara pun langsung keluar dari dalam selimutnya lalu membuka pintu kamar.Penampakan diluar kamar sangatlah diluar nalar,sangat jauh dari yang ada didalam otak Nara.

"Om ken!!!"serunya kesal

Kenzo menoleh"Ada apa?"tanyanya.Sesekali ia menyesap wine dari gelas kecil yang dipegangnya.

Nara mengarahkan tatapannya kearah benda yang berserakan dilantai"Jadi suara terjatuh tadi?"tanya nya.

"Botol wine"jawab Kenzo santai

tanpa disadari oleh Nara sudut bibir Kenzo tertarik sedikit,sangat tipis sehingga disaat Nara kembali menatap Kenzo ia tidak menyadarinya.

merasa dikerjai oleh Kenzo Nara pun langsung kembali masuk kedalam kamar,tidak lupa ia menghentak kaki kelantai saking jengkel.

tentu saja Kenzo tidak peduli dengan kemarahan gadis kecil itu,ia melanjutkan acara minumnya sambil ditemani alunan lagu dari artis favoritnya.

brak!

suara pintu tertutup membuatnya sedikit terkejut,setelah Nara benar benar sudah masuk kedalam kamarnya Kenzo langsung meletakkan gelas dari tangannya keatas meja.

sorot matanya berubah tajam"Nara,kamu benar benar menguji kesabaranku.Jangan salahkan aku kalau sampai terjadi sesuatu"ucapnya pelan,ia meraih gelas wine diatas meja lalu menenggaknya sampai habis.

ditempat Lain

"kamu menyamar saja sebagai Alex,sangat tidak mungkin memberitahu Nunung tentang meninggalnya Alex"usul Aiden.

"Ya,itu ide bagus"Rose menyetujui ide Aiden.

"Nunung memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi dan kolesterol yang cukup tinggi,dia tidak akan bisa menerima guncangan sekecil apapun lagi"terang Aiden,ia tahu betul kondisi kesehatan Nunung.

beberapa kali Edzard mengusap wajahnya mengingat perkataan kedua orang tua angkatnya"Baiklah"gumamnya