NovelToon NovelToon
Bukan Wanita Suci

Bukan Wanita Suci

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Konflik etika / Cinta pada Pandangan Pertama / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Arif C

Aku adalah wanita yang tak bisa bekerja. Satu-satunya cara untukku mendapatkan uang adalah menjajakan diri. Akan kutukar harga diri menjadi uang, demi menghidupi ibu.

Dia memang tidak mengajariku untuk melakukan hal ini. Tapi ini adalah satu-satunya cara untuk kami bertahan hidup.

"DASAR PELAC*R!"
"TIDAK PUNYA HARGA DIRI!"
"BAGAIMANA RASANYA DITIDURI BANYAK LAKI-LAKI?!"

... dan masih banyak lagi cemoohan yang aku terima dari mereka. Jika mereka lebih suci dariku, kenapa mereka tidak membantu masalah ekonomi kami? Jika saja ada yang membantu, aku tidak perlu susah payah digagahi oleh banyak pria hanya untuk uang!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arif C, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14

"Sungguh, Anna! Bukan aku yang menggoda Jimmy. Justru dia yang menawar dirimu lewat Tuan Lukas," papar Laura berusaha menjelaskan kepada Anna, supaya dia tidak salah paham.

Tetapi Anna tetap saja berada dalam amukan emosi yang begitu tinggi.

"Persetan dengan semua itu, kamu memang tidak tahu diri! Latanya kamu tidak ingin menjadi wanita penghibur tetapi nyatanya kamu malah merebut pelangganku, dasar munafik!" amuk Anna lagi.

"Aku juga tidak ingin melayani Jimmy atau siapapun, Anna. Tetapi Tuan Lukas yang memaksaku untuk melakukannya? karena utangku kepada Tuan Lukas belum lunas," Laura kembali mengurai alasannya agar Anna meredakan amarahnya kepada Laura.

Namun Anna tetap menatap Laura dengan sorot mata yang tajam. Kini Anna malah menganggap Laura sebagai musuh dan saingan terberatnya.

"Sekali munafik tetap saja munafik. Aku benci padamu Laura! Lihat saja nanti apa yang akan aku lakukan kepada dirimu!" seri Anna sambil mendorong tubuh Laura.

Sehingga punggung Laura terhempas agak sedikit keras ke dinding. Laura merasa terkejut saat mendengar ancaman dari Anna.

Anna pun kemudian meninggalkannya begitu saja dengan perasaan marah dan kesal pada Laura.

'Sungguh Anna, aku tidak bersalah dalam hal ini! Aku tidak tahu kalau Jimmy adalah pelangganmu," ucap Laura dalam hatinya.

Tetapi nasi sudah menjadi bubur, Anna kini sudah terlalu membenci Laura. Laura pun melangkahkan kaki dengan gontai ke kamarnya.

Kemudian ia menutup pintu kamarnya rapat-rapat. Setelah itu, Laura langsung menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur.

Laura menangis sejadi-jadinya, sebab ia kini melewati hari dengan penuh duka. Setelah harkat dan martabatnya runtuh di tangan Jimmy. Laura juga harus berhadapan dengan Anna, yang Laura sendiri tidak merasa bersalah. Dalam hati Laura bercampur aduk perasaan sedih marah dan kecewa.

la sangat menyesal mengapa terjun terlalu dalam menjadi seorang penari erotis, dan kini sudah menjadi wanita panggilan.

"Tuhan, aku tidak sanggup lagi untuk menerima semua ini. Kalau bisa, ambil saja nyawaku! Biarkan aku pergi dari dunia ini untuk bertemu dengan ibuku," tangis Laura.

Laura merasa nasibnya begitu malang. Bahkan sampai kini ia belum bisa bertemu dengan ayahnya.

'Ayah, dimanakah dirimu saat ini? Sungguh aku membutuhkan kasih sayang Ayah. Aku sudah terjebak selalu dalam ditempat ini. Tolong aku, Ayah!" jerit hati Laura yang selalu berharap Sanders bisa bertemu dengannya lagi.

Sebab Laura juga tidak ingin bekerja menjadi penari erotis lagi. Lini Sanders lah satu-satunya keluarga Laura sekarang.

Tetapi ia tidak tahu di mana keberadaan ayahnya dan bingung harus mencari kemana.

Sementara itu, di kamar Anna, ia masih merasa jengkel. Walaupun ia sudah mendamprat Laura, bahkan menampar dan menjambak gadis itu.

Tetapi emosi Anna belum padam juga. Ia ingin Laura menyesal seumur hidupnya karena sudah merebut pelanggannya.

Jimmy memang pelanggan Anna sejak dulu. Tetapi sejak kehadiran Laura, Jimmy kemudian mengincar Laura. Lalu tanpa sepengetahuan Anna, Jimmy kemudian memesan jasa Laura lewat Lukas.

Melihat peluang tersebut, tentu saja Lukas tidak akan melewatkannya. Meskipun Lukas tahu kalau Jimmy adalah pelanggan Anna.

Dan betapa marahnya Anna, saat tahu ketika Jimmy membawa Laura masuk ke dalam mobilnya lalu pergi meninggalkan klub malam itu.

Anna merasa marah karena Laura Sudah berani merebut pelanggannya yang sudah lama dilayani olehnya.

'Lihat saja nanti, Laura. Kamu akan menyesal seumur hidup. Kalau perlu kamu tidak perlu lagi bekerja di sini. Akan kubuat tempat ini menjadi seperti neraka bagimu, Anna merencanakan rencana jahat untuk Laura.

Sebab ia tidak mau jika Laura menggeser posisinya apalagi merebut pelanggannya.

'Akan kusingkirkan siapapun yang ingin menggeser posisiku sebagai Primadona di klub malam ini. Tidak peduli Rossa ataupun wanita munafik itu!" Mata Anna masih memerah karena amarah yang tersulut di dalam dadanya.

Anna mulai memutar otaknya agar bisa membuat Laura celaka. Sebab Anna berpikir jika bisa menyingkirkan Laura.

Maka tak akan ada lagi yang merebut pelanggannya. Walaupun Rossa juga merupakan pesaingnya.

Tetapi Anna menyepelekan posisi Rossa. Bagi Anna, Rossa tidak ada seujung kuku bagi dirinya.

Karena pelanggan Anna masih lebih banyak daripada Rossa. Tetapi kehadiran Laura merupakan ancaman bagi dirinya saat ini.

Anna kemudian mendapatkan ide cemerlang untuk bisa membuat Laura celaka.

'Lihat aja besok pagi, apa yang akan aku lakukan kepada Laura! Aku yakin dia pasti akan tersingkir dari klub malam ini selamanya!" Mata Anna yang memerah semakin berkilat dengan senyuman menyeringai.

Di kamar Rossa, ia mendengar tangisan seseorang.

'Siapa yang menangis? Apakah dia adalah Laura?' tanya Rossa dalam hatinya. Rossa kemudian bangun dari tempat tidurnya dan segera menuju kamar Laura dan mengetuk pintu kamar itu.

Tok tok tok! Beberapa saat kemudian, Laura membuka pintunya dengan sepasang mata yang basah.

"Laura, apa yang terjadi denganmu? Mengapa kamu menangis?" tanya Rossa. Ia segera masuk ke kamar Laura dan menutup pintunya.

Lalu Laura memeluk Rossa dengan erat. Tangisannya kembali pecah dalam pelukan Rossa.

Rossa pun kemudian menepuk bahu Laura dengan lembut. la membiarkan Laura meluapkan kesedihan hatinya di pelukannya.

Setelah Laura merasa agak tenang, ia kemudian mengurai pelukannya. Rossa kemudian mengajak Laura untuk duduk di tepi tempat tidur.

"Ada apa, Laura? Apa yang terjadi denganmu sampai kamu menangis seperti ini? Apakah kamu merindukan Ibumu?" cecar Rossa. Namun Laura menggelengkan kepalanya.

"Lalu apa yang terjadi denganmu, Laura? Sepertinya kamu merasa sangat sedih?" tanya Rossa lagi, sambil membelai pipi Laura.

Tetapi Laura menghindari tangan Rossa. Rossa pun kaget mendengar Laura mendesis kesakitan.

"Ada apa denganmu, Laura? Apakah ada yang berbuat kasar kepada dirimu?" cecar Rossa. Sebab ia melihat pipi Laura sedikit memerah dan jika diperhatikan ada jejak telapak tangan di sana.

"Aku menjalani hari yang sangat berat, Rossa. Sebab setelah menari, aku malah diminta oleh Tuan Lukas untuk melayani Jimmy. Aku tidak bisa menolak karena Tuan Lukas kembali mengancamku," jelas Laura. Rossa pun kaget mendengarnya.

"Keterlaluan sekali Tuan Lukas. Dia sudah membuatmu menjadi sapi perah," komentar Rossa, ia merasa geram dengan ulah Lukas yang mulai eksploitasi Laura.

"Tidak hanya itu, tadi aku juga didamprat oleh Anna," adu Laura. Mata Rossa terbelalak setelah mendengar pengakuan Laura.

"Ada masalah apa? Mengapa dia mendampratmu, Laura?" Rossa bertanya lagi dengan nada penasaran, walau hatinya tidak terima jika Laura diperlakukan kasar oleh Anna.

"Anna mengira kalau aku merebut pelanggannya yang bernama Jimmy. Sebab Jimmy sebenarnya adalah pelanggan lawas Anna. Tetapi mana aku tahu, Rossa. Tuan Lukas yang memintaku untuk melayani Jimmy," jelas Laura.

"Aalaupun aku tidak mau, tetapi Tuan Lukas memaksaku lagi dengan ancamannya," papar Laura. Rossa pun semakin terkejut mendengar penjelasan dari Laura.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!