NovelToon NovelToon
Love Of The Gonzalu Beach

Love Of The Gonzalu Beach

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Filychia Lala

Liburan yang Gina nanti-nantikan untuk mengunjungi salah satu kota indah di ujung Timur Indonesia yakni Larantuka NTT membuat dia bertemu dengan dua orang pria yang sama-sama baru saja dia kenal, Randy yang di atur oleh calon kakak iparnya (Rully) untuk menggantikan Rully dan Gina untuk pergi liburan bersama Gina. Sedangkan Ega yang karena keisengan Randy pada Gina, dia mendahului Gina berjalan dan akhirnya wanita itu tertinggal lumayan jauh di belakangnya, kejadian naas tiba-tiba menimpanya, secara tidak sengaja Ega menabrak Gina saat pertama kalinya menginjakkan kaki di kota budaya Larantuka.
Cerita tentang mereka pun akhirnya dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Filychia Lala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali ke Manado

“Mau.” Jawab Randy spontan kemudian menarik Gina mengarahkan ke kamera dan mengajaknya berpose. “Gin, senyum dikit dong! Nanti foto ini jadi kenang-kenangan kalau kita pernah ada di Larantuka bersama.” Bsik Randy di telinga Gina.

“Tapi…” Gina berusaha untuk menolak.

“Udah, sekali aja!” paksa Randy.

Awalnya Gina yang tidak mau di foto eh malah ketagihan sampai meminta sang fotografer mengikuti mereka dan mengambil foto di setiap sudut tempat dimana mereka pergi.

“Ran, kayaknya udah sore yah?!” Gina menyadari waktu yang ternyata sudah lumayan lama mereka berada di pulau itu. “Ayo kita ke pelabuhan, kita harus kembali ke penginapan, takutnya kita ketinggalan kapal.” Kata Gina lagi.

 “Ohh iya, hampir lupa, ayo kita harus buru-buru agar tidak ketinggalan kapal.” Randy membenarkan.

Randy dan Gina sedikit berlari menuju ke pelabuhan karena mereka tahu bahwa mereka sudah agak terlambat.

“Rand, kitaaaaa.” Gina ngos-ngosan menunjuk ke arah dermaga pebuhan yang ternyata tidak terdapat lagi satupun kapal di situ.

“Gin, maaf! Ini karena salahku.” Randy juga yang masih ngos-ngosan berusaha untuk berbicara. “Kalau aku tidak mengajakmu berfoto, mungkin saja kita tidak akan ketinggalan kapal seperti ini.” Kata Randy kecewa.

“Tidak perlu minta maaf seperti itu! Aku juga salah karena aku yang engajakmu untuk datang ke tempat ini.” Kata Gina setelah lumayan tenang dan tidak ngos-ngosan lagi.

“Baiklah, kalau begitu sebaiknya kita cari penginapan terdekat dari sini untuk beristirahat, besok pagi baru kita kembali ke kota.” Kata Randy bijak.

Dengan anggukan kepala Gina memberikan persetujuan pada perkataan Randy yakni mencari penginapan atau hotel terdekat dari pelabuhan.

“Randy sudah tidur atau belum yah?” Gina duduk sendirian di teras kamarnya sambil memandangi langit menikmati indahnya taburan bintang serta sejuknya angin yang berhembus, dia mencuri-curi kesempatan untuk melirik ke kamar sebelah untuk memastikan apakah Randy sudah tidur atau belum.

“Ah lebih baik aku masuk ke kamarku saja.” Kata Gina dalam hati kemudian melangkah masuk ke dalam kamarnya.

Gina sepertinya tidak bisa tidur, dia hanya membaringkan tubuhnya namun belum bisa menutup matanya. “Kenapa aku tidak bisa tidur yah? Semenjak pindah ke penginapan, ini pertama kalinya aku tidur di kamar sendiri tanpa Randy. Rasanya sepih banget deh. Ahhhh Randyyy…” Kata Gina kesal dalam hatinya. “Tapi tidak mungkin kan aku pergi ke kamarnya dan mengajaknya tidur bareng? Ahhh taru di mana muka ku ini??!” Gina menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal itu. “Kenapa sih untuk tidur saja harus mikirin Randy? Kenapa sih aku tidak bisa tidur tanpa laki-laki sialan itu??! Aarrrggghhhhh!” Gina frustasi.

Gina yang bersikap dingin pada Randy, bahkan selalu bertentangan dengan pria itu setiap perkataannya, namun hanya untuk tidur saja harus kesulitan, mungkin karena beberapa hari ini mereka selalu tidur di kamar yang sama.

“Selamat pagi non.” Pemilik penginapan menghampiri Gina yang sedang melangkah menuju ke kamar Randy.

“Selamat pagi juga pak.” Balas Gina.

“Non mau ke mana?” Tanya pemilik penginapan.

“Ehhhmmmm… ke kamar teman ku pak.” Jawab Gina malu-malu, dia berpikir bahwa seharusnya laki-laki yang menghampirinya di kamar tapi ini malah dia yang harus bertandang ke kamar Randy.

“Oh tuan muda yang di kamar ini yah non?” Tanya pemilik penginapan lagi menunjuk ke arah kamar Randy.

“Iya pak, namanya Randy.” Jelas Gina.

“Ohh yah, non Gina kan? tadi tuan Randy menitipkan ini untuk non.” Pemilik Penginapan menuerahkan amplop putih ke Gina.

“Apa ini pak?” Tanya Gina.

“Tidak tahu non, mungkin saja surat.” Jawab Pemilik rumah.

“Emangnya dia kemana pak?” Tanya Gina penasaran.

“Maaf saya tidak tahu non, tapi tadi pagi-pagi dia sudah menuju ke pelabuhan.” Jawab pemilik penginapan.

“Baik, makasi!” Gina mengakhiri pembicaraan dengan pemilik penginapan kemudian menuju ke kamarnya.

“Apaan sih nih Randy?!” Gina mulai membuka amplop dan mengeluarkan sepucuk kertas di dalamnya. “Dear Gina. Maaf aku tidak sempat menunggumu bangun lalu aku pergi karena aku sedang terburu-buru, semalam aku menerima telpon dari temanku katanya ada masalah di kampus dan harus aku yang menanganinya, jadi aku harus segera kembali ke Manado. Aku minta maaf tidak dapat melanjutkan liburan bersama mu, namun aku janji aku akan menemuimu lagi. Sekali lagi aku minta maaf telah mengecewakanmu. Kalau kamu merasa takut sendirian, kamu boleh menghubungi Ega atau langsung ke apartemennya. Maafkan aku! Aku akan mencarimu di Manado, sampai jumpa lagi.” Isi surat Randy yang di baca Gina dalam hati.

“Randddyyyy….. tega banget sih kamu ninggalin aku sendirian di sini? Kenapa kamu tidak membangunkanku dan kita pergi bersama-sama?!” Gina marah-marah sendiri di kamarnya.

“Mungkin bisa saja aku pergi mencari Ega seperti katamu, tapi aku tidak mau. Dia telah menyakitiku. Lebih baik aku juga kembali ke Manado saja.” Kata Gina jengkel, dia segera bersiap-siap menuju ke pelabuhan untuk kembali ke penginapannya di kota Larantuka dan hendak mengurus kepulangannya ke Manado.

“Brrruuuukkkk….” Seseorang menabrak Gina yang sedang berjalan linglung menaiki kapal penyeberangan dan membuatnya terjatuh.

“Maaf, aku tidak sengaja.” Kata orang yang menabrak Gina barusan sambil membantu wanita itu berdiri.

“Uwwhhh sial betul aku ini, kenapa selalu saja bertabrakan entah dengan motor ataupun manusia.” Gerutu Gina menahan sakit pada tangannya akibat terjatuh sambil mengibas-ngibas kotoran yang sempat melekat di celanannya.

“Kkkaaamu orang Manado yah?” Pria yang tadi menabrak Gina terbata.

“Dari mana kamu tahu?!” Bentak Gina.

“Aku juga orang Manado, aku pernah meeee….” Belum selesai pria itu berbicara tiba-tiba Ega datang.

“Gina? Randy mana? Kok kamu sendirian?” Ega kaget bertemu Gina dan care karena melihat wanita itu hanya sendirian.

“Tidak tahu.” Jawab Gina jengkel, dia jadi teringat kejadian waktu lalu dimana Ega mengingkari janji dan tidak menemuinya di resto padahal dia sudah menunggu sampai hampir tiga jam.

“Yah sudah, ayo! Kamu pasti mau kembali ke Larantuka kan?” Ega berusaha mendekati Gina dan membantunya naik ke atas kapal.

“Gin, maaf kalau aku lancang, tapi kenapa kamu sendirian? Bukannya seharusnya kamu bersama Randy?” Bisik Ega.

“Dia sudah kembali ke Manado.” Kata Gina singkat namun tersirat nada jengkel pada bicaranya dan hal itu membuat Ega paham kalau wanita itu tidak mau membicarakan Randy dan kemungkinan juga tidak mau banyak bicara dengan dirinya.

“Ohhh.. eh kenalin teman-teman aku, ini Richi dan ini Aldi.” Ega menunjuk ke arah kedua temannya secara bergantian.

“Gina.” Jawab Gina singkat membalas uluran tangan perkenalan dari kedua teman Ega.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!