Ketos Galak Benci Jadi Cinta

Haii girls👋

Sebelum baca follow dulu yah akun Author🤓

Mohon Maaf apabila ada kesamaan cerita, tempat, tokoh dengan cerita lain ya🙏

...Gimana nih part kali ini menurut kalian??...

...Seru atau biasa aja yah??...

...Vote dan Comment terus yah girls🔥...

...Hargai karya orang lain itu penting!!!...

...Rame–in terus cerita Ketos Galak Benci jadi Cinta yah guys, dukungan kalian semangat–Author🪷...

...Thankyouuuuuu!!!...

...Selamat datang dalam cerita ku girls🦋...

...----------------...

Pagi Hari

Seorang gadis cantik mengeliat di atas ranjang, yang pasti itu bukan ranjang milik–nya. Ia merasa terusik dengan sedikit sinar matahari yang menerobos masuk ke–dalam jendela Apartemen.

Dengan perlahan naya membuka kelopak mata–nya. Ia terkejut melihat keberadaan diri–nya, ini bukan kamar gadis itu. Jadi ini kamar siapa?

Naya terus mengedarkan pandangan–nya ke. Setiap penjuru ruangan itu, ia berusaha mengingat kejadian tadi malam kenapa bisa diri–nya tertidur di tempat asing seperti ini?

Naya bangkit dari atas ranjang tersebut. Baru ia ingin membuka pintu kamar itu, sebuah suara pria menginstruksikan gadis itu untuk menyentuh knop pintu.

..."Kemana. Hmm?" ujar dimas yang baru saja keluar dari kamar mandi, suara yang serak khas seoarang pria yang baru bangun dari tidur tersebut membuat gadis itu mematung di tempat....

..."Kak! Dimas?" tanya naya memastikan....

Dimas mendekat pria itu masih tengah bertelanjang dada, ia hanya memakai celana sekolah SMA–nya tapi belum memakai seragam saja. Naya yang tersadar jika dimas mendekat ia berusaha menghindari pria itu, ia ingin segera cepat-cepat keluar dari Apartemen–ini sebelum pria tersebut berbuat yang tidak–tidak pada nya.

Tangan mungil gadis itu sudah menyentuh knop pintu kamar, ia berusaha memutar gagang pintu tersebut namun tak dapat terbuka. Ia tersadar pasti ini semua ulah dimas.

..."Kenapa. Hmm?" tanya dimas yang sudah berada di belakang gadis itu....

Naya tidak berani menghadap kebelakang, mulut–nya terus saja komat–kamit tidak jelas. Gadis itu pikir di hantu apa harus berkomat–kamit seperti itu.

...Dimas menyentuh pundak naya, yang dimana membuat gadis itu seketika terkejut. Tanpa sadar naya memaki dimas yang menatap–nya penuh teduh....

..."Anjir!Eh, Ya–tuhan. Maaf kak aku Ng–nggak bermaksud ngomong i–itu tadi." naya meminta maaf pada dimas. Pria itu juga kaget dengan apa yang keluar dari bibir seksi gadis itu, namun wajah dimas tidak berubah sama sekali....

..."Elo–sekali lagi. Gue–denger ngomong kayak gitu, lo bakalan tau apa. Hukuman–nya nanti!" ujar dimas yang kini pria itu berlalu mengambil kunci kamar lalu membuka pintu tersebut....

Naya gadis itu mematung di tempat–nya, ia masih butuh mencerna apa yang di–maksud oleh pria itu?

Tidak ingin ambil pusing, naya buru–buru memasuki kamar mandi. Gadis itu akan pulang dari Apartemen dimas setelah diri–nya bersih, biar‐kan saja hari ini ia membolos. Esok ia akan memberi penjelasan kepada kepala sekolah tentang apa yang menjadi kendala gadis malang tersebut.

Sesekali. Naya bernyanyi dengan kecil menikmati hangat–nya dari air shower yang membasahi seluruh tubuh–nya.

Paperba****g

Tidak butuh lama untuk naya membersih–kan dirinya. Ia keluar dari dalam kamar mandi tersebut, mata bulat naya menangkap sesuatu yang ada di–atas ranjang besar berwarna hitam.

Sedikit celingak–celinguk, memastikan kalau tidak ada dimas. Naya memberani–kan diri untuk melihat sesuatu yang ada di dalam paperbag tersebut.

Melangkah dengan pelan seperti maling, sangat kepo sekali dengan isi—nya. Tak lama masuk seorang pria ke–dalam kamar, ia adalah dimas. Pria itu telah rapih dengan seragam sekolah–nya.

..."Kak! Ini–apa....?" tanya gadis itu....

..."Baju. Untuk–elo." ujar dimas dengan singkat....

..."Ha? Untuk–aku. Kak, dimas becanda yah?" gadis itu tak percaya dengan apa yang dimas katakan....

..."Buka. Kalau elo–gak, yakin sama isi—nya!" ucap dimas pria itu duduk di sopa yang ada di dalam kamar–nya....

Naya memberani–kan diri membuka paperbeg tersebut. Dan benar saja isi–nya seragam sekolah baru untuk gadis itu, naya menatap dimas tapi pria yang di tatap juga malah sudah lebih dulu menatap diri–nya.

Deg!

Seketika jantung gadis itu kembali berdebar lagi. Sangat tidak aman berada terlalu dekat dengan pria itu, membuat kondisi jantung–nya sangat tidak sehat.

...'Kalau. Diliatin begitu,terus–sama kak dimas. Bisa–bisa aku mati muda ini mah!' naya membatin....

Pria itu kembali berdiri, ingin pergi meningal–kan naya sendiri dalam kamar–nya. Baru satu langkah menuju pintu suara gadis itu menghentikan dimas.

..."Eh. Kak–dimas, mau kemana?" tanya naya, gadis itu sama sekali tak paham apa yang dimas lakukan. Ya–jelas pria itu keluar, emang naya mau berganti pakai–an di liatin cowok?...

..."Lo! Mau–gue liatin. Elo ganti baju?" tanya pria tersebut dengan senyum yang jahi....

...Gadis itu baru sadar dengan apa yang ia pertanyakan. Lalu dengan cepat diri–nya menggeleng meminta dimas meninggalkan nya sendiri terlebih dahulu....

..."Jangan—Lama!" ujar pria tersebut, lalu kini berlalu meninggalkan kamar–nya. Tak lupa ia juga kembali menutup pintu tersebut....

Dimas tidak tahu saja, prilaku–nya yang seperti itu membuat kedua pipi gadis itu merona seperti kepiting rebus. Sangat di‐sayang kan dimas tak dapat melihat wajah mengemas–kan itu.

Ting–tong!

...Bel apartemen di tekan oleh seseorang. Dimas membuka pintu–nya dan terlihat seorang pria mengantarkan pesanan yang ia kirim lewat aplikasi....

..."Ini–mas. Pesanan–nya!" ujar pria tersebut yang memegang dua kantong keresek berisi semua pesanan dimas....

..."Hmm!" dengan singkat–nya dimas menjawab, lalu ia mengambil alih semua kantong keresek tersebut dari tangan ojol....

..."Saya. Permisi dulu–mas!" ujar pria itu yang sudah melangkah menjauh meningalkan are apartemen milik dimas....

...Dimas membawa masuk kedua kantong keresek tersebut. Ia letak–kan di atas meja, lalu di keluar–kan persatu agar tersusun dengan rapi nanti–nya....

...Sarapan pagi. Hari ini, semua makanan kesukaan gadis–nya. Pria itu yakin ketika nanti naya keluar gadis itu akan sangat terkejut melihat semua yang ada di meja....

...Tidak selang lama, naya keluar dengan seragam SMA. Pertama kali yang gadis itu lihat bukan meja yang penuh dengan makanan, melain–kan wajah tampan dimas yang menjadi tujuan pertama–nya. Gadis itu tersenyum dengan sangat manis pada pria yang tengah menunggu–nya sejak tadi....

Pagi hari di–sambut dengan senyuman manis oleh gadis yang di–cintai secara diam ternyata sangat begitu berwarna. Seperti pelagi setelah hujan indah dan berseri.