NovelToon NovelToon
Kevin Dan Ade

Kevin Dan Ade

Status: tamat
Genre:Tamat / Diam-Diam Cinta
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: aderamadani

Kevin nama pemuda berusia 19 tahun itu,ia tinggal sendiri di dalam rumah sewa yang kecil,hal itu tidak masalah baginya.selagi tempat itu bisa melindungi nya dari panas matahari dan tetesan air hujan,itu sudah cukup.harga sewa per bulan juga terbilang murah banget.

Mengandalkan gaji tak seberapa sebagai pelayan di kedai kopi,setidaknya dengan begitu,dia masih bisa membayar biaya sewa per bulan dan kebutuhan sehari-hari.kendati dia kerap kali merasa perutnya mendadak parik karena terlalu sering mengonsumsi mi instan

Kevin berniat berjalan di sekitar taman.daripada hanya diam - diam rumah tanpa melakukan apa-apa.itu sungguh membosankan.hari ini,jadwal kerjanya masuk pagi,pulang siang.setelah istirahat sejenak,ia pun jalan - jalan.ia pria yang tidak banyak bicara.ya,bisa dibilangin pria yang dingin banget.terkadang dia bisa menjadi pria yang hangat dengan sekitar

Entahlah,dia memang sulit ditebak.

Tumbuh dia tengah-tengah keluarga yang berantakan

membuatnya merasakan jika hidup t

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aderamadani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pelaku Perbuatan Mesum

Hujan deras yang mengguyur ibu kota, membuat seorang pemuda yang mengenakan almamater sebuah universitas terpaksa menghentikan motor matic miliknya di sebuah rumah kosong.

"Njir, hujannya banyak banget, bisa kagak kalau mau turun satu-satu aja, antri gitu gak usah main keroyokan."Pemuda itu bernama Sandya Gautama, seorang mahasiswa semester akhir yang berasal dari Garut.

Sandi merantau ke Jakarta untuk berkuliah di sebuah universitas.

Pemuda bertubuh tinggi dan tegap itu menghentikan motornya dan langsung berteduh ke sebuah rumah kosong.

Bahkan, di rumah itu tidak ada satu lampu pun yang menyala.Semuanya gelap hanya tersorot dari temaram lampu jalan.

"Dingin banget, untung gue bawa baju ganti," gumamnya lagi seraya membuka box motor, ia mengambil sebuah kaos yang semalam dipakainya ketika menginap di rumah sahabatnya.

Tanpa melihat kanan kiri, pemuda berparas tampan itu langsung membuka almamater serta kaos yang dikenakannya.

Bersamaan dengan itu,

seorang wanita berlaritergesa-gesa dan langsung berteduh ke rumah kosong tersebut.

Wanita itu muncul dari arah kiri, ia tak menyadari kalau di tempat itu juga sudah ada seseorang.

"Akh, bajuku basah lagi."

Larissa membuka blazer kantor yang dikenakannya.

Wanita itu berniat untuk memerasnya sebentar agar tidak terlalu basah kuyup.

"Sama, bajuku juga basah," balas seseorang yang membuatLarissa terkejut.

Ia menoleh ke arah kanan, sayup-sayup ia melihat seorang pria sedang berdiri tak jauh darinya.

"Ya ampun, ini orang atau bukan?" Tiba-tiba saja Larissa merasa merinding, ia menggerakkan kedua bahunya.

Ia tahu itu adalah rumah kosong, sehingga yang ada di pikirannya saat ini hanyalah hal negatif.

"Kalau gak Genderuwo, pasti makhluk-makhluk aneh,"gumam wanita itu lagi yang semakin merasa ketakutan.

Ia ingin menyalakan senter pada ponselnya, tetapi benda canggih itu sudah lowbet.

"Enak aja, aku manusia." Sandi mengarahkan senter ponselnya pada Larissa.

"Siapa kamu? Jangan macam-macam!" Larissa mundur dengan perlahan, ia terkejut saat melihat Sandi tidak memakai baju.

"Santai aja, Mbak. Aku cuma minta tolong pegangin hp,aku mau pakai baju dulu." Pemuda itu menyodorkan ponselnya ke arah Larissa karena ia akan segera memakai kaos.

"Mending kamu jauh-jauh dari saya!" Larissa yang masih ketakutan, kembali mundur dengan perlahan.

Namun, tiba-tiba saja ada kilat yang diiringi suara petir begitu keras.

Dor!

"Kyaaaaa...." Larissa berteriak ketakutan, iamendekat ke arah Sandi dan refleks memeluk tubuh pemuda itu.

Ia memejamkan mata dengan tubuh yang terasa gemetar, Larissa benar-benar takut atau bahkan bisa dibilang phobia petir.

Tak lama kemudian, ada sorot cahaya dari senter yang semakin mendekat ke arah mereka.

"Ada orang yang sedang berbuat mesum disini! Itu mereka!" ucap seorang pria sambil mengarahkan sorotsenternya pada rumah kosong tersebut.

"Wah, ternyata benar apa yang dibilang warga, kalau malam suka ada orang yang berbuat mesum di rumah kosong ini. Kalau begitu, kita gerebek aja mereka!" timpal seorang bapak-bapak lagi.

"Setuju!" Empat orang pria yang mengenakan mantel, mendekat ke arah rumah kosong tersebut.

Mereka memperhatikan Larissa yang sedang memeluk tubuh telanjang Sandy.arah Sandy, ia cukup terkejut ketika mendengar biodata pria itu.

"Dan ini, nama Larissa Maharani, umur dua puluh sembilan tahun, status cerai mati...."

"Hah?" Sandi lebih tercengang ketika mendengar biodata Larissa.

Bahkan ia langsung menoleh ke arah wanita di sampingnya dan seketika dua orang itu saling melempar tatapan.

1
Ade rama Dani
bagus
minsook123
Alur yang cemerlang, penuh kejutan. 🤩
Inari
Amat menghibur, tarik napas setelah baca 😍
Ade rama Dani: makasih
total 1 replies
Piccolo
Wahhh!!
Ade rama Dani: makasih ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!