NovelToon NovelToon
Kado Kecil Untuk Bunda

Kado Kecil Untuk Bunda

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ade Diah

"Aku tidak seperti yang kalian pikir, aku masih normal, hanya saja kesalahan yang pernahku buat dulu, membuatku enggan untuk menikah dan parahnya hatiku ini ikut membeku" ucap Juna
Sang teman yang baru sekarang mendengar alasan yang lebih masuk akal perihal dia yang enggan menikah langsung bertanya "Memang kesalahan apa yang kamu perbuat" sumpah demi apapun Angga sang sahabat tidak bisa menebak kesalahan juna dimasa lalu itu apa.
Itulah penggalan dari salah satu bab di novel ini....
Semoga Novel yang sekarang bisa lebih baik dari yang sebelumnya aamiin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ade Diah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sikap dingin juna

"Sayang kamu dari mana? ibu khawatir" ucap Anyelir setelah melepaskan pelukannya dari Bayu dan kini Anyelir mengusap-ngusap Pipi Bayu.

"Maaf Bu," ucap Bayu yang merasa bersalah karena sudah membuat sang ibu khawatir.

"Katakan dari mana dan kenapa kamu bersama orang asing?" tanya Anyelir lagi, namun dengan suara yang sangat pelan, mungkin bisa disebut berbisik takut yang ada disebelah bisa mendengar ucapannya.

"Aku dari klinik bu dan ini ka Juna yang sering aku ceritakan, aku tadi pingsan dan ka Juna yang menolongku" ucap Bayu yang menjawab pertanyaan Sang ibu dengan suara yang bisa didengar Juna.

Ya Bayu sering bercerita pada sang ibu jika ada seseorang yang sering memborong dagangannya jika mereka bertemu dan orang itu adalah Juna.

"Kamu pingsan?" kawatir Anyelir "Tapi kenapa bisa pingsan?"

"Dia sakit, karena tipes dan dokter menyuruhnya untuk beristirahat total" ucap Juna datar "Dan ini obat yang harus dia minum, kalau begitu saya permisi" dan tanpa pikir panjang Juna langsung pergi meninggalkan Bayu dan ibunya.

Bayu yang sudah ditinggal Juna kini merasa bingung dengan sikap Juna yang mendadak dingin dan Anyelir yang ingin berterimakasih pun hanya bisa menatap kepergian Juna yang melangkah, dengan langkah kaki yang sangat lebar.

"sayang kata kamu dia sangat ramah? tapi kenapa barusan sikapnya sangat dingin?" tanya Anyelir bingung pasalnya Bayu sering mengatakan jika yang dia panggil ka Juna itu ramah, murah senyum, tapi barusan yang dia lihat justru sebaliknya suara dingin dan dipastikan tidak ada senyuman dibalik maskernya.

"Entahlah" jawab Bayu sambil berjalan melewati sang ibu, yang masih menatap jalan yang tadi dilewati Juna.

"Eh, tunggu!!" ucap Anyelir yang sadar sudah ditinggal Bayu

"Sayang, tadi kenapa dia pakai master? apa dia juga sedang sakit?" tanya Anyelir yang entah kenapa penasaran dengan Juna yang memakai masker.

"Kenapa?? apa ibu penasaran dengan wajah kak Juna?" tanya Bayu menggoda, karena dia pikir jika sang ibu memang penasaran ingin melihat wajah Juna, karena dirinya sering mengatakan jika wajah Juna sangat tampan.

"Eh, sudah berani menggoda ibu ya" ucap Anyelir yang tidak menyangka jika Bayu akan mengatakan hal semacam itu padanya.

"Ya habis kenapa ibu bertanya seperti itu?"

"Ya ibu ingin tahu saja" jawab Anyelir dan mereka mulai memasuki rumah yang lebih tepat disebut kamar sebenarnya karena ukurannya kecil, semua perabotan rumah ada disatu ruangan itu, dari kasur yang ukurannya kecil, kompor gas mini, wajan kecil dan beberapa perabotan yang seringkali ada didalam sebuah kamar kos.

"Tidurlah!" ucap Anyelir pada sang putra yang kini sudah berbaring diatas kasur kecil mereka.

Anyelir mengusap rambut sang putra dengan penuh kasih sayang, sampai Bayu tertidur, dan saat Anyelir mengingat laki-laki yang disebut Bayu dengan sebutan Kak Juna, tiba-tiba hati Anyelir berdenyut nyeri entahlah rasanya sakit, terasa digores sembilu, perih dan anyelir tidak tahu kenapa.

Anyelir yang juga sudah merasa lelah langsung membaringkan tubuhnya tepat disisi Bayu, namun baru juga setengah jam dia tertidur, Anyelir sudah bangun lagi dengan keringat dingin yang keluar dari sekujur tubuhnya.

"Ya ampun kenapa harus bermimpi itu lagi," ucap Anyelir sambil mengusap wajahnya yang penuh dengan keringat dingin, lantaran mimpi buruknya.

Mimpi yang sudah lama tidak dialami Anyelir setelah kehadiran Bayu, mimpi yang menyiksa lahir dan batin, dimana mimpi itu adalah sebuah kenyataan pahit yang menimpa Anyelir, bahkan kejadian itu membuat Anyelir harus pergi menjauhi keluarganya dengan berpindah kota, dan itu dilakukan Anyelir tepat setelah dia menyadari jika dirinya sudah berbadan dua, alasan dia pergi karena takut jika kehamilannya akan mencoreng nama baik keluarga.

1
Marifatul Marifatul
🤔🤔🤔
Ade Diah
kadang bingung dengan yang namanya seleksi, padahal perasaan apa yang ditulis tidak mengandung unsur politik dan atau mengandung unsur yang lain, tapi ya sudah lah.
Ade Diah
Plis!!! tinggalin jejak kalian.
Dengan cara komen, like, vote dan tolong kasih bintangnya juga biar aku tahu apakah karyaku yang kali ini bagus, biasa saja atau jelek.
Fitriana
wah... juna sampai pingsan....
Ade Diah
Siap!!!!
Ade Diah
Bagus, lumayan menguras otak saat nulis jhehe, jadi semoga bisa disukai banyak pembaca Aamiin.
Asma Nurfadilah
next kak
Ade Diah: Siap!!!!
total 1 replies
Cut SNY@"GranyCUT"
anak usia 12 th sudah masuk usia remaja
Ade Diah
Alhamdulillah dalam penulisan tidak terlalu banyak yang harus di revisi, semoga cerita Juna bisa disukai banyak pembaca aamiin.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!