NovelToon NovelToon
Semua KARENA Kamu

Semua KARENA Kamu

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Playboy / Diam-Diam Cinta
Popularitas:21.6k
Nilai: 5
Nama Author: Delia Ata

Gue sama dia temen, enggak lebih. Gue enggak suka sama dia, enggak cinta. Ngerti enggak sih loe..? tau enggak gue cinta siapa..? gue cinta loe Esra, GUE SAYANG SAMA LOE...!!"

"ONTA...!"

"KAKAK..!!"

"Apa..? mau tau kan siapa yang udah bikin aku sakit hati sampai jadi bajingan.? nih dia orangnya "sembari menunjuk kearah Esra "AKU CINTA SAMA DIA..!!"

"Kakak sadar kamu...!"

"SADAR...!! aku sadar banget. Aku selama ini menahan semuanya. Menahan sakit hati karena cuma dianggap kakak, menahan sakit hati setiap melihat dia deket cowok laen. Aku tahan semuanya. DIA YANG BIKIN HATI AKU ENGGAK BISA BUAT SUKA SAMA PEREMPUAN LAIN.

"Dia adek kamu kak..!"

"Bukan adek sedarah kan.? enggak ada ikatan saudara kan..? LALU APA SALAHNYA..?"

"KAK..

"Iya aku tau, enggak boleh gitu kan maksud kamu..? Jadi adek aku selamanya, terserah, TERSERAH..!!"

Gimana ya kelanjutan kisah cinta yang terhalang ikatan persaudaraan dan juga tanpa berbalas. Yuk mamoir dicerita baruku ini...!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delia Ata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SKK 20

Galuh tak henti hentinya menangis, hatinya sangat sakit melihat putranya menahan kepiluan, bahkan sampai menangis tersedu sedu. Hati ibu mana yang bisa melihat luka pada sang putra yang begitu dalam.

Benny sang pria kuat, hampir tidak pernah meneteskan air mata. Kini ia juga dibuat tak berdaya, melihat putranya sakit dan terluka. Menghajar para musuhnya, bahkan jika diminta meruntuhkan gunung himalaya, Benny akan sanggup melakukan.

Tapi disaat melihat hancurnya hati sang putra tercinta, pria paruhbaya itu tak ubahnya seperti wayang yang butuh bantuan dalang untuk memainkan peran.

Haruskan Benny merelakan Okan pergi menjauh dari keluargannya..? terisolasi menanggung semua beban sakit seorang diri. Pertanyaan itu membuat Benny benar benar tak berdaya.

Dengan saling memeluk, Benny, Galuh, Ratu dan Queen, melihat Okan yang mulai berkemas dari balik pintu. Hati mereka semua terasa amat nyeri, karena harus berpisah sementara waktu dengan anak serta kakak tercinta.

Lusa pria itu akan pergi meninggalkan mereka, karena esok adalah hari wisuda bagi Okan dan Abra.

Ratu dan Queen tiba tiba saja memeluk tubuh tegap kakak laki laki mereka dengan tangis yang memecah diseluruh ruangan tidur Okan.

Benny dan Galuh semakin tak kuasa menahan airmata. Pelukan keduanya semakin erat, sesak didada juga kian semakin ngilu.

"Jangan nangis, kan masih bisa telfonan nanti. Baik baik disini ya..? jaga papa mama, gantiin kakak sementara." kata Okan membalas pelukan Ratu dan Queen.

"KAKAK..!!" hiks hiks hiks

"Aku enggak bisa pa, melepas kakak. Sakit hati aku pa..!" ucap Galuh sesenggukan.

"Demi kebaikan kakak ma, kita mesti ikhlas. Kakak pasti akan cepet pulang, kakak akan baik baik aja." sahut Benny.

Malam hari penuh duka dirumah mewah Benny dan Galuh, berlangsung cukup lama. Hingga puku dua dini hari, kesemua baru memasuki kamar masing masing.

Sementara itu dikediaman Tio dan Yasmin, juga terjadi hal serupa. Bagi mereka Okan adalah putra kandung yang posisinya sama seperti Abra serta Esra dan Rinjani. Hati mereka juga ikut sakit melihat Okan seperti itu.

"Andaikan enggak ada perjanjian itu, dan Esra mau menerima Okan, papa yakin dia akan sangat bahagia. Dicintai dan disayangi sebegitu besarnya sama Okan." ucap pelan Tio.

"Mama juga berfikir begitu pa..! tapi kita tidak bisa memaksa Esra. Hidupnya adalah pilihannya sendiri. Kalau soal perjanjian bisa lah pa kita buang. Urusan hati kita enggak bisa cegah, karena nyatanya ada yang harus tersakiti dan lagi lagi dari keluarga Galuh."

"Kita harus gimana ma..? Abra juga enggak bisa jauh dari Okan. Papa merasa bersalah banget sama keluarga mereka, Ryan juga enggak tau lagi mesti gimana." ucap Tio sedih.

"Mama juga bingung pa.! sakit hati mama melihat Okan begitu."

"Papa juga ma..!"

Pagi hari semua sudah nampak rapi, bersiap pergi menghadiri acara wisuda Okan dan Abra. Dirombongan itu juga ada Irena dan Windi yang membawa buket bunga untuk kedua pria yang memiliki status berbeda bagi mereka.

Sesampainya ditempat acara, Okan dan Abra langsung bergabung dengan mahasiswa dan mahasiswi yang lain, sedangkan para keluarga menduduki kursi yang disediakan khusus bagi mereka.

Tepuk tangan bercampur haru tercipta dari keluarga Abimana dan Pangestu serta Windi, kala nama Okan dipanggil sebagai mahasiswa yang lulus dengan nilai terbaik.

Dengan langkah lebar dan badan gagah tegap, Okan menuju kepanggung guna menerima gelarnya. Tangis Galuh, Yasmin, Si kembar, Zahra, Rinjani, Esra dan Windi tumpah. Melihat sosok yang sedang terpuruk dan rapuh, berdiri gagah didepan sana.

"Terimakasih saya ucapkan untuk semua yang sudah ikut andil dalam pencapaian saya ini. Untuk para dosen, rektor, teman teman, sahabat dan juga keluarga. Saya bisa berdiri disini dan bisa seperti ini semua karena dukungan kalian."

Kata sambutan dari Okan Abimana yang cukup singkat.

Okan mengangkat tangannya seraya tersenyum, terarah kepada para orang tua serta adik adiknya. Yang terakhir ia mengarahkan sapaannya kepada Windi, wanita yang dengan sabar dan rela patah hati dalam memberi dukungan. Wanita yang rela ia jadikan pelampiasan serta rela mengubur cinta yang tumbuh subur untuknya.

Windi membalas tersenyum, mengangkat tangan yang terkepal didada, sebagai bentuk ucapan semangat serta dukungan.

Esra yang melihat interaksi itu, cuma bisa tersenyum masam. Sekecewa itukah sang kakak, hingga mengabaikannya. Padahal selama ini dirinya selalu menjadi yang utama dan pertama bagi Okan.

"Selamat onta..!" ucap Abra memeluk Okan sebelum ia menaiki panggung untuk menerima gelarnya.

"Selamat juga buat elo, kali ini gue yang menang." sombong Okan yang dibalas kekehan Abra.

Acara usai, ucapan selamat dan semangat mengalir bergantian diterima oleh Okan dan Abra.

"Selamat ya kak..?" ucap Esra memberikan buket bunga kepada Okan.

"Makasih..!" ucap Okan singkat sembari tersenyum tipis.

Esra yang tak kuasa menahan sedih, langsung memeluk Okan. "Maaf kak..!" lirihnya.

Okan membalas pelukan Esra "enggak apa apa, jangan nangis karena kasihan sama gue." bisik Okan dan hanya Esra yang bisa mendengar.

Pelukan mereka terlerai. Okan langsung melihat Windi, menyambut sahabatnya itu dengan senyuman lebar nan manis.

"Selamat ya pahlawanku, loe emang keren." ucap Windi memberikan buket bunga yang ia bawa.

Okan menerima lalu memeluk Windi dengan erat "makasih juga pahlawanku. Makasih untuk semua waktu dan dukungan elo. Maafin gue ya, maaf..?"

"Enggak mau maaf, maunya ditraktir." sahut Windi.

Okan terkekeh "siap itu mah, receh." kata Okan dengan gaya tengilnya setelah pelukan mereka terlepas.

Okan dan Windi tertawa.

Para orang tua, Ryan, Zahra, Abra, ketiga adik, Irena dan Esra, melihat interaksi itu hanya bisa tersenyum saja. Mereka sudah mengetahui bagaimana peran Windi yang selama ini selalu ada dan mendukung Okan.

1
Novi Sri
semangaaaaaaat💪💪💪💪
Sri Siyamsih
lama" kurang sreg dgn bahasamu / kata thor. maaf 🙏
Sri Siyamsih
ikutan tegang thor
Sri Siyamsih
o...h Okan junior otw nih
Sri Siyamsih
buktikan Abra kl kamu bisa berubah lebih baik lg,
Sri Siyamsih
hem gimana abra kl irena gak mau trima msa lalu kamu,
ist_goliteratur
Thor buat cantiknya Okan bangun, dong.
ist_goliteratur
Pengen jadi Esra.
Datu Zahra
keren
Delia ATA
Mampir gaes dikarya baruku...!!!
KAMSIA....🙏🙏🙏
Sri Siyamsih
kalau beneran okan pergi, tar baru terada kehilangan esranya
Sri Siyamsih
caramu slh okaaan knp jd buas gitu, hah semoga Esra tdk membencimu.
Sri Siyamsih
lega rasanya y dah d kluarin uneg"nya slma ini. yoook tinggl berjuang Okan utk mendaptkn cinta esra💪
Sri Siyamsih
putusi aj Tomy Esraaaa, sblm terlambat.
Sri Siyamsih
mudah"an Tomy nggk bohong y
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!