Kado Kecil Untuk Bunda

Kado Kecil Untuk Bunda

Pembukaan

Disuatu malam ada seorang laki-laki yang usianya sudah menginjak angka 33, namun masih berstatus lajang dan seorang ibu yang usianya sudah sepuh, duduk diatas kursi yang berada diruang makan, karena mereka sedang makan malam.

Makan malam yang biasa diadakan satu kali dalam seminggu, karena mereka sudah tidak tinggal bersama, lantaran sang anak yang lebih memilih tinggal terpisah demi menjaga emosinya, karena jika mereka tetap tinggal bersama, sang anak takut menyakiti ibunya yang bernama Fatma dan sering dipanggil Bunda.

Sama seperti sebelum-sebelumnya, makan malam itu selalu berakhir dengan Juna yang merasa kesal, lantaran sang Bunda selalu menanyakan perihal pasangan hidup.

Bagai mana tidak kesal bayangkan setiap bertemu, Bunda Fatma selalu memaksanya untuk segera mencari istri.

Padahal Juna sudah sering mengatakan tidak mau menikah, tapi tetap saja ibunya itu selalu menyuruhnya untuk segera menikah dengan banyak alasan.

Tapi walau sang Bunda sering menyuruhnya untuk segera menikah, tapi tidak pernah sedikit pun sang Bunda menawarkan seorang wanita untuk dijadikan pendamping oleh Juna, dan hal itu sangat disyukuri oleh Juna.

Juna yang merasa kesal atas pertanyaan sang Bunda selalu pergi setelah makan malam dan hal itu sudah biasa dia lakukan, jadi tidak membuat Bundanya sakit hati.

Akan tetapi malam ini ucapan sang Bunda sedikit mengusik pikirannya, entahlah Juna juga kurang tahu penyebabnya, tapi yang jelas karena hal itu dia tidak bisa berkonsentrasi saat mengemudi dan hasilnya dia hampir saja menabrak seseorang, andai dia tidak cepat menghentikan mobilnya.

citttt...

Suara decitan dari sebuah kendaraan yang dipaksa berhenti dan saat itu Juna menghentikan laju mobilnya dengan mata tertutup.

Saat dirasa mobilnya sudah berhenti Juna langsung membuka mata dan "Syukurlah," ucap Juna yang bersyukur karena tidak sampai menabrak, terbukti anak laki-laki yang ada dihadapannya masih berdiri tegak.

Namun saat Juna selesai mengucap rasa syukur, anak itu jatuh dan hal itu membuat Juna panik dan denhan cepat dia turun dari mobil untuk memeriksa kondisi anak yang hampir dia tabrak itu.

"Astagfirullah, Bayu" ucap Juna kaget lantaran anak yang hampir dia tabrak, adalah anak yang sering dia temui dijalan, saat anak itu berjualan, dan Juna lumayan akrab, dengan anak yang kini sudah dia masukan kedalam mobil, untuk dibawa kerumah seorang teman yang kebetulan berprofesi sebagai dokter.

Juna melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, takut rasanya jika anak yang bernama Bayu itu kenapa-kenapa, dan sesampainya dihalaman rumah sang teman, Juna langsung membawa Bayu masuk kerumah temannya itu.

"Angga, angga tolong aku" teriak Juna setelah masuk rumah, dan pemilik rumah yang bernama Angga itu pun menghampiri juna dari arah dapur, mungkin sang teman baru selesai makan malam.

"ada apa?" tanya Angga yang sudah melihat Juna yang sudah tidak membawa Bayu.

"Aku nabrak" ucap Juna.

"Nabrak apa? dan pakai apa?" tanya Angga yang tidak panik karena berpikir Juna sedang bercanda. Alasannya tentu saja Juna yang sering mengerjainya.

"Anak, pakai mobil" jawab Juna dengan rasa bingung lantaran tidak melihat Angga panik dan sesat Juna berpikir mungkin karena Angga sudah biasa menghadapi hal semacam itu.

Angga yang tidak percaya kini malah duduk di sofa dengan santainya dan hal itu membuat Juna berkata "Kenapa kau malah duduk? "

"Terus aku harus apa?" jawab Santai Angga.

"Astagfirullah Angga nyawa anak itu bisa melayang, karena kamu terlalu santai" ucap Juna lagi.

"Sudah jangan bercanda lagi, aku tahu kau hanya bercanda bukan?" ucap Angga yang masih berpikir jika Juna berbohong dan Juna yang tidak mau menjawab pertanyaan Angga, langsung menarik Angga menuju ruangan yang biasa digunakan Angga untuk memeriksa pasiennya.

Angga yang ditarik pasrah saja tidak memberontak walau Juna menariknya dengan kasar, dan saat itu Anga masih tetap berpikir jika Juna sedang bercanda, namun saat melihat ada seorang anak diruangan prakteknya, Angga langsung berjalan mendahului Juna yang tadi menariknya.

Angga langsung memeriksa keadaan sang anak, tanpa berbicara sedikit pun pada Juna, karena takut jika bicara akan memperlambatnya saat bekerja, dan baru setelah dirasa semuanya aman Angga pun berkata "Dia baik-baik saja, tidak ada luka yang serius" dan hal itu membuat Juna merasa lega.

Namun kata tapi yang keluar dari mulut Angga setelahnya, membuat Juna menatap Angga dengan tajam karena marah "Maksud mu apa?" kesal rasanya karena menurut Juna Angga sedang mempermainkan emosinya, dengan berkata baik-baik saja namun setelahnya berkata tapi.

Episodes
1 Pembukaan
2 Kau mangenalnya??
3 Menyimpang
4 Cukup!!!!
5 Pengecut
6 Membeku
7 Sikap dingin juna
8 Aku takut
9 Halusinasi
10 Yang penting bisa dekat
11 Kita baru kenal
12 Tempat berbeda
13 Berbagi kebahagiaan
14 Murni karena rusak
15 Hampir saja
16 Saran dari Bunda
17 Sebuah tawaran kerja
18 Rasa takut
19 Mengalahkan kita semua
20 Kedatangan Angga
21 sebuah penjelasan
22 Bukan ini
23 Lepaskan aku
24 Marah-marah gak jelas
25 Cemburu
26 Harus jaga image
27 Berubah pikiran
28 Maafkan ibu
29 Apa mungkin aku...
30 Perjuangkan mereka
31 Perintah Bu Aira
32 Sayang seribu sayang
33 Alur yang diciptakan Anyelir
34 Apa masih lama
35 Ayo kelur!!!
36 Menyadarkan Anyelir
37 Kado Kecil untuk Bunda
38 Kado kecil untuk Bunda 2
39 Penjelasan
40 Biasakan
41 Suami saya
42 Di usir
43 Ucapanmu mengalihkan Niatku
44 Ini dikampung
45 Apa kata Bayu nanti
46 Jompo
47 Terimakasih
48 Kebohongan
49 Semakin jauh berbohong
50 Terbongkar
51 Air mata penyesalan
52 Hukuman
53 Adik Bayu OTW
54 Manja
55 Kembali
56 Rasa rindu
57 Saling memuji
58 Aku bersumpah
59 Jika bisa
60 Rencana yang berubah
61 Hantu
62 Bu!!! ini Bayu
63 Aku kuat seperti ibu
64 Beda tujuan
65 Juli
66 Mencari Anyelir
67 Sejauh itu
68 Salah paham
69 Sepupu
70 kedatangan Juli
71 curhatan Bayu
72 Sebuah mimpi
73 Tujuan yang berubah
74 Terimakasih
75 Malu
76 Titik ini
77 Besti
78 Manusia biasa
79 Ibu rumah tangga
80 kalah cepat
81 Bukan karena rindu
82 Tantang Juna
83 Sedang apa
84 menyesal
85 Hak mu
86 Mengerjai tapi balik dikerjai
87 Senyum sejuta makna
88 Bunda sakit
89 Bunda!!!!
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Pembukaan
2
Kau mangenalnya??
3
Menyimpang
4
Cukup!!!!
5
Pengecut
6
Membeku
7
Sikap dingin juna
8
Aku takut
9
Halusinasi
10
Yang penting bisa dekat
11
Kita baru kenal
12
Tempat berbeda
13
Berbagi kebahagiaan
14
Murni karena rusak
15
Hampir saja
16
Saran dari Bunda
17
Sebuah tawaran kerja
18
Rasa takut
19
Mengalahkan kita semua
20
Kedatangan Angga
21
sebuah penjelasan
22
Bukan ini
23
Lepaskan aku
24
Marah-marah gak jelas
25
Cemburu
26
Harus jaga image
27
Berubah pikiran
28
Maafkan ibu
29
Apa mungkin aku...
30
Perjuangkan mereka
31
Perintah Bu Aira
32
Sayang seribu sayang
33
Alur yang diciptakan Anyelir
34
Apa masih lama
35
Ayo kelur!!!
36
Menyadarkan Anyelir
37
Kado Kecil untuk Bunda
38
Kado kecil untuk Bunda 2
39
Penjelasan
40
Biasakan
41
Suami saya
42
Di usir
43
Ucapanmu mengalihkan Niatku
44
Ini dikampung
45
Apa kata Bayu nanti
46
Jompo
47
Terimakasih
48
Kebohongan
49
Semakin jauh berbohong
50
Terbongkar
51
Air mata penyesalan
52
Hukuman
53
Adik Bayu OTW
54
Manja
55
Kembali
56
Rasa rindu
57
Saling memuji
58
Aku bersumpah
59
Jika bisa
60
Rencana yang berubah
61
Hantu
62
Bu!!! ini Bayu
63
Aku kuat seperti ibu
64
Beda tujuan
65
Juli
66
Mencari Anyelir
67
Sejauh itu
68
Salah paham
69
Sepupu
70
kedatangan Juli
71
curhatan Bayu
72
Sebuah mimpi
73
Tujuan yang berubah
74
Terimakasih
75
Malu
76
Titik ini
77
Besti
78
Manusia biasa
79
Ibu rumah tangga
80
kalah cepat
81
Bukan karena rindu
82
Tantang Juna
83
Sedang apa
84
menyesal
85
Hak mu
86
Mengerjai tapi balik dikerjai
87
Senyum sejuta makna
88
Bunda sakit
89
Bunda!!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!