Mengejar Cinta CEO Dingin Sampai Mana?

Ruka hanya geleng-geleng dengan kelakukan Ayleen.

"Kamu belum tahu saja jika aku ini calon orang kaya," sahut Ayleen dengan yakin

"Benarkah!" sahut Ruka dengan senyum mengejek yang sangat tidak percaya.

"Iya, kamu lihat saja sebentar lagi akan ada pangeran kaya raya yang akan berpacaran denganku dan aku akan menjadi orang kaya," sahut Ayleen dengan sangat yakin dengan tingkat kepercayaan diri yang dia miliki.

Ha-ha-ha-ha-ha-ha-ha.

Ruka tertawa kecil dengan menutup mulut yang merasa lucu dengan mimpi Ayleen yang memang sejak dulu selalu sangat tinggi.

"Iya-iya terserah kamu mau seperti apa Ayleen, kamu itu terlalu banyak berkhayal terlalu tinggi, awas nanti kalau udah jatuh sakit baru tau rasa," ucap Ruka mengingatkan.

"Tidak apa-apa berkhayal dulu daripada tidak sama sekali," sahut Ayleen dengan santai yang membuat Ruka menghela nafas yang memang selalu saja kalah dari Ayleen.

"Sudahlah kamu sebaiknya istirahat sana, kamu ke pondok cari tempat yang dingin daripada kamu banyak mengoceh seperti ini membuat kepalaku jadi ikut sakit," ucap Ruka menyerah dengan Ayleen.

"Iya-iya aku juga mau istirahat, kamu lanjutin pekerjaanku ya!" sahut Ayleen yang langsung pergi, karena dia juga sangat lelah dan ingin beristirahat.

"Ayleen, Ayleen aku mengenalmu begitu lama dan kamu selalu saja punya mimpi terlalu tinggi, aku memang baru menemui wanita yang memiliki kepercayaan diri seperti kamu. Tetapi memiliki kepercayaan diri terlalu berlebihan juga tidak bagus Ayleen. Tapi mau bagaimana lagi itu adalah kepribadian yang kamu miliki dan itu sangat unik," ucap Ruka dengan menghela nafas.

*******

Ayleen yang benar-benar membaringkan diri di salah satu gazebo yang ada di sana, Ayleen mencari tempat yang sejuk untuk beristirahat sebentar, bukan hanya beristirahat bahkan dia juga memejamkan mata yang tertidur.

"Untuk pertemuan nanti akan diatur oleh sekretaris saya, tuan jangan khawatir semua akan baik-baik saja," Alam yang berjalan sembari menelpon dan tempat berhenti di depan gazebo di mana Ayleen yang masih tertidur.

Alam yang membelakangi gazebo tersebut dengan menghubungi salah satu klien dan tidak menyadari keberadaan Ayleen.

"Baiklah tuan untuk masalah itu jangan khawatir, kami akan memberikan yang terbaik,"

"Baik tuan!" Alam mematikan panggilan telepon tersebut ketika sudah selesai berbicara.

Hahhhh

"Sangat tidak sabaran dan sangat takut sekali jika proyek ini gagal. Orang-orang selalu beranggapan jika proyek ini tidak akan bisa jalan. Mereka merasa produk baru yang akan dikeluarkan Perusahaan tidak akan laris di pasaran. Padahal ini adalah suatu minuman yang sangat unik yang beda dari yang lain," gumam Alam dengan mengenal nafas dengan sedikit kesal karena komplain dari klien yang baru saja dia telepon.

Saat Alam ingin pergi tiba-tiba saja Alam menoleh ke arah kiri yang ternyata melihat Ayleen. Hal itu tidak jadi membuat Alam pergi.

"Bisa dia tertidur sembarangan di tempat seperti ini," batin Alam yang melihat di sekitarnya tidak ada siapa-siapa.

Mungkin maksud Alam, Ayleen adalah seorang wanita dan tertidur di tempat terbuka itu sangat tidak wajar, apalagi Ayleen yang menggunakan rok pendek kerja di atas lutut dan pasti saat tertidur membuat rok itu naik.

Alam menghela nafas yang membuka jasnya. Tiba-tiba saja ada perhatian sedikit yang diberikan Alam kepada Ayleen. Alam membungkuk dengan menutupkan jas itu pada bagian rok Ayleen. Tidak tau juga kenapa Alam harus melakukan hal itu dan apakah jika karyawan lain dia juga akan melakukan hal yang sama.

Mata Alam tertuju pada kaki Ayleen yang masih memerah akibat terkena air panas tadi pagi.

"Itu bukan salahku, tetapi karena kecerobohan yang kau lakukan. Maka dari itu, lain kali jangan ceroboh dan lihat apa akibat dari apa yang kau lakukan," batin Alam.

Alam kembali berdiri tegak dan langsung pergi dari gajebo tersebut yang ternyata tidak membangunkan atau mengganggu Ayleen sama sekali. Malah Alam sangat berbaik hati yang meminjamkan jas milik dia untuk Ayleen.

Setelah kepergian Alam, tiba-tiba mata Ayleen terbuka dengan Ayleen yang melihat jas menutup bagian roknya. Ayleen mengangkat kepala perlahan dan melihat Alam sudah semakin jauh. Ayleen langsung tersenyum ceria seperti gemes sendiri.

"Astaga sungguh dia melakukan hal itu?" tanya Ayleen yang tidak percaya dan ternyata dia tadi hanya pura-pura tertidur karena mendengar suara Alam.

"Oh My God. Apa jangan-jangan trik kedua yang aku lakukan membuat dia terpancing dan dan lihat dia langsung memberikan perhatian khusus kepadaku. Hmmm.... Tadi juga saat pak Indra memberikan arahan dia memperhatikan itu diam-diam. Dia curi-curi pandang padaku,"

Ayleen ternyata memang tidak bodoh dan memperhatikan Alam sejak tadi. Namun dengan cara yang cantik sehingga Alam tidak menyadari hal itu dan berpikiran jika Ayleen berhenti mengejar dia.

"Huhhh saran dari mbah Google ternyata manjur juga, harus tarik ulur pada pria yang sangat sulit untuk didapatkan. Lihatlah rencanaku berhasil dan sebentar lagi aku akan menjadi kekasih dari seorang Alam si pria pembunuh berdarah dingin," Ayleen heboh sendiri yang tertawa-tawa yang merasa berhasil memancing Alam.

Ayleen sudah seperti orang gila di gazebo tersebut yang untung saja tidak ada yang melihat dia. Alam mungkin saja sudah mulai masuk perangkap Ayleen yang memiliki seribu cara untuk mendapatkan Alam.

Mungkin Ayleen memang tipe pengajar dan tidak mudah untuk menyerah. Karena Alam telah menjadi salah satu cowok yang diimpikannya yang sudah terdapat dalam list yang menjadi pencapaian terbesar dalam hidup Ayleen.

**********

Alam berdiri di dekat pohon yang serius menelpon.

"Kamu bilang apah!" pekik Alam dengan wajah terkejut yang tidak tahu apa yang dibicarakan ditelepon tersebut.

"Kamu hentikan mereka, saya tidak ingin mereka ikut campur!" tegas Alam yang mematikan langsung telpon itu dengan wajah yang penuh dengan amarah.

"Sial apa-apaan semua ini!" umpat Alam yang terlihat kesal di penuhi amarah.

"Aku sudah menduga jika mereka akan penasaran dengan proyek ini dan akan berusaha untuk menghentikan proyek ini!" kesal Alam memijat pangkal hidungnya yang terlihat frustasi dan tidak tahu masalah apalagi yang di hadapi Alam.

Alam berbalik badan dengan menghela nafas.

"Aaaaa!" Alam berteriak kaget saat melihat Ayleen yang sudah berada di depan Alam dengan Ayleen mengkerutkan dahi penuh dengan kebingungan.

Ayleen sudah seperti hantu yang nongol tiba-tiba dan membuat Alam jantungan.

"Maaf Pak Alam!" sahut Ayleen yang merasa bersalah dan takut Alam tiba-tiba mendadak serangan jantung.

"Dada Bapak aman!" Ayleen yang mencoba memegang dada Alam. Namun Alam langsung menepis tangan Ayleen.

"Kau benar-benar ya!" kesal Alam menekan suara yang bertambah darah tinggi dengan ulah Ayleen.

"Maaf!" lirih Ayleen.

"Saya benar-benar bisa mati di sini!" tegas Alam.

"Kalau mati ya tinggal di kubur," sahut Ayleen santai yang membuat Alam menyerngitkan dahi.

"Kau bilang apa!" ucap Alam menekan suara yang kesabaran itu selalu di uji Ayleen.

"Maksud saya, kalau misalnya_ Hmmmm...."

"Sudah cukup!" tegas Alam yang tidak mau mendengar lanjutan kalimat dari Ayleen dan Ayleen terdiam yang menurut saja.

Alam menghela nafas yang mencoba menenangkan diri yang hampir saja jantungan, tetapi sekarang akan bertambah dengan darah tinggi. Menghadapi Ayleen memang akan darah tinggi.

Bersambung