NovelToon NovelToon
Istri Tujuhbelas Tahun

Istri Tujuhbelas Tahun

Status: tamat
Genre:Tamat / perjodohan / nikahmuda / Cinta setelah menikah / Cinta Paksa / Beda Usia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:5.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Titin

Akeno seorang lelaki pengusaha berwajah oriental itu terpaksa menikahi wanita muda berusia tujuhbelas tahun demi mengikuti keinginan neneknya kesehatan neneknya yang memburuk memaksanya menuruti kemauan neneknya.

Gadis muda yang memiliki sifat dewasa itu diam diam mencuri hati Akeno. Ini sangat bertentangan dengan keinginannya. Akankah Akeno mampu menepis rasa yang terlanjur singgah dihatinya? Sedang pesona Gresia Ananta begitu nyata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Titin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 35

Gresia menggulir pandangannya memindai setiap sudut ruang ber cat putih itu dengan penuh kagum. Setelah makan Akeno membawanya kerumah pohon yang berada di tengah taman.

Awalnya Gresia ragu ketika Akeno memintanya naik keatas. Tangga spiral yang menjadi akses satu-satunya naik keatas tampak sedikit ekstrim bagi Gresia.

Rumah kayu dengan tinggi mencapai sepuluh meter terlihat indah saat dilihat dari bawah. Menepis prasaan ragu Gresia untuk naik kesana. Dia penasaran seperti apa isi didalam rumah pohon itu. Menurut Akeno ini tempat favorit papa dan mama Akeno.

"Ini aman, percayalah." bujuk Akeno saat tatapan ragu terlihat dari raut wajahnya.

Dengan berpegang pada jemari Akeno yang naik lebih dulu, Gresia mulai menaiki anak tangga satu persatu.

"kalau takut jangan lihat kebawah." titah Akeno saat merasakan getaran jemari Gresia. Gresia tidak takut ketinggian,tapi berada di atas ketinggian sepuluh meter tanpa pengaman membuat lututnya lemas.

Tapi rasa takutnya terbayar impas saat menjejakkan kaki kelantai rumah. Lantai berbahan kayu berwarna coklat tua terlihat kokoh dan estetik. Rumah ini berdia meter lumayan luas. Putih mendominasi seluruh dinding dan Gorden. Di dalamnya di bagi beberapa ruang, ada ruang tidur ruang makan juga kamar mandi. Tempat tidur dan Ruang makan di buat lesehan. Tertata begitu indah, di percantik dengan puluhan kuntum bunga di sudut-sudut ruangan.

Walau berada diatas ketingian rumah ini sangat bersih tak terlihat satu debupun di prabot rumah yang kebanyakan berwana putih. Berada didalam rumah ini berasa diatas awan, nuansa putih bersih juga angin semilir yang bebas keluar masuk rumah dari lobang pentalasi juga pintu yang terbuka lebar.

"Rumah ini sangat bersih, apa ada yang tinggal disini?" tanya Gresia netranya beralih menatap Akeno yang berdiri di ambang pintu sedang menatap ke arahnya.

"Tidak ada yang tinggal, tapi setiap pagi dan sore pelayan akan naik memberihkan rumah ini," jelas Akeno. Gresia mengangguk pelan mendengar penjelasan Akeno.

Akeno membuka jasnya meninggalkan kemeja putihnya saja. Lalu melepas sepatu juga kaus kakinya. Lalu melangkah dengan telan jang kaki ke teras rumah yang berseberangan dengan pintu masuk. Dia duduk dilantai sembari menatap jauh kedepan. Dibawah sana terlihat beberapa pasang muda mudi pengunjung restauran yang sedang menikmati kebun bunga.

Gresia diam di tempatnya menatap punggung Akeno dengan seksama. Lelaki itu terlihat bak pangeran, dengan punggung tegak juga gesturnya yang sangat Arogan. Sangat mirip dengan pangeran dari negri dongeng.

Menyadari Gresia hanya diam ditempat, Akeno memanggilnya. "Mendekatlah," pintanya dengan suara lembut tanpa menoleh.

Dengan langkah pelan Gresia menghampiri Akeno duduk tepat disampingnya. "Kau suka?" tanya Akeno sembari menatapnya. Gresia mengangguk, dia baru tujuh belas tahun. Tempat ini, suasana ini sungguh membuat hatinya melayang.

Akeno tertawa pelan melihat reaksi istri kecilnya. Sedewasa-dewasanya dia bersikap dia tetaplah gadis tujuh belas tahun. Dengan lembut dia meraih jemari istrinya membawanya kepangkuannya sesekali dia melabuhkan kecu pan lembut pada punggung tangannya.

"Ayahmu adalah pria paling romantis sepanjang abad ini," gumam Gresia. Netranya menatap jauh kedepan, pada pasangan muda mudi yang tengah memadu kasih dibawah sana.

Akeno menoleh menatap Gresia dengan mata menyipit. "Apa kau menyesal menikahiku. Ku akui aku bukan pria romantis."

Gresia balas menatap Akeno. Wajah penasaran yang menunggu jawaban Gresia terlihat menggemaskan. "Sedikit."

Akeno tertawa pelan lalu mencium punggung tangan Gresia sembari bergumam. "Sudah terlanjur menikah, menyesal juga tidak ada gunanya."

Gresia mencebik, walau hatinya berbunga. Ingin rasanya menyandarkan kepalanya pada bahu kekar Akeno. Memindai kehangatan tubuh beraroma maskulin ini.

Seperti paham apa yang dipikirkan Gresia, Akeno menarik tubuh Gresia bersandar padanya. Wajah Gresia seketika merona antara malu juga senang.

Akeno melirik wajah Ayu di sampingnya. "Aku orang yang sulit jatuh cinta. Setelah jatuh cinta sulit bagiku melupakan. Tapi setelah mampu melupakan akan sulit bagiku mengingatnya lagi. Jadi jangan buat aku melupakanmu, akan sulit bagiku untuk kembali mengingatmu." bisik Akeno sembari mengusap jemari Gresia di pangkuannya.

Gresia tertegun, Akeno tidak pernah mengatakan cinta padanya. Lalu kenapa sekarang dia mengatakan hal itu padanya.

"Hey, kau dengar apa yang aku bicarakan?" tegurnya sembari menyentil jidat Gresia dengan jarinya.

"Aku dengar, tapi bukankah kalimat itu terdengar janggal di ucapkan untukku?"

"Kau istriku, kenapa janggal?!"

Gresia mengerutkan bibirnya. "Ya karena itu.." dia menjeda kalimatnya dengan perasaan ragu.

"Itu apa? hhhmm."

"Kau tidak pernah mengutarakan perasaan cinta padaku. Lalu memintaku jangan melupakanmu. Bukankah aneh." lirihnya sembari menunduk.

"Cih! Dasar bocah" seru Akeno sembari mengacak rambut Gresia. Gresia semakin mengerutkan bibirnya.

"Berhentilah bersikap menggemaskan begitu, atau aku menerkammu disini," Ancam Akeno dengan sorot mata nakal.

"Siapa takut." sahut Gresia dengan sorot mata menantang.

"Hah! Kau menantangku?"

"Tidak!"

"Benarkah, tapi sayang aku benar-benar tertantang." bisik Akeno lalu meraih tubuh Gresia mendekat kearahnya. Memagut bibir merah jambu yang sedari tadi menggodanya. Gresia menyambutnya mengalungkan tangannya pada leher Akeno membalas ciu mannya dengan penuh gairah.

Akeno melepas ciu mannya saat merasa oksigen semakin menipis di paru parunya. Menatap Gresia dengan napas terengah oleh luapan gairah.

Tak meminta persetujuan Akeno membopong tubuh istrinya membawanya keatas kasur. Mencumbunya tanpa jeda hingga membuat Gresia mendesah tak karuan.

Melucuti satu persatu pembungkus tubuh seksi Gresia sembari menelan salivanya berulang kali. Tubuh putih mulus dan lembab itu sungguh mempesona Akeno.

Dengan rakus dia menjamahi puncak bukit kembar berwarna pink pucat itu. Melahapnya seperti sedang kehauasan, meremas dan memilin puncak bulat itu dengan gairah menggebu. Tubuh Gresia melengkuk di barengi rintihan halus.

Gresia menjerit pelan saat Akeno menggit puncak bukit kembarnya dengan gemas. Nikmat menjalari sekujur tubuhnya, walau sentuhan Akeno sedikit kasar tapi entah mengapa sentuhan yang berbeda dari kemarin ini semakin memicu gairahnya semakin menyala.

Di tengah cumbuannya Akeno jemari Akeno bergerak liar di bawah tubuh Gresia. Menyelipkan jemarinya kedalam liang kenikmatan yang sudah terasa basah.

"Kau sudah basah sayang.." bisik Akeno lalu menggigit kecil dagu runcing gresia. Sementara jemarinya memainkan benda kecil dibibir liang.

"Ahhhh... Akeno..." rintihnya dengan tubuh menggelinjang. Itu sungguh nikmat, sentuhan itu membuatnya tak ingin berhenti ada yang meledak ledak dialiran darahnya. Semakin Akeno meminkannya dengan cepat ledakan itu seperti tak tertahankan.

"Jangan menahannya sayang, lepas kan saja."bisik Akeno di tengah cumbuannya. Dia tau Gresia hampir mencapai *******. Benar saja sesaat kemudian Gresia menggerang dengan tubuh melengkung keatas. Ada getaran halus terasa ditubuhnya. Sungguh seksi...

Tubuh Gresia lunglai dengan mata terpejam, menikmati sisa kenikmatan dari pelepasannya. Sementara Akeno menatapnya penuh bira hi di atasnya.

"Sayang, kita belum selesai" Bisiknya sembari kembali mencumbu Gresia. Menyesapi titik-titik sensitif di tubuh Gresia dengan intens. Membuat gairahnya datang lagi.

Diantara rasa nikmat terselip rasa khawatir akan rasa sakit yang dia rasa kemarin. Melihat itu Akeno menenangkan Gresia. "Jangan khawatir, kali ini tidak akan sakit percayalah.." bujuknya di tengah cumbuan panasnya.

Gresia mengamini ucapan Akeno, dia ingin menikmati kenikmatan ini tanpa rasa sakit seperti kemarin. Akeno mulai memenuhi miliknya dengan perlahan, Gresia melenguh pelan saat milik Akeno benar benar memenuhi miliknya sampai kedasar. Sedikit perih tapi sangat nikmat.

"Kau sangat sempit sayang.." bisik Akeno memuja. Milik Gresia sangat sempit dan mengigit membuat miliknya menegang semakin sempurna.

Gresia kembali mendesah saat Akeno mulai memumpa tubuhnya dengan perlahan. Ini sungguh nikmat. Milik Akeno yang panjang dan besar memadati liangnya, setiap hentakan Akeno membuatnya melayang nikmat, dia tak ingin Akeno berhenti dia ingin lagi dan lagi. Hingga kembali terkapar setelah mencapai klimaksnya bersama Akeno.

Akeno lelaki dengan stamina sempurna, tak cukup bagi satu kali pelepasan. Gresia harus rela melayaninya lagi hingga mencapai klimaksnya lagi.

Tubuhnya terasa lemas tak berdaya, padahal Akeno baru dua kali *******. Bagaiman dengan cerita di beberapa novel yang dia baca mereka mampu melakukannya berkali kali bahkan semalaman. Kalu itu terjadi mungkin dia akan mati kelelahan.

"Akeno, aku sangat lelah. Apa kau berniat melakukannya lagi?" tanya Gresia dengan wajah polosnya.

Akeno menggeleng lalu mengecup kening Gresia yang penuh keringat. "Maaf sayang, tubuhmu sangat nikmat aku tak mampu mengendalikannya. Apa terasa sakit?"

Gresia mengangguk. "Sedikit perih." lirihnya tapi kemudian dia tampak panik. "Tapi tak harus memanggil Dokter Amira." ucapnya lagi. Membuat Akeno terkekeh mengingat ketololannya memanggil Amira tempo hari.

"Jangan takut, aku akan menggantikan Doktet Amira mengolesi obat untuk mu," sahutnya dengan senyum nakal.

"Iss apaan sih," cebik Gresia dengan wajah bersemu merah. Terbayang olehnya Akeno menyentuh benda intim miliknya. Dalam keadaan tak bergairah itu sungguh memalukan.

Akeno tergelak melihat reaksi Gresia yang tampak malu.

Setelah membersihkan diri Gresia mengganti bajunya dengan baju baru. Akeno menyuruh pelayan membelikan Gresia baju baru mengantikan seragam sekolahnya.

"Kemarilah," titah Akeno. Dia duduk diatas kasur sudahber pakaian lengkap. Gresia mendekat lalu duduk disampingnya.

Akeno memutar tubuh Gresia memunggunginya, lalu menyibak rambutnya kesamping. "Jaga ini jangan sampai hilang. Kalau sampai hilang aku akan menghukummu." Ancam Akeno semabari mengalungkan kalung cantik berliontin batu berlian berwarna biru.

"Tidak usah memberiku ini, kalau nantinya akan kena hukum." sungut Gresia walau matanya penuh binar menatap kalung pemberian Akeno.

"Agar tak dihukum, maka jaga baik-baik." titahnya lagi.

"Baiklah," rajuk Gresia sembari menyentuh lintin biru dilehernya.

"Kau suka?"

Gresia mengangguk. Mana yang tidak dia suka pemberian dari Akeno. Semuanya dia suka, keintiman tadi, perhatiannya juga harta yang dihadiahkan untuknya. Tapi dari semua itu dia lebih menyukai Akeno. Pria sempurna yang memperlakukannya dengan istimewa.

To be continuous

Hay readers emak. Maaf kalau upnya selalu bolong. Emak lagi banyak pekerjaan jadi gak punya waktu buat nulis. Buat pembaca setia emak terimakasih dukungannya love banyak banyak 🥰🥰🥰🙏🙏

"

1
Sama Lia
terlalu slow...padahal ceritanya bagus...
SeVi
Luar biasa
Angela Henny
suka dengan novelnya, tp tdk ada crt tentang ibunya Gresia, hehehe
Angela Henny
suka dengan novelnya, tp tdk ada crt tentang ibunya Gresia, hehehe
A&R
bleh la
Caca Marica
Luar biasa
Luckie Sarie Asich
nyimak
sakura
...
sherly
ternyata dah tamat, suka aku dgn novelmu thor feelnya dapet, alurnya ok walaupun ada beberapa typo,.. tq untuk novelmu yg menurut aku sweet banget ya karna ngk ada tempat pelakor disini... hehehehe
sherly
gercep banget si akeno... Ardiaan dkk pengawal terbaik
sherly
akeno penuh dgn kejutan
sherly
hrs kuat untuk menjd istri seorang akeno.... tp kenapa juga ngk di sapa si gres dibandara tadi akeno .. buat masalah aja
sherly
beneran kamu kecolongan akeno... terlalu fokus Ama gres jdnya si nenek lupa dikawal...
sherly
mantul, beneran strategi yg jitu akeno plus dikelilingi dgn org2 yg gesit dan setia...
sherly
seru, kasian sih Ama Desy tp dr pada Gress yg di sekap yaa ngk apalah Desy jd tumbal .. heheheh
sherly
keren akeno selalu waspada dan penuh perhitungan... tp si gres jgn sampai salah paham
sherly
si om nih mau bilang sudah cinta aja muter muter hadew
sherly
aku beneran sukaa karakter akeno..selalu meminimalkan salah paham, berkata apa adanya, selalu melindungi gres dgn menyembunyikan hub mereka biar Gress Ama dr bahaya semoga aja gres paham akan kelakuan suami gantengnya tu
sherly
seru nih
sherly
sweet banget sih kalian
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!