Raya naksir dosen baru di kampusnya, dan kebetulan dosen itu juga yang dijodohkan dengannya. Tapi sayang, dia harus memperjuangkan perasaannya, karena suaminya berhati sedingin kutub selatan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratu Asmara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
COWOK PELANGI?
Reza tengah berada di perpustakaan pribadinya. Dia memang lebih sering menghabiskan waktu luangnya di sana. Membaca buku-buku apa saja. Baginya buku sudah seperti sahabat.
Suara ketukan daun pintu membuat Reza mengalihkan atensinya. Dia melihat ada Tejo di luar sana. Pintunya memang dibiarkan terbuka.
"Ada apa, Pak Jo?" tanyanya ramah seraya membuka kacamata yang dipakainya.
"Anu, Ndoro. Di depan ada tamu. Calon besan," ucap lelaki berusia lima puluhan itu dengan logat Jawa. tak kalah sopan sambil menunjuk ke arah luar menggunakan ibu jarinya.
"Terima kasih informasinya, Pak Jo. Segera minta mbok Minten bikin minuman. Saya akan ke depan sekarang," sahutnya. Reza langsung beranjak dari kursi tempatnya duduk. Bersiap keluar dari perpustakaan pribadinya.
"Njeh, baik Ndoro. Kalau begitu, saya permisi."
Tejo berjalan ke arah dapur. Dia langsung memberitahu istrinya, Minten, untuk membuat minuman. Sementara Reza segera menghampiri Danu yang sudah menunggunya di ruang tamu.
"Sudah lama, Dan? Kamu nggak kabar-kabar mau datang, kalau tahu kamu mau ke sini, aku kan bisa siapkan jamuan untuk kamu," ucap Reza sambil tersenyum, menjabat tangan sahabatnya, lalu duduk tidak jauh darinya.
"Waduh, nggak usah repot-repot, Za. Aku ke sini juga cuma mampir, kok. Sekaligus ada yang mau aku bahas. Ini soal perjodohan anak kita."
Danu mengawali pembicaraannya. Tujuannya mengunjungi kediaman Reza memang untuk membahas soal perjodohan Bagas, dan Raya. Terutama soal keinginan putrinya untuk segera dinikahkan dengan Bagas.
"Perjodohan anak kita? Gimana-gimana, Dan ... apa Raya menolak dijodohkan dengan anakku? Yah, aku mengerti. Mungkin memang Bagas itu nggak masuk tipe lelaki idaman anakmu. Sudah usianya lebih tua, pembawaannya juga selalu serius. Sementara anakmu masih muda, dan energik begitu," ucap Reza menimpali.
Ternyata dia salah paham. Dia mengira Raya menolak Bagas. Padahal yang terjadi justru sebaliknya, Bagas-lah yang menolak Raya. Dan
.. Raya yang ditolak justru tidak peduli.
"Tunggu, Za. Kamu salah paham. Aku datang ke sini bukan untuk membatalkan perjodohan mereka, justru sebaliknya, Za. Raya minta pernikahannya dengan Bagas dipercepat."
Reza pun terperangah. Dia hampir tidak percaya dengan apa yang barusan didengarkannya. Pasalnya, dia juga tidak bisa berharap lebih Raya langsung mau menerima perjodohan keduanya.
"Ini kamu nggak lagi menghibur saya kan, Dan? Raya langsung mau sama Bagas? Dia minta dinikahin segera?" Reza memastikan.
Kepribadian kedua anak mereka yang jauh berbeda membuat Reza masih belum percaya dengan keputusan yang Raya ambil. Lelaki itu tidak tahu, kalau Raya sebenarnya sudah lebih dulu mencintai putra tercintanya itu sebelum perjodohan terjadi.
"Gimana anakku bisa nolak anak kamu yang mendekati sempurna itu? Dia bilang malah udah naksir Bagas duluan sebelum kita mengadakan pertemuan."
"Oh, pantesan anak kamu langsung minta nikah cepat. Oke, permintaan anak kamu aku terima, Dan. Nanti aku langsung bicara sama Bagas. Kalau perlu, minggu depan kami datang ke rumahmu buat lamar Raya."
"Terima kasih banyak ya, Za. Aku seneng bisa besanan sama kamu. Aku percaya, kamu sama istri kamu pasti bisa bantu aku mantau Raya. Kalau anakku banyak kurangnya, mohon dimaklumi ya, Za. Raya itu manjanya nggak ketulungan. Dia pasti banyak ngerepotin Bagas nanti."
"Paslah sama Bagas. Dia terlalu mandiri. Biar punya beban sekali-kali," sahut Reza seraya tertawa renyah.
***
"Gue liat kewarasan Lo mulai berkurang banyak setelah dijodohin sama pak Bagas, Ray. Kerjaan Lo cuma ketawa-ketawa nggak jelas setiap saat. Lo kenapa, sih?" selidik Tasya yang sekarang duduk di samping Raya sambil meletakkan mangkuk bakso yang dibawanya.
"Gue emang udah nggak waras, haha. Gue pagi ini ngelakuin hal gila, Sya."
"Hal gila? Hal gila apa yang Lo lakuin pagi ini? Nyolong sempaknya kak Rangga, tetangga Lo yang reseh itu?" Tasya tertawa di ujung kalimatnya.
"Lo kenapa, dah? Kenapa malah jadi bahas sempaknya kak Rangga, sih? Daripada sempaknya kak Rangga, gue lebih milih sempaknya pak Bagas, lah. Terus gue bawa ke dukun, buat diguna-guna," tutur Raya kesal.
Dia tidak menyangka kalau Tasya justru akan mengira dirinya mengambil dalaman kakak kelas yang tinggalnya bersebelahan dengannya itu.
"Oke-oke, gue sekarang serius. Maaf soal sempaknya kak Rangga. Sumpah, gue cuma becanda, Ray. Jadi hal gila apa yang Lo lakuin pagi ini? Gue penasaran."
Tasya sekarang mode serius. Setelah menanyakan itu, dia langsung menyantap bakso yang ada di depannya.
"Gue tadi pagi minta bokap gue buat bilang ke orang tuanya pak Bagas kalau gue mau pernikahan kami dipercepat."
"Uhuk! Uhuk!" Spontan Tasya langsung terbatuk.
Tidak salah, apa yang dilakukan oleh Raya memang benar-benar gila. Biasanya pihak orang tua yang meminta pernikahan dalam perjodohan dipercepat, ini malah dia sendiri yang minta dipercepat. Mentang-mentang yang dijodohkan dengannya merupakan tipe idamannya.
"Minum dulu, nih." Raya menyodorkan sebotol air mineral yang sudah dia buka tutupnya ke arah Tasya.
Gadis itu buru-buru meminumnya.
"Lo bikin gue kaget, Ray. Bisanya Lo minta ke bokap Lo buat cepet-cepet nikah sama pak Bagas. Emangnya dia udah setuju? Nggak nunggu pak Bagas suka sama Lo dulu, gitu?"
"Nggak bisa, Sya. Lo tau sendiri pak Bagas kayak alergi banget sama gue. Kalau nungguin dia suka sama gue, lumutan guenya. Lagian pepetin dia setelah nikah kayaknya lebih menantang. Gue bisa pakai cara apa aja, dan gue yakin ... nggak lama dia bakalan bucin parah sama gue," ucap Raya penuh percaya diri.
"Oh, gue tau. Lo pasti mau cepet-cepet nikah sama pak Bagas biar Lo bisa godain dia pakek baju-baju seksi Lo, kan? Belum tentu juga dia tergoda. Lo aja sekarang udah selalu tampil cantik di depan dia nggak dipeduliin, apalagi nanti. Eh, gue jadi mikir deh, jangan-jangan pak Bagas itu cowok pelangi."
"Maksud Lo, pak Bagas suka sama batangan, gitu? Ngaco Lo! Gue yakin seratus persen kalo pak Bagas itu normal."
"Ya bisa aja, kan? Di kelas kita, Lo yang penampilannya paling berani, Ray. Lo duduk di depan, bahkan Lo sering terang-terangan godain dia. Tapi reaksi dia kayak gitu, kan? Dilihat dari chat-nya dia aja kayak ... dia anti banget sama Lo," ucap Tasnya menyampaikan argumennya.
Raya pun akhirnya sedikit goyah. Dia memang belum lama mengenal Bagas. Bagaimana kalau ucapan Tasya benar? Raya tidak mau nasibnya sama dengan artis sosial media yang menikahi lelaki pelangi hingga mengalami KDRT. Itu mengerikan.
"Gara-gara Lo, nih. Gue jadi ragu sama orientasi seksualnya pak Bagas. Ntar gue coba tanya, deh. Gue bakalan pastiin dulu, dia normal apa nggak."
"Gue setuju sama Lo. Pokoknya Lo harus tau tentang itu. Sayang kalau taunya ntaran. Gue nggak mau sahabat gue jadi janda muda."
kinan pantas dpt yg lebih baik darinya😀
ndang gass kinan ...
tp klo bagas pintar hrsnya bagas sadar dgn sikap kinan sprti it berarti dia bkn wanita baik2.kesannya kinan itu jalang beneran yg lg kegatelan minta digaruk ama trenggiling thor....
dosen kok kelakuannya minim akhlak balik aj ke tk lajut sekolah mondok 😁😁😁
mo bagas ngapain aj ma pacarny raya g peduli yg penting dia ttp fokus kuliah d berteman dg spapun.happy slalu saat di dpn bagas.
menurut ak stlh ap yg sdh raya ketahui dr si bibik.mending raya pergi dari rumah itu tp hrs izin bagas dulu.klo memang akn meneruskan pernikahany baikny jauhi bayang2 mantan.apalg it rmh suaminy hasil beli ber2 ama mantany.scr tdk lgsng raya sama aj ikut menzolimi mantan suaminy krn sdh tau.kecuali mantany sdh mengikhlaskany.dr pd nanti dihujat mantan pak su mending raya melipir keluar dr rmh it d cari hunian sendiri entah itu ngekos at ap .yah....emang raya g salah tp tetap dia akn ikut terseret krn kelakuan suaminy yg g punya ketegasan d tanggung jawab pd keputusan yg diambil.aliase pengecut berkedok berbakti nurut sama orang tua .tp yg ad penjahat yg akn menyakiti banyak hati terutama istri d para orang tua bila sdh tau semua yg terjd