Suami Dan Mertua Toxic

"Mas istrimu keterlaluan, kenapa kamu masih mau menampung perempuan gembel ini disini sih? Bukannya kamu bilang dia tidak bisa berikan kamu anak? Makanya kamu mau menikah denganku agar bisa memberikan anak untukmu. Kenapa tidak usir saja wanita gembel ini dari sini, bikin muak aja" ujar Miranda bergelendotan manja di lengan Danang.

Si pelakor merasa paling berkuasa di rumah suami orang, tanpa rasa malu Miranda menyuruh Danang mengusir Tiara dari rumah.

"Hello!...Bangun woy, bangun dari mimpi burukmu. Harusnya kamu itu tahu diri kamu itu bukan siapa-siapa disini. Sementara mbak Tiara adalah istri sah mas Danang. Jadi hak apa kamu mengusir mbak Tiara? Dasar perempuan murahan" ujar Alea. Dari tadi Darah sudah geram dengan tingkah Miranda.

"Sayang tidak mungkin aku mengusir dia dari sini, nanti apa kata tetangga disini. Lagi pula kita belum ada ikatan apapun. Sabar ya sayang ada saatnya dia akan keluar dari sini, kasian juga dia kalau di usir dari sini mau tinggal dimana dia. Dan aku yakin dia tidak memiliki uang yang cukup untuk hidup di luar sana." ucap Danang.

Danang tidak tahu jika Tiara masih memiliki rumah besar peninggalan Kakek dan neneknya. Karena selama Tiara dan Danang menjalin hubungan tidak sekalipun Tiara membawa Danang kerumah kakeknya. Jadi Danang tahu bahwa keluarga Tiara miskin tidak punya apa-apa.

"Aku akan hubungi ayah untuk segera pulang, kalau memang mas Danang mau menikah dengan perempuan ini aku akan iklas. Dari pada aku hidup menderita karena ada orang ketiga. Lihat saja mas, kamu akan membayar semua rasa sakit ini" batin Tiara.

"Ya iyalah, jelas aja tidak punya uang. Semua uang yang kamu berikan pasti digunakan untuk senang-senang dengan laki-laki lain. Memang istri kamu ini tidak tahu diri, masih untung dia dapat suami sebaik kamu tapi dia justru main serong dengan laki-laki lain saat kamu pergi bekerja" ujar bu Bianca.

"Cukup ya bu, jangan membuat suasana makin panas. Bukannya ibu tahu setiap hari aku dirumah saja tidak kemana-mana? Kenapa ibu bicara begitu seolah-olah aku perempuan tidak benar. Padahal yang tidak benar itu adalah mas Danang yang diam-diam punya wanita lain" ucap Tiara membela diri.

"Lihat tuh istrimu Danang, dia selalu saja begitu menjawab perkataan ibu" ngadu bu Bianca, namun tidak ada respon dari Danang.

"Buruk sekali sikap istrimu mas, dia selalu menjawab perkataan ibu" ucap Miranda.

"Yang terlihat buruk aku atau kamu yang berusaha merebut suami orang. Ngaca woy, kalau kamu perempuan baik-baik tidak mungkin bermesraan dengan suami orang. Jangan merasa diri paling sempurna padahal kamu lebih buruk dari padaku sekali lagi kamu berkata begitu aku tidak segan menghancurkan mulutmu itu." ucap Tiara

Miranda sengaja memancing emosi Danang, agar mengusir Tiara dari rumah. Karena Miranda ingin menjadi wanita satu-satunya dan menguasai harta Danang. Namun Miranda terkejut karena mendapatkan perlawanan dari Tiara.

Miranda tidak tahu jika Danang menceraikan Tiara, berarti Danang akan kehilangan segalanya. Karena Danang kerja di perusahaan milik Tiara jadi kemungkinan besar Tiara pecat Danang dari pekerjaannya dan akan masukan ke daftar hitam.

"Sayang lebih baik diam saja, nanti mas akan cari cara untuk mengusirnya dari rumah" ucap Danang.

"Awas ya mas, kalau berani mas tidak mengusirnya kita batal nikah, dan aku akan bilang ke ayah untuk pecat kamu dari pekerjaan. Kamu tahu bukan? Aku bisa melakukan apa saja, bahkan aku juga bisa membunuh istri kamu tidak berguna ini" ucap Miranda.

"Oh ya, lakukan saja jika kamu bisa. Jangan hanya omong kosong saja yang kamu ciptakan, karena aku tidak perna takut dengan perempuan murahan seperti kamu. Jangan sampai bukan kamu yang membunuhku tapi aku yang terlebih dulu membunuhmu. Bukannya aku sudah bilang dari awal bahwa aku akan keluar dari rumah ini setelah kamu membawa kedua orang tua kamu kesini?" ucap Tiara tegas.

"Atau kamu tidak berani membawa kedua orang tua kamu kesini karena takut kebohongan kamu terbongkar?" tambah Tiara.

"Si-siapa bilang aku tidak berani? Jangan asal ngomong kamu. Tunggu saja aku akan membawa orang tua kesini besok" ucap Miranda gugup.

Hahahaha.....

"Oh ya, berarti saat ini orang tua kamu ada di jakarta? Sejak kapan? karena setahu aku Tuan Victor dan istrinya tidak berada di indonesia mereka berada di luar negeri atau kamu membawa orang tua sewaan ngaku sebagai orang tua?" tanya Tiara.

Danang dan bu Bianca, menatap Miranda dengan tatapan intimidasi. Karena mereka mulai curiga dengan Miranda apa benar Miranda adalah anak orang kaya. Terus kenapa Tiara bisa bicara begitu sementara Tiara setiap hari di rumah mana bisa Tiara kenal kedua orang tua Miranda.

Deg....

"Sial, kenapa perempuan udik kampung ini selalu ikut campur urusanku. Mana aku tahu Tuan Victor ada dimana orang aku aja tidak mengenalnya. Aku hanya pura-pura jadi putrinya karena setahu aku Tuan Victor memiliki seorang putri yang cantik tapi dari kecil dia tinggal dengan kakek dan neneknya. Jadi aku juga tidak tahu seperti apa wujud putrinya Tuan Victor" batin Miranda.

"Apa benar seperti yang di katakan oleh Tiara, Miranda. Bahwa orang tua kamu bukan di indonesia tapi di luar negeri?" tanya Danang semakin membuat Miranda gelagapan.

"I-iya mas. Sebenarnya orang tua ku ada pekerjan di luar negeri tapi besok mereka sudah pulang ke indonesia" ucap Miranda gugup.

"Terus kenapa kemarin kamu bilang kedua orang tua kamu ada di indonesia dan ibu kamu sedang sakit? itu berarti kamu membohongiku? Pantas aja saat aku mau ngajak kamu ke rumah sakit kamu tidak mau." tanya Danang.

"Sudah nak, jangan dibahas lagi mungkin saat itu Miranda tidak fokus menjawab kamu" ucap Bu Bianca membela Miranda membuat Darah dan Tiara memutar bola mata mereka.

Tiara pergi meninggalkan orang itu di ruang tengah. Tak lama disusul oleh Alea, Alea malas dengan drama Queen yang di ciptakan oleh Miranda. Menurut Alea, Miranda kurang pintar dalam berakting.

Karena hanya orang pintar saja yang tahu jika saat itu Miranda lagi berbohong.

"Hummm selamat! Untung perempuan kampung itu pergi jadi aku bebas dari intimidasi, kata mas Danang dan ibu Tiara hanya lulusan SMA. Tapi aku merasa Tiara bukan hanya lulusan SMA saja tapi kemungkinan dia kulia, Karena dia bukan gadis bodoh seperti yang mas Danang katakan. Aku harus berhati-hati dengannya." batin Miranda.

Miranda sengaja cemberut agar mengalihkan fokus Danang, takutnya Danang kembali menanyakan masalah perkataan Tiara tadi.

"Sudah jangan cemberut seperti itu, mas tidak terpancing dengan bualannya itu. Kamu masih tetap menjadi satu-satunya wanita yang mas cintai. Mas tidak akan memaksa kamu untuk membawa kedua orang tua kamu kesini. Mas selalu menunggu kapan kamu sudah siap untuk mempertemukan aku dengan orang tua kamu" ucap Danang tersenyum sembari mengelus kepala Miranda dengan lembut.

Selain Danang mengincar harta orang tua Miranda, Danang juga mencintai Miranda.