Dan tiba tiba begitu banyak Orang orang asing yang mendatangi rumah Babeh Zein,Lela sangat merasa gugup dan ketakutan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aira Humaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penelusuran Berkepanjangan
Ibu Kinarsih menangis dan mulai bercerita " Aku meninggalkan Hatrick sejak dia umur 4 Tahun,,aku merasa sangat bersalah,,namun jika aku tidak meninggalkannya aku takut tidak bisa melihatnya lagi untuk selamanya"
Semua keheranan dan Benga bertanya " emang knapa bu?"
Bu Kinarsih kembali bercerita "Ada seorang perempuan yang sangat menyukai ayah Hatrick dan Ayah Hatrick juga menyukai perempuan itu,,aku tidak menyangka dialah pembawa malapetaka di keluargaku"
"Dia memintaku untuk pergi karena dia sedang hamil anak dari suamiku"Bu kinarsih bercerita sambil terisak isak.
Semua mendengarkan cerita Ibu Kinarsih.
Lela berkata " Bu,jika ada kesempatan apa ibu mau menemui Hatrick"
Bu Kinarsih menjawab "tidak semudah itu dan mungkin lebih baik kalian jangan berkata pada siapapun kalau aku berada disini"
Bu Kinarsih beranjak dari tempat duduknya dan berkata "tunggu sebentar aku ada sesuatu untuk kalian,,siapa tahu dapat membantu"
Dan seketika bu Kinarsih membawa sebuah foto dirinya bersama Hatrick dan dibelakang foto tertulis alamat Rumah Hatrick.
Karena sudah malam Lela berpamitan pulang khawatir Babeh menunggunya "bu,kami pulang dulu yahh,,mungkin lain waktu kami akan datang kembali"
Bu Kinarsih hanya mengangguk dan berkata"hati hati dijalan'
Benga langsung bersalaman tanda pamit dan langsung menuju mobil,Selama perjalanan Benga langsung berkata "oo jadi begitu ceritanya kenapa si Kompeni bisa ada di sini,,kasian jugaa diaa hidupnya pasti ga tenang"
Bang omat menjawab "oiaa La tukisan yang tadi difoto kasih aja ke abanglu si Ojak biat dia cari duku alamatnya"
Lela langsung berkata "oiaaa pinter jugalu bang"
Bang Omat langsung menoyor kepala Lela sambil berkata "dasar bocah songong"
Lela hanya tertawa kencang dan memfoto tulisan yang ada dibelakang foto sekaligus mengirimnya ke bang Ojak
Seketika Bang Ojak membalas dan Lela membaca balasan pesan bang Rojak "ini alamat syapa La,,sikompeni??kalo emank ini alamat si kompeni fix dia anak konglomerat yang kabur"
Lela membalas sekaligus membaca apa yang dia tulis agar yang lain tau" iyaa ini alamat si Kompeni alias Hatrick gw dapet dari ibunya yang di tinggal di Jakarta"
Hari demi hari berlalu,semua kembali beraktivitas,Bang Omat narik angkot,Benga nongkrong di bengkel terminal dan Lela kuliah seperti biasa.
Hanya Lela sering melamun dan Babeh merasa belakangan Lela jadi sangat pendiam,dia sering memandangi foto Hatrick.
Babeh berkata "La,,,babeh perhatiin lu sering ngelamun belakangan neh ,ape sih yang lu pikirin,lu kangen yee ama si kompeni"
Lela menjawab malu malu "ihh Babeh apaan sihh"
Babeh menjawab "Ya gapape La namanye perasaan ga bisa dipaksain"
Lela hanya tersenyum sambil memandang foto ditangannya.
Tak lama ada pesan masuk dari Bang Rojak..
Bang Rojak berkata di telepon "Lela tadi gua liat si kompeni di tipi,kerenn banget diaa rapih pake jass,,
Lela menjawab "seriusluuu bang"
tersengar suara ditelepon "iyaa bener apa gua samperin aja yaa,,ehh taoi susahh dehh pengawalnya banyak susah ditemuinnya"
Bang Ojak kembali bersuara "tapi nanti gw coba ahh kantornya ga jauh ko dari tempat gua kerja,,isu isunya mau ada konfrensi pers perusahaanya dia kan mau bangkrut"
Lela menjawab "oohhyaaaa"
Bang Ojak menyudahi teleponya " udah dulu yaa nanti gua infoin lagi,,,salam buat enya ama babeh"
Lela menjawab "iyaa bang hati hati disana"
Lela kembali menerka nerka kejadian apa yang ada disana...
Bersambung
