Suami Kedua Untuk Istriku

Saat kembali ke kelas dan pelajaran telah di mulai , sebuah pesan wa  masuk  ke hp Reisya . Dan itu adalah pesan dari Stanley.

.

' Bagaimana rasanya di acuhkan?...tidak di pedulikan?...tidak di anggap ada oleh orang lain...  Tidak enak kan ??....Seperti itulah yang ku rasakan selama beberapa minggu ini... Sakit kan ? '

.

" Ting ! " satu pesan masuk lagi.

.

' Jangan sia siakan orang yang mencintaimu... Kau akan menyesal jika nanti kehilangan ' tambah Stanley.

.

Setetes bulir bening jatuh dari pelupuk mata Reisya . Ya benar , selama ini ia memang bersalah sudah mengabaikan Stanley. Ia menolak panggilannya , tak membalas pesannya dan juga tak mau di ajak bertemu di kamar mandi belakang lagi.

Semua itu sebenarnya karena Stanley sendiri . Setiap bertemu Stanley pasti akan mengajaknya berbuat mesum . Entah itu dengan tangan , mulut ataupun langsung. Dan ujung ujungnya pasti bercinta. Dan itu membuat Reisya muak.

Berbuat dosa iya, tak tenang iya, takut hamil iya , tapi yang lebih menakutkan adalah hubungan di luar nikah mereka ketahuan sekolah dan Papanya , entah apa jadinya. Dan itu semua adalah resiko yang harus di tanggungnya.  Stanley sepertinya tak berpikir jauh sampai kesana.

.

' Aku mau bicara ' Reisya menjawab singkat pesan Stanley.

' Minimarket depan tempat bimbel... Nanti kita ketemu di sana sepulang les ' Stanley menjawab dengan cepat.

' Ah tidak... Kita ketemu sebelum itu.. kita bolos les ' Stanley mengganti jadwal ketemuan mereka.

' Deg ! '

Dada Reisya berdenyut nyeri. Ia sudah bisa menebak apa yang mungkin bakal terjadi.

.

' Apa yang harus ku lakukan , Stanley pasti memintanya lagi..  Tuhan....apakah aku harus terus berbuat dosa untuk bisa bersama Stanley?? '

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Dengan hati bimbang , Reisya turun dari mobil yang mengantarkannya ke tempat les nya sore itu. Sopir pribadi yang mengantar seperti biasa.  Sesaat ia menoleh ke arah minimarket yang ada di seberang jalan.

Tampaklah sebuah motor ninja hijau yang biasa di pakai Stanley terparkir di sana. Ia mengurungkan niatnya masuk ke tempat bimbel dan langsung menyeberang ke tempat Stanley berada.

" Selamat datang di xxx , selamat berbelanja " suara ramah mbak mbak karyawati menyambut kedatangannya. Reisya tersenyum sesaat dan langsung mencari keberadaan Stanley.

Stanley sedang berdiri di depan counter snack , ia sedang memilih beberapa jajanan makanan ringan dan minuman untuk mengemil keduanya nanti.

" Stanley..." Panggil Reisya seraya menghampiri Stanley . Stanley menoleh dan tersenyum dengan begitu manis melihat kedatangan pacar yang sangat di rindukannya itu.

.

' Stanley memang sangat tampan...senyumnya juga manis sekali... ' wajah Stanley sesaat mengalihkan dunianya dan semua permasalahan mereka selama ini.

.

" Aku lagi pilih snack buat kita , ambil sendiri kesukaanmu sayang " Sikap Stanley sudah tak sedingin tadi. Ia telah kembali seperti biasanya. Itu membuat Reisya bahagia. Ia lalu memilih beberapa jajanan dan minuman dingin dan segera memasukkan nya ke keranjang belanjaan Stanley.

" Gak mau beli yang lain lagi? ... Ambil saja mumpung tadi aku baru dapat uang saku banyak dari Mama . Seminggu ke depan ini mereka lagi ada acara ke Surabaya "

Stanley memang sangat royal jika masalah uang , ia tidak pernah merasa sayang mengeluarkan banyak uang untuk dirinya dan teman temannya karena ia mendapat jatah uang saku bulanan yang sangat banyak.

Beda dengan keluarganya yang selalu mengajarkannya untuk berhemat , membeli barang seperlunya dan uang sakunya juga tak sebanyak Stanley meski sebenarnya Papanya mampu. Keluarganya sangat lurus, tidak suka neko neko ,  selalu mengajarkan kedisiplinan yang tinggi dan budi pekerti luhur sesuai budaya, sosial dan agama.  Maklum karena  seorang pengacara...

" Sudah cukup " jawab Reisya. Kemudian keduanya melangkah menuju kasir.

Sang kasir sejenak terpaku menatap keduanya saat menscan barang barang belanjaan mereka. Merasa ada yang janggal Reisya melihat kearah barang yang saat ini berada di tangan mbak kasir.

.

' Hah...itu kondom...' Reisya langsung menoleh pada Stanley yang langsung berpaling ke arah lain sambil bersiul .

Wajah Reisya merah padam menahan malu. Pasti mbak mbak kasir itu berpikiran sama seperti dirinya.

.

' Stanley benar benar membuatku malu...Mbak ini pasti berpikir jelek...anak sekolah kok beli kondom... Haaaaah....aku benar benar harus menegaskan semuanya pada Stanley hari ini'

.

Reisya menghela nafas panjang tak habis pikir dengan kelakuan Stanley.

" 200.000 " kasir itu menyebutkan nominal belanjaan kami. Dan Stanley langsung memberikan uang cash padanya. Sesudah itu Reisya buru buru keluar diikuti Stanley yang membawa belanjaan mereka.

" Stanley...kenapa kau beli itu..malu maluin tau..  " Reisya langsung protes.

" Skin care mu masih banyak sayang?Aku transfer ke rekeningmu ya buat beli ya ..." Stanley mengalihkan pembicaraan dan langsung meraih hp nya membuka mobile bankingnya untuk meredakan amarah kekasihnya itu.

Reisya hanya bisa menghela nafas panjang saat sebuah notifikasi masuk ke hp nya. Ya itu adalah pemberitahuan m bankingnya jika transfer telah masuk.

" Ayo naik kita ke rumahku " ajak Stanley.

.

' Hah...ke rumah Stanley ?.... '

.

Reisya benar benar sulit percaya jika Stanley saat ini mengajak ke rumahnya. Padahal selama pacaran belum pernah sekalipun ia mengajak ke rumahnya.

Mata Reisya membelalak lebar melihat sebuah rumah yang sangat mewah dan megah bernuansa classic moderen seperti istana . Pak Satpam yang berjaga di pos segera membukakan pintu gerbang saat tahu anak majikannya pulang.

" Selamat datang Tuan Stanley..." deretan pelayan pria dan wanita menyambut kedatangannya dengan hormat.

.

' ini seperti di drama drama korea...ternyata benar...keluarga Stanley memang keluarga tajir melintir seperti kata Shera'  Reisya nampak takjub.

.

" Ayo masuk " Stanley menggandeng tangan Reisya dan segera masuk ke dalam rumah yang sangat mewah itu. Rumah yang lebih layak di sebut istana .

" Tumben Den Stanley mengajak cewek " bisik bisik para pelayan itu sekilas terdengar di telinga Reisya. Sedikit bangga , Reisya menjadi gadis pertama yang di bawa Stanley.

Beberapa pelayan wanita muda sebagian memandang sinis pada Reisya. Mungkin iri atau cemburu pada keberuntungan Reisya.

Stanley melewati begitu saja sofa empuk ruang tamu dan langsung mengajak Reisya naik ke lantai dua.

" Kenapa ke atas ?... Tidak di ruang tamu saja..." tanya Reisya

" Kita ngobrol di kamarku saja supaya lebih leluasa " jawab Stanley.

.

' OMG....'

.

Bulu kuduk Reisya langsung berdiri. Stanley pasti sudah merencanakan sesuatu.

Dengan ragu , Stanley mengajak Reisya masuk ke kamar luas mewahnya. Sebuah sofa yang sangat indah juga ada di sana, juga dengan televisi besar, dan tentunya juga ranjang mewah yang sangat nyaman pastinya.

Stanley meletakkan belanjaan tadi ke meja sofanya dan duduk berhadapan di sofa super empuk itu dengan Reisya.

" Stanley...kita harus bicara..." Reisya langsung berucap. Stanley mengangguk. Dan tanpa basa basi Reisya kemudian mengungkapkan semuanya kenapa ia menjauhi Stanley dan mengabaikannya.  Stanley cuma diam dan mendengarkan.

" Jadi kau tidak mau berhubungan seks denganku lagi ?.... " Reisya mengangguk. Stanley nampak kecewa.

" Ini sulit sayang... Sangat sulit...apalagi aku sudah pernah merasakannya... Tapi aku menghargai keinginanmu..." Stanley pun akhirnya mengalah. Ia memang tak boleh egois memaksa pasangannya.." Demi kamu , aku akan mencoba bertahan.."

" Terima kasih Stanley..." Reisya sangat senang Stanley ternyata menghargai keputusannya. Ia bersyukur Stanley ternyata tak mengedepankan nafsunya.

" Tuan Stanley...ini minumnya.." pelayan mengantarkan 2 cangkir teh di depan pintu kamarnya. Stanley dengan segera menerima nampan tersebut dan kemudian menutup pintu  walau tak di kuncinya.

Sekilas ia melirik Reisya yang tengah asyik menonton televisi sambil memakan camilannya.  Tanpa sepengetahuan Reisya , Stanley memasukkan sesuatu ke dalam minuman tersebut.

.

' Hehe... Maaf sayang.... Aku tidak bisa menurutimu...hidup tanpa seks aku tak bisa .. aku sudah terlanjur tau rasanya... Dan itu sangat candu buatku... Kalau kau tidak mau , maka aku yang akan membuatmu mengemis meminta aku menyentuhmu..'

Stanley ternyata diam diam telah merencanakan semuanya. Tepat saat orang tuanya tidak ada di rumah , ia ingin membuat Reisya kembali mendesah di bawah kungkungannya. Tubuh Reisya sudah menjadi candu untuknya.

" Sayang...ini teh hangat..minumlah dulu...aku mau mandi sebentar ya...tubuhku gerah " ucap Stanley .

Tanpa curiga , Reisya langsung meminum teh hangat pemberian Stanley itu. Stanley tersenyum senang.

.

' Kita lihat sebentar lagi , siapa yang akan memintanya...hahaha ' Stanley tertawa dalam hati.