NovelToon NovelToon
Kerinduan Di Antara Awan

Kerinduan Di Antara Awan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Dewa Aksara

Di antara kabut tebal yang melingkupi sebuah kota kecil, terdapat dua insan yang terpisah oleh luka-luka masa lalu dan dinding-dinding yang mereka bangun di sekitar hati mereka. Maya, seorang gadis muda dengan senyum rapuh yang menyembunyikan kesedihan yang tak terucapkan, bertemu dengan Atma, seorang penyair puisi yang membawa beban kesedihan yang sama beratnya.

Dalam taman yang dikelilingi oleh awan mendung, di tempat di mana kesedihan bersarang, keduanya menemukan tempat untuk berbagi cerita-cerita mereka yang penuh dengan rahasia dan rasa sakit. Di antara puisi-puisi yang penuh dengan warna dan keheningan yang menyentuh, Maya dan Atma menemukan cinta di antara kabut-kabut kesedihan.

Namun, cinta mereka tidak datang tanpa rintangan. Bayang-bayang masa lalu yang mengejar mereka, bersama dengan rahasia-rahasia yang tersembunyi di balik senyuman mereka, menguji ketahanan cinta mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewa Aksara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dibawah Rembulan

Semenjak pengakuan dari Atma, Lestari perlahan melepaskan perasaannya terhadap Atma, ia memilih persahabatan yang kekal dan menyembunyikan perasaan yang pernah bersemayam dalam dirinya “Persahabatan akan abadi dan dipisahkan oleh usia, jika perasaanku hanya sebatas mengagumi Atma berarti hanya sebatas itulah aku mengagumi tulisannya, aku akan belajar mengikhlaskan demi sahabatku yaitu Maya, Demi hati dan raga ini aku akan menemukan cinta melebihi cintaku pada Atma” Lestari mengucapkan itu sambil menggenggam tangannya dan melihat rembulan yang bersinar terang.

Lestari menuliskan puisi untuk mengabadikan perasaannya, ia sering mengabadikan puisi perihal perasaannya dan menjadikan itu adalah kenangan dalam hidupnya, dengan kata lain Lestari tidak mempublish puisinya, ia menuliskan dibawa rembulan dan didepan halaman rumahnya.

...Rembulan pendengar isi hati...

...Memikirkan belahan hati membalas cintaku...

...Mengingat kisah kita berdua dalam diam...

...Rembulan pun tersenyum mendengarkan ceritaku...

...Rembulan tidak pernah berpaling untuk mendengarkanku...

...Disaat mata ini dipaksa terbuka...

...Dan membangunkan ku dalam mimpi indahku...

...Aku sontak meneteskan airmata...

...Pemandangan setalah aku terbangun dari mimpi indah...

...Bukan skenario dalam mimpi yang terwujud...

...Akan tetapi perih yang menghantam dada hingga sesak terasa...

...Melupakan apa yang harus ku alami dalam mimpiku selama ini...

...Ingin rasanya aku memeluknya dan berkata apa isi perasaanku...

...Akan tetapi hati ini memilih berdamai dengan apa yang ada dihadapanku saat ini...

...Rembulan tahu akan semua perihal perasaan yang hancur...

...Rembulan juga tahu akan ceria dan dukaku...

...Aku akan hidup seperti rembulan, bersinar terang walau dirinya ditinggalkan oleh banyak bintang dilangit....

Sebulan dari puisi itu terlahir, Lestari yang melihat Atma dan Maya semakin dekat, rasa cemburunya kian menghilang, rasa kepahitan dihatinya semakin memudar, tidak lama bagi Lestari mengikhlaskan apa yang ia inginkan sedari dulu, mungkin cinta Lestari kepada Atma akan abadi dan menjadi puisi yang telah ia ciptakan, tapi yang terpenting adalah persahabatan mereka, bagi Lestari persahabatan dari kecil hingga mereka saat ini adalah hal terpenting.

Lestari mulai bisa menerima kenyataan yang telah di tulis sang kuasa, Ia tidak membenci apa yang telah terjadi pada dirinya, ia sadar jika ia mengutarakan dan merebut Atma dari Maya, persahabatan ini akan hancur karena cinta tak terbalas, karena Lestari tahu, tidak mudah bagi Atma membuka hati.

Atma yang sudah lama melakukan hal yang romantis dengan Maya, Mereka tidak kunjung memiliki status pacaran, sudah berbulan-bulan Atma tidak mengungkapkan perasaannya kepada Maya, Maya yang selalu memikirkan jawaban jika Atma mengutarakan hatinya, ia tidak tahu apa yang ia jawab.

Atma dan Maya memiliki rasa nyaman jika mereka berada di tempat yang sama, cara Atma sangat lembut memperlakukan Maya, sehingga Maya merasa perasaanya mulai kian membesar kepada Atma, Maya berfikir tidak mungkin Atma menyukainya, karena tidak ada sama sekali puisi terbarunya yang mengarah tentang mereka berdua.

Sedangkan Atma berfikir hal yang sama tentang perasaannya jika di ungkapkan, Atma takut jika di ungkapkan, canggung dan tidak enakkan akan muncul jika di tolak, kenyamanan yang telah terbangun akan menjadi rasa yang tidak enakkan. Perasan mereka berdua selalu menggunakan kata “Jikalau”. Tapi mereka berdua tetap saja menjalani hari berdua tanpa memikirkan perasaan mereka satu sama lain, mereka hanya terfikir jika telah berada di rumah masing-masing.

Kerinduan mereka sangatlah dalam jika berada ditempat yang berbeda, Perasaan mereka ingin bertemu sangatlah kuat, Maya selalu mengkhawatirkan Atma, Maya mencurigai ada yang Atma sembunyikan, Maya tahu seorang penulis akan mencurahkan apa yang ia rasakan dalam setiap coretannya, Maya selalu membaca tulisannya tapi ia selalu memiliki perasaan tentang Atma yang begitu misterius dan bisa dibilang sisi lemah dari Atma.

Selama seminggu Atma tidak terlihat di kampus, dan Maya sudah mencoba menghubunginya tapi tidak ada balasan dari Atma, Maya yang khawatir mencoba ke rumah Atma, akan tetapi rumahnya kosong, Maya semakin khawatir “Dimana kamu, Atma? Kenapa tidak membalas kabar dariku?”.

“Mbak” Panggil tetangga Atma.

“Hmm, iya pak, ada apa?” Tanya Maya yang sedang khawatir dan memandangi rumah Atma.

“Mbak sedang mencari Atma” Ucap Bapak disamping rumah Atma.

“Iya, Sudah seminggu ini ia tidak masuk kuliah, kalau boleh nanya, Atmanya kemana ya, pak?” Tanya Maya dengan lirih.

“Ho itu, Terakhir sih ada istri bapak yang tak sengaja melihat Atma jatuh pingsan di gerbang rumahnya, setelah itu bapak segera keluar untuk mengantarkan Atma ke rumah sakit, kata dokter ia di bawa kerumah sakit pusat karena mengidap penyakit yang sedikit parah, karena bapak bukan keluarga dari Atma, kami tidak diperkenankan untuk mengetahui apa sakit yang di idap oleh Atma” Penjelasan dari bapak itu membuat Maya semakin khawatir dan terkejut.

“Terimakasih infomasinya pak” Ucap Maya yang sangat khawatir dan memberitahu kedua sahabatnya tentang keadaan Atma.

Lestari yang mendengarkan keadaan Atma sontak kaget dan tidak percaya, Atma tidak pernah memperlihatkan bahwa ia sakit, yang mereka tahu ialah Atma yang begitu misterius dan tidak pernah membicarakan kelemahannya kepada orang lain termasuk Maya, dari tulisan yang ia buat, sama sekali ia tidak mengatakan bahwanya ada penyakit, bahkan ia tidak menunjukan kelemahannya pada tulisannya yang telah Maya baca.

Keesokan harinya, mereka bertiga berencana untuk menemui Atma di rumah sakit pusat kota, Maya yang sangat khawatir mulai memikirkan hal yang tidak-tidak, ia sangat khawatir dengan keadaan Atma di sepanjang jalan, sedangkan Lestari dan Elma mendo’akan tidak ada penyakit serius.

Sesampainya di rumah sakit, ia bertemu dengan dokter yang merawat Atma, dokter sempat mengatakan bahwa “Hanya keluarga yang boleh mengetahu penyakit yang ia idap saat ini” Akan tetapi Maya memaksa dan mengatakan “Tidak akan ada keluarganya yang akan datang, ia hidup sendirian selama ini, orang tuanya tidak tahu dimana, dan izinkan kami bertiga tahu apa penyakitnya dan akan kami usahakan untuk biaya pengobatannya, dokter” Maya yang begitu bersikeras.

Dan dokter itu tidak punya pilihan lain lagi, karena Atma selama seminggu dirawat dna tidak ada orang yang melihat keadaannya selama seminggu, dokter itu mengizinkan mereka untuk melihat keadaan Atma, Dokter mengantar mereka untuk pergi keruangan Atma.

Sesampainya di ruangan Atma, Maya terdiam dan berlingan airmata, melihat keadaan Atma yang belum sadar selama satu minggu dan banyak peralatan meding yang menempel ditubuhnya, ia sangat kaget sehingga tidak sanggup untuk berdiri, Maya tidak kuasa melihat keadaan Atma, Lestari dan Elma segera membantu menenangkan Maya, Maya yang kakinya lemas melihat orang yang ia cintai kondisinya yang sangat mengkhawatirkan, Dokter memberitahukan keadaan Atma, sontak Maya, Lestari dan Elma kaget apa yang dikatakan oleh dokter.

Semua penggemar dari tulisan Atma mengetahui keadaannya, penggalangan dana terjadi dan semua dari penggemarnya selama seminggu berdatangan ingin melihat Atma dan ingin membantu Atma, karena bagi mereka semua Atma adalah benih perasaan yang tak bisa tumbuh dan tercurahkan, hanya dari tulisan Atma yang bisa mewakili perasaan para penggemarnya.

1
Kana
semoga semua impian terwujud ya 🤗
Kana
bangun atma. ku tabok ya bkin cape nangis kau/Right Bah!/
Kana
pingsan aja biar ga cape 🙃
Kana
lagi kerja aku jgn dibuat nangis bisa? 🥺
Gema: siapa suruh baca di saat kerja wkwkw
total 1 replies
Aegis Aetna
aku mampir kak, semangat.
Gema: Terimakasih udah mampir yaa
total 1 replies
Kana
😢 ini mah buku diary
Kana
elma😭
Gema: parah elma nya ya
total 1 replies
ATAKOTA_
sangat menyentuh
Gema: terimakasih
total 1 replies
Kana
Ga sabar pengen ketemu kayanya ya🤭
Kana
ciiee 😚
Kana
Jangan makan pedes atma🤨
Gema: hahaha
total 1 replies
Kana
kasian lestari🥀
Gema: Maaf ya wkwkw
total 1 replies
Kana
jahil nya 🤨
Kana
Semangat Nulisnya🥰
Gema
Selamat menikmati perjalanan Atma dan Maya yah
Gema
senyum senyum yah wkwkw
Kana
Senyum2 nah🤭
Kana
Semangat dan Sukses Untuk Novelnya 🌷
Kana
Keren🥰
Gema: makasih sayang
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!