Aryani Anjani adalah gadis yang berparas cantik,hanya hidup berdua dengan ibunya yang sakit sakitan dan sangat miskin.
Yuda Pradipda, adalah pemuda tampan yang sedari kecil hidupnya selalu berkecukupan, saat pertama kali bertemu dengan Aryani dia sudah jatuh cinta pada pandangan pertama, tapi dia tidak ingin menikahi dan hidup dengan seorang gadis miskin.
Bagaimana kah kisah Aryani dan Yuda, yukk ikuti kisahnya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Resa Palimbong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 7
Jam sudah menunjukkan pukul 18.30 WIB, dan ketiga orang itu semua sudah berpakaiannya rapi dan bersiap berangkat ke rumah Sarah.
"Pa, tadi Sarah chat, katanya mereka sudah siap di sana, apa tidak sebaiknya kita segera berangkat" kata Yuda.
"Baiklah kita berangkat sekarang kalau begitu" jawab Ardi lalu menggandeng tangan istrinya dengan mesra, walaupun istrinya itu masih menunjukkan ketidaksukaannya, namun dia tetap mengikuti langkah suaminya.
Sesampainya di rumah orang tua Sarah, mereka bertiga pun keluar dari mobil, Yuda lebih dulu melangkah kakinya ke teras rumah yang juga cukup mewah itu dan mengetuk pintunya, seorang asisten rumah tangga membukakan pintu dan langsung mempersilahkan mereka masuk.
Mereka pun langsung di antar ke ruang makan yang cukup luas itu, dan mereka langsung di sambut oleh pemilik rumah itu.
"Silahkan duduk" kata Anton papa Sarah mempersilahkan ketiga orang itu.
"Terima kasih karena sudah bersedia menyambut kedatangan kami" jawab Ardi lalu mengulurkan tangannya pada Anton, lalu mereka pun duduk di meja makan itu.
"Sebelum kita memulai obrolan kita, alangkah baiknya jika kita makan malam dulu" lanjut Anton sambil terkekeh.
Makan malam pun berlangsung sangat cepat, dan kini mereka sudah pindah ke ruang tamu.
"Kami langsung saja pak Anton, jadi maksud kedatangan kami ke sini itu, untuk melamar putri bapak untuk anak kami Yuda" kata Ardi tanpa basa basi.
"Terima kasih pak Ardi untuk niat baiknya, untuk masalah ini saya serahkan sepenuhnya pada anak saya" kata Anton sambil melirik putri kesayangannya itu.
"Jadi bagaimana sayang, apa kamu menerima lamaran dari Yuda" lanjut Anton lagi bertanya pada putrinya.
"Iyaa pa, aku terima lamaran Yuda" jawab Sarah malu-malu.
"Terima kasih nak Sarah sudah bersedia menerima lamaran anak Om" kata Ardi menatap Sarah penuh arti.
"Kalau begitu kita tinggal menentukan hari pernikahan mereka saja pak Ardi" kata Anton tidak sabaran.
"Kalau itu saya serahkan sama anak saya pak" jawab Anton.
"Kalau begitu kapan kamu akan menikahi putri saya nak Yuda" lanjut Anton bertanya pada Yuda.
"Saya maunya secepatnya om, tapi sepertinya waktunya belum memungkinkan, karena saya harus dinas ke luar kota beberapa bulan ke depan" jawab Yuda lantang.
"Tapi kami juga butuh kepastian nak Yuda" kata Anton sedikit memaksa.
"Iyaa mas, aku butuh kepastian dari kamu" tambah Sarah membuat Yuda tampak berfikir, sementara Lina hanya bisa menatap sinis perempuan itu tanpa di sadari oleh Sarah.
"Baiklah kalau begitu, saya akan dinas keluar kota selama lima bulan ke depan, dan setelah saya pulang dinas saya akan langsung mempersiapkan pesta pernikahan saya dengan Sarah Om" kata Yuda pada akhirnya membuat Sarah dan kedua orang tuanya tersenyum lega, sementara Lina hanya bisa tersenyum kecut mendengar keputusan anaknya.
"Sepertinya pembicaraan ini cukup untuk saat ini yaa pak, saya dan keluarga saya mau pamit dulu, nanti takutnya terlalu larut" kata Ardi sambil terkekeh, karena sedari tadi dia sudah menerima kode dari istrinya.
"Baiklah, sekali lagi kami ucapkan terima kasih untuk kedatangan dan niat baik kalian" jawab Anton bangkit berdiri dan mengulurkan tangannya pada Ardi untuk bersalaman.
"Iyaa sama-sama pak, kalau begitu kami pamit dulu" jawab Ardi juga bangkit berdiri dan menjabat tangan Anton.
Keluarga Sarah pun mengantar keluarga Yuda sampai pada teras rumah, dan setelah mobil keluarga Yuda sudah menjauh mereka bertiga pun tersenyum penuh arti sambil bertatapan satu sama lain.
kak ada part 2 ga ?