Molaa melihat tatapan sendu sang kakek, ia tahu bahwa kakeknya sangat menyayanginya meskipun didikan keras dan latihan yang berat selalu diberikan kepadanya,namun molaa tahu bahwa kakeknya melakukan ini semua demi masa depan nya,mola sadar jika kakeknya takkan selalu berada disamping nya ia harus bisa menjadi wanita kuat seperti yang diinginkan oleh kakeknya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siska veronikaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
“Panasss Put” racau Kanara membuat para sahabatnya tak tega melihatnya, apalagi dengan Zea yang terlihat mengepalkan tangannya kuat
“Tahan ya Na, ini lagi diobatin sama dokternya kok” ucap Putri mencoba menenangkan Kanara sembari mengelus-ngeluh pundaknya
“Kemana?!” tahan Xaviera pada tangan Zea yang hendak ingin keluar
“Dia harus menerima akibat yang telah diperbuat” tekan Zea dengan emosinya yang sudah tak tertahankan
“Tu hhh sepulang sekolah dan lo boleh ngelakuin apapun yang lo mau” ucap Xaviera tetap menahan tangan Zea
“Ok” pasrah Zea lalu menatap tak tega pada Kanara
Zea akan sekali menjadi garda terdepan untuk para sahabatnya yang terluka apalagi dengan Kanara, ia sudah menganggap Kanara seperti adiknya sendiri
Kanara merupakan sosok gadis Xavientro yang paling manja diantara mereka berlima dan paling mereka lindungi karena beladiri Kanara yang paling lemah diantara mereka
Kanara merupakan putri tunggal kaya raya pasangan Tuan dan Nyonya Raspati. Mereka berdua meninggal terb*n*h akibat pertempuran antara Xavientro dan klan musuhnya yang terjadi di sebuah resort tempat mereka sedang berlibur saat itu
Pertempuran darah tak bisa terelakkan lagi hingga membuat Tuan dan Nyonya Raspati tertembak mat* saat berusaha untuk menyelamatkan diri
Kanara yang saat itu sedang bersembunyi didalam kamar mandi ditemukan oleh Mola dan membawanya pergi ikut bersamanya
“Tolong jangan bunuh aku, hiks” tangis Kanara ketakutan saat ada seseorang mendobrak pintu kamar mandinya
Seseorang itu yang tak lain adalah Mola menatap tajam Kanara yang sedang meringkuk menelungkupkan kepalanya dan terlihat dia sedang menangis sesenggukan
“Lo mau ikut gue atau berakhir disini” ucap datar Mola ingin mengajak kanara Karena ia merasa iba dengannya dan merasa Kanara disini hanyalah korban
“Kalo a-aku i-ikut ka-kamu gabakal bu-nuh aku kan? tanya polos Kanara terbata-bata merasa takut dengan tatapan tajam Mola
“Lo aman kalo lo nurut” balas datar Mola
“I-iya Ara akan nurut kok” ucap polos Kanara berdiri dan mengikuti Mola
Mola membawa Kanara ikut bersamanya dan memberikan pelatihan serta didikan keras untuk Kanara agar dia setidaknya bisa melindungi dirinya sendiri dan menjadi wanita yang kuat untuk mempertahankan hidupnya tanpa kedua orang tuanya
Kanara tak ingin meninggalkan Mola Karen ia sudah merasa nyaman tinggal dengan Mola padahal Mola sudah memberikan perusahaan papinya, Tuan Raspati untuk Kanara urus sendiri namun Kanara tidak mau
Hingga saat ini Kanara menjadi ahli strategi Xavientro dan menjadi bagian keluarga Xavientro.
*****
‘Sampe kapan lo ngebiarin gue plontang-pelanting gajelas berpindah pindah kesana kesini haa!” ucap kesal Roster pada Remos yang saat ini sedang melakukan panggilan dengannya
“santai dong besok lo pergi ke bandara X dan asisten gue jemput lo disana’ ucap santai Remos
‘sial! kenapa gak dari kemaren lo jemput gue bangs*t! marahnya pada Remos
“gue sengaja, biar Rubycon fokusnya sama lo dan gue dengan gampangnya bisa menembus keamanan Rubycon”
“Terus lo udah berhasil”
“50% dan sebentar lagi kita bisa ngancuri mereka dan mengambi alih perusahaan Bravaska Group haha”
“Baiklah kalau begini gue gak akan menyesal kerjasama lo” ucap Roster tersenyum pongah karena sebentar lagi keinginannya akan tercapai
“Gue tu hhh dimarkas”
Tut
“Sebentar lagi gue akan bisa ngancuri lo Baskara dsn Bravaska Group akan jatuh ke tangan gue” ucap Remos dengan tangan yang terkepal kuat
Remos, pemimpin klan yang bernama Aodra. Remos sangat berambisi untuk membalaskan dendamnya pada Baskara yang telah membunuh dirinya, Baron dan menghancurkan semua keluarganya tanpa tersisa
Remos berhasil kabur dengan memalsukan kematian dan mengubah semua identitasnya agar tidak dilacak oleh siapapun
Sudah sering kali Remos mencoba menghancurkan Baskara namun ia selalu saja gagal karena system keamanan Rubycon dan Bravaska Group yang sangat ketat hingga membuatnya memikirkan kembali rencananya secara matang
Dia memanfaatkan Roster yang notabenenya sekretaris kepercayaan Tuan Bravaska untuk bekerja sama dengannya
Remos mengiming-imingi jika ia bisa menghancurkan Rubycon dan dapat mengambil alih perusahaan Bravaska Group, ia akan memberikan Bravaska Group kelas Roster yang tentunya dengan mudah percaya dan tergiur akan tawaran tersebut
Remos sangat senang ketika ia mengetahui jika chip perusahaan sudah jatuh ditangan Roster yang tentunya itu akan menjadi kunci utama keberhasilannya untuk merebut kekuasaan dan kehancuran Rubycon
*****
“Semua lukanya sudah diobati dan diberi salep dan saya juga sudah menyuntikkan cairan untuk mengurangi rasa perihnya hingga membuat Kanara tetidur sementara, untuk perawatan yang lebih intensif. Sebaiknya Kanara dirawat dirumah sakit agar tidak meninggalkan bekas luka” jelas panjang lebar dokter Lily lalu berjalan keluar UKS
Mola dkk menatap teduh wajah Kanara yang biasanya ceria sekarang terlihat pucat
Kanara memang gampang sekali sakit ketika dia sudah terkena luka ataupun tembakan karena memang imun tubuhnya yang sangat lemah, maka dari itu para sahabatnya sangat menjaga Kanara
Ceklek
Para inti Rubycon masuk kembali keruang UKS membuat Mola dkk menoleh pada mereka
“Gue sudah hubungi pihak rumah sakit Harmoni untuk menyiapkan semuanya dan ambilan sudah siap untuk bawa Kanara kesana” ucap Erlangga yang sudah menghubungi pihak rumah sakit Harmoni, rumah sakit milik Bravaska Group
Xaviera yang baru saja ingin menghubungi Rozer mengurungkan kembali niatnya karena mendengar ucapan Erlangga
“Biar gue aja yang gendong Kanara” ucap jeffran lalu membopong tubuh Kanara
“Pake mobil aja, Kanara takut kalo naik ambulan” ucap Putri yang masih mengingat jika Kanara sangat takut dan tidak suka dengan ambulan
“Ambil mobil dibatasi” ucap datar Baskara dan mereka langsung menuju ke garasi dengan Jeffran yang menggendong Kanara
Dibatasi bawah tanah sudah berjejer macam-macam mobil mewah disana dan masing-masing dari mereka menaiki mobil yang cukup untuk 4 orang
Athala dan Putri duduk didepan sedangkan Jeffran berada dibelakang dengan kanara yang tidur di pangkuannya
Sedangkan Marven, Erlangga, Xaviera dan Zea masuk dalam 1 mobil tanpa mereka sadari hingga menyisakan Baskara dan Mola yang masih berdiam diri melihat kepergian teman-temannya
“Gamau nyusul?” tanya datar Baskara membuat Mola tersentak kaget
“Ah iya” balas Mola lalu berjalan memasuk mobil dengan Baskara yang mengemudi
Didalam mobil hanya terjadi keheningan diantara mereka hingga Baskara membuka suara
“Besok kits gabisa ketemu”
“Dan mungkin untuk beberapa hari kedepan” lanjut Baskara membuat Mola menatap kearahnya
“Gue ada misi di London” ucap Baskara yang sepertinya mengerti dengan tatapan Mola yang seakan akan bertanya ‘kenapa?’
“Siapa?” tanya singkat Mola
“Aodra”
Mola terdiam memikirkan satu nama “Aodra” seakan-akan dia tak asing dengan nama itu
Seperkian detik Mola mengingat, bahwa Aodra merupakan salah satu klan dibawah naungannya karena mereka bekerja sama dengan Xavientro dan hubungannya juga terjalin dengan baik
“Masalah apa?” tanya penasaran Mola karena yang ia tahu Aodra tak pernah memiliki masalah dengan klan manapun
“Balas dendam”
“Lo atau Aodra?”
“Aodra”
“Bisa jelasin? Sapa tau gue bisa bantu”
“Gue gabisa jelasin”
“Gue harus tau masalahnya, karena Aodra salah satu klan dibawah naungan Xavientro” ucap panjatan Mola yang mampu me hmmmmm buat Baskara menatap datar kearahnya “gue jelasin dimarkas”
“Ok, sepulang dari rumah sakit!” balas akhir Mola membuat keheningan kembali diantara mereka
Sesampainya dirumah sakit, suster dan dokter yang sudah siap siaga menunggu didepan rumah sakit langsung dihampiri oleh Jeffran yang membopong tubuh mungil Kanara
Kanara ditempatkan diruang VVIP atas perintah langsung dari Baskara
“Kanara lagi istirahat dan masih terpengaruh obat bius yang baru saja dipasang infus. Lebih baik kalian semu pinang ganti seragam” ucap Putri pada teman-teman yang sedang berada di ruangan Kanara
“Gue aja yang jaga Kanara lo semua pulang aja” ucap Jeffran yang ingin menjaga Kanara
“Gimana Mol?” tanya Putri pada Mola yang tidak yakin meninggalkan Kanara berdua dengan Jeffran
“Gapapa” balas Mola
“Yasudah ayo kita pulang dulu, nanti malem kits balik kesini lagi” ucap Putri yang dianggukkan oleh semuanya dan melangkah keluar ruangan
“Titip Kanara” ucap datar Mola sebelum meninggalkan ruangan
“Mol, gue izin keluar sebentar” ucap Zea pada Mola untuk meminta izinnya
“Hem, hati-hati” dan dianggukki oleh area lalu pergi meninggalkan rumah sakit dengan cepat
“Mol-“
“Biarin” ucap Xaviera memotong perkataan Putri
“Ayo pulang” ajak Athala lalu mereka semua berjalan keluar rumah sakit
“Jadi?” tanya singkat Baskara pada Mola
“Gue ada urusan” ucap Mola pada kedua sahabatnya dsn berjalan memasuki mobil Baskara
“Gue anter” ucap Marven pada Xaviera dan Putri
“Motor kita?” tanya Xaviera
“Nanti diantaer” jawab Marven dan dianggukkan oleh Xaviera yang berjalan memasuki mobil dengan Putri dibelakangnya
Athala dan Erlangga membawa kembali mobil yang dibawanya menuju garasi sekolah dan mereka pun berniat untuk mengambil motornya.
lanjut.......
tapi kesian mola smg selamat
😔😔😔
dan pantas dapatkan hukuman yang setimpal yaitu mati 🙄
aduh bikin gemes aja nih Thor ceritanya
Semangat lanjutkan up nya thorrr😁😁
semangat thor