Halo selamat datang di novel ku. Novel ini mengandung bahasa Jawa ya gais semoga kalian menyukainya. Mari saling mendukung, jangan lupa mampir dan like, komen, subscribe ya😊thank you......
Seorang anak remaja bernama Kayshilla biasa dipanggil shilla. Mengagumi seorang lelaki sebaya nya namun harus berpisah karena ia pindah ke luar kota. Dan lelaki tersebut masuk ke pesantren, Shilla bertekad ingin melupakan sosok laki-laki itu sampai ketika ia dipertemukan dengan pria baru lulusan pondok pesantren. Awalnya ia kagum namun rasa kagum itu hilang karena satu sifat nya . Ditengah kekecewaan ia bertemu dengan laki-laki pertama yang ia kagumi, tak henti disitu Shilla dijodohkan oleh orang tua nya.
Akan kah Shilla menerima perjodohan tersebut atau ia akan memilih tetap sendiri sembari mengagumi seseorang atau ia menerima perjodohan dan mampu kah suaminya membuat dia bahagia yuk simak kelanjutan cerita Shilla di sini 😊.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tini Timmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 33 MULAI MENGEJAR KEMBALI
“Sudah, pergilah dari hadapan ku!. Sebelum ku tonjok muka Mas.” Ancamnya.
“Yakin, hmm?, mau tonjok. Sini-sini tonjok, gak sayang apa?.”
...Satu bogeman mendarat di sudut bibir Faren sebelah kanan, ia mendesis pelan saat merasakan sesuatu yang keluar dari bibirnya. Darah yang sedikit keluar, ia mengusap nya pelan lalu menatap ke arah Shilla yang sudah merah padam. ...
“Gak papa, ini gak sakit kok. Lagi pula Mas cuma mau dekat Shilla aja gak lebih, Mas cape begini, mas lelah disakiti wanita tapi Mas gak mau kesepian.” Ujarnya sembari menundukkan kepala lalu memegangi sudut bibirnya.
“Sadar Mas, semua ini hanya akan memperburuk keadaan. Bukan kah Mas tau jika pacaran itu adalah sebuah zina namun mengapa Mas jalani terus-menerus. Kalau Mas gak mau disakiti ya Mas berhenti pacaran.”tegasnya.
“Sabar-sabar Nduk.”titah Mbak seraya mengusap bahu Shilla pelan, bahunya mulai gemetar Mbak tau Shilla akan menangis.
“Kalau begitu beri Mas satu kesempatan agar bisa perbaiki semua nya, Mas janji akan jadi lebih baik asal Shilla mau menerima lagi seperti dahulu.”
“Aku gak tau, aku pergi assalamu'alaikum.” Pamitnya setelah menerima pesanan nya.
...Shilla meninggalkan Faren yang masih terduduk di lantai, ia berlalu pergi mengendarai motornya. Faren beranjak dan langsung mengejar Shilla, menambah kecepatan laju motor nya hingga posisi sejajar dengan Shilla. ...
...Shilla menghela nafas kasar, ia sekan dikejar-kejar oleh cogil (cowo gila) mungkin itu memang benar. Ia tak menggubris semuanya lalu entah Faren tiba-tiba menghilang dari pandangannya. Ia pikir mungkin dia menyerah namun saat Shilla tiba didepan rumah, motor Faren sudah menghadang nya didepan pintu masuk. ...
...Menghela nafas gusar mau tak mau ia harus berhadapan lagi dengan Faren. ...
“Mau apa sih, semuanya sudah jelas jangan kejar aku terus. Aku rasa kamu ini cowo gila, entah lah dari hadap ku!.”dengan kesal.
...Menggelengkan kepala nya, sambil bersimpuh kembali dihadapan Shilla. ...
“Tolong kasih kesempatan pliss.”
“Gak ada, udah sana Mas pulang aja stop ganggu aku. Jangan maksa jadi orang, Mas perbaiki diri dulu baru berdiri dihadapan ku lagi, udah awas sana aku mau masuk.”
“Enggak pokonya harus kasih kesempatan dulu baru aku pergi.”
...Utary dan Juan yang mendengar keributan diluar akhirnya keluar rumah. Ia menatap raut wajah anaknya yang sudah tak baik-baik saja. ...
“Ada apa ini ribut-ribut udah malam loh malu kalau dilihat tetangga.” Ujar Juang saat pintu terbuka.
“Shilla masuk Nduk, udah malam gak baik terlalu lama di luar rumah.” Ajak Utary.
“Shilla gak bisa masuk Bu, motor nya ngehalangi jalan.” Jawab nya dengan sedikit kesal menatap Faren.
“Faren paman minta kamu pergi dari sini jangan ganggu anak paman lagi, Shilla sudah bahagia dengan dirinya sendiri serta akan ada sosok yang mendampingi nya. Lebih baik kamu pergi sekarang atau nanti kamu akan tau akibatnya.”tegas nya.
...Faren beranjak dari duduk lalu menaiki motor untuk pulang, karena ia paling takut jika Ayah Shilla sudah mengeluarkan suara tegas nya. ...
...Utary merangkul anaknya masuk kedalam rumah sedangkan Juan memasukan motor Shilla ke garasi. ...
...Seusai masuk ia duduk di ruang makan sembari meletakkan martabak yang tadi ia beli, Utary mengambilkan air minum. ...
“Kok bisa dia ganggu kamu lagi, bukannya sebulan ini dia udah gak ganggu kamu ya.”
“Entah lah Bu, Aku rasa dia sudah gila, maaf ini fakta kan huhu… aku tadi udah tonjok dia tapi kenapa belum kapok.”
“Astaghfirullah Nduk kok kamu berani banget tonjok orang, itu anak orang loh.”
“Biar lah Bu dia nyebelin, itung-itung utu balasan buat dia karena udah jadiin aku pelampiasan.”jawab nya sembari mengunyah martabak.
...Juan datang menghampiri keduanya yang sedang asik makan martabak sembari mengobrol dan sesekali tertawa. Shilla menceritakan juga kejadian tadi saat si tukang martabak. ...
Rumah Faren.
...Faren memarkirkan motornya lalu masuk dengan langkah lunglai, ia dengan lemas melewati tangga dengan raut wajah datar. ...
...Nayla yang sedang menginap tak sengaja berpapasan ditangga, ia sudah tersenyum manis menyambut Mas nya pulang namun balasan nya nihil. ...
“Mas kerasukan apa ? Kok sudut bibir nya juga ada lebam, Mas habis berantem?.”
“Enggak cuma ditampol sedikit sama orang.” Jawab nya singkat lalu melanjutkan naik ke atas menuju kamar.
...Setibanya Nayla dibawah ia langsung menghampiri Umminya yang berada di dapur. Dengan senyuman manis ia memeluk Ummi dari belakang. ...
“Eh Nduk tak kira siapa, ngagetin ihh kamu ini. Kenapa ada yang mau diomongin?.”
“Enggak aku cuma mau lihat Ummi yang lagi lembur membuat kue nastar sambil bantuin dikit hehe.”
...Nayla membantu membulat, bulat kan kue tersebut, diiringi canda tawa sampai kedua mata mereka tak terasa kantuk. ...
...Setelah selesai beberes keduanya menuju kamar yang berada dilantai 2 . Tak sengaja mereka melihat Faren sedang merenung dibalkon sambil menghisap rokoknya. ...
...Ummi masuk karena pintu kamar tak tertutup rapat disusul dengan Zahra yang ikut menghampiri kakaknya. Ummi menyentuh bahu Faren sang empu membalik kan badan kearahnya. ...
“kenapa lagi anak Ummi?.”
“Gak papa Ummi hehe.” Dengan senyum gambar terlihat jelas ada banyak kesedihan dari manik matanya.
“Kamu memang diam tapi Ummi bisa membaca sorot mata mu yang nampak menyimpan banyak kesedihan. Bicara lah kalau Ummi bisa bantu pasti tak bantu, setidaknya berkurang beban pikiran mu itu.”mengusap bahu anaknya pelan.
“Iya Mas cerita lah, kalau kita bisa bantu kan lumayan. Dan juga bisa meringankan beban pikiran.” Timpal Nayla yang sudah berada di tengah-tengah keduanya.
Faren membendung air mata nya lalu memeluk Ummi nya dengan erat.
“Maaf, maafin Faren Ummi, Faren telah salah melangkah, Faren gagal Ummi. Maaf sekali lagi.”tangisnya dengan sesegukan.
...Mengusap bahu nya pelan, ia juga menahan air mata nya sembari menenangkan Faren dalam pelukan. ...
“Udah, udah Ummi maafin kamu sekarang kembalilah ke jalan Allah jangan dekati yang bukan hak karena manusia mempunyai rasa candu. Jika bukan kita sendiri yang berniat berhenti maka tidak akan pernah bisa berhenti.”
“Iya Mas kembali kejalan yang benar, insya Allah jodoh, maut, rezeki Allah yang atur. Dan juga jiwa Mas juga tenang tanpa ada rasa gelisah dilubuk hati yang terdalam.”
“Iya Dek bantu Mas ya, Mas akan belajar menjadi yang lebih baik lagi. Ummi mau kah Ummi berjanji ketika aku sudah tobat lamaran aku pada seseorang yang aku sangat cintai tanpa aku sadar. Aku telah menyakiti nya selama ini.”
“Mau kau sakiti lagi, Mas.”
Faren menggeleng kan kepala, sembari mengulas senyuman manis.
“Tidak, jika aku mendapatkan nya mana akan aku jaga sampai nanti, sampai tuh ku sudah sampai ke alam berbeda.”
“Baiklah Ummi akan mewujudkan itu tapi kamu harus bertaubat terlebih dahulu.”
...Ketiganya saling tersenyum dan memeluk satu sama lain, Ummi bersyukur doa nya ditiap malam sudah Allah ijabah semoga kedepannya Faren akan istiqomah walaupun entah ada cobaan apa lagi. ...
tetap semangat n jga kesehatan
bunga untuk mu
1 iklan + 1 bungga
semangat