NovelToon NovelToon
Lemme Love You

Lemme Love You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Triple.1

Berniat ingin mengelabui sang ayah, Amber justru terjun bebas masuk ke dalam rencana dadakannya sendiri. Pria yang baru dikenalnya dan dimintai tolong untuk berpura-pura menjadi kekasihnya malah bersedia menikah dengannya.

Parahnya lagi, pria itu adalah seorang CEO muda yang sangat terkenal, kaya, tampan, dingin, dan tanpa emosi. CEO itu adalah Caesar Juan. Di usianya yang tidak muda lagi, dia malah terjebak dengan permainan seorang gadis kecil.

Namun, pernikahan mereka sangat dirahasiakan dari pihak Caesar.

Mengapa Caesar merahasiakan pernikahannya?

Bagaimana rumah tangga yang akan dijalani Amber bersama pria yang dia panggil paman itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triple.1, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5 Panggil Aku Paman

Caesar bangkit dari sofa lalu bergegas menuju kamar mandi. Bisa gawat jika gadis yang baru saja berstatus sebagai istrinya tertidur lalu tenggelam di bak mandi. Sangat tidak lucu. Entah harus bersyukur atau tidak, pintu kamar mandi tidak dikunci gadis itu dari dalam. Caesar membuka pintu itu dengan mudahnya tanpa harus didobrak.

"Ap..."

Ucapannya terhenti tatkala matanya beradu pandang dengan Amber yang saat itu sedang mengenakan jubah mandi miliknya. Cukup lama keheningan itu terjadi hingga suara jerit Amber menggema.

"Aaa!" Amber berbalik lalu menutup tubuh bagian depannya dengan jubah mandi.

Usai mandi tadi, Amber memilih mengeringkan rambutnya dengan pengering rambut. Meski tidak kering sempurna, setidaknya cukup aman jika dibawa tidur malam nanti. Setelah itu, dia memilih mengenakan jubah mandi daripada melilit tubuhnya dengan handuk.

Dia ingat betul bahwa dia tidak sendiri saat ini. Ada seorang pria yang berstatus suami yang entah sedang apa di dalam kamar. Untuk itu, jubah mandi adalah pilihan yang tepat. Namun, baru saja dia mengenakan jubah mandi dari arah belakang. Caesar masuk tiba-tiba. Saking terkejutnya, Amber terdiam begitu pula dengan Caesar.

Tubuh bagian depan Amber terekspos sempurna. Tentu saja, pria itu melihatnya dengan jelas apalagi cahaya lampu di dalam kamar mandi sangat terang. Butuh waktu beberapa detik untuk mencerna kejadian yang memalukan itu barulah Amber bisa berteriak menyadarkan keduanya.

Caesar masih bergeming di tempatnya berdiri. Pria yang dikenal dingin dan tidak memiliki emosi terhadap wanita dan perasaan, itu adalah pertama kalinya Caesar melihat tubuh seorang wanita. Meski dia sudah berumur tapi pria itu masih menjaga norma dalam bergaul. Tidak seperti pria-pria muda kaya yang menghabiskan uang untuk menyenangkan hati wanita lalu mendapatkan tubuh mereka dengan sukarela.

"Kenapa kau masih berdiri di sana?" tanya Amber tanpa membalikkan tubuh.

Gadis itu sudah mengikat erat tali jubah mandinya. Meski seluruh tubuhnya sudah terbungkus, tetap saja dia malu untuk berbalik menghadapi Caesar. Ini adalah kejadian yang sangat memalukan baginya. Pertama kali seorang pria menatap tubuh polosnya.

"Hmm!"

Caesar berdehem lalu menarik lengan Amber. Gadis itu berjalan terhuyung mundur ke luar dari kamar mandi. Pria itu menutup rapat pintu dan menguncinya. Jantungnya berpacu dengan cepat. Bahkan, suaranya menggema di ruangan berukuran lima kali empat meter persegi itu. Tak ingin berkutat dengan perasaan aneh yang menjalar, Caesar memilih merendam tubuhnya di bak mandi.

Perbuatan Caesar tadi tidak membuat Amber marah. Mungkin pria itu tahu bahwa dia malu setengah mati hingga menariknya mundur. Dengan begitu membuat Amber kembali berpikiran positif.

Sudahlah, dia pasti tidak sengaja. Untung sudah menikah. Coba kalau belum. Mau taruh di mana muka ku.

Hoam!

Lelah kembali melanda. Amber menatap tempat tidur seolah memanggilnya untuk segera merebahkan tubuhnya di sana. Merasakan empuknya kasur yang bakal membuat nyaman tubuhnya. Amber menyusun bantal dan guling yang akan dia gunakan. Satu guling dia taruh di bagian tepi tempat tidur dan satunya lagi dia gunakan untuk dipeluk.

Bantal sudah pasti letaknya untuk kepala tapi tidak berguna bagi Amber. Kebiasaan tidur gadis itu cukup unik. Dia memilih tidak menggunakan bantal sebagai alas kepala melainkan sebagai penutup kepala dan satu hal yang menarik, Amber sangat mudah terlelap sebelum hitungan kelima.

***

Pagi yang cerah menyambut jiwa yang tenang. Kalimat bijak yang sering didengar dan diucapkan sebagian orang yang memiliki suasana hati terbaik saat bangun tidur di pagi hari. Yups, Amber bangun dengan perasaan tenang yang belum pernah dia rasakan selama kurang lebih dua tahun diteror oleh ayahnya sendiri.

Namun, ketenangan jiwa gadis itu tidak berlangsung lama tatkala beberapa detik setelah dia merenggangkan otot-ototnya yang kaku dan menghirup banyak oksigen di pagi hari, seorang pria tampan berbaring tepat di sampingnya dengan wajah menghadap dirinya.

"Aaa!" Amber berteriak sambil menggapai selimut dan menutup sebagian tubuhnya.

"Berisik sekali," gumam Caesar.

Telinga pria itu serasa ada yang menggaruk hingga membuatnya terjaga. Bagi wanita yang gila pria mungkin sangat bersyukur dengan keadaan saat ini. Pria tampan dengan tubuh setengah telanjang menampilkan dada bidang dengan otot-otot perut yang wow. Caesar memaksa membuka sebelah mata.

Dengan santainya dia tidur menyamping. Sebelah tangan dia jadikan tumpuan untuk kepalanya.

"Me-mengapa kau ada di sini?" tanya Amber gugup sambil memeluk erat selimut.

"Ini kamarku," jawab Caesar santai.

Amber menatap sekitar. Ingatannya akan kejadian semalam perlahan berputar.

"Ah, ya! Kita sudah menikah." Amber mengucapkan dengan nada tak berdaya.

Caesar mengangguk.

"Jadi?"

Amber menatap Caesar bingung. Apa maksud dari kata 'jadi'? Pertanyaan atau pernyataan.

"Jadi, meski kita sudah menikah. Aku tidak ingin tinggal satu kamar denganmu." Meski otaknya telat berpikir akan kejadian lalu, setidaknya setiap menghadapi masalah, otaknya akan bekerja dengan baik.

"Ditolak!" seru Caesar.

"Hah! Ditolak? Mengapa? Bukannya kita tidak saling mengenal? Lagipula aku heran, mengapa kau mau saja menikah dengan gadis yang tidak kau kenal dengan mudah?"

Caesar bangkit dari posisi ternyaman-nya. Dia duduk menghadap dinding tanpa perlu mengubah posisi tubuhnya menghadap Amber. Pria itu menatap lekat Amber dari samping.

"Pertama, kita sudah menikah dan harus tidur sekamar." Caesar mengacungkan telunjuk tangan memberi kode pada Amber untuk tidak protes.

"Kedua, aku sudah mengenalmu selama dia Minggu terakhir. Ketiga, aku menyadari usiaku sudah cukup untuk menikah jadi ada seorang gadis yang memintaku untuk menjadi kekasih sementara dan kebetulan ayahnya memaksanya untuk menikah. Kenapa tidak aku kabulkan saja keinginan ayahnya yang kini menjadi ayah mertuaku."

Caesar memainkan sebelah mata dan alisnya dengan sekali gerakan. Amber menyukai gaya itu. Menambah ketampanan pria itu.

Eits! Mengapa aku malah mengaguminya? Batin Amber dalam hati. Pria di depannya ini sangat keras kepala dan tanpa perasaan. Amber harus pandai-pandai menghadapinya.

"Bagaimana dengan tidur?" tanya Amber.

"Bukankah tempat tidur ini besar?"

"Huft! Paman! Selain usiamu yang tidak muda lagi ternyata otakmu juga bermasalah."

Caesar terkejut mendengar penuturan istri kecilnya. Seumur hidupnya, belum pernah ada seorang pun yang berani mengatainya secara langsung. Dalam sejarah hidupnya, Amber adalah orang pertama yang berani mengatainya. Plus seorang gadis kecil.

"Masa kau tidak tahu arti tidur yang aku maksud?" kesal Amber.

"Oh, maksudmu yang itu!"

"Akhirnya."

"Well, aku tidak ingin ada paksaan dalam 'tidur'," ucap Caesar sambil menekankan kata tidur.

"Aku ingin ada batasan," usul Amber.

"Sesuai keinginanmu."

Amber tersenyum mendengar jawaban Caesar. Setidaknya, dia bisa menunda kewajibannya sebagai seorang istri sampai dia yakin dengan perasaannya yang mulai dirasa aneh oleh Amber. Cukup bijaksana. Amber memuji pria itu dalam hati.

"Ah, satu hal lagi. Kau panggil aku, paman saja."

"Mengapa?" Amber merasa heran sekaligus penasaran.

"Mengingat saat pernikahan kita, aku tidak ada mengundang kerabat atau pun rekan-rekan bisnis," jelas Caesar sambil beranjak dari tempat tidur. Dengan santainya pria itu berjalan menuju kamar mandi.

Sekali lagi Amber terkejut menatap tubuh pria itu yang ternyata sangat atletis. Apalagi dia hanya mengenakan celana dalam boxer yang menempel sempurna dengan kulitnya. Dari belakang saja sudah terlihat seksi. Apalagi tampak dari depan.

Amber memukul kepalanya sendiri. Mengusir pikiran kotor yang mulai singgah di kepalanya yang masih polos mengenai hal seperti itu.

"Hmm! Aku jadi penasaran tentang kau, paman."

1
Wahyu Nengsih
😘😘😘
nova sari
aku mampir ka
𝑸𝒖𝒊𝒏𝒂
the next up kak, jgn lama² up nya krn ku sllu menunggu😁
novitanop
lanjut kkaakak
✮тιαɳα☘︎
hareudang hareudang 🔥🔥😅
lanjut kak
Triple.1: /Grin//Facepalm/
total 1 replies
𝑮𝒊𝒖𝒍𝒊𝒂𝒏𝒐𝒗𝒂🌷
bagus cerita'y kk, udh ngebut bca'y dri part 1 smpai yg ini, ayo kak the next up lgi
Triple.1: makasih kak
total 1 replies
Hielmeera🍒⃞⃟🦅
klo yg ganteng aja
💋ShasaVinta💋
Amber gak mau? Sini, aku aja lah yg habiskan uang suami amber ☺️
💋ShasaVinta💋
Di kutub utara robert malah ketemu beruang kutun yg lebih dingin lagi dibanding caesar.
Triple.1: eh, iya ya Mak...🤣🤣🤣
total 1 replies
💋ShasaVinta💋
Juliddd banget sih… masih pagi juga 😒
💋ShasaVinta💋
Yakin nih beneran sedih? 🫣
💋ShasaVinta💋
Olah raga jantung pagi2 ya, Amber 🤣
💋ShasaVinta💋
Terima nasib ajalah amber 🤣
💋ShasaVinta💋
Menang banyak nihhh 😊
Lulu
hati-hati jatuh cinta beneran lohhh...
💋ShasaVinta💋
Tengokin lah ke dalam … kali aja dapat jackpot 🫣
💋ShasaVinta💋
Yeee Si Paman malah ambil kesempatan nih
💋ShasaVinta💋
CEO mana tau warung pinggir jalan gitu amber. Caesar gak termasuk menjadi salah satu dr sejuta umat yg amber maksud 🤣
💋ShasaVinta💋
Untung si paman tampan ya 🤣🤣
💋ShasaVinta💋
Ya kali si amber malah ngobrol ma pelayan 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!