NovelToon NovelToon
Rahasia Tuan Buruk Rupa

Rahasia Tuan Buruk Rupa

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Cinta Paksa
Popularitas:111.7k
Nilai: 5
Nama Author: PutrieRose

Dianella terpaksa harus menikah dengan pria buruk rupa yang berwajah menyeramkan. Juga terkenal misterius dan kasar. Pria itu tak pernah mau menunjukkan wajah aslinya, ia selalu menutupinya dengan rambutnya yang panjang.

Arsenio, pria yang memiliki banyak bekas luka bakar di wajahnya merasa tak pantas menikmati hidup. Ia selalu mengurung dirinya di sebuah ruangan. Tak mau melihat keindahan di luar. Hingga datanglah Dianella, gadis pemberani yang setiap hari membuat dirinya murka atas kelakuan-kelakuan konyolnya.

Akankah sosok Dianella mampu membuat Arsenio memperlihatkan wajah aslinya????

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PutrieRose, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 7 KEGADUHAN

"Ada keperluan apa Anda, Tuan?" Terlihat beberapa pelayan keluar dari kamar Arsen dan tak sengaja berpapasan dengan Derlin yang sepertinya hendak mengetuk pintu.

"Kakak sudah bangun?" tanya Arsen.

Para pelayan hanya bisa saling pandang dan lekas menggelengkan kepala. "Tidak tahu, Tuan. Kami hanya menaruh makanan saja. Di dalam hanya ada nyonya Anell yang sedang bercermin."

Kini status Arsen sudah menikah, kebiasaan yang sering ia lakukan dulu kini tak bisa ia lakukan kembali. Seperti keluar masuk kamar kakaknya. Ada Anell-istrinya yang pasti ada di kamar setiap waktu.

"Kami permisi, Tuan."

Derlin masih berdiri di depan pintu, tangannya kini malah ragu untuk sekedar mengetuknya. Tapi rasa rindunya tak bisa ia tahan, sejak kepulangannya kemarin ia belum sama sekali bertemu dengan Arsen.

TOK.

TOK.

TOK.

Ia sudah menduga bahwa yang akan membuka pintu adalah Anell.

"Ka-kamu ....." Anell tergagap karna tak menyangka bahwa ternyata adik iparnya yang mengetuk pintu.

"Aku ingin bertemu kak Arsen. Apa dia sedang di ruang melukisnya?"

Anell mengangguk dan membuka pintu lebar. Derlin langsung berjalan masuk ke dalam ruangan melukisnya.

"Apa aku di sini sebagai penjaga pintu???"

KLEK.

Tiba-tiba pintu kamarnya yang baru saja ia tutup dibuka oleh seseorang.

TUK.

TUK.

TUK.

Sepatu hak tinggi menggema di ruang kamarnya. Ia masuk tanpa permisi. Sorot matanya tajam. Juga gaya berjalannya yang sangat angkuh.

"Jangan takut dengan saya," ucap Floren pada Anell yang langsung menunduk.

"Tidak," jawabnya lirih.

"Karna saya tidak punya urusan apa pun denganmu. Jadi, aku tidak akan mengganggumu," ujarnya dan berlalu pergi menuju ruangan melukis suaminya.

"Nyo-nyonya, Anda mau apa?" Anell langsung mencegah Floren yang hendak masuk.

"Sudah saya katakan barusan. Saya tidak punya urusan apa pun denganmu. Jadi, jangan ganggu saya."

Entah kenapa Anell ingin mencegah Floren untuk bertemu Arsen. Padahal Floren adalah ibunya. Tapi hatinya berkata lain.

"Jangan ganggu suami saya juga."

Floren mendengus, ia perhatikan wajah menantunya itu dengan seksama.

"Menantuku, saya ini ibunya. Ada hal penting yang harus saya sampaikan pada putraku. Putraku yang malang." Floren lantas tertawa dan langsung menepis tangan Anell yang menghalanginya, hingga gadis kecil itu hampir terjatuh.

"Ibunya bahkan tak pernah menganggapnya."

"Dia dibedakan."

"Anak tidak diharapkan."

Anell teringat kata-kata menyedihkan itu dari mulut-mulut tamu undangan yang hadir. Ia bisa menduga bahwa suaminya ini tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari ibunya.

BRAKKKKKKK.

BRUGHHH.

Tak berapa lama terdengar bunyi gaduh di dalam. Anell langsung masuk dan begitu terkejutnya dia.

"Kau ingin membunuh ibumu?"

Terlihat Arsen berusaha memegangi beberapa barang yang usang dan ia tak kuat lalu menjatuhkan barang-barang itu ke lantai.

"Ma, Mama yang menyenggol lemari itu hingga tumpukan barang di atasnya jatuh hampir mengenai Mama. Kak Arsen tidak berniat mencelakai Mama," bela Derlin yang berada di ruangan sama.

"Diam kamu, Derlin! Kamu keluar sekarang!" perintahnya pada putra bungsunya. Ia lantas duduk di sebuah kursi kayu sambil menatap Arsen yang sedang merapikan barang-barang yang jatuh tadi.

Setelah Derlin keluar, Floren berjalan mendekat pada Arsen.

"Seharusnya setelah kamu menikah, aku harusnya merasa lega. Karna perhatian suamiku tidak selalu untukmu. Tapi, aku malah kini semakin takut."

Sedari tadi Arsen hanya diam, yang Anell liat secara diam-diam suaminya itu seperti sengaja menyibukkan diri.

"Dengar baik-baik ya. Aku tidak mau kehilangan suamiku. Jika aku sampai kehilangannya, maka aku akan lenyapkan kamu!!!!!!!"

DEG

DEG

Anell sungguh tidak paham apa yang sedang Floren katakan. Sungguh tak masuk akal. Maksudnya apa?

"Suami? Papa Samantha? Memangnya Arsen mau merebutnya?"

"Aku tidak akan pernah memisahkan Mama dan papa."

Setelah sekian lama terdiam, terdengar jawaban Arsen yang malah membuat Floren tertawa.

"Bagus lah anak malang." Floren tertawa seraya berjalan keluar.

"Gilaaaa." Anell benar-benar tidak bisa mengerti, atau pun memahami sedikitpun.

"Keluarlah. Jangan terus sembunyi," teriak Arsen.

Gadis kecil itu yang sedang bersembunyi di balik lemari hanya bisa pasrah saat ia ketahuan.

"Kamu tahu aku sembunyi di sini?" tanyanya polos.

"Apa tujuanmu menguping semuanya? Apa tujuanmu?" Masih dengan rambut panjangnya menutupi wajah, matanya sedikit menjangkau kedua mata istrinya yang bening.

"Tidak. Aku tidak ada tujuan apa pun." Karna semakin takut melihat tatapan matanya yang seakan ingin membunuh, Anell lari kebirit-birit keluar dari ruangan itu.

***

Pagi kali ini akan berbeda dengan pagi sebelumnya. Dengan menghirup udara yang bebas ini, Anell bisa merasakan kehidupan seperti manusia pada umumnya.

"Akhirnya aku tidak dikurung lagi," ucapnya dengan senyuman yang menawan.

Pagi-pagi ia sudah diajak pelayan untuk turun menuju halaman depan. Dimana banyak bunga-bunga dan tanaman yang tumbuh subur.

"Nyonya, ditunggu di ruang makan. Pagi ini Anda dan tuan Arsen akan sarapan bersama dengan anggota keluarga yang lain."

"Apa ini kali pertama suami saya sarapan bersama dengan yang lain?" tanyanya penasaran.

"Tidak, Nona. Dulu tuan Arsen sering sarapan bersama tapi jika tuan Marvel tidak berada di rumah."

"Lho kenapa kalau tuan Marvel di rumah?"

"Aduh, Nyonya. Semuanya sudah menunggu di ruang makan," ucap pelayan yang satunya.

Buru-buru Anell menuju ruang makan. Dan benar saja semuanya sudah berada di ruang makan. Begitupun suaminya. Terlihat penampilannya yang paling jelek dibanding yang lainnya.

"Papa senang karna semuanya berkumpul seperti ini. Papa merindukan—"

"Hey!"

TING!

Terlihat garpu dan sendok milik Arsen dan Marvel beradu.

"Ada banyak lauk yang lain. Kenapa kau malah memilih lauk ini?????" Marvel menatap sengit Arsen yang ingin mengambil ayam goreng.

"Aishhhhh. Menjijikan sekali!!!" Marvel malah melempar ayam goreng yang baru diambilnya dan mengenai wajah Arsen.

BRAKKK!!!!!

Arsen tak terima dan langsung menggebrak meja.

"Apa-apaan ini!" Floren langsung emosi.

"Marvel!!! Jangan kurang ajar dengan adikmu!" bentak Samantha. "Arsen, duduk lah. Lanjutkan makanmu," pintanya. Tapi Arsen tak kunjung duduk dengan masih menatap kakaknya, begitupun Marvel yang juga menatapnya sengit.

"Ma, aku tidak nafsu makan," ujar Marvel mengadu pada ibunya. "Melihat rambutnya yang menjijikan itu, aku tidak berselera makan, Ma," ujarnya lagi seraya mengacak-acak makanannya seperti anak kecil.

CRANGGGGGG!!!!!!

Secara tiba-tiba Arsen melemparkan piringnya ke lantai, hingga semuanya berceceran.

"Ya Tuhan. Jantungku masih aman, kan?" Anell begitu ketakutan melihat kegaduhan yang ada.

"Kak Marvel keterlaluan!" Derlin terlihat kecewa dan berlari mengejar Arsen yang juga diikuti oleh Anell.

"Kamu sih pakai segala ngajak anak kesayangan mu sarapan bersama. Semuanya jadi kacau!!!" Floren pun meninggalkan kursinya dan berlalu pergi. Kini hanya ada Samantha dan Marvel.

"Papa mau memarahiku? Aku lagi yang salah?????"

1
Nar Sih
ya kok udah end kak ,tetep semagatt dan di tunggu cerita cinta nya kia dan satya
SUNARTI SUNARTI
hadir thor
Symsnr_
Lumayan
Symsnr_
Buruk
Nar Sih
marahan kok lama sekali kia ,dri sd sampai kuliah ,jdi penasarn nih apa mslh mu dgn satya sampai mama anell pun marah
Ainisha_Shanti
Kia merajuk nya sampai kebesar
Tati st🍒🍒🍒
suami mesteriusmu itu yg tf
Tati st🍒🍒🍒
aku masing bingung,blm nemu titik terang
Tati st🍒🍒🍒
cinta
~v
Luar biasa
Ainisha_Shanti
Alahaiii Kia, kecil2 lagi dah gedik 😂😂😂
Nar Sih
lanjutt kakk
Ainisha_Shanti
cara yang bijak dalam membangunkan tuan nya
Nar Sih
ngak terasa udah gede aja ank nya anell ,dam semoga lontang bnr jdi jodoh nya darlin
Tati st🍒🍒🍒
ternyata benar bukan anak kandung
Tati st🍒🍒🍒
masih bingung
Nar Sih
pasangan yg romantis
Nar Sih
sabar ya anell ,doa kan ibu mu tenang disana ,dan semoga kmu juga dedek byi yg di perut sehat smpiai waktu nya lhir,
Tati st🍒🍒🍒
banyak uang tapi pelit sama anak sendiri,sekarang kan jaman dah canggih
Tati st🍒🍒🍒
baru baca lagih,biar semangat buat kaka otornya aku kasih vote
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!