Seorang gadis mafia bernama liu Mei-yin yang terkenal kejam dan sadis pada abad ke 22, kini harus meregang nyawa ditangan musuh bebuyutannya dalam suatu pertarungan. yang dimana dia melawan ratusan orang sementara disisinya hanya seorang diri.
Namun, itu belum sepenuhnya jalan akhir dari Liu Mei yin melainkan awal dari kisah hidup dan perjuangannya di dunia baru, untuk mencari orang tuanya dan keluarganya.
setelah kematiannya dia ditakdirkan untuk bangkit kembali, sebagai anak yang terlantar dan hidup sebatang kara di tengah hutan kematian yang penuh dengan siluman dan monster menyeramkan lainnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dakilerr12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab.7
Setelah berlalunya waktu Liu mei yin yang berada di dalam air suci, kini membuka matanya berdiri lalu berjalan perlahan keluar dari air suci, yang saat ini sudah berubah warna menjadi hitam karena racun yang ada ditubuh Liu mei yin.
Setelah sampai di tepi danau dia mengambil pakaiannya, lalu memakainya dan berdiri memperhatikan isi didalam ruang semesta dari cincin permata dewa, yang ternyata terdapat 3 kamar batu yang berderet di bagian kanan dan ada bangunan besar seperti rumah yang sangat mewah, namun tak terlihat seperti istana, karena hanya berbentuk persegi empat, yang Liu mei yin yakin itu tempat Qiulong tidur, selama dia di dalam cincin permata dewa.
lalu dia melihat sebelah kiri dan belakangnya terdapat sebuah sumur kuno namun Liu mei yin tak terlalu memperhatikan itu, karena dia menoleh ke sebelah kirinya, disana terdapat tumpukan emas dan uang kertas yang menggunung, betapa terkejutnya Liu mei yin, lalu dia mendekati tumpukan emas itu.
"aku akan menjadi kaya. Ya tuhan jika aku memiliki ini diduniaku, maka aku tak perlu repot-repot untuk bekerja seumur hidupku," ucap Liu mei yin dengan gembira dia sangat senang melihat tumpukan emas didepannya, jika terus begini dia akan menjadi orang terkaya di dunia, tak perlu memikirkan permasalah uang.
"huh setidaknya ada bekal untuk petualanganku nanti," ucap Liu mei yin sambil memikirkan bagaimana menghabiskan emas dan uang kertas tersebut.
Setelah puas melihat tumpukan emas dan uang kertas akhirinya dia berbalik dan memerika setiap sisi di sekitarnya, mulai dari rumah yang Liu mei yin anggap tempat tidur Qiulong dan seperti yang dia duga ternyata memang benar, didalamnya terdapat tempat tidur yang sangat mewah dan besar, namun hanya satu ruangan yang memang sangat besar muatlah untuk tubuh Qiulong jika berubah menjadi naga sungguhan.
Selanjutnya sumur kuno yang terlihat biasa-biasa saja dan untuk saat ini Liu mei yin tak menemukan keistimewaannya. Dia akan bertanya kepada Qiulong nanti tentang kegunaan sumur tersebut, terakhir dia memeriksa rumah batu yang salah satunya terbuka, dapat ia lihat sesuatu yang ada didalam ruangan batu.
Yang membuat Liu mei yin terbelalak kaget ketika melihat tumpukan berlian dan permata di dalamnya "oh Shi* Dewi Fortuna benar-benar memihakku," dia lalu melangkahkan kaki menuju dalam ruangan batu yang terbuka tersebut.
Liu mei yin lalu memegang sebuah batu seukuran telapak tangan, yang dia tau adalah sepirit stone, seperti yang sudah dia baca-baca dibuku kultivasi sebelumnya.
Spirit stone sendiri terdapat beberapa tingkat, sesuai dengan warnanya yaitu warna merah, kuning, hijau, biru, dan ungu. Dan yang sekarang dia pegang adalah spirit stone berwana ungu, karena hanya itu yang berwarna ungu, sisanya beberapa spirit stone berwarna biru dan hijau, namun tak ada yang dia lihat berwarna kuning ataupun merah, jika di samakan dengan berlian, maka sangat berbeda dari bentuk dan warna, karena berlian dan permata berwarna jernih mengkilat dan ukurannya yang lebih kecil dari spirit stone.
Setelah puas dengan penemuannya, dia memejamkan matanya untuk keluar dari cincin permata dewa. Setelahnya kembali ke kamarnya dengan posisi masih duduk, kemudian Liu mei yin membuka mata kembali dan menatap sekeliling mencari seseorang, yaitu Qiulong si naga ilahi yang konyol.
Qiulong yang sedang berada didepan rumah merasakan aura kuat dari dalam rumah, dia langsung membuka matanya dan bangkit dari tempat tidurnya, kemudian berlari menuju rumah dengan perasaan bahagia.
"tuan akhirnya kau berhasil meningkatkan kultivasi, tolong beritahu aku sejauh mana tingkat kultivasmu," teriak Qiulong dari luar ruangan dan langsung membuka pintu kamar Liu mei yin. ekspektasi Qiulong pasti tuannya ini sudah mencapai alam Immortal stage, karena mampu menekannya ketika di masih berada di gua dulu.
Namun realitanya sangat mengejutkan, Liu mei yin yang berada didalam kamar mendengar suara Qiulong yang berteriak dan membuka pintu kamarnya, hanya menatapnya dengan malas, karena sudah terbiasa dengan tingkahnya yang konyol. "aku baru mencapai tingkat Nascent Soul tahap awal," ucap Liu mei yin santai tanpa merasa gembira ataupun sedih, ekspresinya kembali datar seperti tembok.
Lain halnya dengan Qiulong yang mengira bahwa tuannya akan menjadi kekuatan yang menakutkan sehingga mampu menekannya. namun ini apa, mulut Qiulong hanya menganga sesekali berkedut saking kagetnya, namun dengan cepat dia kembali sadar dan mulai berfikir jernih.
"tuan, kalo boleh tau sebelumnya apa tingkat kultivasi yang tuan capai?" Tanya Qiulong masih berbicara dengan lemah lembut, namun didalam hatinya begejolak tak terima jika sebelumnya dia bisa dikalahkan oleh gadis kecil.
"Hmm sebelumnya aku hanya mencapai qi refining tingkat 3, memangnya kenapa?" Tanya Liu mei yin dengan ekspresi tanpa dosa.
Lagi-lagi mulut Qiulong berkedut 'ini apa, qi refining tingkat 3, oh kurasa kekuatanku mungkin sudah menurun tapi setidaknya aku bersyukur memiliki tuan yang sangat jenius kultivasi, bahkan aku sendiri perlu puluhan tahun untuk mencapai tingkat Nascent Soul, namundia dengan santainya bekata sudah mencapai tingkat Nascent Soul dari qi refining, hei kamu tak tau tuan, ini hanya satu bulan berlalu oke....monster, dia memang monster, 'batin Qiulong tak percaya dengan apa yang dia lihat.
"Kenapa kau malah diam Qiulong hei," ucap Liu Mei yin, karena melihat Naga konyol itu hanya bengong tak menjawab pertanyaannya, membuat Liu mei yin terus melambaikan tangannya didepan wajah naga konyol itu.
Setelah Qiulong tersadar dari lamunannya dia hanya nyengir-nyengir. "he he maaf tuan, apa yang kau bilang tadi?" tanya Qiulong sambil menggaruk kepala belakangnya yang tak gatal.
"Tidak ada," ucap Liu mei yin singkat dengan ekspresi datarnya dan kembali diam.
Sebenarnya Liu mei yin adalah tipe orang yang melakukan apa yang dia katakan, dingin kepada musuh dan bersikap ceria kepada orang yang lemah atau keluarganya. Tapi lain halnya jika dia berhadapan dengan naga konyol ini, ntah kenapa dia suka mendiamkannya dan bersikap datar. Mungkin karena Qiulong yang memiliki sifat konyol, jadi Liu mei yin akan diam mendengar kekonyolan Qiulong sebagai hiburannya.
"Oh ya tuan, bagaimana dengan elemen tuan, selama ini tuan belum berlatih elemen, biasanya jika kultivasi kita meningkat, maka kekuatan elemen juga ikut meningkat," ucap Qiulong penasaran dengan kekuatan elemen Liu mei yin.
Mendengar pertanyaan Qiulong, Liu mei yin menoleh dan terdiam sejenak sambil berpikir, "sebenarnya selama ini aku belum pernah mengetes kekuatan elemenku, namun karena kau mengingatkanku maka akanku coba," jawab Liu mei yin, mungkin karena terlalu fokus untuk meningkatkan kultivasi, jadi dia sampai melupakan kekuatan elemennya, dia juga penasaran elemen apa saja yang dia miliki dan seberapa kuat elemennya.
Liu mei yin yang masih duduk pun berdiri dan berjalan keluar, diikuti oleh Qiulong dibelakangnya, dia memilih diluar karena takut ketika mengetes kekuatan elemennya, maka akan berdampak pada rumah kecilnya, jadi dia memilih untuk mengetesnya halaman luar.
Setelah keluar dari rumah, Liu mei yin mengambil ancang-ancang, di berdiri menatap sebuah pohon Cemara yang berada di depan gubuknya, lalu dia mulai fokus mengalirkan Qi dari dantiannya menuju telapak tangannya, dan keluarlah api berwarna hitam diatas telapak tangannya.
Liu mei yin kemudian mengarahkan api diatas tangannya menuju pohon didepannya dan seketika itu pohon yang terkena oleh api dari Liu mei yin pun hancur menjadi abu. Liu mei yin yang melihat itu hanya memiliki ekspresi datar, sama sekali tak terkejut atau bingung.
Namun beda halnya dengan Qiulong, yang sedari tadi menyaksikan semuanya dari awal ketika melihat tuannya mengeluarkan api berwarna hitam, dia sudah terkejut hampir memuntahkan darah saat itu juga.
Namun keterkejutannha belum sampai sana, ketika dia melihat pohon yang terkena oleh api tuannya langsung manjadi api kemudian menjadi abu tak tersisa. Qiulong yang melihat itu benar-benar akan memuntahkan darah dua liter.
Dia sendiri sebagai naga ilahi legendaris hanya memilki api berwarna merah tua dan itu sudah dianggap yang paling tinggi tingkatannya, dari segala api, tapi jelas-jelas Qiulong merasakan bahwa itu memang adalah api meski berwarna hitam. Tiba-tiba Qiulong memiliki pikiran gila. 'Tidak salah lagi itu adalah api keabadian ya tuhan monster benar-benar montser kini dia sangat bersyukur bisa menjadi hewan kontraknya'batin Qiulong.
Liu mei yin tak tau reaksi dari naga ilahi Qiulong, dia hanya diam, lalu berbalik menatap Qiulong, "menurutmu tadi itu elemen apa, kenapa warnanya gelap?dan..." Dia ragu untuk mengatakan sesuatu sambil menatap Qiulong didepannya, sambil berfikir apakah akan memberi tahu Qiulong atau tidak, tapi akhir-akhir ini dia mulai percaya dengan kesetian Qiulong.
Akhirnya dia melanjutkan ucapannya memberi tahu Qiulong. "...dan aku melihat bahwa dantianku sangat luas, bahkan aku tak mampu untuk melihat ujungnya, terutama ada cahaya warna warni di dalam Qi yang berada didantianku, menurutmu kenapa bisa seperti itu?" Ucap Liu mei yin seperti gadis yang polos bertanya kepada gurunya.
Naasnya ketika Qiulong mendengar penuturan dari tuannya, dia tercekik dan akan mati berdiri. Dia benar-benar akan pingsan, bagaimana ada orang yang masih bersikap biasa saja, ketika dirinya adalah jenius sejati sesungguhnya, seakan dirinya bukan siapa-siapa. dia akan muntah darah terus terusan jika seperti ini.
Setelah sadar dari keterkejutannya Qiulong menatap tuannya dengan senyum kaku dan kagum, "tuan kau benar-benar jenius, sebenarnya didunia ini orang hanya akan memilki 1 elemen dan paling banyak 2 elemen atau disebut kultivator ganda, itu termasuk jenius. Kemudian elemen memili 6 warna, dimulai dari warna merah mewakili api, warna biru mewakili air, warna putih mewakili udara, warna emas mewakili logam dan warna cokelat mewakili tanah. Kemudian warna terakhir, warna ungu mewakili petir, lalu warna apa saja yang tuan liat didalam dantian milik tuan?" tanya Qiulong dengan ekspresi berbinar seperti orang menunggu hadiah dari tuannya.
Liu nei yin merenung sejenak. "sepertinya semua warna yang kau sebut tadi, tapi aku tak yakin, karena disana juga ada warna..." ucap Liu mei yin terpotong karena memikirkan apakah akan mengatakan atau tidak, dia tak mungkin memberi tahu Qiulong semuanya, dia sendiri belum yakin akan hal itu, jadi untuk saat ini dia tak akan memberi tahu Qiulong, sampai dia menemukan jawabannya dengan pasti.
Qiulong tak memperhatikan ucapan Liu mei yin yang terhenti, yang ada dalam benaknya sekarang, hanya ucapan Liu mei yin yang berkata bahwa dirinya memilki semua elemen yang dia perkenalkan itu berarti, 'apakah ini adalah tuanku kenapa dia seperti iblis yang menyamar sebagai manusia dan manusia itu adalah tuannya'Qiulong benar-benar tidak bisa berkata lagi, dia pingsan setelahnya.
Liu mei yin yang melihat Qiulong tergeletak pingsan didepannya, hanya melihatnya dengan ekpresi biasa saja, dia tau itu bukan hal yang bahaya, jadi dia hanya melihatnya saja, biarkan naga konyol itu sadar sendiri, betapa tak sesuai julukannya dengan sifat asinya.
Setelah beberapa menit Qiulong akhirnya sadar kembali lalu memegang kepalanya. "tuan apa yang terjadi denganku, kenapa aku berbaring di tanah?" Tanya Qiulong bingung sambil bertanya kepada Liu mei yin.
Liu mei yin yang ditanya hanya mengangkat kedua bahunya, mengisyaratkan bahwa dia tak tau apa-apa tentang keadaan Qiulong, setelah Qiulong melihat reaksi tuannya, dia terus berfikir apa yang terjadi sebelum dia pingsan, setelah beberapa menit berlikir akhirnya dia kembali ingat semuany.
"Oh iya tuan, sepertinya tadi tuan ingin mengatakan sesuatu?" Tanya Qiulong kepada tuannya, setelah dia pingsan dan memikirkan apa yang sempat tuannya akan katakan dia jadi penasaran.
"Ah tidak ada mungkin kau salah dengar," ucap Liu mei yin terlihat biasa saja, dia masih mempertahankan ekspresi datarnya seperti tak ada yang mencurigakan, lalu mulai beranjak dari tempatnya menuju rumah dan meninggalkan Qiulong sendirian di halaman.
Dan setelahnya, Liu mei yin terus berlatih setiap hari mulai dari mengontrol kekuatan elemennya, bahkan mulai mempraktekkan ilmu pengobatan atau alkemis selama sebulan penuh. Terkadang dia tak pernah keluar kamarnya dan hanya keluar untuk makan, kemudian menyuruh Qiulong mencarikan sayuran dan hewan untuk di masak.
