NovelToon NovelToon
Ella Dan Emma

Ella Dan Emma

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Reinkarnasi
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Alizar

Ella Dan Emma adalah anak kembar dari sepasang keluarga terpandang yaitu Arkatama. Banyak dari orang orang yang merasa iri dengan keluarga yang terlihat cemara itu, padahal nyatanya salah satu dari anak mereka selalu disiksa baik fisik maupun batinnya. Namun setelah jiwa asing masuk keraga Emma justru semuanya terbongkar satu persatu dan kemudian menjadi rebutan dua pria yaitu kakak beradik, yang manakah salah satu dari mereka yang membuat Emma luluh? Baca kelanjutannya yuk

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alizar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17

"Malam ini kau terlihat begitu cantik sekali, " Ucap seorang pria memuji si wanita yang saat ini tengah berada dihadapan cermin

"Apakah hari biasanya aku tidak terlihat cantik sama sekali? " Tanyanya dengan tangan yang sibuk memasang anting.

Ia mematut dirinya dibalik cermin, pakaian yang ia gunakan adalah dres berwarna maroon dengan berbagai hiasan berlian kecil yang bertaburan. Baju dengan belahan rendahan serta terdapat belahan di bagian bawah memperlihatkan putih mulus paha miliknya.

Baju itu adalah hadiah dari suaminya sendiri. Malam ini adalah malam perayaan atas job besar yang didapatkan oleh Gustaf, Gustaf memenangkan salah satu tender terbesar membuat ia menang dan merayakan nya malam ini.

"Cantik, kau selalu cantik apapun yang kau gunakan. " Ucap Gustaf menatap sang istri penuh cinta

Sementara laras sendiri hanya menanggapi nya dengan tersenyum kecil. Tak jauh dari mereka yaitu anak anak mereka pun juga turut bersiap

Ella memakai dres berwarna navy dengan panjang hanya sebatas lutut, dengan rambut yang ia gelung keatas menyisakan beberapa helai anak rambut membuatnya terlihat cantik sekali. Tak lupa ia juga menggunakan anting berlian dan kalung berlian.

Sementara Emma ia menggunakan dres yang serupa oleh Ella, bedanya hanya segi rambut saja. Jika Ella di Sanggul maka Emma akan membiarkan rambutnya tergerai lepas dengan curly dibagian bawah. Ia juga memakai perhiasan seadanya, tak ingin membuat penampilannya terlalu mencolok. Dipadukan dengan tas kecil sebagai hiasan tangan dan high heels setinggi 5CM.

Tak!

Tak!

Tak!

Suara langkah kaki menuruni anak tangga membuat sepasang suami-istri yang sudah berada dibawah itu menoleh, mereka tersenyum kearah anak mereka, Ella dan Emma yang kebetulan berbarengan keluar dari kamar.

Emma memperhatikan sepasang suami istri itu, dapat Emma lihat jika sang ayah menatap nya dengan senyum yang tulus sementara laras hanya tersenyum tulus pada Ella. Bahkan ketika mereka sudah sampai pun laras hanya memperhatikan Ella saja tidak dengan dirinya.

Tapi apakah ia perduli? Tentu saja tidak! Toh keluarga ini adalah toxic yang baik di depan umum tapi nyatanya tidak mengingat perlakuan tak adil yang Emma dapatkan dari ibu kandung nya sendiri.

"Anak papa begitu cantik sekali, " Puji Gustaf tulus

Ella tersenyum malu "Terima kasih papa, Ella suka bajunya. " Ucapnya

Gustaf tersenyum lalu beralih pada Emma, "apa kau tidak menyukai baju yang papa belikan untuk mu nak?" Tanya nya

"Hmm, suka dan Terima kasih. " Balas Emma datar

"Emma! " Ucap laras tidak suka akan tingkah Emma itu

"Sudah lah, ayo kita harus segera pergi. " Ucap Gustaf tak ingin memperpanjang masalah

Lalu mereka semua pun pergi dari menuju hotel yang sebelumnya sudah dipesan oleh asisten Gustaf sendiri. Malam ini begitu ramai mengingat banyak tamu undangan yang Gustaf undang.

Beberapa kolega bisnis semua ia undang agar kesempatan untuk menjalin bisnis semakin lancar dan jaya.

Jarak antara rumah dan Hotel yang telah dibooking cukup lumayan jauh, mereka menggunakan 1 mobil saja agar para tamu yang datang berpikir jika mereka adalah keluarga yang begitu harmonis mengingat sangat jarang sekali atau bahkan tidak pernah mendengar berita miring tentang nama besar Arkatama.  Usulan siapa itu? Tentu saja usulan dari sang istri yang pada akhirnya hal itu terbawa hingga saat ini.

Keluarga Arkatama ini adalah keluarga yang sangat sulit sekali dijangkau berita tentang latar belakang nya. Itulah yang membuat orang orang melihat mereka pada mengira jika keluarga ini selalu rukun dan damai, ditambah lagi dengan kehadiran putri kembar mereka.

Jarak dari rumah menuju hotel lumayan lama, yaitu menempuh hampir 1jam perjalanan, dan sekarang baru menujukan pukul 18:00 sore sedangkan acara baru akan dimulai tepat pada pukul 20:00 malam.

Sepanjang perjalanan semuanya berbicara dengan begitu antusias, tapi tidak dengan Emma. Dirinya sedari tadi hanya diam dan mendengarkan nya saja. Ikut bergabung jika dirinya diajak berbicara, jika tidak maka ia akan diam.

'Pesta perusahaan ya? Seperti nya sedikit bermain akan lebih menarik. '  monolog Emma pada dirinya sendiri.

Ia sibuk dengan ponsel genggam miliknya, entah apa yang ia lakukan terlihat dengan jelas raut wajah yang tampak serius, Gustaf yang melihat itu timbul rasa penasaran tapi ia memilih abai dan akan menanyakan semuanya nanti saja ketika acara sudah selesai.

Karena Gustaf pikir akhir akhir ini anak sulung nya itu banyak diam dan seolah olah tengah menyembunyikan rahasia besar yang Gustaf pikir semua ada sangkut pautnya dengan perubahan putrinya itu.

Tak terasa mobil yang mereka kendarai pun telah tiba di hotel. Mereka turun dan disambut oleh beberapa para wartawan yang memfoto dan memberi pertanyaan pada keluarga Arkatama itu.

Padahal acara baru akan dimulai pada pukul 20:00 nanti tapi para awak media ini justru sudah hadir dengan lebih cepat.

"Tuan Gustaf, bagaimana perasaan anda setelah memenangkan tender yang berharga fantastis ini. " Tanya seorang awak media

Gustaf tersenyum dengan tulus, "ya tentu saja sangat senang. Aku sering sekali memenangkan tender tapi dari banyaknya tender yang aku menangkan, ini adalah tender terbesar dan begitu berharga bagiku. Dan aku bangga akan hal yang sudah aku dapatkan dengan hasil kerja keras ku. " Jawab Gustaf yang tentu nya dengan sedikit kesombongan didalam jawabannya

Emma sendiri hanya cuek dengan semua lontaran kata yang keluar dari mulut papa nya itu. Selama sesi tanya jawab berlangsung Laras dan Emma sibuk tebar pesona dengan senyum kesana kemari, Emma sendiri memilih tetap diam dengan wajah datarnya.

Beberapa para tamu mulai berdatangan satu persatu, dan atensi para awak media pun mulai berpencar ke setiap keluarga yang datang.

"Ayo kita masuk, sebentar lagi tamu akan semakin banyak yang datang dan acara inipun akan segera berlangsung. " Ucap Gustaf pada istri nya.

Laras tersenyum ia mengapit lengan sang suami lalu berjalan bergandengan, sedangkan Emma dan Ella hanya mengekori saja dari belakang.

Mata Emma terus menelisik setiap sudut ruangan itu, matanya menatap semua dengan teliti seolah olah ada yang tengah ia cari. Tepat ketika matanya bersitatap dengan yang ia cari ia memberikan kode yang membuat orang itu menganggukkan kepalanya.

"Hei Gustaf, lihatlah pria tua ini. Lama tidak berjumpa, sekalinya berjumpa justru kau memberikan kejutan yang membuat aku begitu syok, " Sapa seorang pria kepada Gustaf.

Ia adalah Melvin Joseph Malik teman perkuliahan pada jamannya Gustaf remaja.

"Oh kau rupanya. Ya bagaimana lagi, bukankah aku memang pintar sedari dulu? Jadi jika hanya memenangkan tender seperti ini hal kecil bagiku. " Sahut Gustaf bercanda

"Oh lihatlah tua bangka ini, tidak pernah berubah sama sekali. Sikap sombong kau itu susah sekali untuk hilang seperti nya. " Sahut Melvin

Melvin Joseph Malik adalah teman Gustaf pada saat mereka masih remaja, mereka begitu akrab hingga saat ini. Namun setelah mereka menikah, mereka menjadi jarang bertemu dan hanya akan bertemu diacara acara formal seperti saat ini saja.

Pada saat itu Melvin memutuskan untuk menikah pada gadis asal Korea bernama Nam Kyu Ren. Semenjak pernikahan itu lah yang membuat keduanya jarang sekali bertemu hingga akhirnya saat ini mereka bertemu kembali.

Melvin Joseph Malik memiliki 3 orang anak bersama Nam Kyu Ren yaitu anak pertama bernama Alrescha Nero  Malik, anak kedua bernama Alkairo Alastar Malik dan yang ketiga Anya Selmania Malik.

"Haha aku akan selalu seperti ini, baiklah ayo bergabung dengan istri dan juga putri kembar ku. " Ajak Gustaf membawa Melvin mendekat pada istri dan anaknya.

"Sayang, lihat siapa yang baru saja datang. " Ucap Gustaf membuat Laras menoleh

"Oh Hai, kalian ternyata, apa kabar? " Ucap laras ramah pada Nam Kyu Ren

"Baik tentu saja, " Jawabnya juga tak kalah ramah

Ella dan Emma memperhatikan semuanya dengan seksama. Tapi justru pandangan Ella justru jatuh pada pria dewasa yang begitu tampan. Dirinya tertarik oleh Alrescha pria dewasa dengan ketampanan nya yang? Oh sungguh tidak bisa berkata kata dibuatnya.

Bagaimana tidak? Alrescha itu memiliki wajah yang tampan tentunya ya, hidung mancung, rahang tegas, alis tebal, bibir tipis, mata sipit, rambut hitam legam, bulu mata lentik dan jangan lupakan bola matanya yang berwarna keemasan itu membuat Ella tak bisa mengalihkan pandangan nya sedikitpun.

Ia sadar jika itu adalah kakak dari Alkairo, tapi dirinya sungguh tidak expeks dengan ketampanan yang dimilikinya. Alkairo tampan juga, tapi ketampanan Alkairo tak membuat Ella gila, justru ia tergila gila pada sang kakak.

'Tampan sekali pria ini, lihatlah otot tangannya yang tercetak dengan jelas itu, hmm otot dan urat tangannya saja menggoda apalagi miliknya. Ah pasti nikmat sekali berada dibawah kungkungan nya. Oh ya ampun, gue ngerasa kaya ada ribuan kupu kupu yang bertebangan diperut gue! ' batin Ella tersenyu malu malu

Bahkan wajahnya saja sudah bersemu merah karena membayangkan betapa nikmatnya bergelut diatas ranj*ng dengan pria itu.

Sementara orang yang tengah berada dipikiran liar Ella justru tak sedikitpun memandang ke arah Ella. Alrescha justru sedari tadi terus menatap pada Emma. Dari awal ia datang hingga bergabung satu meja matanya terus menatap Emma tanpa henti. Sedangkan yang dipandang hanya cuek dan bodo amat, Emma sadar jika dirinya tengah diperhatikan tapi ia memilih abai dan menyibukan diri dengan memakan makanan miliknya.

Duk!

Alkairo menendang kaki sang kakak dengan tatapan tidak suka

"Jaga matamu kak. Jangan melihat milikku seenaknya. " Ucap Alkairo pada Alrescha ketus

Alrescha menaikan sebelah alisnya. "Milikmu? Kau yakin? " Tanyanya dengan nada rendah yang tentunya hanya mereka berdua saja yang mendengar nya

"Ya, dia adalah milikku. Jaga matamu jika tak ingin aku colok. " Ucap Alkairo tak suka pada kakaknya

Ia sadar jika sang kakak sedari tadi memperhatikan Emma, dan entah kenapa ia tidak suka dan merasa cemburu. Diri nya juga bingung apa yang terjadi dengan dirinya. Itulah kenapa ia mengatakan pada kakaknya jika Emma adalah miliknya

"Kita lihat saja nanti. " Ucap Alrescha tenang

'Siapa sebenarnya gadis kecil ini. Kenapa aura yang ia keluarkan begitu misterius. Aku jadi penasaran padanya. Apalagi Kairo sampai mengatakan jika gadis ini adalah miliknya. ' batin Alrescha bermonolog

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!