CEO BUCIN

Warning! masih mengandung haredang gaes🤭

Aliva mulai menari nari di atas tubuh Aron dengan liarnya sambil bibirnya terus meracau tak jelas dan meremas rambutnya sendiri.

Sedangkan Aron hanya menikmati permainan Aliva sambil bibirnya ikut meracau dan mendesah nikmat dan tangannya sibuk memainkan dua gunung kembar Aliva yang bergoyang kesana kemari membuat Aron gemas sesekali dia menghisap dan memainkan lidahnya disana.

Tiba tiba tubuh Aliva ambruk dia sudah mencapai batasnya, Aron bangun dia segeram mengambil alih permainan.

Mereka memainkan permainan ala do**y style, Aron memompa semakin cepat di belakang sana sehingga membuat Aliva mengerang keras, entah apa yang Aliva racaukan namun bagi Aron itu terdengar merdu.

"Owh baby, kau sungguh luar biasa" racau Aron sambil terus memompanya dengan liar.

******* demi ******* memenuhi kamar itu, peluh keringat mereka menjadi satu walaupun ac di ruangan itu nyala.

(mereka yang maen gaes author yang panas dingin😭)

Aron masih terus memompa milik Aliva sambil sesekali meremas daging kenyal yang menggantung bergoyang goyang milik Aliva.

Aliva menggelengkan kepalanya menandakan bahwa dia telah sampai pada pelepasan keduanya.

"Aakh... yes baby..." ucap Aliva kemudian dia ambru.

Aron mengubah posisi mereka membiarkan Aliva telentang kemudian mengangkat kedua kaki Aliva ke atas dan memasukan kembali milik Aron.

Aron mulai memompa kembali miliknya dengan liar membuat Aliva bersenandung merdu, lama mereka bermain hingga Aron merasakan sesuatu ada yang akan keluar dari miliknya.

"Siap baby"

Aron lalu mel*mat bibi Aliva dan melanjutkan kembali hingga tiba tiba sesuatu tumpah dari miliknya membanjiri rahim Aliva, ia merasakan sesuatu yang hangat mengalir di dalam sana.

"Aaaakkhhh....." Aron dan Aliva mengerang bersama dan Aron ambruk di atas tubuh Aliva, karena kelelahan mereka pun terlelap tidur.

(aaaah author jadi traveling nih gaes😫 suami mana suami🤧)

(Haredangnya udah yah authornya udah gak sanggup 😫)

*****

Di tempat lain setelah acara menonton selesai Bram berencana mengajak Aberlie makan siang karena jam sudah menunjukan pukul satu siang yang artinya sudah melewati waktu untuk makan siang.

"Kau mau makan apa?" tanya Bram yang tiba tiba menggandeng tangan Aberlie sukses membuat jantung Aberlie berdegup kencang kembali.

Oh tuan muda, tangan mu ini membuat jantung mu mau copot. gumam Aberlie.

Mengapa kita tak beli makanan saja dan makan di cafe ku,nanti ku buatkan coffe latte untuk mu" usul Aberlie sebab sudah beberapa hari ini dia belum mengunjungi cafenya itu.

"Baik lah kalau itu maumu, apa di cafe mu ada menu makanan biar kita makan yang ada dalam menu makanan cafe mu saja, tenang nanti pasti ku bayar"

"Tidak ada, hanya ada kentang goreng saja sebagai menu camilan"

"Ya sudah, kau ingin membeli apa untuk makan siang?"

"Bagaimana kalau kita membeli chiken saja di KFC yang ukuran combo, di cafe ku selalu ada nasi kita beli chikennya saja biar bisa makan sama sama dengan anak anak cafe, kalau kau keberatan berbaur dengan mereka kita bisa makan di rungan ku" usul Aberlie.

"Baiklah sesuai ke inginan mu saja, kita turun kebawah, di lantai bawah ada KFC" Bram menarik tangan Aberlie.

Hai tuan muda bisakah kau melepas tangan ku, semua orang memperhatikan kita, mungkin pikir mereka kita bagaikan pangeran tampan dan si buruk rupa, gumam Aberlie melihat ke arah tangannya di genggam.

Di dalam KFC Bram mengantri untuk memesan apa yang diminta Aberlie, sedangkan Aberlie hanya duduk di kursi tak jauh dari Bram.

Seluruh pengunjung wanita memandang ke arah Bram tanpa berkedip, mereka begitu terpesona dengan ketampanan sang presdir EMERALD JEWELRY, yah siapa yang tidak mengenal Bram Hanoraga sang pengusaha muda yang tampan peruhaan berlian terbesar di kota x EMERALD JEWELRY.

Huh, kemana pun kau pergi selalu menjadi pusat perhatian para wanita cantik, gumam Aberlie.

Tiba tiba ada seorang wanita cantik dan sexy yang mendekati Bram untuk mengajaknya berkenalan dengan penuh percaya dirinya.

"Hai tuan muda, perkenalkan nama saya Niken, boleh minta nomer WhatsApp mu, aku seorang model, siapa tahu saja kau sedang memerlukan seorang model untuk launching produk terbaru mu aku mungkin aku bisa menawarkan diri untuk menjadi modelnya, jika punya nomer WhatsApp nya kan aku bisa menawarkan secara pribadi, mungkin tuan muda tertarik"

Wanita yang menyodorkan tangannya itu di abaikan oleh Bram, ia lebih memilih memesan makanan yang diminta oleh Aberlie karena memang sekarang gilirannya untuk memesan.

Setelah memesan Bram melihat ke arah Aberlie sambil tersenyum licik dari pada meladeni wanita bernama Niken yang mengaku sebagai model itu.

Hai wanita pria yang kau ajak kenalan itu adalah calon tunangan ku, Aberlie mendengus.

Aberlie pun berdiri menghampiri Bram, entah mengapa hatinya terasa panas melihat Bram di dekati oleh wanita cantik dan sexy itu.

"Bram, apakah sudah selesai?" Aberlie memeluk tangan Bram sambil melihat Niken dengan tatapan sinis, sontak membuat Niken langsung melebarkan matanya.

Bram belum menjawab pertanyaan Aberlie, namun dia tidak menolak Aberlie yang memeluk tangannya di depan banyak orang.

Dia ingin melihat reaksi Niken wanita gatel itu (menurut Bram) melihat dirinya yang di peluk tangannya oleh Aberlie yang menggunakan make up tebal.

"Hei, wanita buruk rupa dari mana kau, datang datang main peluk tuan muda Bram segala dan sok akrab pula menyebut namanya" bentak Niken pada Aberlie yang sontak membuat Bram geram dan mengepalkan tangannya namun tangan Bram di usap lembut menenangkan oleh Aberlie, Aberlie hanya diam tak meladeni wanita tersebut.

"Apa kau tuli hmm, lepaskan tangan mu dari tuan muda Bram sekarang juga" kembali Niken memakinya sambil menarik tangan Aberlie yang masih memeluk tangan Bram.

"Mengapa memangnya, Bram saja tidak merasa keberatan saya memeluk tangannya, mengapa kau yang jadi kebaran jenggot seperti itu!" balas Aberlie dengan santai yang saat bersamaan tamgan Bram yang satu lagi mengambil pesanannya.

"Come on baby, tak usah meladeni mereka yang hanya untuk memanjat popularitas, ini pesanan mu sudah selesai" ucap Bram yang membuat wanita bernama Niken itu terkejut.

"Maaf yah mba, wanita yang kau bilang buruk rupa ini adalah tunangan saya, calon nyonya Hanoraga, wanita yang sangat saya cintai sepenuh hati jiwa dan raga, karena kau membuatnya tidak senang maka aku tidak berniat mempertimbangkanmu menjadi model perusahaanku, permisi, ayo baby kita pergi" ucap Bram seraya menggenggam erat tangan Aberlie di depan semua pengunjung.

Brukkk...

Wanita itu langsung terduduk di lantai dan mukanya merah karena malu, banyak pengunjung lain yang menertawakannya, banyak pula yang membicarakannya sinis karena bersikap sombong.

*****

hai kakak kakak sekalian salam kenal dari author yah

makasih yang udah berkenan mampir di novel receh author semoga kalian senang dengan ceritanya yah

makasih juga yang udah kasih like n komentar positiv buat author

yang belum kasih like ayo dong kasih like, vote, bintang lima, favoritkan, dan komentar positiv kalian yah biar author semangat untuk berhalu ria dan swmangat updatenya

salam hangat dari author 🙏😊🤗❤