NovelToon NovelToon
Indah Cintanya

Indah Cintanya

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Anak Kembar / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Bad Boy
Popularitas:996
Nilai: 5
Nama Author: Sriii Wulandari

【Cantik×Ketos Dingin+Cinta Pandangan Pertama+Cinta Manis】⚠️ FOLLOW DULU BARU BACA ⚠️ Haii..selamat menyelami dunia fiksi, sebagian cerita diambil dari kisah nyata. mohon maaf jika ada kesalahan/kekurangan Dalam cerita ini, karena saya juga manusia biasa. Terimakasih sudah mau mampir ke cerita ini ••••••••• Liliana Marcella Kusuma, Itulah nama yang dulunya disematkan oleh neneknya. entah kenapa sejak dia kecil dia tak pernah mendapat kasih sayang dari kedua orangtuanya, seakan kedua paruh baya itu membentangkan jarak kepada putrinya itu. Namun walaupun begitu, Liliana tetap semangat menjalani harinya karena dia punya pacar yang sangat cinta padanya. Ivander Jovanka Bagaskara, Pria dingin yang tak tersentuh, dan terlahir dari keluarga konglomerat. walaupun punya harta yang melimpah dan keluarga yang lengkap tak membuatnya bahagia. Tapi sejak berjumpa dengan perempuan yang bernama Liliana Marcella Kusuma, membuat dunianya serasa berwarna.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sriii Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

(7). Ruang BK

Happy reading

Setelah sekian lama tidak masuk sekolah, Liliana akhirnya bisa hadir kembali dengan suasana yang berbeda. Bibirnya tak henti-hentinya tersenyum menyapa murid-murid yang berjalan dikoridor depan kelas.

"Lili...." Suara teriakan Eca sangat nyaring terdengar dari jauh, dia mengabaikan sekitarnya demi menyapa sahabatnya yang sudah masuk sekolah.

Liliana berbalik lalu tersenyum manis menyambut sahabatnya. "Eca suara kamu gedek banget Lo, nggak malu apa ditengokin orang-orang." katanya saat Eca sudah didepannya.

"Bodoamat gue nggak peduli." Sahut Eca lalu merangkul bahu Liliana dengan senang. " Yok ah, kita masuk aja! Kamu nggak usah pikirin apa kata mereka."

Liliana mengangguk lalu mereka masuk kedalam kelas sambil merangkul satu sama lain.

"Eh Li, gue kasih tau Lo ya, Dikelas kita ada anak baru Lo! Cakep banget sumpah."

"Ohh, Cakepan cowo gue."

"Ih Lo mah, nggak seru! Aku kan lagi mengagumi sosok ciptaan Tuhan yang paling sempurna itu." Ujarnya lalu menarik kursi kemudian mendudukkan dirinya dengan asal.

Liliana tak menyahut nya. Dengan santai memakan roti selai nanas yang tadi dibawanya dari rumah.

"Kamu mau ca, mumpung masih ada nih."

"Nggak ah, aku Udah kenyang banget! Kebanyakan minum tadi."

"Benaran kamu nggak mau?" tanya Liliana sekali lagi

Eca menggeleng sembari berdecak melihat tingkah sahabatnya. " Aku sudah kenyang Li, nggak muat lagi ni perut aku."

"Ya dimuat-muatin lah."

"Ada-ada saja kamu Li." sahut Eca dengan kekehannya

Tak lama seorang pria dengan seragam putih abu-abu Nya masuk sembari menenteng tas dibahunya sebelah kanan. Sontak saja para siswa riuh dengan kedatangan nya, Seperti menyambutnya artis saja. Eca pun hanya bisa senyum-senyum malu melihat kedatangan pria idamannya sedangkan Liliana duduk tenang dikursi Nya sambil mengunyah roti yang dibawanya dari rumah.

Arsenio Hanya diam lalu berjalan ketempatnya Duduk, Alisnya menyatu saat kursi sebelah kirinya terisi oleh siswa perempuan. Tapi bukan itu masalahnya, siswa yang satu ini berbeda dengan yang lainnya karena dia bersikap acuh tak acuh dengan kehadirannya.

Tringgggg tringgggg

Bell berbunyi dengan nyaring. Seluruh siswa berhamburan kelapangan belakang sekolah. Liliana dan Eca nampak berbaris dibagian paling depan diikuti oleh teman-temannya berbaris rapi dibelakang.

Akhirnya setelah 20 menit apel pagi berakhir. Seluruh siswa masuk ke dalam kelasnya, mengikuti arahan yang yang diinstruksikan oleh wali kelasnya masing-masing.

Saat asik mengerjakan tugas yang diberi guru. Arsenio nampak tertidur dimeja nya, tak mengindahkan suara guru yang mengajar. Padahal baru 1 Minggu masuk sekolah sudah jadi berandalan dan sulit diatur.

"Buk saya permisi ke toilet ya Bu, soalnya perut saya mules Banget." Ucap Eca dari arah kursinya.

"Ya, Pergilah jangan lama-lama." sahut guru perempuan itu dari kursinya. Matanya tak lepas dari buku dihadapannya.

"Mau gue temenin nggak?" tawar Liliana melihat sahabatnya yang sudah berdiri dari kursinya.

Eca menggeleng pelan lalu berjalan cepat menuju toilet karena perutnya sudah sangat mules.

Brukk

"Akhh sialan...siapa sih jalan aja nabrak orang." gerutu Eca memegang keningnya yang kejedot

"Lo aja tu jalan nggak lihat-lihat! Pake nyalahin orang lagi."

Mendengar suara itu, Eca mengangkat kepalanya. Heh pastas saja, pria menyebalkan itu ternyata.

"Lo lagi²! kenapa sih Dunia ini sempit banget, sampe tiap hari gue harus ketemu sama lo."

Ternyata pria itu Cloe, pria yang suka sekali menjahili Eca saat mereka bertemu

"Tapi sudahlah gue nggak mau berdebat sama Lo, Ada panggilan alam yang harus dituntaskan." Ucapnya lalu beringsut melewati tubuh tinggi Cloe dihadapannya.

Tentu saja Cloe tak membiarkan itu terjadi, Dia segera menahan pergelangan tangan Eca agar tak bisa pergi begitu saja.

"Mau Lo apa sih, gue kan nggak ada ganggu Lo! Lepasin tangan gue." Sengit nya menatap Cloe dengan tajam. Siapa dia berani sakali memegang tangan Nya

"Gue nggak mau, Terus Lo mau apa?" Tantang Cloe dengan wajah tengilnya

"Is lepasin nggak."

"Nggak mau..."

Tak ingin memperpanjang masalah, Eca mengambil ancang-ancang untuk berlari. Dan

Brukk

Rupanya Cloe sudah tahu trik yang dimainkan oleh gadis itu. Hingga saat Eca ingin melepaskan tangannya, Cloe dengan cepat menariknya hingga Eca yang tak siap berakhir menubruk dada bidang pria itu.

"Astaga kalian ini sedang apa?"

Suara berat dari arah belakang tubuh Cloe membuat kedua siswa itu membulatkan matanya. Memang kalau dilihat dari belakang mereka seperti berpelukan, karena tubuh Eca juga menempel didada pria itu.

Cloe dan Eca segera memisahkan diri, seperti kepergok orang yang sedang mencuri.

"Kalau ingin berbuat mesum, jangan disini! kalian tahu kan ini tempat umum." Kata pria itu lagi dengan tegas. Ternyata dia Pak Heri salah satu guru disekolah dibagian bidang olahraga.

"Maaf pak, Tapi kami bisa jelasin! Karena semuanya tak sesuai apa yang bapak lihat." Ujar Cloe Angkat bicara. Eca pun mengangguk setuju

"Tak ada bantahan, Kalian berdua segera menghadap keruangan BK." Ucap Pak Heri dengan tegas lalu meninggalkan kedua manusia itu yang saling pandang.

"Gara-gara Lo ni, gue jadi ikut kena masalah." Ucap Eca lalu berjalan menuju ruang BK

"Kok Lo nyalahin gue sih, Lo aja tuh kalau jalan nggak lihat-lihat." Sewot Cloe dengan sebal, Mau tak mau dia mengikuti langkah gadis itu dari belakang.

•••••••

Seluruh siswa langsung berhamburan keluar kelas, begitu mendengar bell berbunyi dengan nyaring. Arsenio nampak santai berjalan dengan Cool Nya, dengan seragam atasannya keluar.

"Widih ada santapan baru kita ni." Ucap salah satu temannya bernama Revan, Dia baru saja melihat Grup Ferdas. Disana nampak Arsenio mengirim beberapa tugas yang akan mereka basmi malam nanti.

Tak ingin ketinggalan teman yang satunya segera merangkul Arsenio. " Gimana bos jadi kan, kita malam Ini membasmi para hama itu." Tanyanya dengan seringai nakal.

"Jadilah! Siapa suruh mereka menganggu ketenangan ku, Nggak akan aku biarkan." Lirihnya dengan seringai disudut bibirnya.

"Betul tu bos, mereka salah memilih lawan jika ingin berhadapan dengan kita." sahut teman yang satunya

Sibuk membahas permainan mereka nanti malam, Dari jauh terlihat keributan diujung koridor depan perpustakaan. Kebetulan sekali geng Ferdas yakni Arsenio bersama Geng nya mengamati dari jauh.

"Si ulat bulu itu berbuat ulah lagi deh bos." Ujar Riko

"Iya bos, semakin dibiarkan dia itu semakin menjadi! Lihat saja dari perawakannya Itu." sahut bima

Sedangkan yang lainnya diam menunggu reaksi bos mereka. Karena Arsenio itu tipe Nya bukan yang suka mengurusi urusan orang lain. Selagi ketenangan nya tidak terganggu maka dia akan diam saja.

"Rasain ni jalang, enakkan makanya jangan ngelawan sama gue." Teriak wanita itu sembari mencengkram kuat pipi wanita yang baru dibully nya.

Tak tinggal diam teman-temannya yang lain segera melakukan aksinya, menyiram minuman dikepala wanita itu, mendorongnya ke lantai bahkan menuding nya dengan kata kata kasar.

Arsenio yang merasa pembicaraan terganggu karena wanita ulat bulu segera berjalan mendekati mereka diujung koridor perpustakaan.

Menyadari kehadiran berandalan sekolah itu. Clara murid yang disebut ulat bulu oleh geng Ferdas segera berhenti menuding korban yang baru dibully Nya.

Melihat sesuatu yang tidak kondusif segera dia berseru. "Cabut ges..." Ujarnya lalu berjalan meninggalkan koridor itu, Diikuti oleh temannya yang lain. Kemungkinan ada 3 orang

Seperginya Clara bersama Geng nya. Atensi Arsenio beralih pada gadis yang meringduk Duduk dilantai sembari mengibaskan sisa-sisa makanan yang berserakan diseragamnya. "Wanita ini kan murid yang ada disamping mejaku! Kenapa juga dia ada disini." Gumam Arsenio dengan decakan dihatinya.

Jangan lupa baca vote, komen Dan share

Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya, agar author semangat ngupdate Nya

Terimakasih atas supportnya

1
Wulan28
Perbaikan sedikit, Lili mengangguk sembari tersenyum ramah. "Iya tuan, Waalaikumsalam! Dadaaa adiknya kakak." Lili melambaikan tangannya begitu melihat tangan kecil Ali melambai-lambai kearahnya
Wulan28
Perbaikan sedikit, tangannya menelusuri dada bidang suaminya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!