NovelToon NovelToon
Wanita Tahanan Tuan Muda

Wanita Tahanan Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romansa / Fantasi Wanita / Bad Boy
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Candylight_

Menjadi perempuan yang selalu mengerti kesibukan pasangan, tidak banyak menuntut, mandiri, nyatanya tidak menjamin akan membuat laki-laki setia. Justru, laki-laki malah mencari perempuan lain yang dianggap lebih membutuhkan kehadirannya.

Eleanor Louisine —pemilik usaha dalam bidang fashion —owner Best4U.co —harus menerima kenyataan pahit bahwa kekasihnya sudah berselingkuh dengan sahabatnya.

Dalam keadaan kacau setelah mengetahui kekasihnya selingkuh, Eleanor pergi ke bar dan bertemu dengan Arkana Xavier —laki-laki berandalan yang sedang menikmati masa mudanya.

Paginya, Eleanor mendapati dirinya terbangun di dalam kamar bersama Arkana. Ia yang belum tahu siapa Arkana berpikir Arkana gigolo. Namun, ternyata Arkana adalah tuan muda kaya raya.

Dan gara-gara malam itu, Eleanor berakhir menjadi wanita tahanan sang tuan muda —Arkana Xavier.

Bagaimana kisahnya? ikuti terus ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Candylight_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

"Jadi kamu berniat menggoda suami saya tapi malah Pak Erwin yang tergoda, begitu?" tanya Eleanor menyela Anita dan Erwin.

Sebenarnya Ia malas terlibat drama seperti ini. Namun statusnya sebagai istri Arka membuatnya terpaksa harus terlibat. Ia tidak mungkin bersikap acuh tak acuh sementara ada wanita yang berusaha menggoda suaminya. Pelakor di muka bumi ini harus dibasmi, kalau Anita dibiarkan sama saja dengan membiarkan pelakor merasa benar dengan perilakunya.

"T-tidak, bukan seperti itu," Anita gelagapan karena di waktu bersamaan Nyonya dan Tuan Xavier datang ke rumah itu. Bisa gagal rencananya untuk membuat Eleanor terusir jika sampai salah bicara.

"Bukan seperti itu bagaimana? jelas-jelas tadi kamu—"

"Ada apa ini?" tanya Nyonya Xavier menyela Eleanor. Tatapannya pada Eleanor sinis karena sudah dipengaruhi oleh Anita.

Nyonya Xavier kemudian menatap Arka, "Arka, berapa kali harus mamah bilang? kamu boleh main-main dengan wanita manapun, tapi mamah tidak mengizinkan mereka datang ke rumah ini!"

Nyonya Xavier tidak mendengar percakapan yang terjadi sebelumnya, sehingga Ia hanya menyalahkan Eleanor atas keributan yang terjadi di rumahnya. Karena menurutnya Eleanor adalah wanita yang pembawa masalah.

"Enak sekali hidupnya menumpang di rumah kita dan bahkan sekarang membuat keributan, memang dasar tidak tahu malu!" Nyonya Xavier menunjukkan ketidaksukaannya terhadap Eleanor dengan tatapan sinisnya.

Perempuan lain mungkin akan merasa rendah diri berada di posisi Eleanor yang dipermalukan di depan banyak orang, tapi Eleanor berbeda. Justru, Eleanor malah membalas tatapan sinis Nyonya Xavier karena tidak merasa menumpang hidup dan bukan dirinya juga yang membuat keributan.

"Jika menantu keluarga ini dianggap menumpang hidup, bukankah itu artinya kalian yang seharusnya malu menunjukkan wajah kalian?" tanya Eleanor.

Eleanor mungkin sedikit lemah saat menghadapi pengkhianatan kekasih dan sahabatnya beberapa waktu lalu, namun sebenarnya Ia memiliki karakter yang jauh dari kata lemah. Ia tidak takut akan apapun dan siapapun di dunia ini selama dirinya benar. Mentalnya sudah terlatih kuat sejak kecil.

"Apa maksudmu? berani sekali—"

"Berani sekali? kenapa saya harus tidak berani saat saya dianggap menumpang dan membuat keributan!" Eleanor menyela perkataan Nyonya Xavier. Membalas apa yang sudah Nyonya Xavier lakukan terhadapnya.

"Kamu memang menumpang dan membuat keributan!"

"Anda tidak dengar? saya menantu keluarga ini, istri putra Anda! dan soal keributan yang terjadi disini, itu karena ada pelayan yang berniat menggoda putra Anda namun yang tergoda malah penjaga keamanan di rumah ini!"

Terjadi ketegangan di rumah itu, namun Arka justru tersenyum melihat Eleanor yang berani menghadapi mamahnya. Arka tidak salah menyukai Eleanor, perempuan itu memang memiliki banyak hal menarik yang berbeda dari kebanyakan perempuan.

Nyonya Xavier menatap Arka, "kamu harus menjelaskan apa maksudnya! menantu keluarga ini? tidak mungkin kan..."

"Iya, kami sudah mendaftarkan pernikahan dan wanita yang ribut dengan mamah ini istri aku sekarang," jawab Arka dengan senyuman manis.

"Terus pelayan yang berusaha menggodamu?"

"Anita, dia yang berusaha menggodaku dengan melepaskan sebagian pakaiannya."

"A-apa?" Nyonya Xavier memegangi dadanya karena shock. Ia pulang untuk mengurus wanita yang katanya ingin mengambil keuntungan dari keluarganya, lalu apa ini?

"Tidak, Nyonya. Bukan seperti itu... saya—"

"Kamu gatal karena sudah lama tidak saya sentuh sampai memijat payudaramu sendiri dan memasukan jarimu ke vaginamu," ucap Arka tanpa memfilter mulutnya.

Kebetulan sekali sekarang mamahnya pulang, Ia bisa menggunakan mamahnya untuk mengusir Anita dari rumah mereka. Karena mamahnya pasti tidak akan membiarkan pelayan yang sudah disentuh olehnya berada di rumah.

"Tunggu, sudah lama tidak disentuh? maksud kamu?" tanya Nyonya Xavier tidak mengerti. Tuan Xavier hanya bertugas menyimak karena laki-laki memang tidak seharusnya banyak bicara.

"Coba mamah tebak apa yang mungkin sudah aku lakukan dengan Anita sampai Anita melakukan itu sambil mendesahkan namaku?"

Semua orang dibuat tidak percaya, kecuali Eleanor yang memang sudah menyaksikan sendiri yang Anita lakukan. Ya meskipun yang dilihatnya tidak separah yang Arka katakan.

"Keributan yang terjadi tadi bukan gara-gara istriku, tapi karena Anita akhirnya tidur dengan Pak Erwin setelah sebelumnya dia berusaha menggodaku untuk menyentuhnya," jelasnya.

Anita menggeleng sambil meneteskan air matanya. Ia tidak menyangka rencananya untuk menyingkirkan Eleanor gagal total seperti ini, dan sekarang Ia harus dihadapkan dengan kemarahan Nyonya serta Tuan Xavier.

"Berani sekali kamu," Nyonya Xavier berjalan cepat kearah Anita yang sekarang hanya memakai handuk ditubuhnya.

Anita tidak memakai pakaiannya karena ingin menarik simpati Arka sekaligus membuat Arka tergoda dengan lekuk tubuhnya, namun ternyata majikannya datang lebih cepat dari yang diperkirakan dan rencananya malah menjadi bumerang untuk dirinya sendiri.

Plak!

Plak!

Plak!

Anita mendapatkan beberapa kali tamparan dari Nyonya Xavier, "jangan bilang selama ini kamu sengaja mengkompori saya karena kamu ingin menjadi menantu keluarga ini?!"

"Tidak, Nyonya. Bukan seperti itu, saya—"

Plak!

Nyonya Xavier kembali menampar Anita dan membuat perkataan Anita terhenti, "tutup mulutmu, jalang! saya sudah muak mendengar suaramu! kamu sudah melanggar perjanjian untuk tidak terlibat hubungan dengan putra saya!"

"Huh!" Eleanor menghela nafas menyaksikan yang terjadi di depan matanya.

"Sudah, cukup!" ucap Eleanor menahan tangan Nyonya Xavier yang akan kembali melayangkan tamparan.

"Apa yang membuat Anda marah? karena Anita berusaha menggoda putra Anda, atau karena Anda tahu putra Anda pernah terlibat hubungan dengan Anita?" tanyanya.

Nyonya Xavier menatap Eleanor tajam, "jangan campuri urusan saya! setelah ini kamu yang akan saya habisi!"

"Menghabisi saya?" Eleanor terkekeh, "silahkan saja kalau Anda mampu!"

Sekarang giliran Tuan Xavier yang menghela nafasnya, apalagi melihat putranya yang hanya tersenyum menyaksikan yang terjadi.

"Arka, kamu urus istrimu. Biar papah yang urus mamah," ucap Tuan Xavier menarik Nyonya Xavier agar tidak terlibat baku hantam dengan Eleanor.

Ia ragu istrinya bisa menang melawan menantu mereka, jadi lebih baik dihentikan daripada nanti istrinya harus menanggung malu.

"Mamah tenangkan diri dulu, minum. Kita bicarakan lagi masalah ini nanti," ucap Tuan Xavier pada istrinya.

Pelayan yang mengerti tugasnya langsung pergi mengambil air minum dan diberikan pada Nyonya Xavier agar Nyonya Xavier meminumnya.

"Silahkan diminum, Nyonya," ucap pelayan yang membawakan minum itu.

Arka yang diminta mengurus Eleanor hanya menunjukkan senyumannya seolah mengatakan dirinya akan mendukung apapun yang ingin Eleanor lakukan. Termasuk berdebat dengan mamahnya.

Selama ini Arka tidak pernah mau berdebat dengan mamahnya karena mamahnya terlalu sulit ditangani dalam hal berdebat. Tapi sepertinya Eleanor lawan yang seimbang dan mungkin akan menang dari mamahnya.

"Kenapa?" tanya Arka bingung melihat Eleanor tiba-tiba melotot padanya. Ia sudah memberikan senyuman manis, namun balasannya justru Eleanor memelototinya.

"Hubungan kamu dan Anita terjalin karena kalian berdua, tapi kamu diam saja saat mamahmu hanya menyalahkan Anita?"

Hah? bagaimana?

1
Syaira Liana
kai bahagia juga ya
Syaira Liana
siapa yang meluk🫣
Rara Nawahyuandmiujieks: pasti kai
total 1 replies
Syaira Liana
seruuuuu
Syaira Liana
wkkwkw ayo ele semangattt pantang mundur 🤣🤣
Syaira Liana
wkwkwk sabar ya ka ele emang ajaib sekali 😭🤣
Syaira Liana
wahh bagus ele tidak boleh lemah. kakak boleh up lagi 😍😍😍😍
Syaira Liana
kakak ayo up lagi. seruuuuuu
Syaira Liana
semoga mama arka melihatnya
Syaira Liana
seruuu next kaka
Syaira Liana
gemasss sama pelayannya. Arka ayo dateng
Syaira Liana
bagusss ayo el. Makasih kak udah update
Syaira Liana
omg😱😱😱😱
Syaira Liana
lanjuttt kakak
Syaira Liana
seruuuuuuu lanjuttt kak
Syaira Liana
jadi bingung. el aku dukung semua keputasanmu
Syaira Liana
aduhhhh siaga 1 🤣🤣
Syaira Liana
aduhh berantem dehhh
Syaira Liana
seruuu
Syaira Liana
lanjutt kaka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!