⛔:TYPO BERTEBARAN
Velisa adalah gadis berusia 22 tahun.Setelah lulus kuliah Velisa di jodohkan oleh ayahnya dengan anak dari sahabatnya. Dengan ikhlas Veli menerima permintaan Ayahnya. Namun selama pernikahannya Veli tidak pernah di anggap oleh suaminya sendiri.
Dewanga Raharja adalah seorang CEO dengan kepribadian yang dingin, cuek dan ketus, suami dari Velisa.
*******
"Veli....!!".Suara teriakan dari Dewa yang baru pulang dari Kantornya mengema di Ruang tamu.
"Kenapa mas?" jawab Veli dengan setengah berteriak dari Dapur berjalan terburu buru menghampiri suaminya."Mas sudah pulang.Mau makan, aku siapin sekarang ya" ucap Veli dengan suara lembutnya dan senyum manis yang menghiasi wajahnya.
"Nggak perlu!" jawab Dewa dengan ketus."Nanti malam Mama sama Papa mau kesini," lanjutnya seraya berlalu menuju kamarnya dilantai atas.
"Sebegitu sulitkah kamu menerimaku dihidupmu, sudah 7 Bulan lebih kita menikah. Tapi sikapmu selalu dingin dan acuh dengan keberadaanku." Lirih ve
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alfiatus.s, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Seketika Dewa berdiri dari duduknya, sambil menatap pergerakan Veli tanpa berkedip. Sampai tidak sadar jika Veli menghampiri nya dan berdiri didepanya, dengan menatap heran.
"Kamu, kenapa Mas?"Tanya Veli, sebenarnya dia tau kenapa Dewa terlihat bengong menatapnya, tapi dia berpura-pura tidak tau.
"Dasar laki-laki, jika sudah melihat yang sexy-sexy. Maka matanya tidak berhenti melotot, untung tu mata tidak sampai copot!"gerutu Veli dalam hati. Melihat Dewa melotot menatapnya.
Mendengar suara Veli, seketika Dewa tersadar dari keterkejutanya. Dewa menatap Veli dari atas samapi bawa.
glekk
"Ke-kenapa, kamu memakai pakaian seperti itu?"Tanya Dewa dengan tergagap, dia menelan salivanya dengan jakun naik turun.Melihat paha mulus yang terpampang nyata didepanya, serta perut rata yang putih bersih, tidak lupa dengan dada Veli yang tercetak jelas.Karena Veli memakai atasan yang ketat. Sungguh pemandangan yang memebuat dirinya berhasrat.
"Sial! Dia seksi sekali. Aku jadi ingin menerkamnya" Batin Dewa mengumpat kesal.
"Memangnya, kenapa Mas? ada yang salah?" Veli bertanya dengan memasang wajah polosnya.
Dewa membuang wajahnya kearah lain, sungguh, laki-laki itu tidak sanggup jika harus berlama-lama menatap istrinya. Apalagi jika Veli memasang wajah polos, sungguh mengemaskan dan juga sexy. Dia juga pria normal, akan tetapi Dewa masih kekeh dengan pendirianya, bahwa Veli bukanlah kriteria wanita idamanya.
"Mas, di tanya kok diam saja? memangnya penampilanku ada yang salah?"Tanya Veli sekali lagi, seraya mengerakan badanya dengan sensual dihadapan Dewa. Seolah sedang mengecheck penampilanya.
Sitt...Dewa mengumpat kesal di hatinya, sungguh pergerakan Veli yang tampak mengoda di matanya, membuat sesuatu di bawa sana meronta-ronta ingin masuk kesarangnya.(Apa tuh kepo deh😁)
Namun, dengan sekuat tenaga. Dewa menahan hasratnya, dia tidak mau jatuh hargadirinya jika menyentuh Veli. Walaupun sebenarnya dia ingin sekali.
"Tidak usah banyak tanya, masak sana aku sudah lapar!"Ucap Dewa dengan ketus, lalu mendudukan tubuhnya lagi disofa. Seraya memainkan ponselnya untuk menutupi hasratny.
"Baiklah!"Jawab Veli ketus, dia kecewa dengan suaminya, yang tampak cuek saja. Tapi dia tidak akan menyerah.
Kamu tidak tau saja Veli, suamimu itu sedang menahan hasratnya, salah sendiri gengsian jadi orang. Mampus tuh tersiksa ulet keket nya tidak bisa masuk sarang.
Wanita itu melangkahkan kakinya menuju dapur. Dia akan memasak nasi goreng saja, yang simpel karena dirinya sudah sangat lapar.
Wanita itu, terlihat sedang berkutat dengan alat-alat di dapur, serta meracik berbagai bahan yang dia butuhkan.
Setelah beberapa menit, Veli telah selesai dengan kegiatan memasaknya. Saat dia berbalik hendak menyajikan masakanya diatas meja, dia sedikit kaget. saat mendapati suaminya yang telah duduk manis dengan memandangnya intens.
Veli berusaha bersikap biasa-biasa saja, dan mengabaikan tatapan Dewa. Sebenarnya dia gugup setengah mati di tatap seperti itu oleh suaminya.
Veli berjalan menghampiri suaminya, dengan kedua tanganya yang memegang piring nasi goreng.
"Ini mas, maaf. aku hanya measak ini, karena aku sudah laper banget."Ujar Veli datar, sambil meletakan satu piring nasi goreng di hadapan Dewa.
"Tidak, papa!" Jawab Dewa singkat, seraya tanganya meraih piring tersebut. Dewa menyendok nasi lalu memasukan kedalam mulutnya.
"Masakan dia enak sekali" gumam Dewa dalam hati, tentu saja dia berucap dalam hati.tidak mungkin dia mengatakanya langsung, dia terlalau gengsi hanya untuk sekedar memuji masakan istrinya itu.
**TBC.
Jangan lupa like and comment jika suka.. 🤗**