3
Daffa Alfano Dirgantara, laki laki matang berusia 28 tahun. Di usianya yang hampir menginjak kepala tiga, ia sama sekali belum berkeinginan untuk mencari pendamping hidup. Semua ini terjadi karena ibunya meninggal saat dulu melahirkan dirinya dan saudara kembarnya ke dunia ini.
Setelah ibunya meninggal, ia diasuh oleh ayahnya, tapi setelah ia dan saudara kembarnya berusia tiga tahun, ayahnya menikah lagi dengan seorang wanita yang Daffa tahu berasal dari masa lalu ayahnya. Daffa sangat membenci wanita itu, bahkan jika bisa Daffa ingin menyingkirkan wanita itu, karena ia yakin wanita seperti ibu sambungnya itu hanya ingin mengincar harta kekayaan keluarganya. Hingga akhirnya ditengah kebenciannya yang kian memuncak pada ibu sambungnya itu, ayahnya justru meminta dirinya untuk menikah dengan wanita pilihan mereka, dan hal ini justru membuat Daffa semakin tidak menyukai ibu sambungnya, karena wanita yang akan di jodohkan dengannya, merupakan keponakan jauh dari ibu sambungnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratu jagad 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Hari yang ditunggu telah tiba, Daffa menatap dirinya dari pantulan cermin. Setelan tuxedo berwarna gold menjadi warna pilihan Sekar, dan Daffa hanya mengikuti warna dari dress yang Sekar kenakan. Daffa menghela nafas beberapa kali, meski pernikahan ini tidak ia inginkan, tapi rasa nervous tetap saja menghinggapi hatinya. Pintu terbuka, dan menampilkan ketiga temannya yang sudah memakai pakaian khusus groomsmen
"Wih... Kau benar benar terlihat tampan Daff" ucap Ardan
"Ya, dan aura pengantinmu terpancar sempurna" timpal Arga
"Aura pengantin itu muncul kalau pengantinnya bahagia, dan itu artinya sahabat kita ini tengah berbahagia" ucap Lion
Daffa sama sekali tidak menghiraukan ucapan teman temannya. Karena kini ia tengah sibuk menormalkan detak jantungnya, belum lagi rasa mules di perutnya yang tiba tiba saja melanda. Daffa berjalan kesana kemari dengan helaan nafas yang tak henti hentinya berhembus
Tok... Tok...
Lion membuka pintu saat mendengar ketukan, terlihat seorang pegawai hotel tengah berdiri diluar sana "Ada apa?" tanya Lion
"Maaf Tuan, mempelai pria diminta untuk segera turun karena ijab qabul akan segera dimulai"
"Baik"
Daffa menghela nafasnya semakin kasar saat mendengar apa yang pegawai hotel itu katakan. Setelah mencoba menormalkan detak jantungnya, ia akhirnya turun menuju ballroom hotel bersama teman temannya. Sampai di ballroom hotel, Daffa segera dituntun Daddy-nya untuk duduk dikursi akad yang sudah tersedia.
Sementara itu, Sekar tampak mulai memasuki ballroom hotel bersama Mama Carissa, dan Daffina adik kembar Daffa. Setelah itu, Mama Carissa menuntun Sekar untuk duduk disamping Daffa. Sekar mengenakan setelan baju pengantin modern dengan gaya rambut Twisted Braid, membuat bahu putihnya ter-expose sempurna
"Bagaimana, semuanya sudah siap?" tanya penghulu
"Siap Pak"
Penghulu tersebut langsung menjabat tangan Daffa "Daffa Alfano Dirgantara bin Riko Refaldo Dirgantara saya nikahkan engkau dengan Sekar Lestari binti Zaiman dengan maskawin berupa logam mulia seberat dua puluh gram dibayar tunai"
"Saya terima nikahnya Sekar Lestari binti... Maaf, bisa diulang kembali" pinta Daffa, rasa gugup yang melandanya membuatnya lupa dengan ucapan qabul yang harus ia ucapkan
"Baiklah" penghulu tersebut menjabat kembali tangan Daffa, dan kembali mengucapkan ijab
"Saya terima nikahnya Sekar Lestari binti Zaiman dengan maskawin yang tersebut dibayar tunai"
"Bagaimana para saksi, sah?" tanya penghulu
"Sah"
"Alhamdulillah"
Semua orang mwngucap syukur atas lancarnya pernikahan mereka. Daffa mengulurkan tangannya, dan dengan segera disambut oleh Sekar, Sekar mencium punggung tangan Daffa yang sekarang sudah sah menjadi suaminya. Setelah itu, Daffa mencium kening Sekar singkat. Bidikan kamera tidak henti hentinya terlihat, mereka mengabadikan moment bersejarah itu.
"Cek... Oke, bertepatan dengan moment bahagia Kakakku tercinta yang paling tampan, aku akan menyanyikan lagu spesial" ucap Daffina "Band siap?" tanyanya, yang dijawab acungan jempol dari para pemain musik
Musik mulai mengalun, Daffina memejamkan matanya menikmati musik yang mengalun dengan begitu syahdu. Kemudian bait demi bait ia nyanyikan, sebuah lagu yang merupakan single yang ia ciptakan. Daffina benar benar mampu membuat para penikmat musik menikmati alunan yang ia bawakan, darah benar benar tidak bisa dibohongi, darah penyanyi yang mengalir pada tubuh Daffina tidak lain adalah darah Bianca, ibunya. seorang penyanyi terkenal yang memegang kejuaraan award secara terus menerus pada masanya
Daffina turun dari panggung setelah menyelesaikan lagunya. Ia berjalan menuju kakaknya yang saat ini tengah duduk bersanding di pelaminan. Ia mencium punggung tangan sang kembaran, lalu beralih mencium punggung tangan sang ipar. Setelah itu, ia memeluk Daffa dengan sangat erat disertai tangisan yang kian deras.
Daffina bahagia dengan pernikahan saudara kembarnya. Namun dalam waktu bersamaan ia juga merasa sedih karena ibunya tidak bisa hadir di hari bahagia mereka. Daffa mengusap usap punggung sang adik, menenangkan jiwa rapuh yang selalu berpura pura kuat itu.
"Aku tidak menyangka kau akan menikah" ucap Daffina disertai tangis bahagia "Dan kau mendapatkan istri yang cantik, padahal kau sangat jelek" guraunya "Kakak ipar, kenapa kau mau bersanding dengannya? Dia ini jelek sekali" ucap Daffina pada Sekar yang hanya dibalas Sekar dengan senyuman
Daffa kembali memeluk Daffina. Ia tahu segala ucapan yang keluar dari mulut Daffina hanya sebagai penghibur hatinya yang kian sedih. Daffa dapat merasakan itu