NovelToon NovelToon
KEBANGKITAN SANG PENDEKAR ABADI

KEBANGKITAN SANG PENDEKAR ABADI

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Sistem / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Raja Tentara/Dewa Perang / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Axellio

Judul: KEBANGKITAN PENDEKAR ABADI

Deskripsi:
Ling Chen, seorang pemuda tangguh yang penuh dengan pengalaman pertempuran, terjebak dalam perjalanan menuju takdir yang lebih besar. Setelah terluka parah oleh makhluk tingkat Emperor Bintang 9 di Hutan Terlarang, ia menemukan dirinya berada di ambang kematian. Namun, sebuah kekuatan misterius, Sistem Dewa Alam, terhubung dengannya, membuka jalan baru yang penuh dengan peluang dan tantangan.

Dengan bimbingan sistem dan hadiah luar biasa yang diterimanya, Ling Chen bertekad untuk menguasai kekuatan baru, memperbaiki kesalahan masa lalunya, dan menaklukkan dunia yang dipenuhi makhluk-makhluk legendaris. Dalam perjalanan ini, ia tidak hanya harus melawan kekuatan besar dari luar, tetapi juga menghadapi ambisi dan kesombongannya sendiri yang perlahan ia ubah menjadi kebijaksanaan.

Akankah Ling Chen berhasil mencapai puncak kekuasaan dan membalas dendam

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Axellio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18 PEMBUKTIAN

Hari pertarungan antara Ling Chen dan Zhao Lin telah tiba. Semua murid Sekte Tianwu berkumpul di arena, menantikan duel yang akan mengungkap siapa yang benar-benar pantas menjadi murid pertama. Ling Chen, yang biasanya tenang dan penuh pengendalian diri, merasa ada sesuatu yang berbeda di dalam dirinya hari ini. Perasaan tidak nyaman merayapi jiwanya. Sebuah kemarahan yang ia coba sembunyikan kini menggelegak dalam dirinya.

Ling Chen datang terlambat. Meski semua sudah siap, ia terlihat berjalan dengan langkah tenang memasuki arena. Penonton bergumam, beberapa menatap heran, lainnya mengejeknya. Namun, Ling Chen hanya mengabaikan semua itu. Yang ada dalam pikirannya hanya satu—mengalahkan Zhao Lin dan membuktikan kemampuannya.

Saat itu, suara sistem tiba-tiba muncul di dalam benaknya.

[Misi Tersedia]

Misi: Kalahkan Zhao Lin dalam duel dan tunjukkan kekuatanmu yang sejati.

Hadiah: Teknik Baru – "Tepukan Angin Terlarang", Poin Stats +1000, Peningkatan Ranah.

Ling Chen terdiam sejenak. Tepukan Angin Terlarang? Itu terdengar seperti teknik yang sangat kuat. Namun, meskipun hadiahnya menggiurkan, ada sesuatu yang lebih penting baginya sekarang—mengalahkan Zhao Lin.

Namun, sistem tersebut tidak hanya memberikan hadiah. Ada lebih banyak tekanan yang diberikan oleh misi ini. Dan itu, bersama dengan emosi yang mendalam dalam dirinya, mulai menumbuhkan dorongan yang tak bisa diabaikan.

Zhao Lin berdiri di sisi lain arena dengan senyum sombong di wajahnya. “Apa yang kau tunggu, Ling Chen?” katanya dengan suara keras, cukup untuk didengar semua orang yang hadir. "Kau memang murid pertama, tapi siapa yang peduli jika kau hanya bertahan karena keberuntungan? Jangan pikir kau bisa mengalahkanku hanya dengan latihan mediokermu.”

Tantangan itu seperti api yang menyambar dalam diri Ling Chen. Kata-kata Zhao Lin tidak hanya merendahkan kemampuannya, tetapi juga menyentuh luka lama—kenangan tentang kesendirian dan penderitaan masa kecilnya. Di saat itulah, perasaan kesal dan marah yang selama ini ia pendam mulai meledak.

Tetua Mei, yang berdiri di dekat arena, memperhatikan dengan cermat. "Mungkin ini adalah waktu yang tepat," gumamnya pada dirinya sendiri.

Di samping arena, Tetua Bai Zhen, yang bertugas sebagai wasit untuk pertarungan kali ini, mengangkat tangannya. "Pertarungan dimulai," katanya dengan suara tegas dan penuh otoritas. "Ingat, ini bukan hanya soal kekuatan. Ini juga soal pengendalian diri. Siapa pun yang melanggar aturan akan dihukum."

Setelah memberi peringatan, Bai Zhen memberikan sinyal. “Mulai!”

Zhao Lin langsung menyerang dengan kecepatan luar biasa. Pedangnya melesat seperti kilat, menyerang dengan penuh kekuatan. Ling Chen menghindar dengan gerakan gesit, tubuhnya bergerak bak bayangan. Namun kali ini, berbeda. Ia tidak hanya menghindar, tetapi mulai membalas setiap serangan dengan lebih keras.

"Kenapa kau tidak mundur, Ling Chen?" Zhao Lin mencibir, melancarkan serangan-serangan lebih tajam dan lebih mematikan. "Aku akan mematahkan semangatmu!"

Ling Chen merasakan setiap kata itu menyentuh hatinya. Ia tidak bisa lagi menahan amarahnya. Emosinya yang semakin memuncak mendorong kekuatan yang tersembunyi di dalam dirinya untuk bangkit. Ia mulai menggerakkan tubuhnya lebih cepat, lebih kuat. Setiap serangan Zhao Lin dihindari, dan Ling Chen membalas dengan serangan yang jauh lebih tajam.

Pertarungan berlangsung sengit. Serangan demi serangan dari kedua belah pihak sangat berbahaya. Ling Chen kini menggunakan teknik-teknik yang lebih mematikan, sementara Zhao Lin juga berusaha keras untuk mengalahkannya. Zhao Lin terlihat mulai terpojok, wajahnya mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan. Setiap serangan yang ia lancarkan tidak lagi seefektif sebelumnya. Ling Chen semakin mendominasi pertarungan, dan penonton mulai merasakan ketegangan yang luar biasa. Mereka menyaksikan dua kekuatan besar bertarung dengan kecepatan yang sulit diikuti oleh mata.

"Ini lebih seru daripada pertarungan Jin Feng dan Xue Liuying!" gumam salah seorang murid dengan kagum. "Ling Chen benar-benar menunjukkan sisi lain dari dirinya!"

Namun, meskipun terlihat terpojok, Zhao Lin masih berusaha keras. Dengan gerakan yang penuh amarah, ia melancarkan serangan pedang yang sangat besar, hampir tak terhindarkan. Tetapi Ling Chen sudah siap. Dengan cepat, ia melompat ke samping, lalu dengan gerakan telak, ia menghantamkan pedangnya ke tangan kanan Zhao Lin.

KRAK!

Tangan kanan Zhao Lin terpotong dengan bersih. Pedangnya terlempar ke samping, dan tubuhnya terjatuh ke tanah dengan suara keras. Luka yang mengerikan itu menyebabkan Zhao Lin tidak mampu bergerak. Wajahnya berubah pucat, dan darah mengalir deras dari lukanya.

Melihat kondisi Zhao Lin yang semakin parah, Bai Zhen, sebagai wasit, langsung bergerak cepat. “Cukup!” teriaknya, suaranya penuh dengan otoritas. "Ling Chen, hentikan seranganmu sekarang juga!"

Namun, Ling Chen yang sudah kehilangan kendali, masih berdiri di atas tubuh Zhao Lin, matanya dipenuhi kemarahan dan kekuatan yang meluap. Ia seolah-olah tidak mendengarkan apapun, serangannya semakin brutal.

Bai Zhen mengangkat tangan, menyalurkan energi penegakan hukum. Sebuah aura yang kuat tiba-tiba melingkupi tubuh Ling Chen. "Kau sudah cukup, Ling Chen! Menghentikan pertarungan ini adalah perintah!"

Ling Chen akhirnya tersadar, matanya mulai kembali jernih. Tubuhnya terasa lelah dan sangat terbebani. Hatinya berdebar kencang, dan rasa amarah yang begitu kuat akhirnya mereda. Dengan napas yang terengah-engah, ia mundur dari tubuh Zhao Lin yang terluka parah.

Bai Zhen maju, menatap kedua murid dengan serius. "Pertarungan ini berakhir di sini. Kalian telah melampaui batas," katanya dengan tegas. "Kemenangan tetap milik Ling Chen, namun perhatikan, kekuatan tidak bisa digunakan dengan sembarangan. Kehidupan dan kematian bergantung pada keputusan yang kalian buat dalam pertarungan."

Zhao Lin terjatuh, tubuhnya terluka parah, dan ia hanya bisa mengeluh dalam kesakitan. Ling Chen berdiri di sampingnya, matanya kosong, seolah tidak tahu harus merasa apa. Ia telah mengalahkan musuhnya, tetapi harga dari kemenangan ini sangatlah besar.

Misi selesai.

Hadiah: Teknik Baru – "Tepukan Angin Terlarang", Poin Stats +1000, Peningkatan Ranah.

Ling Chen merasakan perubahan yang besar dalam dirinya. Teknik baru yang diterima dan peningkatan ranah memberikan sensasi kekuatan yang luar biasa. Namun, di balik semua itu, ia tahu satu hal—pertarungan ini mengajarinya banyak hal. Kekuatan besar harus dibarengi dengan pengendalian diri yang lebih baik.

Ling Chen berdiri di tengah arena, merasa ada sesuatu yang baru dalam dirinya. Misi itu tidak hanya memberinya kekuatan baru, tetapi juga membuka matanya terhadap potensi yang tersembunyi dalam dirinya. "Ini baru permulaan," bisiknya pada dirinya sendiri. "Aku akan terus melangkah lebih jauh."

Zhao Lin, yang terjatuh di tanah, hanya bisa menatap dengan rasa malu. Ia menyadari bahwa kekalahan ini bukan hanya soal kekuatan fisik, tetapi juga soal cara ia melihat dunia dan orang-orang di sekitarnya. Mungkin, dalam perjalanannya, ia akan belajar bahwa kekuatan tidak selalu berarti kekuatan yang terlihat.

1
Naim
up thot
إندر فرتما
kalau alur cerita ada sistem,alur cerita gak menarik untuk di baca,
hasbullah 123
cerita nya bagus cuma SANGAT JANGGAL MASA NOVEL INDONESI BERCAMPUR dengan bahasa ASING
Devan Wijaya
Membuat rasa penasaran
Rama Tayoo
semoga bisa sampai tamat thorr, dan harapan saya semoga MC nya jika harus memiliki wanita cukup 1 aja
Rama Tayoo: woke thoorrr
AHMAD FAJRIANSYAH: Siapp nanti akan ada alur Dimnaa sang MC ada wanita kokk dinantikan aja
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!