Steven Permana adalah seorang CEO yang mempunyai seorang anak yang bernama Grace,.
Grace ini gadis cantik yang tidak diharapkan oleh ibu kandung nya hingga dirinya emosi dan menyebabkan Grace tidak bisa bicara dan pendengaran nya sedikit terganggu.
Kemana pun Steven pergi Grace selalu di bawa nya, hingga dalam pertemuan bisnis nya Steven bertemu dengan seorang wanita yang pandai bahasa isyarat hingga Steven menyetujui kerja sama itu.
Mau tahu kisah selanjut nya.
Kuy intip karya ku yang kesekian kali nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💫✰✭𝕸𝖔𝖒𝖞𓅓 𝕹𝕷✰✭🌹, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berbohong
Pagi hari terlihat Grace lagi duduk di atas kasur, air mata nya sudah membasahi kedua pipi nya.
Steven menyentuh bahu Grace, lalu menatap mata Grace yang sudah merah akibat menangis.
"Sayang, kenapa bangun tidur kamu menangis? Kamu marah sama papah ya, maafkan papah ya sayang, kemarin papah terlalu lama meninggalkan kamu." ucap Steven dengan bahasa isyarat nya.
"Mamah mana pah, aku kira mamah tidur menemani aku, tapi pas bangun mamah ngga ada."
"Mamah? Mamah siapa sayang?" Steven merasa sakit hati nya mendengar ucapan dari Grace.
"Aku tidak akan memaafkan kamu Brenda, kamu sudah membuat anakku selalu mengeluarkan air mata kesedihan nya." bathin Steven sambil memeluk Grace.
"Mamah Raya pah, kemarin aku tidur sambil memeluk tangan mamah Raya, tapi kenapa sekarang mamah Raya nya ngga ada?" aku ingin sama mamah Raya."
"Apa wanita kemarin yang di maksud Grace." bathin Steven.
"Sayang, mamah Raya harus kerja, tapi sebelum mamah Raya pergi tadi titip pesan sama papah, katanya kalau kamu bangun kamu harus mandi terus sarapan dan berangkat sekolah, nanti mamah Raya kesini lagi." Steven terpaksa berbohong untuk menenangkan Grace.
"Benar kah papah?"
"Benar sayang, sekarang kamu mandi dulu sana." ucap Steven sambil tersenyum.
Grace memang mau berusia lima tahun, tapi dia sudah mandiri dan selalu ingin mandi sendiri, mungkin karena ngga ada seorang ibu yang mengurus dan memberikan kasih sayang, jadi Grace sedikit lebih dewasa dari usia nya.
"Maafkan papah sudah bohong sama kamu nak." bathin Steven sambil menatap punggung Grace dengan tatapan sedih nya.
*
*
Kini mereka sudah duduk di kursi makan, Grace terlihat sangat bersemangat di ruang makan ini berbeda sekali pas Steven lihat sewaktu bangun tidur tadi.
"Cucu kakek semangat sekali pagi ini." ucap pak Agam.
"Iya kek, karena mamah Raya nanti akan kesini lagi."
Pak Agam dan bu Maria saling menatap lalu menatap tajam ke arah Steven.
"Maaf pah, mah, aku harus berbohong sama Grace, tadi sewaktu bangun tidur Grace menangis karena ingin dengan Raya, aku bilang saja kalau dia harus kerja dan nanti akan balik lagi." ucap Steven pelan.
"Kalau nanti dia nagih ingin bertemu dengan Raya apa kamu bisa menghadirkan Raya di sini? apa kamu tahu rumah dia? Apa kamu tahu no ponsel dia? bagaimana kalau Grace tidak mau makan gara-gara kebohongan kamu ini." bu Maria kesal dengan Steven yang asal memberikan alasan.
"Aku tahu dia mah, dia sekertaris nya pak Hendrik dia kan kerja di perusahaan xxxx."
"Kamu memang tahu dia bekerja di mana, apa kamu pikir dia akan dengan mudah datang kesini? Dia bukan siapa-siapa kita, pasti akan susah untuk menyuruh nya datang kesini." ucap pak Agam.
Steven terdiam, dan melanjutkan sarapan nya.
*
*
Pulang sekolah Grace biasa di jemput sama nenek nya.
"Sayang nyari siapa?" tanya bu Maria.
"Mamah Raya nek, aku kira mamah Raya akan menjemput aku."
"Mamah Raya lagi kerja sayang, dia lagi sibuk, Grace pulang sama nenek saja ya."
Grace mengikuti bu Maria masuk ke dalam mobil, dengan wajah sedih nya Grace duduk di samping bu Maria.
Sedangkan Raya kini sedang makan siang bareng pacar nya.
"Sayang nanti malam aku ngga bisa ke rumah kamu ya, soal nya aku mau lembur." ucap Fajar pacar nya Raya.
Sudah lima tahun Raya berpacaran dengan Fajar, tapi Fajar belum menunjuk kan keseriusan nya.
Selama lima tahun berhubungan Raya masih menjaga kesucian nya, jangan kan untuk menyentuh seluruh tubuh nya untuk mencium bibir saja Raya selalu menghindar.
Raya hanya mengizinkan Fajar untuk mencium pipi dan hanya menggenggam tangan nya saja.
"Ngga apa-apa mas, kalau kamu memang harus kerja, tapi kamu kerja dan selalu lembur itu untuk siapa? Sampai saat ni kamu belum mau melamar aku menjadi istri kamu." ucap Raya.
"Sabar sayang, aku juga ini lagi nabung untuk melamar dan menjadikan kamu sebagai istri aku." ucap Fajar lalu mencium telapak tangan Raya.
"Aku sudah sabar selama lima tahun lo mas, mas lupa?" tanya Raya.
"Maaf sayang, pokok nya bulan depan aku akan datang ke rumah kamu dan melamar kamu." ucap Fajar lalu mencium telapak tangan Raya.
Entah kenapa hati Raya selalu luluh dengan Fajar, Raya tersenyum manis sambil menatap wajah manis nya Fajar.
Berbeda dengan Raya yang anggun dan tidak pernah di cium di bagian bibir, Selena sedang menikmati kenyal nya bibir Steven.
Selena sengaja datang ke kantor Steven, dia selalu merayu Steven dengan memberikan apa yang dia mau.
Keinginan Selena hanya satu, dia ingin mengandung anak nya Steven, agar dirinya bisa menikah dengan Steven dan menguasai seluruh harta kekayaan nya.
"Sayang, nanti malam kita ke club yuk, sudah lama kita ngga happy fun." ajak Selena sambil mengelus dada Steven.
"Mau apa sih sayang, aku sudah di tunggu sama Grace di rumah." ucap Steven sambil menahan sesuatu di bawah sana.
"Ayolah sayang, sekali-kali menyenangkan diri sendiri, sudah lama juga kan kita ngga pergi kesana? Kamu juga butuh hiburan sayang, aku yakin Grace juga akan mengerti, Grace kan anak pintar." sengaja Selena memuji Grace agar Steven mau diajak ke club.
Dulu ketika Steven di tinggalkan Brenda dia sering pergi ke club malam sehingga dia bertemu dengan Selena dan merajut asmara nya, tapi sampai detik ini Selena belum bisa membuat Steven tidur dengan nya, Steven selalu bisa menghindari nya dari setiap godaan Selena.
Steven terdiam, dia bingung antara pergi dengan Selena atau dia pulang ke rumah.
"Ayolah sayang, kamu sudah tidak mencintai aku lagi ya." ucap Selena lalu meraup bibir Steven, Selena bermain lembut sehingga Steven ikut terbuai dengan ciuman yang di berikan Selena.
Selena selalu bisa membuat hati Steven luluh dan menuruti semua keinginan nya.
"Baiklah sayang, kita pergi ke club malam ini."
Sungguh hati Selena merasa bahagia dengan jawaban yang di berikan Steven kepada diri nya.
Selena tersenyum penuh arti, lalu kembali meraup bibir Steven sampai-sampai tangan nya mengelus adik nya Steven yang memang sudah tegang dari tadi.
"Sayang, adik kamu sudah on, apa kamu mau mengeluarkan nya?" tanya Selena sambil memberikan sentuhan demi sentuhan yang membuat Steven harus menahan nya kuat-kuat.
"Stop sayang, aku belum bisa melakukan nya, kita belum sah, aku hanya ingin melakukan nya kalau kita sudah sah." ucap Steven sambil menjauhkan tangan Selena dari adik kecil nya.
Lagi-lagi Selena harus menerima kekecewaan dari Steven.
tapi kalau novel istri tidak percaya suami tetap juga suami yang salah karena tidak bisa menjaga kepercayaan istri (hilang tu asas kepercayaan antar pasangan yang dibanggakan wanita)