NovelToon NovelToon
Ketidakhadiran Cinta Dalam Pernikahan

Ketidakhadiran Cinta Dalam Pernikahan

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Cinta Paksa / Beda Usia / Romansa
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Lei.

"Aku tidak mau menikah dengan Rizky!" teriak Lisa. Tapi apa daya takdir seolah-olah mengikat pernikahan itu.Kini ia tengah menangisi dirinya sendiri karena akan menjadi calon pengantin baru setelah malam perpisahan ini.

Siapa sangka bahwa dirinya sudah dijodohkan saat berumur 10 tahun oleh kedua belah pihak. Rizky yang baru saja berumur 18 tahun itulah yang melamar Lisa yang masih kecil dan polos.

Bahkan pertemuan mereka hanya terjadi sekali sewaktu Lisa berumur 10 tahun. Tidak adanya keakraban maupun kemesraan yang terjadi apalagi cinta.

Akankah pernikahan tanpa berlandaskan cinta dapat terus bertahan? Apakah Lisa hanya akan diam dan tidak memberontak mengenai pernikahan ini?

Kepoin cerita serunya yuk! Selamat membaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lei., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cinta di Pagi Hari

Pada malam hari sebelum tidur, Lisa pun duduk di kasur termenung karena sudah hampir seminggu ia lewati dengan begitu menderita.

Kulit wajah Lisa kini sudah tidak mulus cerah dan sempurna untuk saat ini.

Kini Lisa hanya menangis karena tidak tahan dengan apa yang telah ia lewati sehari-hari terus menerus.

“Mas, kamu dimana?” gumam Lisa.

Hati Lisa begitu memerlukan seorang pendamping untuk menenangkan hatinya.

Perasaannya juga sangat merindukan sang suami meski masih ada sedikit rasa kecemburuan yang belum diselesaikan.

Malam menjadi terasa sangat panjang dan begitu sepi di lubuk hati Lisa.

Tak lama Lisa pun mulai menutup matanya dan tertidur dengan sedikit rasa kedinginan.

Tapi kedinginan tersebut terasa lebih baik untuk menemani gadis itu tidur.

“Hangatnya ... “ ucap batin Lisa saat mulai tertidur.

Sepertinya ia tidak tahu kalau sang suami tengah menemaninya mimpi indah.

Tidak lupa juga sang suami dengan hati-hati mengoleskan krim yang bersifat dingin di wajah agar lebih cepat membaik.

Keduanya pun tertidur pulas dan semua lelah yang terjadi selama ini telah tiada.

...----------------...

“Hoam ... .”

Lisa pun bangkit dari tidur nyenyak.

Ia juga masih teringat kalau suaminya berada di mimpinya memeluknya dengan hangat.

Saat menoleh ke arah samping, sang suami ternyata sedang tertidur pulas.

“Loh? Mas sudah pulang?” ucap batin Lisa dengan senang.

Wajah gadis itu kembali ceria melihat sang suaminya yang telah ia rindukan dari seminggu yang lalu.

“Kenapa ya rasanya 1 malam tanpa Mas rasanya sepi sama panjang banget?”

Gadis itu pun kemudian sedikit membungkukkan badan untuk melihat suaminya yang tertidur.

“Bahkan tidur saja ganteng banget Mas aku, hihi.”

Gadis itu pelan-pelan membelai rambut sang suami yang menutupi sedikit wajahnya.

Ia kemudian menatap begitu lama wajah sang suaminya karena sangat nyaman dilihat.

Meski banyak masalah yang terjadi dan kecemburuan yang terjadi, tapi kerinduan tetap melampaui segala hal.

Hidungnya bukan seperti mancung biasa, bentuk hidungnya tidak besar tetapi tajam dan garang.

Hal ini membuat Lisa sangat ingin menyentuh hidungnya.

Saat jari telunjuknya hendak menyentuh ujung hidungnya, tangan sang suami langsung begitu cepat menahannya.

“Kamu mau sentuh apaku sih, sayang?” ucap sang suami sambil menggoda.

Lisa pun hanya menahan malu dan tersenyum malu.

Wajah gadis itu memerah bagai apel yang begitu manis.

“A-aku engga i-itu kok, Mas.”

“Mau pegang-pegang apa sih? Yang bagian lain juga boleh, lho.”

Ucapan sang suami sekilas terdengar baik tetapi ada makna yang lebih mendalam lagi di balik ucapannya.

Sang suami terus menggodanya hingga membiarkan telapak tangan sang istri membelai pipinya bagai mengelus seekor kucing.

“Em, tadi ... cuma mau pegang hidung Mas saja. So-soalnya hidung Mas itu Lisa suka,” ucap sang istri dengan gugup.

Sang suami pun duduk di kasur dan mendekatkan wajahnya ke sang istri yang masih menahan malu.

Rizky jelas tahu kalau istrinya begitu pemalu dan sangat imut ketika wajahnya saat memerah ini.

Wajah mereka saling berdekatan hingga hidung juga sudah saling menempel dan berbagi napas yang membuat keduanya terasa panas.

Rizky pun mengambil alih dan membiarkan Lisa yang terlentang di kasur.

“Mas, i-ini masih pagi, lho.”

“Tak apa-apa, ini namanya olahraga pagi. Lagian aku bakal kasih hidung ini ke anak kita.”

Semua nafsu yang telah ditahan begitu lama pun akhirnya dilepaskan dengan rasa yang begitu puas.

Semua suara desahan pun begitu menggairahkan mereka berdua.

Suasana pagi yang sejuk di Minggu ini diawali dengan olahraga pagi suami istri.

Tentu saja itu tidak terasa begitu lelah karena energi masih penuh saat di pagi hari.

Bahkan hal ini lebih membuat suasana hati suami istri menjadi lebih meningkat.

Hubungan pun dapat lebih harmonis dan romantis di waktu bersamaan.

Sang suami masih mengecup leher Lisa dengan tatapan yang masih bergairah dan bersemangat.

“Em, Mas.”

“Mas ... .”

Tapi sang suami tetap mengabaikan panggilan sang istri.

Mungkin karena itu hanyalah sebuah panggilan yang tidak mempunyai maksud.

Ia tetap lanjut mencium sampai ke bagian yang lebih bawah lagi.

“Mas!” ucap Lisa dengan sedikit tegas dan segera mengangkat badannya.

Sayangnya hanya badan sang suami yang naik tetapi ia masih sambung mengecup bagian lainnya bagai orang yang haus akan nafsu.

“Ah, Mas! Hentikan ... Lisa mau ngomong!”

Sang suami akhirnya membuka matanya seolah-olah baru sadar dari nafsunya bagai seekor singa.

Tatapan itu tampak seperti sangat ganas dan menakutkan bagai sedang mau marah karena menghentikan nafsunya yang belum puas.

Lisa pun tidak berani berkata-kata terlebih dahulu untuk melihat situasi.

Tapi untung saja Rizky tidak marah maupun menjadi buas kembali.

Ia kini menghargai sang istri dan mendengar apa yang hendak ia ucapkan.

“Ini sudah mau jam 8, Mas.”

“Terus?”

Sang suami lanjut kembali dan Lisa masih berusaha memberhentikan dirinya dengan lengan kecilnya yang tidak bertenaga.

Lisa sama sekali tidak berdaya untuk mendorong sang suami untuk menghentikannya sebentar.

“Mas, Mas! Lisa mau bersih-bersih bentar lagi.”

Tetap saja ia tidak memedulikan hal tersebut.

“Sudah, Mas ... cukup ...” ucap Lisa dengan pelan.

Jika masih tidak berhenti maka sebentar lagi ia akan dipanggil oleh sang mertua.

Bahkan tidak sempat untuk membersihkan diri lagi jika suaminya masih seperti ini.

Kerinduannya seperti nafsunya yang begitu banyak dan dalam.

Badan suami yang begitu berat tidak sanggup Lisa lawan hingga ia pasrah akan kondisinya.

Lisa sudah begitu lelah untuk melawan hingga berbaring telentang saja dari tadi menikmati hubungan mereka.

“Kamu jangan kerja pembantu gini lagi, sayang. Kamu akan kerja besok Senin bareng aku. Jadi Minggu ini kita nikmati bersama dulu ya, sayang?”

“Tapi ... bagaimana dengan pekerjaan rumah ini?”

“Mas yang akan bilang soal masalah itu. Sudah, ayo lanjut.”

Tapi sepertinya waktu berdua yang begitu bahagia ini sudah habis dan kembali ke masalah utama.

“Tok! Tok!”

Suara ketukan pintu terdengar dan seorang pelayan dari luar berkata, “Nona Lisa, Nona dipanggil Nyonya.”

Sang suami pun langsung hancur suasana hatinya yang begitu bahagia ini.

“Iya! Bentar lagi!”

Lisa pun hendak segera bangkit dari kasur tetapi dihentikan oleh sang suami.

Kali ini sang suami benar-benar tidak mau mengizinkan Lisa diperbudak seperti ini lagi.

“Tapi Mas, saya harus bertanggung jawab dengan Ibu.”

Tangan Rizky pun memegang bahunya untuk menghentikan dirinya

. “Tidak, cara ini bukanlah tanggung jawabmu. Ini adalah penindasan kepadamu! Mari, kita pergi menghadap Ibu untuk sebuah tanggung jawab sebenarnya!”

1
Lei.
terima kasih ya ka bening🥰
Bening
bacanya nyicil dulu, lei
1 /Coffee/ kopi + 2 /Rose//Rose/ bunga sebagai semangat..
Bening: sama2 lei
Lei.: terima kasih ka bening🥰
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!