Satu Gadis Dua Duda

Lelah beraktivitas seharian, Ulla langsung menjatuhkan tubuhnya di atas kasur dan ingin segera tidur malam itu. karena Arka menginap di rumah Oma nya, Ulla pun tidak ada aktivitas lain setelah memastikan pekerjaannya selesai. Baru akan terpejam Ulla di kejutkan dengan pintu kamar yang terbuka lebar.

Braaakkk

"Ulla!" Suara Rena melengking memanggil nama gadis itu

Azzura pun terjingkat kaget dan langsung duduk.

"Ada apa nyonya?!" tanya Azzura

"Apa yang kamu lakukan pada mas Arya hah?!" tanyanya dengan wajah merah dan mata melotot ingin keluar

"Saya hanya ingin merapikan rambut dan jambang tuan saja nyonya. Lagian bukan kah tuan terlihat lebih tampan sekarang?" jawab Ulla.

"Siapa yang memberimu izin?! beraninya kamu bertindak semaumu di rumah ini!" sarkas Rena

"Nyonya diana, saya sudah meminta izin dengan beliau. Saya melihat tuan kesusahan bernafas nyonya dan juga karena jambang dan rambutnya yang panjang, angin angin sulit masuk ke kulit leher tuan, jadi lembab terus, nanti jamuran trus kutuan, apa Nyonya mau seperti itu?!" tanya Ulla

"Kau ini pandai sekali menjawab!! Sudah ku katakan, apapun yang akan kamu lakukan, minta izin dulu kepadaku! Aku ini Nyonya besar di rumah ini!" Sarkas Rena

"Baik nyonya,, saya minta maaf atas kelancangan saya. Saya hanya kasihan kepada tuan karena takutnya tuan malah kutuan" ucap Azura

"Tutup mulutmu!"

Kemudian Rena keluar dari kamar pembantu dan membanting pintunya. Azzura sampai di buat terjingkat karena sangking terkejut.

"Bukannya terima kasih suaminya di buat ganteng, ehh malah di omeli! agak beda memang!" gumam Azzura.

.............

Sejak kejadian itu, Azzura sering melihat Rena yang masuk kedalam kamar Arya, ntah apa yang dia lakukan, itu pun bebas karena mereka suami istri dan itu rumah mereka. Jika Rena sedang berada di kamar Arya, Azzura memilih untuk menemani Arka di luar untuk bermain.

Azzura pikir Rena tidak ada di kamar Arya, saat dia membuka pintu pelan dia melihat Rena sedang bicara di depan Arya yang sama sekali tidak bergerak, sedikit mencurigakan karena Rena menggunakan cap jari jempol Arya untuk memberi tanda pada lembaran yang dia bawa.

"Kamu cukup memberi stempel saja, selebihnya biar aku yang memimpin perusahaan mas. Kamu tidur saja di rumah, bila perlu selamanya!" Seringai Rena terlihat begitu jelas oleh Azzura

"Astaga,, dasar wanita ular!" Azzura membatin,

Tidak ingin ketahuan, Azzura segera menutup pintu kamar Arya. Tak lama Rena keluar kemudian dia pergi dari rumah. Lalu Azzura masuk kedalam kamar Arya, sementara Arka sedang tidur siang karena kelelahan bermain.

Azzura meraih tangan Arya dan memeriksa kondisinya.

"Sudah lebih baik kondisinya.." Ulla melihat jempol tangan Arya berwarna merah, ada luka tusukan yang Azzura yakini itu kelakuan Rena.

"Jahat sekali dia! apa dia tidak mencintaimu tuan sampai dia melakukan hal jahat seperti ini?!"

Kemudian, Azzura mengobati luka tusukan pada jari pria itu.

Selesai itu, Azzura beranjak dari tempat duduknya dan mengambil ponsel untuk mengubungi Om nya. Azzura akan melaporkan kondisi terkini Arya untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

"Hallo Om"

Seperginya Azzura menelfon Om nya, jari jari Arya bergerak perlahan.

Sementara itu, Axel seperti sedang di landa kerinduan pada Azzura. Sampai pada hari itu, Axel menyempatkan diri mengantarkan Vannia yang ingin bermain ke rumah Oma Cyla karena gadis kecil itu berada disana. Kata Vannia, Azzura lah yang mengasuh Cyla juga anak anak lainnya disana.

Saat pintu di buka, mama Zara yang ada disana

"Assalamualaikum tante,," sapa Axel

"Wa'alaikumsalam,, eh Vannia,, Axel,, sudah datang yahh? Ayo silahkan masuk" ucap Mama Zara kepada keduanya

"Haii Nia,," sapa Cyla yang sedang bermain di meja tamu

"Kak Cyla,," Vannia langsung bergabung dengan Cyla yang sedang bermain puzzel

Axel sedikit clingukan mencari cari keberadaan Azzura, tapi nyatanya gadis itu tak kunjung keluar

"Ayo Xel masuk,," ucap mama Zara

"Em,, saya hanya ingin mengantarkan Nia tan yang mau main sama Cyla, setelah ini mau ke kantor dulu karena ada meeting" jawab Axel

"Ohh gitu,, ya sudah biarkan Nia disini bermain bersama Cyla" jawab Zara

"Maaf merepotkan ya tante, nanti setelah meeting selesai saya akan jemput Nia dan Cyla, Oma dan Opanya kangen katanya," ucap Axel

"Iya,, Jasmine juga sudah bilang tadi sebelum pergi" ucap mama Zara

"Baik Tante, kalau begitu Axel pamit,, sekali lagi maaf merepotkan tante Zara" ucap Axel

"Iyaa" jawab Zara

"Papa ke kantor dulu ya sayang" ucap Axel kepada putrinya

"Iya pa,," jawab Vannia

Kemudian Axel pamit kepada Zara, lalu dia pergi meninggalkan mereka.

"Andai dia tidak menolak Azzura, sudah jadi mantuku kamu Xel!" mama Zara membatin

.

.

.

.

.

.

Mungkin waktu itu matanya katarak ma, gak bisa lihat si geulis Ullanya mama Zara 😅