NovelToon NovelToon
Orin

Orin

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Mengubah Takdir / Konglomerat berpura-pura miskin
Popularitas:45.9k
Nilai: 5
Nama Author: Yenny Een

VROOOM!

VROOOM!

Orin mempercepat laju motornya menerobos derasnya hujan. Orin bahkan tidak menyentuh rem sama sekali. Entah kenapa hatinya tidak terima mendengar perkataan jujur dari teman-temannya. Orin menangis di tengah gemuruh dan derasnya hujan. Matanya basah tiba-tiba penglihatannya mengabur.

SZZZZT!

Kilatan petir yang menyilaukan menyadarkan Orin. Mata Orin melebar selebar-lebarnya tatkala nampak seorang nenek tua tepat di depan motornya. Orin panik, dia menginjak rem belakang. Usahanya percuma karena Orin terlanjur menghabiskan full gas motornya. Orin berteriak dan terus menekan klaksonnya.

TIN!

TIIIIIIIIINNN!

CKIIIITTTT!

BRAAAAKK!


Yuk ikuti ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 Orin Diculik

CIIIIIIIITTT!

Bunyi ban yang direm beradu dengan aspal memekakkan telinga. Hampir saja Aydin menyeruduk mobil merah di depannya. Pemilik mobil merah keluar dan menghampiri mobil Aydin. Aydin keluar dari mobilnya dan bicara dengan pemilik mobil merah.

Orin membuka pintu mobil berniat menyusul Aydin. Tiba-tiba saja ada yang membekap mulut Orin dengan sapu tangan. Orin tidak sadarkan diri. Dan orang itu mengangkat Orin masuk ke dalam mobilnya.

Aydin kembali ke dalam mobilnya. Aydin melihat pintu mobil terbuka dan Orin tidak ada. Aydin memanggil Orin. Bunyi klakson mobil di belakang saling bersahutan membuat Aydin dengan cepat menepikan mobilnya. Aydin terus mencari keberadaan Orin. Aydin dalam kepanikan melaporkan kejadian hari ini kepada Papa Thoriq.

Dalam waktu singkat Papa Thoriq mendapatkan lokasi Orin. Dari rekaman CCTV lalu lintas Papa Thoriq berhasil melacak mobil yang membawa pergi Orin. Papa Thoriq mengirim lokasinya kepada Aydin.

Aydin langsung menuju lokasi yang diberikan Papa mertuanya. Dalam beberapa menit Aydin melihat Omar dan Ezar yang sudah sampai duluan di lokasi. Mereka menemukan mobil yang membawa Orin tapi tidak ada seorangpun di dalamnya. Mobil itu kosong tidak ada penumpang.

Mereka berpencar mencari Orin. Omar kembali melapor kepada Papa Thoriq. Papa Thoriq memerintahkan semua orang-orang kepercayaannya mencari keberadaan Orin. Sampai malam tiba Orin tidak juga ditemukan. Aydin juga mengerahkan semua orang-orang kepercayaannya untuk mencari Orin.

"Sayang kamu dimana?" Aydin terus saja menelusuri kota dengan mobilnya.

Aydin menghubungi sahabat-sahabat Orin melalui telepon Orin yang tertinggal di dalam mobil. Dari keterangan sahabatnya baru-baru ini ada yang sangat tidak suka dengan Orin yaitu Angel. Aydin meminta bantuan mereka untuk menemaninya bertemu dengan Angel. Aydin menjemput sahabat-sahabat Orin dan menuju ke kediaman Angel.

Angel yang merasa bersalah karena telah memfitnah Orin akhirnya bersedia membantu mencari keberadaan Orin. Angel menghubungi Dikara tapi seperti biasa Dikara mengacuhkan Angel. Angel juga mengirim pesan Dikara lewat aplikasi hijau dan Dikara juga tidak membacanya.

Angel cerita dia dan Dikara dijodohkan oleh keluarga mereka. Tapi Dikara menolak perjodohan itu. Dikara sangat membenci Angel. Karena Angel, Dikara tidak lagi mendapatkan kebebasan seperti dahulu. Dikara yang dulu sangat suka menghamburkan uang dan suka bersenang-senang dengan teman-temannya. Angel sangat protektif dan selalu mengadu kepada orang tua Dikara. Dan Dikara sangat menyukai Orin.

Dikara pertama kali melihat Orin di kantin kampus. Sejak saat itu Dikara yang biasanya makan di restoran seberang kampus semakin sering ke kantin demi melihat Orin. Dikara diam-diam mengikuti Orin. Dikara juga mengetahui kost tempat tinggal Orin. Dikara ingin memutuskan pertunangan dengan Angel.

Dan setelah melihat Orin bersama Aydin, Dikara cemburu, Dikara kalah cepat. Dikara tetap bertekad untuk mendapatkan Orin. Karena selama hidupnya Dikara selalu mendapatkan semua keinginannya.

Sementara itu di tempat lain Orin perlahan membuka mata. Orin berada di sebuah kamar. Orin ingat dia dibawa seseorang. Orin keluar dari kamar itu, Orin memperhatikan isi ruangan yang mirip dengan apartemen. Orin mengintip dari balik jendela, ternyata benar ini adalah apartemen. Orin tidak mengenali daerah ini. Dan terdengar bunyi seseorang membuka pintu.

"Orin, kamu sudah bangun. Ini aku bawakan makanan," Dikara membawa sekantong penuh makanan.

"Dikara? Mengapa aku ada di sini? Jangan-jangan ...."

"Maaf, Orin. Aku terpaksa melakukan ini. Aku ingin dekat dengan mu,"

"Tapi aku sudah punya suami. Kalo hanya ingin berteman kita masih bisa. Bukannya kamu sudah punya Angel?" Orin masih berdiri di dekat jendela apartemen.

"Orin sini, aku janji tidak akan berbuat jahat padamu. Aku hanya ingin dekat denganmu." Dikara perlahan mendekati Orin dan mempersilakan Orin untuk duduk di kursi tamu.

Orin melihat kebaikan Dikara dan Orin duduk di kursi tamu. Orin juga memakan makanan yang disediakan Dikara.

"Jangan sungkan Orin, habisin jangan ada sisa." Dikara juga memasukkan makanan ke dalam mulutnya.

"Orin, aku menyukaimu sangat sangat menyukaimu. Kamu jangan takut Orin aku tidak akan membuatmu celaka. Aku hanya ingin mengutarakan isi hatiku. Aku bahagia melihat dirimu bahagia. Ingat Orin, aku orang pertama yang akan selalu membantumu. Ini kontak ku. Simpan lah siapa tahu kamu akan memerlukannya." Dikara memberikan kartu namanya kepada Orin.

Orin lagi-lagi melihat kejujuran di mata Dikara. Orin juga membaca kata hati Dikara. Tidak ada niat jahat, tidak ada maksud tersirat, Dikara ternyata orang yang baik. Orin mengambil kartu nama Dikara dan menyimpannya siapa tahu Orin memerlukan bantuannya.

TIT!

TIT!

Dikara rupanya kedatangan tamu. Dikara berdiri menuju pintu dan membukakan pintu.

"Angel, ngapain loe kemari?" Dikara tidak suka hati melihat kedatangan Angel.

"Mana Orin?" tiba-tiba Aydin muncul di belakang Angel begitu juga dengan sahabat Orin.

"Kak Aydin," Orin keluar langsung memeluk Aydin.

"Apa dia menyakitimu!" Aydin menatap tajam ke arah Dikara.

"Tidak Kak," Orin melepaskan pelukannya.

"Dikara, terima kasih atas makanannya. Aku permisi pulang," pamit Orin.

"Maafkan aku, maaf," Dikara mengatupkan kedua tangannya ke arah Aydin dan juga Orin.

Orin segera menarik Aydin dan juga sahabatnya untuk segera meninggalkan apartemen Dikara. Angel memilih untuk tinggal di apartemen Dikara. Karena Angel harus menyelesaikan masalahnya dengan Dikara.

Di dalam mobil Orin menceritakan semuanya kepada suami dan sahabatnya. Aydin memukul keras setir mobilnya, Aydin cemburu karena Dikara menyatakan cinta kepada Orin. Tapi Orin mengatakan kepada mereka, Dikara tidak menyakitinya. Dikara hanya mengutarakan perasaannya. Suasana di dalam mobil hening, mereka takut melihat Aydin.

Aydin dan Orin kembali ke kost mereka. Aydin segera memberitahukan keberadaan Orin kepada Papa mertuanya dan mengatakan Orin dalam keadaan baik-baik saja. Aydin mandi dan berganti pakaian begitu juga dengan Orin. Aydin terlihat dingin dan diam sambil menonton televisi di ruang tamu.

Orin membuatkan segelas susu hangat dan menyuguhkan cemilan malam untuk Aydin. Aydin tetap diam mulutnya tidak berhenti memakan cemilan. Orin duduk di samping Aydin. Orin sedikit takut didiamkan Aydin. Orin tidak tahu apa yang harus dia lakukan takut Aydin akan emosi.

Kak Aydin, apa salah ku? Aku tidak selingkuh. Aku diculik Kak. Ya sudah diamin aku terus, batin Orin.

Orin masuk ke dalam kamar dan menutupi dirinya dalam selimut. Aydin menghabiskan susunya beberes sebentar dan masuk ke dalam kamar. Aydin duduk bersandar di headboard.

"Yank, maafin aku. Aku bukannya marah, tapi aku cemburu ada pria lain yang mengutarakan perasaannya padamu. Jujur darahku mendidih waktu melihat Dikara. Tanganku gatal pengen nonjok wajahnya. Tapi melihat kamu baik-baik saja, aku mengurungkan niatku." Aydin menarik selimut Orin.

"Yank, seandainya tadi aku tidak datang, apa kamu akan tetap bersama Dikara?"

Orin kesal dengan pertanyaan Aydin, Orin bangun duduk dan langsung melotot ke arah Aydin.

"Kak, a ... hmmmm,"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
cho mel
/Good//Good//Good//Good//Good/
Queen
😁😅
Ma Chan
🐯🐯🐯🐯🐯
Queen
oh tidak 😱
Queen
tajam kali mulutnya
Queen
nah lho?
Kara
suka
Queen
/Facepalm/
Queen
mantan lagi
Queen
hadeh ne cewek
Queen
astaga tu mulut
Queen
😅
Queen
waduh 😱
Queen
kasian
Queen
😱
Queen
😱😱😱😱😱
Queen
padahal kesempatan sdh didpn mata. terlalu bail hatimu Dikara. tidak seperti Dikara satunya.
Queen
parah ni cewek
Queen
ngidam gorengan 😅
Queen
😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!