NovelToon NovelToon
Lemme Love You

Lemme Love You

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / cintamanis / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Triple.1

Berniat ingin mengelabui sang ayah, Amber justru terjun bebas masuk ke dalam rencana dadakannya sendiri. Pria yang baru dikenalnya dan dimintai tolong untuk berpura-pura menjadi kekasihnya malah bersedia menikah dengannya.

Parahnya lagi, pria itu adalah seorang CEO muda yang sangat terkenal, kaya, tampan, dingin, dan tanpa emosi. CEO itu adalah Caesar Juan. Di usianya yang tidak muda lagi, dia malah terjebak dengan permainan seorang gadis kecil.

Namun, pernikahan mereka sangat dirahasiakan dari pihak Caesar.

Mengapa Caesar merahasiakan pernikahannya?

Bagaimana rumah tangga yang akan dijalani Amber bersama pria yang dia panggil paman itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triple.1, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 Sore Pertama

Caesar mengunci tubuh Amber. Membuatnya sulit untuk melepaskan diri tapi merasa nyaman. Ciuman Caesar berbeda dari yg tadi. Lembut, dalam, dan menuntut. Caesar akan melepas bibir mereka disaat membutuhkan oksigen. Itupun hanya sepersekian detik.

Perlahan, tubuh Caesar bergerak naik ke atas tubuh Amber. Membuat irama indah yang berhasil memabukkan Amber. Mengikuti naluri biologisnya, Amber melingkarkan tangan pada leher Caesar. Amber bisa merasakan hawa panas di sekeliling mereka. Panasnya sangat berbeda dengan panas matahari menyengat.

Panas yang dirasa Amber sangat berbeda. Semakin panas semakin ingin melakukan hal yang lain. Tubuhnya seperti menuntut sesuatu yang lain. Caesar juga merasakan hal yang sama. Namun, pria itu masih bisa menggunakan akal sehatnya. Di tengah pemanasan, Caesar melepas pagutan mereka pelan.

"Apa aku boleh?" tanya Caesar dengan suara parau.

Deru napas Amber masih memburu tapi dia dapat mendengar dengan jelas pertanyaan Caesar. Perasaannya melembut karena Caesar meminta persetujuan lebih dulu darinya. Tidak mampu menjawab, Amber menutup mata dan mengangguk.

Mendapat persetujuan dari sang istri, Caesar langsung melayangkan kecupan di leher Amber. Bermain-main cukup lama di tulang selangka istrinya. Tangannya tidak tinggal diam, perlahan masuk melalui celah dan bermain di sana. Jemari pria itu terasa hangat saat menyentuh permukaan kulit Amber. Membuat Amber bergidik geli. Jemari Caesar bagaikan kuas yang sedang menggambar sesuatu di permukaan kulitnya hingga berhasil membuat lolos suara aneh dari mulut Amber.

Belum puas dengan perlakuannya, Caesar mengangkat tubuh Amber dan mendudukkannya. Pria itu menempelkan kening mereka dan mengatur napas. Amber tidak berani mengangkat wajahnya. Bukannya takut melainkan malu. Warna wajahnya pasti sudah memerah seperti tomat.

"Lihat aku!" pinta Caesar dengan nada lembut namun tegas.

Amber mengatur napas lalu mengangkat wajahnya perlahan hingga tautan kening mereka terlepas. Caesar menatap lekat Amber. Membelai lembut wajah istrinya lalu berkata, "Cantik. Kau sangat cantik."

Kedua tangan Caesar sudah berada di bawah. Posisinya kini memegang pinggul Amber dan tetap bertahan di sana.

"Apa aku boleh melepasnya?" Caesar meminta persetujuan Amber.

Bagaimanapun dia harus menghormati yang sudah mereka sepakati. Meski Amber istrinya, dia tidak ingin melakukannya dengan semena-mena. Walaupun dia berhak meminta hak biologisnya pada istri kecilnya.

"Boleh," jawab Amber lembut.

Tidak mungkin dia tidak bersuara lagi. Ini adalah kali pertama baginya. Tentunya sangat berarti. Caesar langsung melancarkan aksinya usai mendapat ijin dari si pemilik tubuh. Dengan cekatan nan lembut, Caesar melepas seluruh penutup tubuh Amber dan dirinya.

Matanya membulat saat melihat lekuk tubuh Amber yang berbeda saat ditutupi. Ini adalah pertama kalinya Caesar melihat tubuh alami seorang gadis. Membuat dirinya ingin memakan gadis yang terduduk malu. Sebelah tangan Caesar menggapai selimut untuk menutupi tubuh mereka. Sebelum melakukan penyatuan, Caesar kembali membuat Amber merasa nyaman.

Amber sedikit tersentak saat Caesar menyatukan mereka. Pria itu berhenti sesaat untuk memberi Amber waktu.

"Apa sakit?" tanya Caesar sambil menempelkan keningnya pada kening Amber.

"En, sedikit," jawab Amber.

Caesar mengecup kening Amber dan menyatukan tangan mereka. Perlahan tapi pasti dia melakukan penyatuan kembali namun lebih dalam.

* * *

Waktu menunjukkan pukul delapan malam. Kedua insan yang sudah menjadi suami istri kurang lebih satu bulan itu baru saja melewati sore pertama mereka. Salah mereka sendiri melakukan penyatuan di sore hari. Jadi, tidak ada malam pertama untuk mereka.

Kedua netra Amber terbuka lebih dulu. Amber menatap Caesar yang terlelap di sampingnya. Mereka tertidur saling berhadapan dengan sebelah tangan Caesar menjadi alas kepala Amber. Baru kali ini Amber bisa memperhatikan wajah Caesar saat tidur dengan seksama.

Amber mulai menggerakkan telunjuknya menyusuri setiap lekuk wajah Caesar. Dari alis, ke mata lalu turun ke hidung dan berhenti di bibir suaminya. Amber mengikuti bentuk bibir Caesar. Gerakannya nyaris membuat Caesar terbangun. Amber menutup matanya kembali, berpura-pura tidur agar tidak tertangkap basah.

Merasa tidak ada gerakan lagi, Amber kembali membuka mata. Caesar tampak terlelap. Kali ini telunjuknya menyusuri wajah Caesar lalu bergerak perlahan menuju telinga pria itu. Ada beberapa helai anak rambut menutupi kening Caesar. Rambut suaminya lebih panjang di bagian depan. Panjangnya sekitar puncak telinga.

Amber senang memainkan rambut Caesar hingga membuat pria itu membuka kedua matanya. Lagi-lagi Amber menutup mata.

"Hmm, mengapa kau tidak tidur?" tanya Caesar dengan suara parau.

Tersirat jejak lelah dalam nada suaranya. Amber memilih diam beberapa saat hingga dia memilih mengalah.

"A-aku lapar!" seru Amber.

"Mmm, jam berapa sekarang?"

Amber menatap jam dinding yang berseberangan dengan tempat tidur.

"Jam delapan."

"Malam atau pagi?" goda Caesar.

"Aaa, paman! Jangan menggodaku lagi!" rengek Amber.

Caesar langsung memindahkan tubuhnya ke atas Amber dengan sekali gerakan.

"Kau panggil aku apa barusan?"

Amber diam sebentar. Sepertinya dia baru sadar, sudah salah memanggil suaminya. Dia lupa jika Caesar tidak ingin dipanggil dengan sebutan itu lagi.

"Sa-sayang," jawab Amber terbata.

Wajah malu-malu Amber membuat Caesar tidak tahan untuk melancarkan aksinya. Pria itu memulai pemanasan lebih dulu hingga membuat Amber berkali-kali mengeluarkan suara aneh.

"Sayang, berhenti dulu!" pinta Amber.

Kali ini dia tidak ingin melakukan kesalahan lagi.

"Aku tidak akan berhenti. Ini adalah hukuman untukmu agar kau ingat harus memanggilku, sayang."

Amber ingin membalas tapi bibirnya sudah dikunci oleh Caesar. Permainan suaminya itu benar-benar membuatnya mabuk bukan main.

* * *

Satu jam setelah olahraga biologis di malam hari, Caesar berinisiatif memasak makan malam untuk mereka. Amber duduk di kursi makan sambil menunggu. Wajahnya cemberut terlihat dari alisnya yang tertekuk. Amber menopang dagu sambil mengetuk permukaan meja.

"Chicken steak dan French fries," ucap Caesar usai meletakkan dua piring besar ke atas meja makan.

"Hmm," jawab Amber malas.

"Ada apa?" tanya Caesar sambil menatap lekat.

Wajah Amber tampak cemberut dan tentu saja dia tahu apa penyebabnya. Untuk amannya, Caesar memilih pura-pura tidak tahu. Amber menggeleng lalu mulai menyantap makan malam. Caesar sengaja meletakkan dua steak ayam ke dalam satu piring agar bisa dinikmati berdua.

Mungkin ini yang namanya kesan dari penyatuan pertama. Rasanya tidak rela berada jauh. Selalu ingin melakukan hal-hal romantis.

"Enak!" seru Amber saat suapan pertama masuk ke dalam mulutnya.

Caesar tersenyum. Ada rasa puas di hatinya saat melihat wajah sumringah sang istri.

"Kau sangat pandai memasak," ucap Amber saat suapan kedua sudah melewati tenggorokannya.

"Khusus steak ayam dan kentang goreng saja. Selebihnya, masakanmu lebih enak," balas Caesar sambil memasukkan kentang goreng ke mulutnya.

"Hmm, jangan pikir aku masih tidak marah!" ketus Amber.

"Oh, jadi istri kecilku sedang marah!" Caesar melihat sebelah tangan di atas meja dan menopang dagunya.

"Menurutmu mengapa aku marah?" balas Amber dengan pertanyaan tanpa menghentikan aktivitas makan malamnya yang tertunda.

Caesar diam sebentar berpura-pura sedang berpikir keras.

"Sepertinya aku tahu," jawab Caesar santai.

"Apa?" tanya Amber penasaran.

1
Wahyu Nengsih
😘😘😘
nova sari
aku mampir ka
📴
the next up kak, jgn lama² up nya krn ku sllu menunggu😁
novitanop
lanjut kkaakak
✮тιαɳα☘︎
hareudang hareudang 🔥🔥😅
lanjut kak
Triple.1: /Grin//Facepalm/
total 1 replies
𝑮𝒊𝒖𝒍𝒊𝒂𝒏𝒐𝒗𝒂🌷
bagus cerita'y kk, udh ngebut bca'y dri part 1 smpai yg ini, ayo kak the next up lgi
Triple.1: makasih kak
total 1 replies
Hielmeera🍒⃞⃟🦅
klo yg ganteng aja
💋ShasaVinta💋
Amber gak mau? Sini, aku aja lah yg habiskan uang suami amber ☺️
💋ShasaVinta💋
Di kutub utara robert malah ketemu beruang kutun yg lebih dingin lagi dibanding caesar.
Triple.1: eh, iya ya Mak...🤣🤣🤣
total 1 replies
💋ShasaVinta💋
Juliddd banget sih… masih pagi juga 😒
💋ShasaVinta💋
Yakin nih beneran sedih? 🫣
💋ShasaVinta💋
Olah raga jantung pagi2 ya, Amber 🤣
💋ShasaVinta💋
Terima nasib ajalah amber 🤣
💋ShasaVinta💋
Menang banyak nihhh 😊
Lulu
hati-hati jatuh cinta beneran lohhh...
💋ShasaVinta💋
Tengokin lah ke dalam … kali aja dapat jackpot 🫣
💋ShasaVinta💋
Yeee Si Paman malah ambil kesempatan nih
💋ShasaVinta💋
CEO mana tau warung pinggir jalan gitu amber. Caesar gak termasuk menjadi salah satu dr sejuta umat yg amber maksud 🤣
💋ShasaVinta💋
Untung si paman tampan ya 🤣🤣
💋ShasaVinta💋
Ya kali si amber malah ngobrol ma pelayan 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!