NovelToon NovelToon
Satu Malam Panas Bersama Mu

Satu Malam Panas Bersama Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / One Night Stand / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ain Izza

Daffa bertemu lagi dengan wanita yang meninggalkannya setelah menghabiskan malam panas bersama lima tahun yang lalu dan sedang menggandeng seorang anak laki-laki yang mirip dirinya!
Selama itu pula, Daffa berusaha mencari dia dan diliputi rasa bersalah atas apa yang menyebabkan wanita itu pergi, dan kini Daffa bertekad untuk tidak melepaskannya lagi. Namun, ternyata wanita itu tidak menginginkannya.
Daffa harus berjuang untuk menyakinkan Desi akan cintanya dan juga mencari restu dari orangtuanya yang telah merencanakan perjodohan untuk dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ain Izza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kegundahan Daffa

Pintu ruangan kerja Daffa diketuk membuat Daffa yang sedang fokus menatap layar komputernya pun mengalihkan tatapannya.

"Masuk." ucap Daffa.

Kemudian Lana memasuki ruangan dengan membawa beberapa map di tangannya.

"Ini berkas yang perlu kamu tanda tangani. Kemarin aku sudah menghubungi klien dan mereka akan bertemu dengan kita sekitar 2 sampai 3 hari ke depan." ucap Lana.

"Oh oke... Taruh di situ aja nanti aku baca." ucap Daffa singkat.

"Daf, nanti malam ulang tahun papa aku, kamu datang ya ?" pinta Lana sambil menatap Daffa.

"Aku ada urusan." balas Daffa singkat.

"Kalau boleh tahu urusan apa kamu Daf?" tanya Lana.

"Lana kamu tahu kan maksud aku gak datang ke ultah papa mu?" ucap Daffa sembari menyandarkan punggungnya di kursi kerjanya.

Lana tampak menghela nafas.

"Coba kamu kenali aku dulu deh Daf. Apa sebegitu nggak sukanya kamu sama aku sampai kamu benar-benar nggak mau dijodohkan sama aku?"

"Aku udah bilang berkali-kali sama kamu, cinta itu nggak pernah memandang siapa dan bagaimana. Kamu itu sempurna Lana, kamu cantik, kamu kaya, tapi itu tidak berarti pasti bisa menggerakkan hatiku, karena bukan itu yang aku cari."

"Aku gak peduli semua itu Daf. Kita kenal udah dari kecil, dan sejak itu pula aku menyimpan perasaan kepadamu. Tapi kamu selalu mengabaikan aku. Oke... Aku terima semua itu dan aku juga rela mengorbankan s2-ku di California hanya untuk bekerja menjadi sekretaris kamu."

"Apa maksud kamu bicara seperti itu ?" tanya Daffa merasa dirinya direndahkan dengan kata-kata Lana.

"Aku juga bisa bekerja di perusahaan yang lebih besar dari perusahaan kamu ini Daf, tapi aku sadar aku tidak bisa jauh-jauh dari kamu dan itu yang membuat aku selalu bertahan di dekat kamu walaupun kamu selalu mengabaikanku. Kamu ini punya hati gak sih Daf?" ucap Lana yang mulai terisak.

Daffa berdecih pelan mendengar ucapan Lana. Daffa merasa tidak pernah meminta Lana untuk menjadi sekretarisnya, bahkan Lana sendiri yang mengajukan diri.

Dan sekarang tiba-tiba Lana berkata seperti itu seolah-olah merendahkan perusahaan Daffa, tentu saja Daffa menjadi semakin muak terhadap tingkah Lana.

"Sudahlah... Tidak usah memperpanjang masalah yang seharusnya tidak diperpanjang."

"Kalau begitu bolehkah aku meminta nanti malam kamu hadir di acara ulang tahun papaku?" tanya Lana lagi.

"Itu masalah gampang. Sekarang mendingan kamu keluar dulu dari ruanganku." usir Daffa membuat Lana pun menatapnya sendu dan beranjak keluar dari ruangan Daffa.

***

Malam harinya, keluarga Daffa sudah rapi dengan pakaian formalnya. Tapi Daffa masih santai menghisap puntung rokoknya di balkon kamarnya sendiri.

Ana memasuki kamar Daffa yang pintunya terbuka sedikit. Dia menghampiri Daffa.

"Nak, kamu Beneran nggak mau ikut?"

Daffa menoleh ke arah maminya.

"Sebenarnya Daffa tuh nggak apa-apa kalau misalkan disuruh ikut, tapi Daffa cuman nggak mau kalau misalkan di jodoh-jodohkan lagi dengan Lana. Mami tahu kan Daffa tuh nggak suka sama dia." jawab Daffa.

Ana pun ikut Duduk di sebelah Daffa dan mengelus punggung anaknya itu.

"Hanya ikut saja, sebagai penghormatan ke Om Darmawan. Selebihnya, termasuk urusan perjodohan biar mami yang urus." ucap Ana membuat Daffa sedikit lega.

"Beneran mi?" tanya Daffa dan Ana pun mengangguk. Daffa kemudian memeluk maminya dengan erat menyalurkan rasa gundah yang sedang ia alami di hatinya.

"Gih sana ganti baju, mami tunggu di bawah."

"Iya Mi." ucap Dafa dengan senyum yang dipaksakan.

Daffa pun bergegas mencuci mukanya dan pergi ke Walk In Closet untuk memilih sebuah celana bahan dan kemeja slim fit untuk ia pakai malam ini.

Tidak membutuhkan waktu lama untuk dia bersiap-siap, Daffa pun menuruni tangga dan gegas menghampiri orang tua dan adiknya yang sudah berkumpul di ruang tamu.

"Kak Daffa ini emang selalu keren, pantesan Kak Lana bisa sampai tergila-gila."ucap Erika sambil tersenyum menggoda.

"Apaan sih... Nggak usah balas-balas dia deh."

"Udah Er... Kakak kamu itu paling sensitive kalau bicara tentang Lana." ucap Ana membuat Erika terkekeh.

"Becanda kali kak." Erika menatap Daffa yang menatapnya dengan kesal.

"Awas ya kalau kamu malu-malu in papi !" ucap Surya sambil menatap anak sulungnya yang tanpak lesu tak bergairah itu.

"Emang kapan sih Daffa kecewa in papi !" jawab Daffa malas.

"Lagian kamu ini aneh... Di jodohin sama Lana yang notabene nya cantik, anak konglomerat, setara dengan kita, kok ya gak mau !" ucap Surya dengan nada tinggi nya.

"Rasa suka itu gak bisa di paksakan pi... Daffa juga udah punya pilihan Daffa sendiri."

Surya menghela nafas, dan menatap Daffa dengan lekat.

"Papi tahu mungkin kamu punya pilihan kamu sendiri, tapi bisakah kamu mengalahkan egomu untuk membahagiakan papi dan mami ? Hanya ini cara Kita berterima kasih kepada keluarga Dermawan atas bantuan yang sudah mereka berikan di masa lalu. Apa kamu lupa saat dulu papa bangkrut, hanya dia yang mau membantu papa !" ucap Surya membuat Daffa hanya mengatupkan bibirnya sambil menunduk.

Ana pun menatap suaminya itu dengan lembut.

"Sudahlah pi. Jangan bahas itu dulu, kasihan Daffa. Dia sudah mau ikut kita malam ini saja sudah bersyukur kan. Untuk masalah Perjodohan, kita bahas nanti saja ya."

"Ck... Mami itu kebiasaan. Selalu saja manjain Daffa. Dia jadi membangkang kan sama kita !"

Melihat papi nya yang semakin emosi, suasana hati Daffa menjadi semakin tak senang.

Daffa membuka ponselnya dan mengirim pesan kepada Desi.

To : My Future❤

"I need your hug baby ! "

Tanpa menunggu perintah dari Surya, Daffa melenggang keluar dari rumah, memasuki mobil dan duduk di belakang kemudi.

"Daffa papi belum selesai bicara !" ucap Surya marah.

Ana menggamit lengan suaminya itu dan mengelusnya perlahan.

"Sudah pi... Sudah !!" ucap Ana dan Surya pun menggelengkan kepalanya.

Erika mengekori langkah kedua orang tua nya dan memasuki mobil duduk di samping Daffa.

Ana dan Surya memasuki kursi penumpang mobil Daffa.

Setelah itu, Daffa segera menghidupkan mobil nya dan membelah jalanan ibukota ini dengan santai walaupun papinya yang dari tadi menyuruhnya untuk lebih cepat.

Di lain tempat, Desi membaca pesan dari Daffa sambil tersenyum.

Dia pun mengetikkan pesan untuk membalas nya.

To : Kak Daffa

Dua hari lagi Desi peluk kakak.

Kemudian Desi mengirimkan pap dirinya bersama Gala yang mengenakan piyama dengan motif yang sama.

Desi pun tersenyum, dan kembali menemani Gala yang masih fokus dengan layar televisinya.

Sesekali Desi melirik ke ponsel nya yang masih belum ada balasan dari Daffa.

Desi pun menghela nafas dan ikut menonton siaran kartun anak yang sedang di tonton Gala.

1
muna aprilia
lnjut
Tasbih cinta: Ditunggu ya🥰
total 1 replies
Putra Putri
gmna lanjutin nya dia ke buru hilang crta nya
udh di cri² nggak ketemu crta yg tdi
Tasbih cinta: Di ketik aja di pencarian kak, Satu malam panas bersama mu... Terus ceritanya di tambahin ke rak kak.
total 1 replies
Joko Castro
Ceritanya memukau, jangan berhenti menulis ya author!
Yukishiro Enishi
Nggak bisa bayangkan hidup tanpa cerita dan karakter dalam karya ini!
Samsul Huda
cerita ini sangat menarik, semangat kak, lanjutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!