Reyhan Anggara seorang staff marketing di PT. DARWIN PROPERTIES perusahaan yang bekerja dibidang properti terbesar di Indonesia.
Bekerja selama 3 tahun diperusahaan itu membuat Reyhan mendapat promosi jabatan menjadi menantu pemilik perusahan dan akan diberi kepercayaan memegang salah satu perusahaan tersebut.
Larissa Darwin, putri tunggal Cristian Darwin terpaksa menikahi staff marketing ayahnya demi mengambil haknya sebagai pewaris tunggal.
"Tidak akan aku biarkan kamu memiliki apa yang seharusnya aku miliki." Larissa.
"Buktikan." Reyhan.
Akan kah pernikahan mereka berjalan sebagai mana mestinya atau kah terjadi konflik perebutan hak waris?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Haryani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB. 7 Berdebat
"Dilamar pak Cristian untuk putrinya" jawab Reyhan.
"What!" ketiga teman Reyhan lagi-lagi terkejut.
"Sudah-sudah sebaiknya kita lanjut bekerja" ucap Reyhan yang tidak menanggapi keterkejutan teman-temannya itu.
Namun ketiga teman Reyhan bukannya lanjut bekerja justru masih mempertahankan keterkejutannya.
"Mimpi apa kamu Rey bisa-bisanya dilamar orang kaya untuk putrinya?" tanya Adam.
Reyhan tidak menanggapi iya terus fokus pada pekerjaannya hingga panggilan seseorang mengalihkan fokusnya.
"Rey" panggil pak Arya.
"Iya pak Arya ada yang bisa saya kerjakan?" tanya Reyhan.
"Tidak ada Rey, saya kemari hanya memberi tahu kalau kamu dipanggil pak Cristian" ucap Arya.
"Baik pak saya akan segera kesana" ucap Reyhan.
Arya pergi dari ruangan itu kemudian disusul oleh Reyhan yang bergegas keruangan Cristian.
Tok tok tok
Reyhan mengetuk pintu ruang kerja Cristian.
"Masuk" ucap Cristian mempersilahkan.
Ceklek.
Reyhan membuka pintu tersebut.
"Duduklah Rey" ucap Cristian.
Reyhan kemudian duduk.
"Saya memanggilmu kemari untuk memberikan tugas tambahan. Saya akan mengirimmu kekota Surabaya selama 2 hari untuk menangani properti disana yang sulit sekali untuk dijual atau bahkan disewakan. Jadi saya berharap dengan mengirimnya kamu kesana masalah ini akan terselesaikan kamu bisa berangkat nanti malam tiket pesawat dan hotel untuk mu selama tinggal disana sudah saya siapkan dan saya nantikan jawaban dari lamaran saya untuk mu setelah kamu kembali dari Surabaya" ucap Cristian.
"Baik pak saya menerima tugas dari anda dan saya juga akan segera memberi jawabannya" ucap Reyhan.
Cristian mengangguk.
Brakk.
Pintu ruangan kerja Cristian dibuka paksa oleh Larissa yang datang dengan kekesalannya pada sang daddy.
"Dad!" panggil Larissa.
"Larissa ada apa kamu datang kemari?" tanya Cristian.
"Daddy apa benar aku akan dinikahkan dengan pria ini?" tanya Larissa sembari menunjuk Reyhan.
"Jaga ucapanmu Larissa! Dia itu calon suamimu" ucap Cristian.
"Daddy yang benar saja, aku tidak mau menikah dengannya, dia miskin, kampungan dan bukan tipe aku dad" ucap Larissa menghina Reyhan.
Reyhan tersentak dengan ucapan Larissa, ia tidak terima dirinya dihina seperti itu.
"Maaf pak sebaiknya saya kembali bekerja" ucap Reyhan.
"Jangan dimasukan hati ucapan putri saya ya Rey" ucap Cristian.
"Baik pak" ucap Reyhan.
Reyhan akhirnya kembali keruangannya dan melanjutkan pekerjaannya.
"Larissa duduklah dulu" titah Cristian.
Larissa menurut ia duduk disofa.
"Papahkan sudah berkali-kali bicara dan memintamu untuk mengurus perusahaan tapi kamu terus-terusan menolaknya" ucap Cristian.
"Tentu saja aku menolaknya dad, perusahaan daddy itu dibidang properti sedangkan aku dibidang design" ucap Larissa.
"Daddy sejak dulu sudah memintamu untuk kuliah dibidang propertikan tapi kamu justru memilih design" ucap Cristian.
Kini ayah dan anak itu berdebat tidak ada yang mau mengalah.
Larissa terdiam.
"Daddy sudah memutuskan akan memberikan kepercayaan perusahaan pada Reyhan. Reyhan akan mengelola perusahaan yang ada di Indonesia dan daddy akan mengelola perusahaan yang baru dibuka dijepang, bukan hanya perusahaan yang daddy percayakan pada Reyhan tapi seluruh aset daddy yang ada diindonesia akan daddy serahkan pada Reyhan" ucap Cristian.
"What! Daddy itu terlalu berlebihan dia itu bukan siapa-siapa kita, aku yang anak daddy" ucap Larissa.
"Kamu hanya akan daddy beri modal untuk usaha yang akan kamu jalani" ucap Cristian.
"Tidak dad, itu tidak adil" ucap Larissa masih penuh dengan penolakan.
"Kecuali kamu bersedia menikah dengan Reyhan maka perusahaan dan aset-aset daddy diindonesia akan menjadi milik kalian berdua" ucap Reyhan.
"Tidak dad, aku tidak bisa. Aku sudah memiliki kekasih" ucap Larissa.
"Putuskan saja kekasihmu itu" ucap Cristian.
Larissa hanya terdiam.
'Aku harus bicara dengan Reyhan 4 mata, aku akan meminta Reyhan menolak untuk menikahiku' batin Larissa.
"Kenapa diam?" tanya Cristian.
"Tidak apa-apa dad. Apa Reyhan sudah setuju untuk pernikahan itu?" tanya Larissa.
"Reyhan masih memikirkannya, tapi daddy yakin kalau Reyhan akan menerimanya" jawab Cristian sembari tersenyum.
Larissa kesal melihat senyum sang daddy.
"Rissa pulang saja lah dad" ucap Larissa.
"Ya sudah hati-hati dijalan" ucap Cristian.
Larissa mengangguk kemudian pergi dari ruangan sang daddy.
Larissa bukan pulang kerumahnya ia justru mencari ruangan Reyhan.
"Pak dimana ruangan Reyhan?" tanya Larissa pada satpam yang berjaga didepan pintu lift lantai 10.
"Reyhan siapa ya non, Reyhan Pratama, Reyhan Anggara, atau Muhammad Reyhan?" tanya satpam tersebut.
"Saya tidak tau nama lengkapnya, yang jelas dia bekerja disini sebagai staff marketing" jawab Larissa.
"Kalau staff marketing itu namanya Reyhan Anggara, ruangannya ada dilantai 4 sebelah kanan dari pintu lift" ucap satpam itu.
"Makasih ya pak" ucap Larissa.
"Sama-sama non" ucap satpam itu.
Larissa kemudian mencari ruang kerja Reyhan sesuai informasi yang ia dapatkan dari satpam tersebut.
Larissa akhirnya menemukan ruangan Reyhan dan dia sedang berdiri tepat didepan pintu ruangan itu.
Larissa tersenyum menyeringai, ia akan berbicara pada Reyhan agar menolak lamaran dari daddynya itu.
Tanpa permisi Larissa membuka pintu ruangan Reyhan secara paksa.
Brakk.
Keempat pemuda yang berada diruangan itu terkejut dengan suara pintu terbuka paksa.
"Reyhan!" panggil Larissa.
Larissa tidak perduli dengan keterkejutan orang-orang yang ada diruangan itu, ia hanya fokus dengan Reyhan yang sedang duduk dikubikelnya.
Larissa menghampiri Reyhan dan mencekal lengan pria itu kemudian menariknya keluar.
"Rissa apa-apaan ini?" tanya Reyhan.
Larissa diam dia terus saja menarik Reyhan agar ikut bersamanya.
Ketiga teman Reyhan itu hanya tercengang dengan tindakan Larissa tersebut.
"Larissa aku harus bekerja, pekerjaanku masih banyak" ucap Reyhan.
"Diamlah jangan banyak bicara!" sentak Larissa pada Reyhan.
Larissa membawa Reyhan keluar dari perusahaan dan kemudian memasukan pria itu ke dalam mobilnya.
Larissa melajukan mobilnya.
"Rissa kita mau kemana?" tanya Reyhan.
"Kita harus bicara Rey" ucap Larissa.
Setengah jam perjalanan Larissa kemudian menghentikan mobilnya disebuah caffe.
"Turunlah kita akan bicara disini" ucap Larissa.
Larissa turun dan masuk lebih dulu kemudian diikuti oleh Reyhan dibelakangnya.
Mereka sudah duduk dengan saling berhadapan.
"Aku mau kamu menolak lamaran daddy aku" ucap Larissa to the poin.
Reyhan mengernyit.
"Kamu jauh-jauh membawa aku kemari hanya ingin membicarakan itu?" tanya Reyhan tersenyum miring.
"Kenapa memangnya?" tanya Larissa.
"Itu semua akan percuma, aku tidak akan menuruti perkataanmu" ucap Reyhan masih tersenyum miring.
"KAU!" ucap Larissa kesal sembari berdiri dan menunjuk Reyhan.
"Tadinya aku akan menolak lamaran itu, tapi setelah kamu menghinaku aku berubah pikiran. Aku akan menerimanya dan bertekad akan membuatmu jatuh cinta padaku" ucap Reyhan tersenyum menyeringai.
"Dasar pria licik" ucap Larissa menghampiri Reyhan hendak menampar pria itu.
Reyhan segera mencekal tangan Larissa yang hendak menamparnya kemudian menarik lengan tersebut hingga membuat Larissa jatuh terduduk dipangkuan Reyhan.
...****************...