Rahma seorang mahasiswa semester akhir, terjebak di dalam tubuh pemeran utama di dalam novel dengan ending yang tragis.
tapi nasib baik masih berbaik hati pada nya. wanita modern itu masuk ke tubuh seorang Lady bernama Clarisse Corleone itu sebelum semua malapetaka terjadi beberapa tahun kemudian.
dan itu memberikan Rahma kesempatan untuk mengubah kebodohan Lady Clarisse dan menghindari sumber kematian wanita itu yaitu seorang Grand Duke Alexander Maximilians. dengan cara berhenti menjadi budak cinta pria itu dan berhenti mengejar-ngejar alasan yang membuat wanita itu mati dua kali seperti di dalam novel nya.
tapi mampu kah Rahma mengubah takdir tragis yang di miliki oleh Lady Clarisse?
sequel dari cerita "Lady Clarisse" silahkan di nikmati dan mohon dukungan nya.
disclaimer: cerita ini hanyalah sebuah fantasi dari imajinasi random bawah sadar penulis jadi banyak kejadian di luar nalar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TRANSMIGRASI XXXIV
Beberapa jam sebelumnya di pelabuhan laut Heaven.
Alexander, Clarisse dan juga Jake sedang menuntun kuda mereka untuk menaiki sebuah kapal. Perjalanan mereka yang sangat rahasia membuat ketiga orang tersebut harus menyembunyikan identitas mereka.
"apa kita akan menaiki kapal besar yang sangat mewah itu?" tanya Clarisse yang terlihat sangat bersemangat dan antusias.
Ini pertama kali nya dia melihat kapal yang sangat mewah di dunia ini. Belum lagi di pelabuhan ini ada lebih dari sepuluh kapal yang sedang berlabuh.
"kita tidak akan naik kapal itu". Jawab Alexander dengan singkat dan masih melihat sekeliling dengan hati-hati seperti mencari sesuatu atau seseorang.
"kenapa?"
"karena kapal itu milik kekaisaran Reus. Dan di dalam sana pasti banyak penumpang yang akan mengenali kita" jelas Jake yang mengikuti pandangan dari Clarisse ke arah kapal besar tersebut.
"wah.. Ternyata kekaisaran Reus sangat kaya. Kapal mewah seperti itu pasti sangat mahal".
"yah tentu saja. Kau juga belum lihat kapal barang milik kekaisaran Reus. Kapal tersebut lebih besar dari kapal itu".
"benar kah!! Aku sangat ingin melihat nya".
Mendengar ucapan dari Clarisse yang sangat antusias itu membuat Jake tertawa kecil.
"apa kau benar-benar anak perempuan dari Duke Cristian".
Mendengar ucapan Jake, membuat Clarisse menatap pria itu dengan wajah bingung dan sedikit kesal.
"tentu saja. Apa kau punya masalah dengan hal itu?"
"tidak aku hanya heran tingkah mu seperti gadis desa yang tidak pernah melakukan perjalanan jauh seperti menyebrangi lautan yang luas".
"aku ini gadis cantik yang sangat di manja oleh kedua orang tua ku dan juga kakak ku. Aku ibarat kan sebuah berlian yang sangat rapuh. Jadi orang tua ku tidak mengijinkan ku menyebrangi lautan dan pergi terlalu jauh sebelumnya. Mereka takut aku berada di dalam bahaya". Ucap Clarisse dengan bangga dan juga terlihat sombong.
"bahkan dalam keadaan seperti ini kau terlihat arogan lady Clarisse".
"arogan adalah sifat asli ku jadi biasakan lah itu tuan Duke!"
Di saat kedua orang tersebut sedang berbincang dan saling mendebat kecil. Alexander kini sedang berbicara dengan seseorang yang terlihat misterius.
"tuan Grand Duke. Saya sudah memeriksa keadaan kapal yang akan anda tumpangi. Kapal ini adalah kapal yang biasa di gunakan para pengelana dan juga pedagang kecil menyebrangi lautan Heaven. Jadi saya sudah memastikan jika para penumpang tidak akan ada yang berasal dari kekaisaran kita". Jelas seorang pria yang kini terlihat seperti pengelana dengan jubah hitam bertudung seperti yang di pakai Clarisse, Alexander dan juga Jake. Pria itu adalah salah satu bawahan Alexander yang bertugas sebagai mata-mata.
"baiklah aku mengerti. Dan satu hal lagi. Aku ingin kau mengawasi pergerakan Marquess Jensen sampai aku kembali dari perjalanan ini!".
Setelah Alexander mengatakan perintah nya pria tersebut tiba-tiba menghilang dari pandangan Alexander.
"ayo kita harus segera menaiki kapal yang akan membawa kita ke Wateria". Ucapan Alexander menghentikan percakapan tak penting yang di lakukan Clarisse dan juga Jake.
Mereka segera berjalan menuntun kuda mereka ke arah sebuah kapal yang tadi di tunjukan oleh orang suruhan Alexander. Kapal yang tidak terlalu besar dan jauh dari kata mewah.
"oh Alex kenapa kita menaiki kapal jelek ini. Tidak adakah kapal yang lebih baik". Keluh Jake saat melihat kapal yang terlihat sesak dan sempit.
Sementara itu Clarisse yang melihat kapal di hadapannya hanya diam namun tidak dengan batin nya.
'apa Alexander seorang yang miskin. Seorang grand Duke kaya raya hanya mampu memesan tiket kelas ekonomi! Benar-benar pelit. Aku yakin kapal ini tidak punya hotel di dalam nya. Dan lihat lah banyak sekali penumpang nya. Padahal Jika di perkirakan kekayaan seorang Alexander pasti mampu membeli kapal pribadi dan juga pesawat pribadi jika di dunia ku berasal. Tapi lihat lah pria ini terlalu pelit untuk diri nya sendiri".
"berhenti lah mengeluh dan berhenti mengumpat ku dengan kata-kata pelit. aku tidak pelit. Aku memilih kapal ini karena hanya kapal ini lah yang tidak ada penumpang dari kekaisaran kita. Jadi itu akan membuat perjalanan kita lebih mudah".
Alexander mengatakan hal itu seakan akan bisa membaca pikiran Clarisse. Dan membuat wanita itu sedikit tercengang dengan ucapan Alexander.
"bagaimana kau tau.." tanya Clarisse untuk memastikan jika pria ini benar-benar memiliki kekuatan membaca pikiran orang lain. Jika dia bisa maka itu akan tambah mengerikan.
"itu tercetak jelas di raut wajah mu! Dan aku tidak memiliki kekuatan untuk membaca pikiran orang lain!".
Dan lagi!! Pria yang sedang berjalan ke arah penitipan kuda kembali mengetahui isi kepala Clarisse saat ini.
"sudah lah tidak usah di pikirkan".
Setelah itu mereka duduk di sudut kapal dengan barang bawaan mereka. Seperti penumpang yang lain nya. Yang tidak kebagian kamar untuk menginap. Jadi beberapa penumpang ada yang duduk di lantai kapal.
Jake menghempaskan punggung nya ke lantai dan duduk menyandar di tas yang dia bawa. Sementara Clarisse dan Alexander juga ikut duduk bersila.
Kapal kini sudah berlayar angin laut menerpa wajah mereka. Clarisse memejamkan mata dan menghirup udara segar yang di bawa angin laut.
"ahh damai nya. Bukan kah laut sangat indah. Apalagi di saat senja seperti ini!" gumam Clarisse yang masih memejamkan matanya.
Waktu terus berputar hingga malam tiba mereka masih duduk di sudut kapal menikmati suasana malam yang terlihat cerah.
"Clarisse. Jika kau ingin istirahat kau bisa tidur di kamar salah satu kamar yang sudah ku bayar. Aku hanya bisa menyelamatkan satu kamar. Jadi aku rasa kau bisa tidur di sana".
Clarisse menoleh ke arah Alexander yang saat ini sedang menatap nya.
"jadi kalian akan tidur di mana?" tanya Clarisse.
"kau tidak perlu khawatir. Kami akan tidur di sini".
"apa kalian yakin. Perjalan kita memakan waktu 3 Minggu. Kalian akan mati jika terus menerus terkena angin laut".
"kau pikir kami seorang lady? Kami ini seorang pria sejati jadi kau tidak perlu khawatir. Medan peperangan lebih mengerikan dari pada ini". Kini Jake yang menimpali.
Namun belum selesai mereka berbicara, sebuah jeritan terdengar di telinga mereka. Dan setelah itu keributan terjadi.
"sial!! Perampok laut!! Clarisse bersembunyi lah" ucap Alexander.
Namun ucapan tersebut di abaikan oleh Clarisse. "kau pikir aku wanita lemah. Aku juga bisa membantu!".
Segerombolan perampok laut kini menjarah barang-barang dari para penumpang. Mereka terlihat sangat mengerikan. Dan tak segan-segan untuk membunuh.
Alexander, Jake dan juga Clarisse berdiri mencabut pedang mereka dan menyerang satu persatu perampok laut tersebut.
Pertarungan sengit tak terhindar kan. Clarisse berlari dan menerjang seorang pria besar yang berusaha menyerang seorang pria yang terlihat lemah.
"pria jelek menyebalkan!!! Kalian semua hanya perampok busuk!" Clarisse mengayunkan pedang nya ke arah pria tersebut hingga membuat pria besar itu mati seketika.
Namun tak sampai di situ seorang perampok laut akan menyerang Clarisse dari belakang hingga suara teriakan Alexander berhasil membuat nya menangkis serangan pria itu.
"CLARISSE!!! BERHATI-HATI LAH!!"
Dengan cepat Clarisse juga membunuh pria yang mencoba menyerang nya dengan tiba-tiba.
"huh!! Bukan kah kau terlihat pengecut yang hanya berani menyerang lawan dari belakang!" kesal Clarisse pada mayat pria yang berusaha menyerang nya tadi kini tergeletak di depan nya".
Tak hanya Clarisse. Jake dan Alexander juga ikut membasmi para perampok laut itu hingga tak tersisa. para perampok laut sudah tergeletak tak bernyawa. Sementara Clarisse terlihat tersenyum bangga pada dirinya.
"hah!! Bukan kah aku terlihat keren. Seperti seorang mafia wanita yang berhasil mengalahkan para musuhnya. Tak sia-sia aku belajar dengan tekun selama ini. Ternyata aku bisa berguna juga". Ucap Clarisse pada diri nya sendiri.
"Clarisse?"
"ya?" dengan refleks Clarisse menjawab seseorang memanggil namanya dan kemudian dia berbalik.
Mata Clarisse melotot terkejut tak percaya dengan apa yang dia lihat saat ini.
'sial!! Bagaimana bisa Soren si penyihir hitam ada di kapal ini!! Dan dari mana dia tau nama ku!!'
up up up💪💪💪