perjuangan seorang istri yang slalu di anggap sebelah mata oleh suami mertua dan ipar
hanya sebuah ketidak sengajaan berubah menjadi kebencian.
Apalgi hasutan-hasutan dari mertua dan ipar kepada suaminya ina.
lanjut baca aja ya,maaf kalo masih berantakan ini cerita pertamaku.
Semoga suka ya sama ceritanya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inot Adhina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Setelah menelpon sang ibu ina beranjak untuk masuk ke kamar.Karna matahari sudah mau menampakan diri.Ketika berbalik ina di kaget kan dengan seseorang yang berdiri di pintu balkon.
"aaaaaa" Teriak ina sambil memejam kan mata nya ,ina kira ina akan terjatuh,tapi ada tangan yang melingkar di pinggang nya .
Perlahan ina pun membuka mata nya untuk melihat.Beberapa detik mereka saling pandang.
deg deg deg
"kenapa berdetak kencang begini,ingat jangan sampai suka ,kamu itu berbeda dia atasan kamu" batin ina.
Perlahan ina pun berdiri setelah sadar dari rasa terkejut nya.Tapi ketika ingin menjauh malah di tarik masuk kedalam pelukan orang tersebut.
"Pak jangan begini ,lepaskan" berusaha melepaskan diri dari pelukan sang bos.
Ya yang mendengarkan ina telponan dan membuat ina terkejut rasya bos nya sendiri.
Setelah terlepas ina pun memberi jarak terhadap bos nya,takut jantung nya semakin tidak aman.
Rasya yang melihat ina seperti itu pun hanya tersenyum.Senyum yang pertama kali ina lihat.walau pun sebelum nya pernah melihat ketika tersenyum kepada ibu ina,tapi hari ini seakan berbeda.
*hening*
"Masuk di luar masih terlalu pagi cuaca nya pun dingin" ucap rasya lembut
Baru membuka kan mulut untuk menjawab rasya memotong nya kembali.
"Kita bicara di dalam ,gak usah takut aku gak akan ngapa ngapain ko" yang melihat ina ragu dengan ajakan nya.
***
Mereka duduk berdampingan di sofa yang berada di kamar ina,walau dengan jarak yang tidak terlalu dekat.
"Ini pekerjaan mu,bacalah" sambil memberikan maf yang dari tadi di bawa.
Ina tidak menyadari bahwa bos nya sendiri membawa maf tersebut.
Setelah membaca ina pun menyetujui.Ina teringat ketika bangun sudah pakai baju yang berbeda ketika dia saat pergi.
"pak boleh saya bertanya?"
"tanya aja,aku bakalan jawab"
"Aku ? " bengong ina mendengar jawaban bos nya.
"malah bengong,katanya mau nanya"
"ah iya,semalam siapa yang bawa saya kesini dan mengganti baju saya" tanya ina setelah sadar dari rasa terkejut nya.
"Aku,kenapa emang " sambil tersenyum jahil.
"Jangan panggil saya bapak kalau kita lagi berdua,dan jangan formal" .lanjut nya lagi dengan nada tegas.
"Tapi kan bap-" belum selesai malah di potong kembali" tidak ada tapi tapian" terdengar tak mau di bantah.
"oke,sekarang jawab pertanyaan aku barusan ka,yang bener jangan bercanda napa"
Rasya tersenyum ketika mendengar ina memanggil seperti itu. "pelayan mama yang menggantikan mu,kita tinggal di rumah mama dulu,sebelum nanti nya kita pisah"
"Bentar bentar maksud nya gimana" yang belum mengerti sepenuh nya.
rasya gemas dengan muka ina yang bingung,rasya pun mencubit pipi nya ina dengan gemas"awww ,iss sakit tau"
"abis nya lucu banget sih kamu" yang sedikit tertawa.
"*benar benar aneh,kayanya kerasukan nih bos,atau kebentur kepalanya* " batin ina
"Jadi gini ,aku bawa kamu tinggal di rumah orang tua ku.supaya orang tua kamu juga gak khawatirkan kamu,mama papa aku juga tau kalau kamu mau tinggal disini,malahan mereka yang menyarankan buat kamu tinggal disini" ucap nya panjang lebar
"Tapi kenapa,kan aku bisa ngekost ,gak seharusnya di perlakukan seperti ini apalagi tempat yang begitu besar dan nyaman" lirih ina
"Na sebelum menjelaskan secara detail boleh aku bertanya"
"boleh ka,kan dari tadi juga kita sedang tanya jawab " ucap polos ina.
"benar benar nge gemesin sih " yang hendak mencubit kembali pipi ina tapi di tahan oleh ina.
"Jangan cubit-cubit terus nanti pipiku makin chuby,udah kaka mau nanya apa"
"kamu udah punya kekasih na"
"Tidak ,aku gak memikirkan itu,ada anak yang harus aku pikirkan ka" ucap nya tegas
"boleh kah kaka masuk ke dalam kehidupan mu dan anak mu,menjadi bagian terpenting untuk kalian" ucap rasya sambil memegang tangan ina.
Ina pun melihat ke mata rasya takut hanya bualan saja,tapi nihil terlihat hanya ada ketulusan dn ketegasan dari matanya.
Dengan perlahan ina melepaskan genggaman tangan rasya "Tapi kita berbeda ka,dan pertemuan kita masih terbilang singkat" jelas nya sambil kepala tertunduk.
"*tahan na,jangan langsung iya pikirkan anak mu juga*"
Siapa yang akan menolak pesona seorang rasya ,tampan gagah badan yang tinggi dan wajah yang ke barat barat tan, walau datar dan dingin.Ina sendiri terpesona ,cuman ina sadar dia hanya bawahan apalagi status ina yang single parents.
"Kita udah bertemu sebelum nya,sebelum kita di cafe.Dan lagi orang tua ku tidak akan memper masalah kan status kamu,justru mereka menerima"
"Jangan bohong deh ka,mana ada orang tua yang iklas anak nya nikah sama cewe miskin apalagi punya anak" ucap nya yang masih menunduk kan kepala.
"hey lihat aku" sambil memegang pundak ina "kita jalanin aja sambil aku membuktikan bahwa aku serius sama kamu,bukan hanya kamu tapi anakmu"
"tapi ka - "
"tidak ada tapi-tapian ,dan aku tidak mau ada penolakan" ucap nya dengan tegas
"pemaksaan bapak rasya ini"
Rasya pun membawa ina kedalam pelukan nya dan mencium kening ina cukup lama "semoga secepat nya kamu percaya"
Ina tak menanggapi hanya tersenyum di balik pelukan nya. "*semoga bisa ,walau saat ini aku belum benar benar yakin,tapi lihat cara mu bicara begitu tulus aku akan belajar mempercayai ucapan mu." batin ina*
***
Selesai dengan pembicaraan tadi ina langsung bersiap begitupun rasya.memulai kerja di tempat yang baru.
"*semangat" batin* ina menyemangati
Sesuai dengan yang di tulis bahwa ina harus mempersiapkan segala keperluan rasya.Ina pun mengetuk pintu kamar rasya yang bersebelahan dengan nya.
*Tok tok tok*
"masuk "
Ina masuk kedalam kamar rasya untuk pertama kalinya,tapi melihat sang empu udah siap dengan setelan jas nya.
"kenapa bengong sayang,aku memang tampan gak usah di lihatin gitu " tanya nya yang melihat sang kekasih hanya menatap nya.
"Idih geer " ucap nya dengan salah tingkah " kenapa kaka udah pakai baju,bukan nya aku yang harus nyiapin" lanjut ina dengan mengalihkan pertanyaan tadi.
"Gak papa biar gak telat,ayo kita kebawah" sambil meraih tangan ina.
Ina yang di genggam tangan nya merasa gugup ,apalagi ketika jantung nya yang berdegup kencang.
"Ka apa gak papa orang tua kaka aku tinggal disini" tanya nya ragu
"kan aku udah jelasin,apalagi mama papa udah tau niat aku ke kamu "
Rasya pun terus menggenggam tangan ina sampai kebawah.Ina yang tadinya gugup dan ragu untuk turun kebawah seketika takjub melihat rumah yang berlantaikan tiga dengan nuansa yang berpadu klasik dan moderen "*pantesan naik lif ternyata tadi di lantai tiga*"
walaupun ina pernah melihat rumah mewah di ibu kota ,tapi belum pernah memasuki seperti ini.
"Pagi sayang " ucap mama hana.
ina tersadar ketika mendengar ucapan wanita paruh baya tersebut.Walaupun sudah berumur tapi wanita di depan ina begitu cantik dan anggun.
"pagi ma " ucap nya sambil mencium pipi sang ibu.
"Jangan cium istriku" ucap papa kenan yang melihat istri nya di cium oleh sang anak.
Rasya yang mendengar memutar bola mata nya dengan malas.
"Ayo duduk sa-" ucapan nya terpotong oleh sang mama.
"Ada wanita cantik,siapa namanya.Eh bentar mama kaya pernah lihat" pura pura tidak tahu dan melihat seperti memikirkan sesuatu.
"Ma jangan buat pacar ku semakin gak nyaman" yang melihat sang kekasih tertunduk dengan memilin jari jari nya.
"waw gak salah denger nih mama"
"cepat juga kau boy belum ada sehari"
Ina yang mendengar penuturan kedua orang tua rasya semakin malu,ingin rasanya pergi sejauh mungkin.pikir ina.
"Ma kita sarapan dulu ,nanti pulang dari kantor rasya jelasin,sekarang udah siang nanti aku sama ina telat " ucap nya memohon kepada sang ibu untuk berhenti bicara.
"Tidak ,mama tidak mengijinkan ina kerja" dengan tegas.
Rasya dan ina yang mendengar pun terkejut termasuk papa kenan sendiri.
"Maksud mama apa ,kan aku pernah bahas soal ini" ucap rasya yang tidak terima mendengar ucapan sang mama.
"Dengerin dulu makanya jangan main motong aja" ucap sang mama yang sedikit kesal.
"Mama mau ina hari ini jangan masuk dulu,Kata kamu tadi ina kekasih mu kan.Dan mama akan menguji kekasih kamu itu" ucap nya tegas ,walau dalam hati ingin tertawa melihat calon menantunya yang pucat dan anak nya yang menatap tajam.
Papa kenan sendiri udah tau akal istri nya ,yang berencana akan membawa calon memantu mereka jalan-jalan bukan seperti ucapan barusan.
Karna semalam papa kenan dan mama hana sudah membicarakan hal ini.mama hana bermaksud supaya ina nyaman tinggal disini ,dan sang putra berhasil menaklukkan hati nya ina.Mama hana sendiri tau ,pasti akan sulit bagi ina menerima lelaki lain,mama hana tau setelah mendengar dari sang anak bungsu yang dekat dengan ina.
Tapi pagi ini di kaget kan dengan pengakuan sang anak bahwa telah berpacaran,ada sedikit tidak yakin.makanya kepikiran untuk menjahili dua orang tersebut yang pagi pagi bikin syok itu.
Rasya melirik ke arah sang papa untuk meminta bantuan,tapi sang papa malah cuek dengan mengangkat bahu nya.Tanda tidak mau membantu apalgi ber urusan dengan sang istri.
"sudah cepat sarapan nanti kamu telat" yang melihat anak nya hendak protes.
buat novel nya jangan lupa dukung aku di kaya ku judul nya istri kecil tuan mafia dan yang lain nya