Rini terpaksa harus menikah dengan seorang pria koma demi menyelamatkan anaknya yang di sekap oleh ibu tirinya, namun siapa sangka jika pria tersebut adalah seorang yang dulu menghamilinya. Bagaimana kisah Rini selanjutnya???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Its Zahra CHAN Gacha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bayangan kejadian 8 tahun silam
"Sebentar lagi kamu akan bisa berjalan lagi, tapi tidak sekarang, kamu harus tetap lumpuh sampai aku aku berhasil mendapatkan apa yang aku inginkan,"
Rini menatap wajah suaminya. Ia pun berdecak kagum menatap wajah tampan suaminya.
"Kalau di lihat-lihat, kamu lumayan ganteng juga. Jangan khawatir sebagai istri mu aku pasti akan menolong mu tapi aku tidak boleh menyembuhkan mu. Kamu harus tetap menjadi pangeran tidur, dan jadilah hiasan yang indah sampai rencana ku berhasil,"
Rini mengambil sebuah botol kaca kecil yang berisi cairan bening. Ia kemudian memasukkan cairan itu kedalam sebuah jarum suntik. Ia kemudian menyuntikkan cairan itu ke tubuh suaminya itu.
*Tok, tok, tok!
Rini segera merapikan peralatan medisnya dan memasukannya kedalam koper. Ia kemudian membuka pintu kamarnya untuk melihat siapa yang datang.
Seorang pria tampan tersenyum simpul kearahnya membuat bola matanya seketika membelalak menatapnya.
"Kamu???"
Pria itu langsung mendorong Rini hingga wanita itu terpojok dalam kungkungannya.
"Kenapa sayang, kamu kaget ya?" ucap pria itu menyeringai menertawakannya
Rini berusaha melepaskan diri dari pria itu.
"Pergi atau aku teriak!" seru Rini
"Teriak saja sekeras-kerasnya, tidak akan ada yang mendengar mu sayang. Oh iya, perkenalkan aku ini adik iparmu, yang kau nikahi itu adalah kakak ku. Btw aku kaget sekali saat tahu calon istri ku yang dulu menolak menikah dengan ku tiba-tiba menerima tawaran untuk menjadi istri kakak ku yang sedang koma. Sepertinya aku tahu kenapa kamu dulu menolak lamaran ku. Kamu pasti mengincar kekayaan keluarga Wibisono hingga lebih memilih menjadi istri kakak ku, karena kamu tahu dialah pewaris sah keluarga Wibisono, bukan??" ucap pria itu
"Tidak ku sangka ternyata kamu benar-benar matre Rini," ucapnya kemudian melepaskan Rini
"Jangan bilang kalau kamu yang sudah meracuni suamiku karena kamu iri tidak menjadi pewaris utama keluarga Wibisono?" ucap Rini
"Hahahahaha!" suara tawa Ricky terdengar menggema ke seluruh kamar
"Selain cantik kau juga pandai menyimpulkan sesuatu sayang. Btw kamu itu gak cocok jadi istri Carlen karena kamu terlalu cantik dan pintar. Bagaimana jika kau menjadi istriku saja, aku yakin jika kita memiliki anak aku pasti akan menjadi pewaris utama keluarga Wibisono. Lagipula kamu tidak perlu menjadi janda seumur hidup karena bersuamikan mayat hidup,"
Rini tersenyum menatap wajah licik adik iparnya itu.
"Kamu dengar kan sayang, kalau adik iparmu ini berusaha merayu istrimu!" ucap Rini menoleh kearah suaminya.
Seketika wajah Ricky berubah merah, pria itu langsung menoleh kearah sang kakak.
Wajah takutnya seketika berubah bengis saat melihat sang kakak yang tak bergerak di ranjangnya.
"Dasar wanita sialan, kau pikir bisa membohongi ku. Ingat Rini aku bisa saja memberitahu kakek kalau kamu itu adalah seorang jal*ng murahan yang sudah memiliki anak diluar nikah. Jika ia tahu kamu adalah wanita murahan, aku yakin kakek pasti akan mengusir mu," ancamnya
"Lakukan saja, aku tidak takut!" sahut Rini membuat Ricky semakin marah
"Dasar jal*ng sialan, awas saja kau!" pekik Ricky
Ia pun berusaha menangkap Rini, namun dengan cepat wanita itu langsung menghindar. Ia bahkan langsung menendang pria itu saat ia hendak melecehkannya.
Melihat Rini yang ternyata mahir bela diri, Ricky pun memilih pergi meninggalkannya.
"Awas kau tunggu saja pembalasan ku!" ancamnya
"Enyahlah brengsek!" seru Rini
Wanita itu kemudian menutup pintu kamarnya dan berjalan menghampiri sang suami.
" Dia di racun dan akan segera mati, bahkan adiknya pun mengincar hartanya. Ternyata nasibnya lebih sial dariku," celetuk Rini
Ia kemudian duduk di bibir ranjang sambil menatap wajah pucat suaminya.
"Tapi tidak papa mulai sekarang kamu adalah milikku, tidak boleh ada seorangpun yang boleh menyingkirkan mu tanpa seizin ku," imbuhnya kemudian mengusap wajah sang suami.
*Grep!
Rini terkejut saat tiba-tiba lengan Carlen tiba-tiba menahan lengannya. Pria itu membuka matanya membuat Rini seketika panik.
"Apa dia sudah sadar??"
Wanita itu menggerakkan tangannya di depan wajah sang suami untuk melihat reaksinya. Pria itu tak berkedip membuat Rini merasa lega.
"Syukurlah, ternyata ini hanya reaksi otot syarafmu yang mulai membaik. Sebaiknya sekarang kamu istirahat karena masih harus berakting tidur agar rencanaku berhasil,"
Rini mengusap netra Carlen hingga terpejam kembali. Namun entah kenapa lengan pria itu begitu erat mencengkeram lengannya. Rini hanya tersenyum tanpa berpikir untuk melepaskan lengan sang suami.
Karena lelah Rini memilih untuk tidur. Mau tak mau ia tidur di samping suaminya karena lengannya yang terus dipegang olehnya.
#Hotel Marlin 8 tahun yang lalu...
Rini berusaha kabur di hari pernikahannya dengan Ricky. Wanita itu tak mau di jodohkan dengan anak konglomerat tersebut karena ingin melanjutkan kuliah kedokteran.
Saat ia sedang di kejar-kejar oleh orang-orang suruhan sang ibu tiri seorang pria mabuk menabraknya.
"Maaf," ucap pria itu kemudian meninggalkannya
Rini melihat sebuah kunci kamar hotel terjatuh di samping sepatu sang pria, namun pria itu tak menyadarinya.
Rini diam-diam mengikuti pria itu, saat ia mencari-cari kunci kamarnya untuk membuka kamar hotel, wanita itu memberikan kunci tersebut dan sengaja ikut masuk ke dalam kamar tersebut.
Sementara itu Ricky terus menerornya melalui pesan di ponselnya.
"Jangan kira kau bisa lari dariku, asal kau tahu aku sudah memberikan obat perangsang di minuman mu, semua itu sengaja aku lakukan karena aku tahu kau adalah seorang pembangkang, sekarang terserah padamu kau akan melakukannya dengan orang asing atau dengan suamimu sendiri!"
Netra Rini seketika berkaca-kaca saat membaca pesan dari calon suaminya itu. Tidak lama ia merasakan tubuhnya mulai panas dan bergelora.
Saat itu pula lelaki asing yang bersamanya menariknya keatas ranjang dan keduanya pun menghabiskan malam bersama.
#Kediaman keluarga Wibisono pukul 7 pagi.
Rini perlahan membuka matanya. Wanita itu mengusap kepalanya yang terasa pening.
"Kenapa tiba-tiba aku teringat kejadian itu??" gumamnya
Ia menatap wajah sang suami yang masih terlelap.
"Tidak mungkin pria itu adalah dia,"
Kembali wanita itu menerawang menatap wajah rupawan Carlen Wibisono.
"Aku masih ingat, jika pria itu memiliki tanda lahir di punggungnya,"
Tanpa pikir panjang Rini segera membuka piyama suaminya untuk memastikan apakah pria itu memiliki tanda di punggungnya atau tidak.
*Tok, tok, tok!!
"Nona, sudah saatnya sarapan pagi!" seru seorang pelayan dari luar
Rini tak menghiraukan panggilan tersebut, ia masih fokus untuk membuktikan apakah Carlen adalah pria yang menghabiskan malam bersamanya 8 tahun silam atau bukan.
Seketika bola mata Rini membulat sempurna saat melihat tanda lahir di punggung sang suami.
"Apa yang kau lakukan pada putraku!" seru Maudy tiba-tiba masuk ke kamarnya