Istri Pajangan Tuan Dion

Jam menunjukkan pukul 8 pagi, Tania dan mama Ratih sudah berada dirumah megah Mahendra, awalnya Dion ingin melangsungkan pernikahan dirumah nya sendiri tapi Nenek Ami dengan tegas mengatakan jika mereka harus menikah dirumah Mahendra....

Setelah didandani bak bidadari Tania pun dibawa keruang Keluarga dimana para kerabat terdekat dan pak penghulu menunggu....

Tania berjalan Pelan dituntun oleh mama Ratih menuju Meja yang telah disiapkan Dan disana sudah ada Dion yang menunggunya untuk ijab Kabul, sampai pada akhirnya Tania pun duduk tepat disamping Dion tetapi Lelaki itu Sama sekali tidak menoleh seakan tidak tertarik untuk melihat wanita yang sebentar lagi akan ia pinang sebagai Calon istri nya, hingga pada akhirnya Vino memberikan kode pada sang tuan, dengan pelan kepala lelaki itu pun melihat kesamping dan betapa terpesona nya dia Saat melihat kecantikan Tania yang selama ini tersembunyi hingga ia pun tak bisa berkedip dan mengalihkan pandangan nya....

Sampai nenek Ami menepuk pundak nya barulah laki-laki itu tersadar Dan membuang pandangan....

"Yang sabar nanti juga dapat...."ujar nenek Ami membuat suasana menjadi meriah, Tania hanya menunduk malu sementara Dion lelaki itu Tampak sangat kesal karna ejekan sang nenek...

Pak penghulu pun mulai mengulurkan tangan nya yang dibalas oleh Dion kemudian memulai mengucapkan ijab kabul, Dan hanya dalam Satu kali tarikan napas Dion bisa menyelesaikan ikrar dengan lancar, selesai nya ikrar diucapkan status kedua nya pun berganti menjadi sepasang suami istri....

Kini mereka telah Sah sebagai suami istri, Tania dengan ragu meraih tangan Dion kemudian mencium nya hal itu membuat Dion terkejut tak lama kemudian semua orang pun mengucapkan selama, Mama Ratih menangis haru melihat sang putri yang sudah menjadi seorang istri, dalam hati dia terus berdo'a supaya menantu mya itu bisa membahagiakan puti nya walaupun ia tau pernikahan Dion dan Tania adalah pernikahan yang sama sekali tak diinginkan kedua nya....

Setelah semua acara selesai, Tania pun diantara oleh pelayan menuju kamar Dion, kamar yang begitu megah, Tania pun mulai berganti pakaian dengan pakaian yang lebih santai, sedari tadi ia mengeluh karna sangat gerah,....

Saat Pelayan usai dengan tugas nya mereka pun keluar dari kamar Dion meninggalkan Tania sendiri, tak lama kemudian Dion pun masuk, pandangan tajam itu langsung mengarah pada gadis yang sedang duduk disofa seraya menyandarkan punggung nya aja....

Dion berjalan kearah laci, mengambil sebuah kertas dan melempar nya kewajah Tania yang sedang memejamkan mata, sontak wanita itu kaget dan langsung membuka mata nya....

"Baca surat perjanjian itu dan amati baik-baik setelah itu tanda tangan,...Seru Dion berlalu masuk kedalam kamar mandi, dengan tatapan kesal Tania mengambil kertas itu dan membaca nya secara seksama....

Tania menggelengkan kepala nya membaca semua poin yang ada didalam selembar kertas itu semua nya hanya memberatkan diri nya saja, tidak masalah jika Dion ingin berpacaran dengan siapapun ia pun tidak keberatan jika Dion ingin melakukan apapun yang ia suka, yang Tania tidak suka adalah jika dirinya harus berhenti bekerja....

Dion Keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk yang dililit dipinggang nya sementara bagian tubuh nya terekspos sempurna, bagi kaum hawa yang melihat nya pasti meronta-ronta ingin menyentuh nya, Dion terus berjalan menuju nakas, laki-laki itu menyisir rambut nya, ia seperti lupa jika dirinya sedang tidak sendiri.......

Hingga pada saat Dion menarik handuk yang ia kenakan dan hanya menyisakan ****** ***** warna hitam yang membuat tonjolan besar terlihat begitu jelas,....

"Ini Kenapa perjanjian nya memberatkan aku semua, emangnya aku ini robot apa?... pekik Tania kesal Dan langsung berdiri hendak protes tetapi seketika ia terdiam melihat Dion hanya memakai ****** *****, Tania membulatkan matanya melihat benda besar menonjol Dari bagian bawa milik Dion, tak lama kemudian ia pun menjerit Dan langsung membalikkan badan nya seraya menggerutu....

Suara Tania yang begitu nyaring membuat semua keluarga yang masih berkumpul diruang Keluarga terkejut, mereka semua dengan panik menuju lantai dua dimana Lamar Dion berada, sementara Dion, Lelaki itupun sangat terkejut, ia baru sadar jika sekarang dia tidak sendiri Didalam kamar, dengan buru-buru ia mengambil handuk yang tergeletak dilantai kemudian melilit kembali kepinggang nya....

Clekk...

"Ada apa kenapa kamu berteriak?...."Tanya mama Rima menghampiri menantu nya diikuti semua orang, Tania menunjuk Dion yang hanya memasang wajah masang, semua pandang tertuju pada Dion kemudian terbawa bersama, mereka seakan mengerti teriakan Tania....

"Biasalah Rim, pengantin baru, nanti juga ngak kaget lagi Kalau sudah terbiasa...." Ujar nenek Ami tertawa, Tania hanya menunduk malu, dalam hati terus merutuki kebodohan nya yang menjerit....

Setelah puas menggoda pengantin baru itu, semua keluarga pun turun meninggalkan Tania dan Dion yang hanya diam saja, Tania berpura-pura sibuk pada selembar kertas yang ada ditangan nya sedangkan Dion sibuk menata rambut nya, malam ini saat semua orang sedang tidur ia berencana menemui pujaan hati nya, ia sangat malas berada dirumah bersama keluarga nya yang selalu menggoda nya, rasa nya Dion sangat muak apa lagi saat berduaan dengan Tania, sungguh membuat Dion sangat bosan....

Setelah makan malam dan selesai mengobrol, Semua orang pun bubar, mama Ratih pun kembali kerumah, ada rasa sedih saat mengingat jika sekarang ia kan tinggal sendiri, tidak ada lagi kegiatan memasak makanan kesukaan putri nya karna mulai sekarang Tania akan tinggal bersama sang suami, Rima dan Tomi beserta nenek Ami menyuruh nya tinggal bersama mereka tetapi Mama Ratih menolak dengan alasan tidak ingin meninggalkan rumah yang memiliki banyak kenangan bersama sang suami dan mama Rima dan Ayah Tomi pun tidak bisa memaksa sang besan untuk tinggal bersama....

Tengah malam tiba, Dion pun meninggalkan rumah menuju apartemen sang kekasih, Tania hanya acuh tak acuh dengan kepergian suami nya, ia berjalan kearah pintu, mengunci pintu itu, ia takut jika nenek atau mertua nya datang kekamar dan mengetahui bahwa Dion pergi meninggalkan nya, kemudian Tania berjalan kearah ranjang mengambil satu bantal dan selimut kemudian berjalan kearah sofa....

Tania tidak mau seranjang dengan Dion begitu pun sebaliknya, dan hal itu tercacat disurat perjanjian,....

Jika seseorang mendambakan malam pertama yang indah bersama pasangan nya tidak dengan Dion dan Tania, mereka memilih sibuk dengan dunia nya masing-masing, Dion yang sibuk dengan Monika sedangkan Tania yang sibuk dengan mimpi indah nya, entah mereka berdua akan bisa sehati atau tidak hanya yang maha kuasa yang tau....