NovelToon NovelToon
Menikahi Ayah Anak Asuhku

Menikahi Ayah Anak Asuhku

Status: tamat
Genre:Tamat / One Night Stand / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Menikah Karena Anak
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: senja_90

"Ingat Queensha. Aku menikahimu hanya demi Aurora. Jadi jangan pernah bermimpi jika kamu akan menjadi ratu di rumah ini!" ~ Ghani.

Queensha Azura tidak pernah menyangka jika malam itu kesuciannya akan direnggut secara paksa oleh pria brengsek yang merupakan salah satu pelanggannya. Bertubi-tubi kemalangan menimpa wanita itu hingga puncaknya adalah saat ia harus menikah dengan Ghani, pria yang tidak pernah dicintainya. Pernikahan itu terjadi demi Aurora.

Lalu, bagaimana kisah rumah tangga Queensha dan Ghani? Akankah berakhir bahagia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon senja_90, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesempatan Kedua

Queensha baru saja tiba di kamar indekos tepat pukul delapan lebih tiga puluh menit. Gadis itu tidak langsung pulang ke indekos miliknya setelah meninggalkan rumah orang tua Ghani. Ia memilih pergi ke arena permainan guna menenangkan pikiran yang sempat kacau akibat penolakan Ghani beberapa waktu lalu.

Wanita cantik berwajah oriental cukup kecewa akan sikap mantan calon majikannya itu sebab pria itu tak memberi kesempatan padanya untuk bekerja meski dia sudah menjelaskan kenapa bisa datang terlambat. Padahal sudah jelas, ia datang terlambat karena menyelamatkan seorang gadis kecil yang tak lain adalah putri Ghani, Aurora. Namun, Ghani tak peduli sedikit pun, pria itu tetap mendiskualifikasi Queensha sebagai baby sitter Aurora.

"Ya Tuhan, kenapa rasanya sulit sekali bagiku terlepas dari belenggu kedua benalu itu. Apa memang seumur hidup aku akan selalu menjadi sapi perah mereka?" gumam Queensha sambil memandangi langit-langit kamar.

Hari ini merupakan hari terberat dalam hidup Queensha setelah kepergian mama, papa dan ... kesucian yang terenggut. Bagaimana tidak. Seharian ini ia sibuk bekerja di restoran, energi terkuras habis untuk melayani para pembeli yang terus menerus berdatangan lalu meminta izin pergi menghadiri interview, tapi rupanya sesi interview tak sesuai harapan membuat tubuh wanita itu terasa letih seakan cobaan Tuhan tak pernah berhenti datang menghampiri.

Menghela napas panjang, Queensha berkata, "Seandainya Papa dan Mama masih ada, akankah hidupku sama susahnya seperti sekarang ini?" Netranya yang indah nan jernih memandangi sebuah bingkai foto di atas nakas. Mata wanita itu berkaca-kaca.

Di sana, terdapat kenangan indah saat papa dan mamanya masih hidup. Sebuah foto lusuh yang diambil ketika Queensha masih SD. Foto itu diambil saat dirinya menjadi juara kedua lomba peragaan busana muslim yang diadakan oleh pihak sekolah dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan.

Memandangi lekat wajah ibu kandung yang kata orang sangat mirip dengannya. "Ma, kenapa Mama tinggalin aku? Apa Mama enggak sayang sama aku hingga tega meninggalkanku hanya berdua dengan Papa? Kenapa saat kecelakaan, Mama malah menitipkan aku kepada Papa? Kenapa tidak Mama bawa aja aku agar ikut bersamamu?"

"Apa Mama tahu, bagaimana menderitanya aku tinggal bersama Mama Mia dan Lita? Mereka memperlakukanku dengan sangat buruk bahkan aku sempat berpikir untuk mengakhiriku hidupku karena merasa hidupku tak seberuntung teman-temanku yang lain. Namun, jika aku mengakhiri hidupku lalu bagaimana dengan Papa? Beliau pasti sangat sedih karena aku pergi menyusul Mama."

"Oh Tuhan, malang nian nasibku ini," ucap Queensha lirih. Ingin rasanya ia menangisi takdir yang terus mempermainkannya. Namun, wanita itu sadar jika menangis bukanlah jalan keluar dari semua masalah yang membelenggunya selama ini.

Matanya kembali memandangi langit-langit kamar. Kilas balik perjalanan hidup kembali berputar di memori ingatan wanita itu.

Kembali menghela napas panjang dan berat, Queensha memejamkan mata. Ia dekap bingkai foto tersebut di depan dada dengan sangat erat. Kemudian ia tersenyum sendiri mengingat betapa dulu kedua orang tuanya sangat menyayanginya. Tanpa terasa, wanita itu terlelap pulas.

***

“Tolong, berhentilah! Sakit ….”

Suara memohon Queensha seolah tidak terdengar di telinga pria yang sedang berada di atas tubuhnya. Pria yang sedang bergerak liar di atas tubuh Queensha itu seolah sedang melayang di awang-awang.

“Ahhh ....”

Di antara rasa sakit dan nikmat Queensha terus mengerang. Pria itu menghentikan sejenak kegiatan mereka. Queensha menarik napas sejenak, mengira ini adalah akhir. Ternyata dugaannya salah, karena rupanya pria itu justru mencari posisi yang tepat untuk menuntaskan hasratnya.

Kini pria itu telah bersiap untuk memasuki tubuh Queensha lebih jauh. Dengan napas berat, pria itu terus menghentakkan pinggulnya di inti tubuh gadis itu.

"Shiit! Nikmat sekali!" racau pria itu sambil terus memompa dengan tempo cepat.

“Ssshhh ….” Quensha meremas ujung sprei yang membungkus springbed jumbo yang kini sudah bergerak tak beraturan.

“Tolong, hentikan, aku mohon,” desaah Queensha. Tenaganya sudah habis untuk melawan gerakan pria itu sejak awal.

Alih-alih menghentikan permaianan mereka, pria itu justru semakin meningkatkan kecepatan permainan dan menghujam lebih dalam seraya menyemburkan bibit kehidupan baru ke dalam rahim Queensha.

Tubuh pria itu menegang. Setelah merasa bibit kehidupan yang disemburkan telah habis, ia terkapar lemas di atas tubuh Queensha tanpa melepaskan simbol kelelakiannya di inti tubuh gadis itu. Queensha bisa bernapas lega sebab ia tak lagi merasakan bagaimana sakitnya inti tubuhnya dimasuki oleh benda asing. Perlahan-lahan pria itu bergulir miring, badan kekar itu terjatuh di kasur di samping Queensha.

Bunyi alarm terdengar nyaring, membuat Queensha terlonjak kaget dibuatnya. Saking kagetnya, bingkai foto yang berada di dekapan terlempar ke samping. Beruntungnya bingkai foto tersebut tidak terjatuh ke lantai dan kacanya terburai ke bawah.

"Sialan, siapa sih malam-malam begini menghubungiku? Mengganggu saja!" gerutu Queensha sambil bangkit dari posisinya saat ini. Dering ponsel itu kembali berbunyi menandakan bahwa ada seseorang tengah mengirimkannya sebuah pesan penting.

Pesan penting? Bagaimana Queensha bisa tahu sedangkan dia sendiri belum mengeluarkan telepon genggamnya itu dari dalam tas yang diletakkan di atas meja belajar? Jika tidak penting, lalu kenapa orang di seberang sana sampai harus menghubunginya di samping mengirim pesan singkat kepadanya.

Kedua alis Queensha saling bertautan satu sama lain. "Mbak Tina, mau ngapain dia menghubungiku? Bukannya aku ditolak oleh majikannya itu, lalu kenapa dia malah menghubungiku."

Tanpa pikir panjang Queensha segera membuka kunci gawai miliknya, lalu membuka salah satu aplikasi pesan singkat berwarna hijau dan membaca pesan tersebut.

Detik itu juga bola mata Queensha membulat disusul rahangnya yang terbuka lebar. "S-serius? I-ini ... bukan mimpi, 'kan? Aku ... aku diterima kerja jadi baby sitter Aurora?" ucapnya terbata. Ini semua ibarat sebuah mimpi bagi wanita itu.

Tangan Queensha gemetar saat hendak menggeser layar ponsel yang berdering. "Halo, Mbak, apa benar kalau Pak Ghani ngasih kesempatan padaku untuk bekerja di sana?"

"Benar, Mbak. Baru saja Pak Ghani mengirim pesan pada saya untuk menghubungimu dan memintamu datang lagi besok siang jam sebelas tepat. Dia ingin menyampaikan tata cara kerja menjadi baby sitter Neng Rora agar di kemudian hari Mbak Queensha tidak melakukan kesalahan saat mengasuh dan menjaga putri beliau."

"Gimana, Mbak Queensha bisa datang tepat waktu besok siang? Jam sebelas teng udah sampai rumah ini loh, Mbak, jangan sampai ngaret seperti tadi. Saya takut kalau Mbak enggak on time, Pak Ghani berubah pikiran dan terpaksa memberi pekerjaan itu pada orang lain," tutur Mbak Tina. Ia berharap banyak agar pekerjaan itu didapatkan oleh Queensha.

Sedikit banyak mendapat informasi dari temannya sesama ART jika Queensha sering sekali ditindas oleh ibu dan adik tirinya. Jadi Tina berharap agar Queensha dapat bekerja dengannya sebagai pengasuh gadis kecil bernama lengkap Aurora Shafiyatunissa.

Queensha mengangguk cepat. "Bisa! Aku akan datang tepat waktu, bahkan kalau perlu jam sepuluh udah ada di sana."

"Baiklah, saya tunggu di rumah. Ingat, jangan sampai telat!" Tina mengingatkan Queensha untuk terakhir kali sebelum mengakhiri percakapan mereka lewat sambungan telepon.

Tangan Queensha mengepal di depan dada. "Yes! Akhirnya dapat kerjaan baru." Hati wanita itu berbunga-bunga. Rasa letih akibat beban hidup yang dipikul sedari dulu terangkat sedikit demi sedikit.

Sudut bibir Queensha tertarik ke atas membentuk sebuang lengkungan seperti busur panah. "Enggak nyangka, cowok dingin dan cuek macam Pak Ghani punya sisi baik dalam dirinya. Kupikir dia akan kekeuh dengan pendiriannya. Eh ... enggak tahunya dia malah bersedia ngasih kesempatan kedua padaku. Emang bener-bener ajaib tuh orang."

...***...

1
Imas deemashayoe Deemashayoe
Luar biasa
aca
dasar otak udang bodoohh ampe tulang queen apaan kasih nama aja si tolol
Gina Savitri
Ngeri liat kelakuan ghani, takut queensha kena baby blues habis melahirkan langsung kena mental 😑
Gina Savitri
Waduh resepsi di hotel bisa sampai 9 jam, biasanya mentok 4jam udah capek banget berdiri soalnya
Gina Savitri
Harusnya Raffa, Rifky dan Rasya namanya 😅
Gina Savitri
Aturan jodohin aja fifi sama rama, kasian blm dapet jodoh sendirian kan tuh rama 😁
Gina Savitri
Kasian lita jadi korban kejahatan kedua orang tuanya 😏
Gina Savitri
Zavier kan masih single harusnya dia yg balik ke rumah jagain orang tuanya klo emang ghani mau hidup mandiri
Gina Savitri
Waduh leon calon jodohnya lulu nih, baru kenal udah ribut plus dapet ciuman 😂
Gina Savitri
Lah tadi masuk bersama kedua anaknya, knp skrng anaknya di titipin 🤔
Gina Savitri
Coba klo rama akhirnya jadi jodoh shakeela 😁 seru pasti habis di hatam kakaknya dapet adiknya
😂😂😂
Gina Savitri
Tinggal menjelaskan sama aurora klo mereka orang tua kandungnya
Gina Savitri
Pas queensha curiga aurora mirip muka sama alerginya, saya udah menduga klo mia dalangnya yg nuker dan jual anaknya queensha
Gina Savitri
Kayanya mungkin rora tertukar waktu melahirkan 🤔
Gina Savitri
Bukannya lulu dateng ya pas nikahan ghani-queensha, masa gak inget mukanya
Bahkan lulu sampai memperingati ghani harus menjaga queensha 🤔
Gina Savitri
Hehehe..leon bnr tuh cassandra, jangan sombong..kali aja setelah ini kedua orang tua lo meninggal terus lo jatuh miskin karna cuma tau menghambur2kan duit ortu
Gina Savitri
Jahat temannya ghani, pasti dikasih obat perangsang yg suruh clarissa biar bisa tidur sama ghani
Gina Savitri
Cowok patriarki, cuma mau di dengar tapi nggak mau mendengar penjelasan orang lain 😏
Gina Savitri
Apa jangan2 aurora anak ghani dan queensha hasil hubungan di luar nikah ? kali aja dulu anaknya di kasih ke panti sama mama tiri nya
Gina Savitri
Turunan papa rayyan jadi si raja tega ghani 😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!