Xu Yiran, seorang pemuda lumpuh di bumi yang hanya bisa bermimpi menjadi petarung MMA, mendapati hidupnya berakhir tragis dalam sebuah kecelakaan. Namun, takdir membawanya terlahir kembali di dunia brutal di mana kekuatan adalah segalanya. Ia terbangun di tubuh pemuda lain bernama Xu Yiran, satu-satunya yang tersisa dari pembantaian desanya oleh Sekte Seribu Bunga. Dipenuhi dendam dan tekad baja, Xu Yiran memanfaatkan pengetahuan seni bela diri modernnya untuk menciptakan gaya bertarung unik dalam kultivasi. Dengan setiap langkah, ia mendekati balas dendam dan memulai perjalanan menjadi penguasa dunia yang tak tertandingi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YanYan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Evolusi Fangzhao
Xu Yiran berdiri di dekat tubuh harimau besar yang kini terkapar tak bernyawa. Dia memandang makhluk itu dengan ekspresi puas. “Lumayan,” gumamnya sambil meraih dadanya dan mengeluarkan inti roh berkilauan dari dalam tubuh harimau tersebut. Inti roh itu bersinar dengan cahaya emas lembut, tanda bahwa makhluk ini memang memiliki garis keturunan ilahi yang luar biasa.
“Fangzhao, kemarilah,” panggil Xu Yiran.
Fangzhao, yang tadinya hanya mengawasi dari kejauhan, melangkah mendekat dengan ragu-ragu. “Apa rencanamu, Tuan? Jangan bilang kau ingin aku melakukan sesuatu yang aneh lagi.”
Xu Yiran meliriknya, matanya menyipit. “Aneh? Kau pikir aku ini orang gila?”
“Tentu saja,” Fangzhao menjawab tanpa ragu, sebelum menyadari bahwa Xu Yiran sedang menatapnya tajam. “Err… maksudku, bukan sepenuhnya gila. Sedikit saja.”
Xu Yiran menghela napas panjang. “Sudahlah. Dengarkan aku. Kau akan menyerap darah dan memakan daging harimau ini. Sisakan kulitnya, kita bisa menjualnya nanti. Jangan buang waktu.”
Fangzhao menelan ludah, menatap tubuh harimau besar itu. “Tunggu, Tuan. Kau yakin ini akan berhasil? Maksudku, aku sudah cukup kuat—”
“Fangzhao,” Xu Yiran memotong, suaranya rendah namun tegas. “Aku tidak butuh protesmu. Kau butuh kekuatan lebih jika ingin bertahan di sisiku. Ini adalah kesempatanmu untuk berkembang. Lagipula, kau kan serigala. Makan daging seharusnya hal biasa, kan?”
Fangzhao mendengus. “Baiklah, Tuan. Tapi kalau aku keracunan, itu salahmu.”
Tanpa membuang waktu lagi, Fangzhao mulai menyerap darah harimau tersebut. Setiap tetes darah yang masuk ke tubuhnya membuat tubuh kecilnya bersinar samar. Setelah itu, dia mulai memakan dagingnya. Setiap gigitan membuat energi liar dari harimau itu menyebar ke seluruh tubuhnya.
Xu Yiran duduk di dekatnya, memperhatikan dengan cermat. “Jangan buang apa pun. Ini sumber kekuatan langka. Dan ingat, sisakan kulitnya.”
Saat Fangzhao terus makan, tubuhnya mulai memancarkan cahaya terang. Energi dari darah dan daging harimau itu bergolak, menciptakan tekanan kuat yang memenuhi goa. Xu Yiran mundur beberapa langkah, melindungi dirinya dari semburan energi yang tiba-tiba.
Fangzhao melolong keras, tubuhnya mulai membesar. Ukuran tubuhnya kembali ke bentuk aslinya, namun kini tampak lebih gagah dan kuat. Bulu peraknya bersinar lebih terang, hampir seperti logam cair yang hidup. Aura kuatnya memancar dengan dominasi luar biasa.
Xu Yiran memandangnya dengan senyum tipis. “Hebat. Kau mencapai ranah Penguasa Kehidupan puncak sekarang. Bagaimana perasaanmu?”
Fangzhao mengguncang tubuhnya, mengeluarkan suara puas. “Luar biasa! Aku merasa seperti dewa! Tuan, lihat ini, aku bisa—”
Sebelum Fangzhao bisa menyombong lebih jauh, Xu Yiran melayangkan tamparan ringan ke kepalanya. “Jangan terlalu banyak bicara. Kau masih serigala bodoh di mataku.”
Fangzhao meringis sambil mengusap kepalanya. “Tuan, kau ini tidak tahu cara menghargai anak buahmu.”
Xu Yiran tertawa kecil. “Sudahlah. Cepat selesaikan urusan kita di sini. Kita punya perjalanan panjang di depan.”
Mereka mengemas kulit harimau itu, menyisihkan bagian-bagian yang berharga untuk dijual nanti. Setelah semuanya siap, Xu Yiran dan Fangzhao mulai melangkah keluar dari goa, dengan Fangzhao yang kini lebih kuat dari sebelumnya, namun tetap menyebalkan seperti biasanya.
Xu Yiran menghela napas panjang saat mereka melangkah keluar dari goa dan masuk ke dalam hutan lebat. Udara di sini segar, dengan aroma pepohonan tua dan dedaunan basah yang menenangkan. Namun, Xu Yiran tidak dalam suasana hati untuk menikmati pemandangan.
Dia merogoh kantong penyimpanannya dan menatap isinya dengan wajah masam. “Hanya pakaian, inti yin murni, beberapa keping emas dan perak, serta kulit harimau emas. Aku bahkan tidak punya batu roh satu pun. Ini benar-benar menyedihkan.”
Fangzhao, yang kini kembali ke wujud kecilnya, menatap Xu Yiran dengan rasa penasaran. “Tuan, kenapa kau tidak mencoba bekerja? Maksudku, ada banyak cara menghasilkan uang di dunia ini, kau tahu?”
Xu Yiran mendengus. “Bekerja? Dengan wajah tampan dan kemampuan hebatku ini, kau pikir aku akan jadi buruh kasar?”
Fangzhao tertawa kecil. “Wajah tampan, ya? Kalau begitu, kau bisa jadi penghibur di kedai teh. Siapa tahu kau menarik banyak pelanggan.”
Xu Yiran menatap Fangzhao dengan tajam. “Kau benar-benar serigala yang suka cari masalah.”
Mereka terus berjalan sambil berdebat kecil, sampai Xu Yiran tiba-tiba berhenti. Matanya menyipit saat dia melihat jejak binatang roh di tanah. “Ini kesempatan bagus,” katanya, wajahnya berubah serius.
“Kesempatan untuk apa?” tanya Fangzhao.
Xu Yiran tersenyum licik. “Berburu. Aku tidak akan membiarkan kantong penyimpananku kosong terlalu lama. Kita akan berburu binatang roh sebanyak mungkin.”
Fangzhao menggaruk telinganya dengan kaki belakangnya. “Tuan, aku mengerti kau miskin, tapi kau yakin bisa membawa semuanya? Kantong penyimpananmu itu tingkat rendah, kan?”
Xu Yiran mengabaikannya dan mulai bergerak cepat. Fangzhao hanya bisa menggelengkan kepala sambil mengikuti di belakang.
***
Selama beberapa jam berikutnya, Xu Yiran dan Fangzhao bergerak seperti badai di dalam hutan. Xu Yiran mengalahkan binatang roh satu demi satu dengan keahliannya yang luar biasa. Dengan Fangzhao yang menekan auranya dan bertingkah seperti hewan biasa, tidak ada binatang roh yang melarikan diri sebelum mereka menyerang.
Dalam waktu singkat, kantong penyimpanannya mulai penuh dengan inti roh, kulit, dan daging binatang roh. Fangzhao bahkan tidak sempat bercanda karena sibuk membantu mengumpulkan barang-barang hasil buruan.
“Tuan, kau seperti manusia yang dilahirkan untuk jadi mesin pemburu,” kata Fangzhao sambil membawa sepotong daging besar dengan mulutnya.
Xu Yiran mengangkat bahu. “Kita tidak bisa hidup tanpa uang. Ini cara tercepat untuk menghasilkan sesuatu.”
Namun, saat mereka menghadapi binatang roh keenam belas, Xu Yiran akhirnya menyadari masalahnya. “Fangzhao, kantong penyimpananku penuh. Apa yang harus kita lakukan dengan sisanya?”
Fangzhao menatap tumpukan daging, kulit, dan barang lain yang tidak muat masuk ke kantong. “Tuan, mungkin sudah waktunya kau investasi kantong penyimpanan yang lebih besar.”
Xu Yiran memijat pelipisnya. “Kalau aku punya uang untuk itu, kita tidak akan repot seperti ini. Sial, apa aku harus menjual hasil buruannya sekarang?”
Fangzhao terkekeh. “Tuan harus membawa semua ini di punggungmu seperti kuli angkut.”
Xu Yiran menatap Fangzhao dengan kesal. “Kau benar-benar serigala bodoh yang tidak membantu.”
Fangzhao hanya tertawa, menikmati momen langka saat Xu Yiran benar-benar kebingungan.
Xu Yiran menghela napas sambil menatap tumpukan hasil buruannya yang semakin banyak. "Ini merepotkan. Harus bagaimana aku membawa semua ini?" gumamnya kesal.
Fangzhao yang duduk santai di atas tumpukan kulit harimau, menatap token kecil di pinggang Xu Yiran. "Hei, tuan, dari awal aku selalu penasaran token aneh apa itu? Sepertinya artefak bagus," ujarnya sambil mengendus penasaran.
Xu Yiran memegang token itu dan mengerutkan kening. "Ini? Ah, ini token pemberian masterku. Aku tidak tahu kegunaannya."
"Tunggu, coba kau salurkan energi ke dalamnya!" seru Fangzhao penuh antusias.
Xu Yiran mengikuti sarannya. Begitu energi mengalir, token itu bersinar lembut, dan sebuah ruang penyimpanan besar terbuka di hadapannya.
"APA?! Token ini ternyata memiliki penyimpanan?!" Xu Yiran terpana.
Fangzhao terkekeh puas. "Hah, tuan bodoh. Untung aku lebih pintar darimu!"