NovelToon NovelToon
My Cold Husband

My Cold Husband

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:409.2k
Nilai: 5
Nama Author: Yuli Fitria

Sebuah rasa yang sudah ada sejak lama. Yang menjadikan rasa itu kini ada di dalam satu ikatan. Ikatan sah pernikahan. Namun sayang, entah apa masalahnya, kini, orang yang dulu begitu memperhatikan dirinya malah menjadi jauh dari pandangan nya. Jauh dari hatinya.

Alika Giska Anugrah, wanita cantik berusia 25 tahun, wanita yang mandiri yang sudah memiliki usaha sendiri itu harus mau di jodohkan dengan Malik, anak dari sahabat orangtuanya. Lagipun, Giska pun sudah memiliki rasa yang bisa di sebut cinta. Dari itulah, Giska sangat setuju dan mau untuk menikah dengan Malik.

Tapi, siapa sangka, Malik yang dulu selalu mengalah padanya. Kini, malah berbanding terbalik. Setelah menjadi suami dari Giska, Malik malah jadi orang yang pendiam dan bahkan tak mau menyentuh Giska.

Kira-kira, apakah alasan Malik? Sampai menjadi pria yang dingin dan tak tersentuh?! Yuk baca! 😁

Kisah anak dari Anugrah dan Keanu--> (Ketika Dua Anu Jatuh Cinta)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuli Fitria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

"Wa'alaikumsallam. Anda siapa?! Mana istri saya?!" tanya Malik dengan menahan amarah. Jika sampai pikiran buruk nya terjadi, ia tidak akan segan-segan untuk menghabisi seseorang yang kini tengah menjawab telepon nya.

Namun, kenyataannya. Emosi nya berubah menjadi penyesalan saat sang penerima telepon menceritakan kejadian, bagaimana bisa dia yang menjawab telepon dari Malik. Kini, Malik benar-benar tidak bisa memaafkan dirinya. Dengan kecepatan tinggi, Malik segera menjalankan mobilnya menuju Rumah Sakit tempat istrinya sekarang berada.

Dan di sanalah dia, terdiam di samping ranjang pasien. Di mana istrinya tengah terbaring lemah tak berdaya. Sedangkan dua orang penolong istrinya kini tengah duduk menunggu di depan ruangan.

Malik hanya mengusap kepala Giska yang tertutup jilbab warna biru, yang jelas itu bukan jilbab yang ia kenakan tadi. Cadarnya hanya menutup longgar, karena gadis tadi tak tega jika harus melepaskan cadar Giska.

Malik lantas keluar, ia ingin menemui kembali pemuda dan gadis yang sudah menolong Istrinya. Ia memutar tumitnya, berjalan ke arah pintu. Lantas, ia membuka pintu ruangan itu dan keluar.

Pemuda dan gadis yang tadi duduk di sana lantas berdiri, saat melihat Malik keluar. Malik tersenyum kaku, "sekali lagi, terimakasih. Sudah menolong istri saya. Tolong nanti tagihan biaya mobilnya biar saya yang bayar. Jangan sampai saya merasa bersalah karena telah merepotkan untuk yang ke-sekian kalinya." ujar Malik pada pemuda itu.

"Santai saja, Mas. Kita tidak merasa di repot kan kok. Mungkin, jika orang lain yang ada di posisi kita pun, akan melakukan hal yang sama." ujar pemuda itu. "Sampai, lupa Mas. Kenalkan, saya Gustav," sambung pemuda yang mengaku namanya Gustav itu, mengulurkan tangannya pada Malik.

Malik lantas membalas uluran tangan itu, "saya Malik, istri saya Giska." Memang dari tadi mereka hanya membicarakan bagaimana terjadinya Giska yang tiba-tiba menabrak mobilnya yang berhenti karena sang Adik yang akan masuk ke dalam sebuah Toko. Sampai lupa untuk berkenalan.

"Ini, adik saya, Gina." ujar Gustav lagi. "Sekarang, berhubung anda sudah di sini, jadi kita mau pamit." kata Gustav lagi. Sedangkan Gina, adik dari Gustav dari tadi hanya menunduk. Tak berani menatap, lagi mereka bukan mahram.

"Ah, ya. Silakan. Sama ini," Malik menyodorkan kartu namanya, "nanti tolong hubungi nomor ini, untuk tagihan bengkel mobil nya, say mohon." ujar Malik lagi.

Dengan setengah tertawa, akhirnya Gustav mengambil kartu nama itu dan mengangguk. Setelahnya mereka berdua benar-benar pamit dari sana. Meninggalkan Malik yang masih berdiri di depan ruangan sang istri. Setelah lumayan lama diam di sana, Malik memutuskan masuk kembali ke dalam ruangan.

Lama sekali Malik menunggu di sana, namun sang istri belum juga terbangun dari tak sadarkan dirinya. Masih betah memejamkan matanya. Malik duduk di samping ranjang Giska, ia menggenggam erat tangan istrinya yang tidak terpasang infus.

Sampai akhirnya ia menundukkan kepalanya di samping tangan Giska dan ... tertidur dengan posisi duduk.

...***...

Perlahan netra cantik itu terbuka, matanya mengerjap pelan, hingga akhirnya terbuka sempurna. Yang di rasakan Giska adalah silau, saat netra nya menangkap cahaya dari lampu terang di atasnya.

Bau ruangan yang aneh membuatnya sadar kalau kini dirinya tidak sedang ada di dalam kamarnya. Lantas dengan pelan, ia menolehkan kepalanya ke samping kiri. Ia dapat melihat kalau ada seseorang yang menunduk di tertidur di samping tangan nya.

Ada rasa perih di bagian lututnya, saat ia coba untuk menggerakkan kakinya. Juga sikunya yang terasa kaku saat ia ingin menekuk tangannya. Ah, kini ia sadar dan ingat kalau tadi, sepulang dari Kedai suaminya motornya menabrak sebuah mobil.

"Ya, Allaah, semoga aku nggak banyak ganti rugi." ujarnya yang masih saja mengingat bagaimana keadaan mobil orang lain itu. Yang ia tak tahu itu milik siapa. Ia juga tidak tahu siapa yang membawanya ke sini. 'Mungkinkah, Mas Malik?' tanyanya dalam hati.

Tiba-tiba ia meringis ngilu saat perutnya terasa sakit. Sakit sekali. Ah, ya ampun ia lupa lagi, kalau ia belum makan, bahkan sekarang ia merasa haus sekali. Namun sang suami masih tertidur pulas dengan posisi duduknya. Lagian, apa setelah ini sang suami akan baik dan tidak lagi dingin?

Giska melirik kesal pada suaminya itu, 'ini semua juga gara-gara dia. Coba dia tidak berlaku tak adil padaku, aku tidak akan sampai melakukan hal konyol seperti ini. Ah, Ya Allaah, ampuni hamba yang sudah mencintai pria ini dengan sangat, sampai hampir saja melupakan Engkau.' batin Giska berucap.

Perlahan, Giska mencoba untuk membawa tubuhnya bangun, cadar yang hanya menempel di wajahnya itu jatuh begitu saja saat dirinya sudah setengah duduk. Malik yang merasakan ada pergerakan lantas bangun dari tidur nya. Lalu, ia menatap Giska yang kini sudah hampir duduk.

"Kamu, sudah sadar?!" tanyanya dengan wajah yang biasa-biasa saja. Tidak terlihat kekhawatiran sama sekali di sana.

Giska lantas mengembuskan napas kasarnya, lalu mengangguk. Giska kembali membawa dirinya agar duduk dengan posisi yang enak.

Malik juga mengembuskan napasnya, dalam hatinya merutuki kebodohan nya karena menanyakan seperti itu. Lantas ia bangun dari duduknya. Melirik sebentar ke arah meja di sebelah ranjang. "Mau, minum?" tawar Malik.

Giska mengangguk, padahal ia ingin sekali mengambilnya sendiri. Tidak ingin bantuan dari suami es nya itu. Namun, apalah daya, ia tengah berada di posisi yang sangat tidak enak untuk bergerak.

Malik mengambilkan gelas berisi air untuk istrinya itu, lantas membiarkan Giska memegang sendiri gelasnya dan meminumnya. Giska tak perduli, ia menerima gelas dan meminumnya sampai habis, lantas memberikan kepada suaminya itu gelas yang sudah kosong.

"Mau, makan?" tanya Malik lagi. Tentunya tanpa melihat ke arah Giska.

"Iya." jawab Giska tak kalah dingin. Mana ada suami seperti Malik yang bahkan tidak perhatian sama sekali. Istri tengah sakit karena kecelakaan bukannya di bantu, di suapi, ini hanya di tanya tanpa basa-basi lainnya. Ya, ampun, rasanya Giska ingin memanggil Bundanya, ia butuh bunda untuk saat ini. Untuk menemani hari-harinya yang menyedihkan lantaran tak mendapat kan kasih sayang dari suaminya.

Malik mengambilkan makanan Giska yang memang tersedia di sana. Menaruhnya di pangkuan Giska dan membiarkan Giska makan dengan tangannya sendiri. Dengan susah payah, lantaran siku yang kaku, Giska tetap memakan makanannya dengan tangannya sendiri. Bahkan ia yakin kalau sikunya tidak hanya baret, tapi luka.

Malik yang berdiam di sana hanya bisa memperhatikan Giska yang terlihat kesusahan, tanpa ada rasa ingin membantunya. Begitu menurut Giska. Karena, saat ia tak sengaja mengerling ke arah Malik, suaminya itu tetap diam tanpa ekspresi.

1
Nurhayati Nia
mampir thorr
Joelie Anasca
Luar biasa
Rosmaliza Malik
takut pulak kalau terserempak dengan giska dan keluarga malik
Rosmaliza Malik
lantaklah mahal ke murah janji dapat selesaikan masalah.
giska boleh nampak effort kamu tu untuk selesaikan masalah
Rosmaliza Malik
jangan sampai alika mati rasa sama kamu Malik.... komunikasi itu penting dalam rumahtangga
Rosmaliza Malik
ingat kan Mika panggil 'lik' tu Malik 🤭😁
Lsari
baik sih baik, tp kok sama istri malah jahat
Mazzahir 9
gak ada lanjutannya thor
Lienda nasution
ini suami kurang ajar namanya tinggalin saja ngapain hidup sama orang yang gak tau kewajiban dan tanggung jawab
Lienda nasution
Lumayan
Lienda nasution
trus Giska gak punya anak kandung gitu
Lienda nasution
alah...Thor kasian Sarah sudah merana di dunia tidak diterima juga di akhirat kasian Sarah yang baik malah hidupnya kok jadi mengenaskan begitu 😔
Lienda nasution
Laras seharusnya dipaksa untuk minta maaf ke Sarah dan serahkan kasusnya ke polisi biar tahu rasa dia
Lienda nasution
bagus itu Giska jangan hub Malik salah dia kenapa berani nikahi kami ee...setelah itu malah cuek sama istri emang gak sakit apa dicueki selama masa perkawinan. biarkan saja di Malik itu biar ngerasain juga dicuekin
Lastri Naila
Luar biasa
Lienda nasution
ah....gak seru lah Thor cepat x si Giska berbaikan dgn si oon Malik itu enak sekali dia bukan sedikit waktu yang diberikannya ke Giska dgn sikap dan gaya yang cuek + dingin pembacanya kecewa Thor ,😜
Lienda nasution
Malik ....Malik ...sewaktu orangnya ada disampingmu tidur kamu gak pernah mau bersuara giliran sudah pergi e....dikejar kejar.....apa sudah Hank kamu Malik gak normal n gak jelas banget termasuk kategori idiot kamu
Lienda nasution
dzalim ini Malik mau untuk sendiri main didua sisi, jika terbukti anakmu dan Sarah terus cerai gitu dan jika tidak terbukti terus pernikahanmu lanjut gitu, memang Giska sebodoh kamu...dasar laki laki plin plan gak bisa dipercaya
Rini Maryani
lanjut reina
Jusmiati
harus Nya cerita klau ada masalah bukan diam.....
nolong orang justru menyusahkan diri sendiri dan menyakiti keluarga.... hedeeee
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!