NovelToon NovelToon
DIHIANATI CALON SUAMI, DAPAT PRESDIR

DIHIANATI CALON SUAMI, DAPAT PRESDIR

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / One Night Stand / Selingkuh / Pernikahan Kilat / Percintaan Konglomerat / Romansa
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: uutami

udihianati sahabat sendiri, Amalia malah dapat CEO.

ayok. ikuti kisahnya ☺️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon uutami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 14

Langit sore mulai redup ketika Bara memandang ke luar jendela hotel, wajahnya tegang dan penuh tanya. Di belakangnya, Bebby, sekretarisnya yang tampan dan selalu tampil rapi, menutup laptop dan berdiri pelan.

"Ada kabar," kata Bebby, suaranya rendah namun mantap. "Nona Lia ada di sebuah kafe di pusat kota."

"Bagus. Kita ke sana sekarang," kata Bara membalikkan badan dengan cepat.

"Tuan... dia..."

"Cepat! Atau kutinggal!"

Bara melangkah dengan cepat. Bebby, hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Segitu enggak sabarnya ingin bertemu dengan Nona Lia," gumamnya geli, lalu berjalan mengikuti. Sangat jarang tuannya ini berhubungan dengan wanita. Dia sangat dingin, tak tersentuh, bahkan sangat mencurigai wanita. Tapi, kenapa tuan Bara nya kali ini, malah antusias.

"Aku enggak bisa melewatkan ini begitu saja."

Di dalam mobil, Bebby mengendarai dengan santai.

"Lebih cepat." Suara tegas terdengar dari belakang.

"Jalanan sedang padat, Tuan," jawab Bebby tetap santai.

"Keluar!"

Bebby menghela napas, lalu menginjak pedal gas lebih dalam. "Duuhh, segitu enggak sabarnya. Gimana nanti kalau sampai di sana? Aku jadi penasaran," batinnya.

####

Kafe itu hangat dan riuh, aroma kopi bercampur musik jazz ringan mengalun dari pengeras suara. Bara berdiri di dekat pintu masuk, matanya mengamati setiap sudut ruangan, hingga pandangannya tertancap pada sosok Lia di pojok ruangan.

Lia tertawa kecil sambil menunjuk ke arah bola bilyar yang gagal masuk lubang. Namun, lelaki di sampingnya membuat dada Bara bergemuruh.

"Tuan..." Bebby baru saja muncul setelah berhasil menyusul bosnya yang sangat tidak sabar keluar dari mobil tadi.

"Berengsek itu... Kenapa dia bersama si brengsek itu?" tanya Bara dengan gigi yang mengerat.

"Oh, itu...." Bebby menggosok tengkuknya merasa kikuk skaligus takut salah memberi jawaban.

Bara melirik tajam. Tanpa kata, tanpa suara, tapi bisa membuat nyali menciut.

"Umm, Nona Lia bekerja di kantor Tuan Rama."

Bara berdecak kesal. Ia tatap lagi sosok di depan sana. Tawa itu... suara yang dirindukan Bara setiap malam.

Namun yang lebih membuat dadanya sesak adalah pria di sampingnya, Rama. Adik yang kini berdiri terlalu dekat dengan wanita yang selama ini ia cari ke ujung dunia.

Bara tidak melangkah. Ia hanya menatap tajam, rahangnya mengeras, dadanya naik turun menahan api cemburu yang mulai membakar perlahan. Tangannya mengepal, tapi tubuhnya tetap terpaku.

Lia, seolah merasakan sesuatu, menoleh ke arah pintu. Saat matanya bertemu dengan Bara, senyum di wajahnya sirna begitu saja. Ia menegang. Tatapannya bergetar. Hatinya seolah tak siap untuk pertemuan ini.

"Bara..." bisiknya pelan, nyaris tak bersuara.

Rama yang melihat perubahan ekspresi Lia segera memicingkan mata. "Kau kenapa, Li?"

Lia cepat-cepat memalingkan wajah, mencoba tersenyum biasa. "Aku... aku ke toilet sebentar, ya."

Rama mengangguk ragu. "Kau baik-baik saja?"

"Ya. Hanya butuh menyegarkan mata."

Rama tertawa,"Ya ampun. Lihat aku, dong biar seger."

"Huuueekkk!"

Rama tertawa, tau jika Lia tak sungguh-sungguh.

Lia bergegas pergi, langkahnya sedikit gemetar. Di balik dinding kaca toilet, ia menatap bayangannya sendiri. Wajahnya terlihat pucat.

"Kenapa dia ada di sini?" bisiknya sendiri. "Apa dia melihat ke arahku tadi? Tidak mungkin. Kami baru bertemu sekali. Tidak mungkin dia mencariku, kan?"

Ia mencoba mengatur napas. "Tenang, Lia. Oh, ya Tuhan, matanya itu sangat menakutkan apa dia cemburu?" Lia menggeleng. "Bagaimana bisa cemburu? Kami saja baru bertemu malam itu... Mana dia semangat sekali. Astaga."

Lia menutupi wajahnya merasa malu, jika mengingat lagi malam yang penuh gairah itu.

"Tenang Lia."

Ia membasuh wajahnya dengan air dingin, berharap bisa menenangkan badai dalam dadanya. Namun begitu ia keluar dari toilet, langkahnya terhenti mendadak.

Seseorang menyeretnya tiba-tiba, tangan besar membungkam mulutnya sebelum ia sempat berteriak.

"Hmmph!" Lia meronta, panik. Tapi suara tak bisa keluar. Matanya membelalak saat ia melihat wajah penculiknya dalam bayangan kaca jendela.

"Bara?!"

Pintu mobil terbuka, dan dalam sekejap Lia telah masuk ke dalamnya, napasnya tersengal, dada naik turun karena syok dan emosi.

"Apa yang kamu lakukan?!" Lia akhirnya berhasil bersuara, menatap Bara dengan mata penuh amarah dan bingung. "Kau gila?!"

Bara duduk di sampingnya, matanya lurus ke depan. Suaranya dingin. "Aku tidak tahan melihatmu bersama dia."

"Dia? Dia siapa? Rama?" Lia mengerutkan alis. "Apa hakmu?"

"Iya, si brengsek sialan itu."

Lia menatap tak percaya, ia hendak keluar namun, Bara sudah menahannya.

"Kau menculikku, aku akan berteriak!"

"Berteriaklah," tantang Bara.

Lia menatap dengan pandangan menyalang. Ia tau, Bara pasti tak akan membiarkannya. Bara pasti punya rencana licik, dan dia tak akan bisa keluar dari sana dengan mudah. Lia menampar Bara.

Plak!

1
aku
habis ngakak pekara bebby, endingnya nyesek baca sesaknya lia 😭😭
Cinta_manis: eh, makasih Kak udah komen/Drool/
total 1 replies
aku
haluin komuk bebby pas nyongkel jendela wkwkwkwkwk
Cinta_manis: hehehe, iya ya ka
total 1 replies
Sri Rahayu
hajar saja Lia....harusnya sampe Jono peyang 🤩🤩🤩🤩🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!