NovelToon NovelToon
Dibuang Pak Jendral, Kunikahi Adiknya

Dibuang Pak Jendral, Kunikahi Adiknya

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Dokter Genius / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir
Popularitas:635.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Kim99

"Nak!" panggil Pak Basuki. "Masih belum rela, ya. Calon suami kamu diambil kakak kamu sendiri?"

Sebuah senyum tersungging di bibir Sashi, saat ini mereka sudah ada di sebuah restoran untuk menunggu seseorang.

"Ya sudah, mending sama anak saya daripada sama cucu saya," kata sang kakek.

"Hah?" kaget Sashi. "Cucu? Maksudnya, Azka cucu eyang, jadi, anaknya eyang pamannya Mas Azka?"

"Hei! Jangan panggil Eyang, panggil ayah saja. Kamu kan mau jadi menantu saya."

Mat!lah Sashi, rasanya dia benar-benar tercekik dalam situasi ini. Bagaimana mungkin? Jadi maksudnya? Dia harus menjadi adik ipar Jendral yang sudah membuangnya? Juga, menjadi Bibi dari mantan calon suaminya?

Untuk info dan visual, follow Instagram: @anita_hisyam TT: ame_id FB: Anita Kim

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim99, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bukan Perempuan Murahan

Hari itu, matahari merangkak naik dari balik reruntuhan dan pepohonan patah. Udara masih berbau lumpur, menyisakan aroma getir dari tragedi yang belum lama mengoyak tanah itu. Di antara aktivitas relawan dan suara peralatan medis, Sashi berdiri di sisi tenda, memeluk map data pasien yang sebenarnya tidak ia butuhkan.

Matanya tidak tenang. Sejak pagi, ia mencari-cari sosok berseragam yang jarang diam di satu titik: Komandan Dirga.

Langkah-langkah pria itu selalu cepat, teratur, dan penuh kepastian. Entah sedang mengatur logistik atau menengok pasien, Dirga hampir tak memberi celah untuk didekati.

Namun Sashi tetap berusaha.

Ia mulai mengikuti dari kejauhan. Pura-pura berjalan ke arah yang sama, padahal ia mencuri waktu untuk sekadar melihat punggung pria itu, atau mendengar suara beratnya saat memberi instruksi.

Saat Dirga memasuki rumah sakit darurat, bangunan semi permanen dari kayu dan terpal—, ashi ikut masuk dari sisi berlawanan. Di dalamnya, pasien-pasien masih terbaring lemah. Relawan medis sibuk berganti shift. Tapi mata Sashi hanya mencari satu: Dirga. Dia harus menemuinya untuk mengatakan sesuatu.

Ia pura-pura membuka mapnya, melirik ke arah Dirga yang tengah membungkuk memeriksa pergelangan seorang lansia.

"Tekanan 100/70. Stabil, tapi tetap diawasi," gumam Dirga pada suster di sebelahnya.

Sashi berjalan mendekat. Berlagak memeriksa tensimeter yang sudah tak digunakan, ia berusaha mendekatkan diri.

Namun pria itu sama sekali tidak menoleh.

Hanya sesekali alisnya berkerut seakan tahu ada sesuatu yang tak biasa.

Ketika Dirga melangkah keluar dari bangsal darurat, Sashi spontan ikut keluar. Seharusnya ia kembali kepada yang lain, tapi langkahnya malah mengikuti pria itu.

Langkah Dirga panjang dan cepat. Sashi sempat beberapa kali mempercepat langkah agar tidak kehilangan jejak. Hingga akhirnya, jalanan berbelok ke arah selatan, menjauhi area posko.

Tanah di sana masih becek, menyisakan genangan dan puing-puing. Namun Sashi tidak sadar bahwa ia sudah berjalan cukup jauh dari keramaian.

Langit mulai dipenuhi awan tipis. Daun-daun berguguran dari pohon besar yang batangnya patah separuh. Di sanalah Sashi berhenti—ia celingukan, mendapati dirinya berdiri sendirian di bawah pohon besar yang masih menghitam oleh lumpur tsunami.

"Komandan?" panggilnya pelan.

Hanya derik pepohonan dan desir debu kering yang beterbangan.

Ia melangkah setengah panik, menoleh ke kiri dan kanan. "Komandan Dirga?"

Lalu ia merasakannya. Ada sesuatu di belakangnya, Langkah yang pelan, Napas yang dalam. Jantungnya berdebar sangat kencang. Ia menelan ludah, lalu perlahan menoleh.

Dirga berdiri hanya beberapa langkah di belakangnya. Tegap, bersandar pada batang pohon yang menghitam, menatapnya dalam diam.

Sashi terkejut hingga mundur setapak. Namun tak sempat berkata apapun saat suara berat Dirga memecah keheningan.

"Apa yang kamu lakukan?"

Sashi terdiam.

"Ngikutin saya?"

"T-tidak, saya cuma..." suaranya gemetar. Ia mencoba menahan tatapan pria itu, tapi sulit.

Dirga melangkah maju, satu langkah saja, tapi cukup membuat Sashi membeku.

"Kamu pikir saya enggak sadar sejak tadi? Dari rumah sakit sampai ke sini?"

Sashi membuka mulut, ingin menjelaskan, tapi Dirga mendahului.

"Kamu pikir saya sama seperti laki-laki yang bisa kamu goda pakai senyum manis dan tatapan caper?"

"Komandan, saya nggak—"

"Semua perempuan kayak kamu tuh sama." Suaranya dingin. "Datang-datang bawa misi kemanusiaan, sok peduli, sok jadi pahlawan. Tapi ujung-ujungnya cari perhatian. Apalagi kalau lihat pria dengan pangkat."

"Saya nggak seperti itu." Sashi menatapnya tak percaya.

"Oh ya? Ngikutin diam-diam, pura-pura periksa pasien, jalan sampai ke tempat sepi begini... itu bukan cari perhatian?"

Kedua tangan Sashi mengepal, dia merasa kalau obrolan ini sudah keterlaluan, dia hanya ingin meminta agar Dirga menjaga jarak darinya, kenapa dia malah memojokkannya seperti ini.

"Apa kamu pikir saya akan tertarik? Kayak laki-laki lain yang langsung luluh kalau kamu lempar senyum?"

"Berhenti."

"Apa kamu juga akan langsung 'menawarkan diri'? Sama seperti para wanita lain yang nggak bisa lihat seragam dan pangkat?"

"BERHENTI!!!" suara Sashi akhirnya meledak.

Matanya merah, berkaca-kaca. Nafasnya memburu seperti orang habis berlari.

"Jangan samakan saya dengan perempuan mana pun yang pernah Anda temui. Saya memang bukan orang hebat, bukan dokter, bukan tentara. Tapi saya bukan perempuan murahan yang bisa Anda hina seenaknya."

"Oh ya?" Dirga melangkah mendekati Sashi, menatap mata kiri, lalu ke kanan dan turun ke bibir. Pria jangkung itu menunduk kemudian mengecup bibir Sashi, membuat Sashi membelalak dengan jantung hampir meledak.

1
Herni Haryani
stress x mbak.ika,bener2 ngk tahu terima kasih malah semakin menjadi2 error nya
Herni Haryani
syukurin emang enak,lagian mbak.ika ini ngk jelas banget dech sampai segitu nya dikira keluarga dirga pada bodoh n mudah ditipu apa,sebelum melakukan hal yg ngk2 mesti nya berpikir ribuan x mbak.ika
Herni Haryani
maju kena mundur kena,antara nyium or di cium tetep z sashi jadi sport jantung
Herni Haryani
ingat pesan ayah sashi komunikasi yg baik walau seberat apapun masalahnya karena dengan begitu kita bisa mengambil tindakan yg terbaik nya gimana,kalau gini caranya yg ada tambah besar masalahnya.
Herni Haryani
dirga jangan terlalu lelet juga dalam menaklukan sashi harus tegas pada saat2 di butuhkan dan bijak dalam mengambil tindakan ya.
Herni Haryani
aduch siapa sich ngk ada kerjaan banget sich ngebuntutin dirga kayaknya sengaja ingin membuat rumah tangga sashi hancur.
Herni Haryani
sengaja bunda.far bilang gitu agar sashi melepaskan beban masa lalu yg membuatnya trauma terhadap laki2 dirga biar hubungan kalian berkembang dengan semestinya.jadi jangan marah karena orang tua tahu yg terbaik buat anaknya
Ingka
Sukurin tuh, Amara dpt doorprize di kondangan, sampe pingsan lg...heheh. Makanya jangan suka ngejelek2kin org, apalagi sampe mendzolimi...dosa. Dapat buah nya kan...🥴😱😤
Lala Kusumah
ngedrama tuh si Amara saking malunya 🤭😂🙆
Anita_Kim: Obat malu = pura-pura pingsan
total 1 replies
Ingka
Endru ? Siapa dia ya ? bener Sa suruh keluar aja, ngomongnya ga disaring, bukan bikin tambah tenang malah nambah beban pikiran. Semua lg bingung mikirin Dirga ga tau kondisinya gimana, ini lg ngomongnya c Endru...hadeuuh..🤦
DianWulanDari
idi pura² pingsan biar apa,biar dpt perhatian terus Sashi dsalahkan Krn buat kk tirinya GK sadar idi lagu lama,,,,mending sekalian aja itu Sashi bikin koma,kan entr sama² dsalahkan Ama org tua edan nya,😏😏😏
Anita_Kim: Betyul sekali 😎
total 1 replies
D_wiwied
panik ga tuh si Dina 😜😜
D_wiwied
sudah keturutani ya dek, batin Sashi tersenyum sambil mengusap pelan perutnya..
aah senangnya ada yg mewakili tuh 😆😆😆😂😂😂
Aliya Awina
gak di jambak di tampar pun jadilh bagus Sahsi balas dengan elegan
Kasandra Kasandra
double up
Herni Haryani
🤣🤣🤣🤦‍♀️
Herni Haryani
shoch n terkaget3 lihat sashi pake gaun dinas malem ngk nyangka banget ya dit,ayo semangat kamu dapet jackpot
Herni Haryani
🤣🤣🤣 parah nich sashi ngk sadar apa ngomong kayak gitu jadinya tahu kan mertuamu kalau anaknya lom mp.
darsih
senjata makan tuan syukurin tuh group nya Amara
Herni Haryani
gila nich mbak.ika ngk ada angin ngk ada hujan kenapa ngk suka sama sashi... kin dia merasa sashi ngerebut dirga x ya padahal ika cinta sendirian,kasian amat tuch orang efek terlalu oper pd
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!