" Sah..."
Kanaya tertegun mendengar kata sakral yang keluar dari mulut seseorang pria yang dia rindu kan selama ini.
matanya menatap nanar sepasang pengantin yang tersenyum bahagia.
Apa ini???....bukankah dia yang seharusnya duduk di sana,bukankah seharusnya namanya yang di sebut dalam janji suci itu,bukankah gaun pengantin itu seharusnya dirinya yang memakainya, itu adalah gaun pilihannya.
Apa ini?... Sandiwara apa ini?....lelucon apa ini?...
Di tempat lain seorang pria duduk di sebuah restoran yang berkelas, ia tersenyum bahagia menatap kotak kecil yang ada ditangannya.
" Aisar...naura sudah berangkat ke luar negeri pagi tadi " mendengar itu pria yang dipanggil Aisar itu sontak melempar kotak kecil yang di pegangnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. Mia. t, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MAAFKAN NAYA
" Jika kamu berani melangkah keluar dari rumah ini, maka jangan pernah kembali lagi dan jangan anggap aku sebagai orang tuamu lagi ! " seru bu hera.
" Ingat siapa yang melahirkan dan membesarkan mu, apa kamu ingin jadi anak durhaka " kata bu hera lagi .
kanaya menghentikan langkahnya tapi ia tak berbalik, ia berdiri membelakangi ibunya, air matanya menetes dadanya terasa sesak.
Bu sarah menatap naya dengan penuh kasih dan kemudian mengelus bahu naya.
kanaya menoleh ke arah bu sarah, senyum penuh kasih terlihat di bibir bu sarah, ucapan lembut bu sarah membuat hatinya dingin.
Bu sarah mengangguk pelan mengisyaratkan semua keputusan ada di tangan dirinya, kanaya tersenyum tipis dalam tangisnya.
" Terima kasih sudah melahirkan dan membesarkan aku ibu, selamanya kalian adalah orang tuaku, tak akan pernah putus doaku untuk kalian, maaf kalau kali ini keputusan naya harus menyakiti kalian" ucap naya dan kemudian melangkah kan kaki keluar dari rumah itu.
" Naya berhenti kamu tak bisa meninggalkan kami, pernikahan mu dan farrel sudah di siapkan, kamu akan membuat malu ayah dan keluarga besar farrel, sudah cukup basa basinya, cepat masuk kembali, aku akan memaafkan semua kesalahan mu " kata pak irawan.
" Maaf ayah kali ini naya ingin bahagia juga " ucap pelan naya tanpa berani menoleh kebelakang.
" Naya aku bisa membahagiakan kamu, kita saling mencintai, kita sudah menjalin hubungan lama, aku tahu hatimu masih mencintaiku, aku janji akan adil, tolong percayalah aku sangat mencintaimu naya, cintaku tak pernah berubah " seru farrel yang masih di hadang oleh dua pengawal Aisar.
Mendengar perkataan Farrel, Aisar mengenggam kuat jemari tangannya.
" Eh..bajingan, jangan bilang cinta kalau masih doyan selingkuh, cintamu itu semu hanya di bibir saja, di hatimu mah nol..." sahut lucky geram melihat ada pria yang sebajingan itu, bilang cinta pada satu wanita, tapi menikanya dengan wanita lain.
Kanaya menatap Aisar yang berada di sampingnya, Aisar pun hanya bisa diam menyerahkan semuanya pada naya, karena ia tak mau memaksa kanaya, karena ia juga tahu hatinya pun belum ada nama kanaya.
Kanaya menghela nafas panjang dan kemudian melangkahkan kakinya keluar dari rumah itu dengan hati yang hancur karena dia harus memilih meninggalkan orang tua demi untuk mencari kebahagiannya.Biarlah ia di cap sebagai anak durhaka yang penting jiwanya tetap sehat.
" Maafkan naya Ayah ibu, doa naya akan selalu bersamamu, semoga suatu hari nanti kalian bisa mengerti keputusan ku ini " ucap naya dalam hati.
Kanaya tak menghiraukan teriakan farrel yang terus memanggil namanya dan tubuhnya terus meronta agak bisa terlepas dari dua pengawal Aisar, kamila menatap suaminya yang seperti kesetanan, tangannya mengepal keras.
" Naya...selalu saja kamu yang menang, ternyata hati farrel masih besar kepadamu, tapi calon suamimu sungguh sangat menarik, sangat tampan, dan terlihat orang yang sangat kaya, sepertinya kekayaannya melebihi farrel, kita lihat saja nanti, apa kamu bisa mempertahankan dia " ucap kamila dalam hati dengan senyum liciknya.
Para tetangga yang sedari tadi sudah kepo dengan mobil mewah yang berhenti di depan rumah naya, akhirnya mereka tahu siapa yang berada di dalam rumah naya setelah mendengar pertikaian mereka, para tetangga tersenyum senang saat naya keluar dari rumah itu, mereka tahu bagaimana selama ini berjuang untuk kehidupan keluarga dan bagaimana perlakuan orang tua dan kakaknya kepada naya.
Mereka sering di buat geram melihat naya yang selalu di injak injak oleh mereka, di suruh kesana kemari, di perlakukan seperti pembantu, bahkan mereka muak dengan kamila yang sok cantik dan sombong sekali, apalagi saat tahu kalau tunangannya naya di ambil oleh kamila semakin muak saja mereka dengan kelurga naya.
Mereka merasa kasihan dengan naya, yang sudah bekerja keras demi mereka malah di tusuk dari belakang oleh saudara sendiri dan di khianati oleh keluargannya sendiri .
" Semangat naya " teriak salah satu tetangganya.
" berbahagialah jangan lupa undang kami di pernikahan kamu ya, " kata bude ina tetangga sebelah rumah yang sering memberi kekuatan pada naya, saat naya terpuruk oleh keluargannya.
" bude ina..datang lah bude, nanti saya kirim undangan ya " kata naya sebelum ia masuk ke dalam mobil nya.
naya tersenyum pada para tetangga yang selalu mendukung nya.
" Ayo nak masuklah ...kita akan langsung ke Hotel untuk melihat persiapannya, ibu ibu saya pribadi mengundang seluruh warga di sini untuk menghadiri pernikahan naya minggu nanti, undangannya akan menyusul besok, sekarang kami permisi dulu " ucap bu sarah dan di sambut dengan anggukan para tetangga naya.
setelah mobil bu sarah dan naya pergi, kini tinggal Aisar, lucky dan para pengawal yang kini sudah melepaskan farrel.
" Bajingan kamu, berani beraninya kamu mengambil naya dariku, dia milikku, dia hanya mencintaiku, kamu hanya di jadikan pelarian oleh naya " ucap farrel dengan penuh emosi.
Aisar hanya tersenyum sinis dan berganti menatap keluarga naya.
"Aku tidak perduli naya menganggapku sebagai apa, Setelah dia masuk ke dalam keluarga narendra, maka dia akan menjadi urusanku, masalah cinta...kita lihat saja nanti " kata Aisar.
" Tuan irawan, kami akan senang jika anda bisa datang ke pernikahan kami, saya permisi dulu..oh iya barang yang ada di dalam itu untuk kalian, anggap sebagai seserahan dari ku, jika tidak suka buang saja " kata aisar dan langsung pergi dari hadapan mereka.
Pak irawan mengepal kan tangannya dan menatap tajam punggung Aisar.
Kamila dan ibunya bergegas masuk dan melihat bawaan yang di bawah oleh bu sarah.
" Wahh...lihat bu ini barang mewah semuanya, lihatlah tas ini, ini harganya jutaan dan lihatlah ada perhiasan dan lihatlah semua barang barang ini semuanya barang branded bu" kata kamila dengan terus membuka satu persatu bingkisan itu, bu hera pun turut membuka bingkisan itu, matanya berbinar melihat barang barang mewah itu.
" Siapa ya bu calon suami naya tadi, dia pasti sangat kaya, lihatlah bawaan mereka branded semua bu " kata kamila.
" Entahlah, aku gak peduli " sahut bu hera dan terus fokus dengan tas baru yang ada di pengangnya.
" Apa yang kalian lakukan, letakkan semuanya, aku akan kembalikan semuanya,!!" seru farrel dengan muka memerah menahan marah, pak irawan yang ada di belakang farrel pun nampak marah dengan anak dan istrinya itu.
" Naya akan kembali ke rumah ini dan akan tetap menjadi istriku " kata farrel.
Dan kemudian farrel menatap ayah mertuanya dengan tatapan tajam.
"mana janji ayah, ayah janji naya akan tetap menjadi istriku setelah aku menikahi mila....Jika ayah tidak bisa membawa naya kembali kerumah, aku akan menceraikan kamila dan uang yang ayah pinjam harus ayah kembalikan semuanya " ancam farrel dan langsung pergi dari rumah itu.
Pak irawan langsung terkejut dan langsung menatap punggung menantunya yang langsung pergi sebelum mendengar ucapannya.
mendengar akan di ceraikan kamila berlari mengejar farrel.
" Rel ...tunggu... apa maksudmu tadi " farrel berhenti dan berbalik kemudian menatap tajam kamila.
" ini semua gara-gara kamu, kamu yang membuat kanaya menjauh dariku, kamu sudah memisahkan kami, semua karena kamu...jika sampai kanaya tidak kembali maka aku akan menceraikan mu, dan akan aku bawa kanaya kembali dalam pelukan ku .."
####