NovelToon NovelToon
AURORA

AURORA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Duniahiburan / Pernikahan Kilat / Pelakor / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:935
Nilai: 5
Nama Author: Kasmawati

Hello hello hay para Guyss guyss yang cantik-cantik dan manis jumpa lagi bersama Author 🤗 ini karya kedua dari Author yaa, semoga kalian suka 🤗


Aurora gadis yang cantik dan baik hati, anak tunggal dari seorang pengusaha yang terkenal di dalam Negara maupun di luar Negara, meski dari itu Aurora memilih berpenampilan sederhana dan tidak sombong, tapi disaat Aurora lagi asik-asiknya menikmati hidup tiba-tiba dikejutkan dengan permintaan kedua orang tuanya untuk memintanya menikah dengan anak sahabat dari Ayahnya .

Kira-kira seperti apa yah lanjutan kisah nya 🤔 yuuukkk simak kisah Aurora dari awal hingga akhir, jangan lupa Like Comen dan Vote yah guyss guyss , semoga kalian suka 🤗❤

#Salam Halu 🍃

.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kasmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 07 Latihan

Happy Reading 📖

├┬┴┬┴ ✭✭✭ ┬┴┬┴┤

" apa kabar kalian berdua " tanya Karina kepada kakak dan kakak ipar nya itu

" kami semua baik dan kau sendiri bagaimana disana apa kau baik baik saja " tanya Salsa kembali kepada adik iparnya itu

" aku baik baik saja kakak ipar " jawab Karina

" apa kau sudah melupakan kakak mu ini sehingga kau tidak menyapanya juga " tanya Gilang seraya mengangkat sebelah alisnya

" tentu saja aku tidak melupakan kakak ku yang ganteng dan baik hati ini " jawab Karina seraya memeluk kakaknya itu

Gilang mengusap kepala adiknya itu

" apa selama ini kau baik baik saja di Amerika, apa selama ini tidak ada menganggu mu lagi disana, dan jika itu terjadi maka jangan sungkan untuk mengadu kepada kakakmu ini " tanya Gilang khawatir kepada adiknya itu

Karina melepaskan pelukan mereka dan tersenyum kearah kakak nya itu

" aku baik baik saja, jangan mencemaskan aku, dan aku akan tinggal di sini selama satu tahun lamanya " jawab Karina seraya melirik Salsa

" kenapa hanya satu tahun , kenapa tidak selamanya saja kau tinggal disini, lagian kan ini juga rumah kamu " tanya Salsa

Karina tersenyum

" sepertinya kakak iparku ini tidak bisa jauh jauh yah dari aku " gombal Karina

" kemungkinan seperti itu " ucap Salsa terkekeh

" tapi bukankah kakak ipar ini senang yah kalo aku hanya tinggal sebentar disini, karena jika aku tinggal disini lama lama maka aku akan membawa pengaruh buruk untuk putrimu " ucap Karina sambil terkekeh karena selama Aurora bergaul bersama tantenya itu dia akan melakukan hal hal yang berbahaya dan kemungkinan akan melukai dirinya sendiri

" eehhh kenapa bicara seperti itu, aku ini memang Bundanya Aurora tetapi bukankah kau yang merawat Aurora waktu dia kecil sedang aku , aku merawat dia dan membawa dia ke Indonesia setelah dia berusia 10 tahun " ucap Salsa dengan wajah yang sedih

" eehhh... kakak ipar aku hanya bercanda, jangan diambil hati " ucap Karina terkekeh kembali

" iya iyaaa maafkan aku karena dulu aku pernah merepotkan mu " ucap Salsa merasa tidak enak kepada adik iparnya itu

" kakak ipar Jagan berkata seperti itu, meskipun Aurora adalah keponakanku tetapi aku sudah menganggapnya seperti anakku sendiri " ucap Karina tersenyum

" sebaiknya kakak ipar dan kakak beristirahat aku dan Aurora mau bercakap cakap sebentar sebelum istirahat , dan kami keatas dulu " pamit Karina kepada kakak dan kakak iparnya itu seraya merangkul bahu Aurora

" Rora jangan tidur terlalu larut ya " teriak Salsa memperingatkan kepada putrinya itu, karena dia tau jika Aurora sudah bertemu dengan tantenya itu dia akan lupa waktu

" ck... ternyata selama tujuh bulan ini Bundamu itu memanjakanmu, aku tidak ingin kau menjadi anak manja dan cengeng " ucap Karina berbisik

Aurora hanya diam benar apa yang di katakan oleh tantenya itu selama tantenya kembali ke Amerika tujuh bulan lalu disitulah Salsa kembali mendidik putrinya menjadi wanita yang lemah lembut dan manja bahkan Aurora yang dulu tidak takut dengan apapun kini berubah menjadi Hello Kitty bahkan bayangan hitam pun dia merasa ketakutan layaknya seperti anak kecil

dan saat ini mereka berdua kini sdh berada di lantai tiga dimana kamar Karina berada , Aurora duduk di sofa yang ada dikamar itu sedangkan Karina terlihat mengambil sesuatu dari dalam kopornya dan duduk disamping keponakannya itu

" itu Apa Aunty " tanya Aurora yang merasa bingung karena benda yang berbentuk segi empat yang ada di tangan tantenya saat ini itu dibungkus dengan kain dan kain pembungkus nya sangat tebal

" ini hadiah untuk kau " jawab Karina seraya membuka satu persatu kain yang membungkus kotak itu

Sampai kain terakhir berhasil dibuka dan muncullah sebuah kotak berwarna hitam yang berukuran sedang

" kau mau mebukanya sendiri atau Aunty yang akan membukanya untukmu " tanya Karina kepada keponakannya itu

" biar aku yang membukanya aku penasaran sepertinya isi didalam kotak ini sangat spesial sampai sampai Aunty membungkusnya dengan beberapa kain " jawab Aurora dan langsung mengambil benda itu dari tangan tantenya

Dengan hati hati Aurora membuka beda itu dan betapa terkejutnya saat melihat isi dari dalam kotak itu yang berisikan sebuah senjata api

" apa ini Aunty " tanya Aurora bingung

Karina menaikkan sebelah alisnya

" seperti yang kau lihat " jawab Karina santai

terlihat Aurora memandangi benda itu tampa berani menyetuhnya Karina yang melihat itu kembali bersuara

" kenapa tidak memengang nya...? apa kamu takut..? " tanya Karina mengangkat sebelah alisnya

" tapi sudah tujuh bulan ini aku tidak memengang benda ini lagi Aunty karena Bunda akan memarahiku jika aku memengang benda ini " jawab Aurora jujur benar saja selama tujuh bulan ini dia tidak pernah lagi memengang bendah itu karena larangan dari sang Bunda

" ck bundamu itu, sangat lebay " ucap Karina

" siap siap malam ini kita akan latihan " ucap Karina lalu berjalan masuk kedalam kamar mandi meninggalkan Aurora yang kini bengong sendiri di tempat nya

" latihan " ulang Aurora kepada dirinya sendiri seraya berjalan keluar kamar milik tantenya itu dia akan kembali ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya , Aurora turun ke lantai dua dimana kamarnya berada

sesampainya dikamar Aurora langsung membuka lemarinya diambil baju yang biasa dia gunakan untuk berlati ketika bersama tantenya itu , tampa menunggu waktu lama Aurora langsung memakai bajunya itu dan betapa terkejutnya dia saat baju itu tidak cocok lagi di tubuh nya

" ini bajunya yang kekecilan atau akun yang kebesaran " gumam Aurora kepada dirinya sendiri tetapi Aurora terus memaksa baju itu untuk masuk ke tubuh nya sampai

kkrreeekkkk

baju itu tiba tiba langsung robek

" Astaga kenapa bisa robek begini " panik Aurora yang melihat lengan baju itu seketika langsung robek

Aurora membuka baju itu dan kembali ke arah lemarinya untuk mencari baju yang lain dan saat sedang bingung mencari baju tiba tiba Aurora mendengar suara dibalik pintu kamarnya

" 15 menit lagi kau harus datang kehalaman belakan dan jika kau telat satu menit saja kau tau kan apa yang harus kau lakukan " ucap Karina yang tiba tiba bersuara dibalik pintu kamar Aurora tampa mengetuk dan membukanya terlebih dahulu

Aurora yang mendengar itu seketika langsung kaget dan kini mengambil asal asalan baju yang ada di dalam lemarinya itu lalu memakainya dengan cepat, karena dia tau hukuman apa yang akan di berikan oleh tantenya itu kalo dia sampai terlambat satu menit saja

dengan berlari cepat Aurora masuk kedalam lift kali ini dia turun ke lantai bawa dengan menggunakan lift supaya cepat sampai dan saat Aurora tiba di lantai bawa dan keluar dari lift dia tidak sengaja berpapasan dengan Bundanya

Salsa yang melihat putrinya yang masih berkeliaran dijam sebilan malam itu mengerutkan alisnya, Aurora mengabaikan bunda nya itu dia tidak menyapa bunda nya tapi dia langsung berlari dengan cepat kearah halaman belakang

sedangkan Salsa yang melihat itu sudah menebak kemana putrinya itu akan pergi dan dengan cepat Salsa memasuki lift dia akan segera ke kamarnya dan memantau apa yang akan di lakukan putrinya itu di halaman belakang rumah malam malam dia akan memantau putrinya dari balkon kamarnya

Saat Aurora sampai di halaman belakan rumah dia sudah mendapati tantenya itu duduk disalah satu kursi yang ada disana

" hoosss hoosss... " Aurora ngos ngos'an seraya memegang lututnya

" terlambat satu menit " ucap Karina sambil melihat jamnya

Aurora yang mendengar ucapan dari tantenya itu langsung melihat kearah tantenya

" kau taukan apa yang harus kau lakukan " ucap Karina

Aurora langsung menganggukan kepalanya sebagai jawaban dan langsung memposisikan tubuh nya dia akan melakukan pus'up

" dan peraturan nya masih seperti dulu lambat satu menit pus'up 100 kali " ucap Karina

dengan cepat Aurora memposisikan diri untuk pus'up, sedangkan Karina dengan santai duduk di kursi sambil memperhatikan keponakannya itu

" 1 " hitung Aurora yang saat ini sudah memulai hukumannya

" 2 "

"3 "

dan sampai hitungan kedua pulu Aurora sudah merasa ngos ngos an dan tidak sanggup lagi untuk melanjutkannya

" hooosss hoosss... aku sudah tidak..... sanggup lagi Aunty " keluh Aurora dengan nafas yang naik turun sedangkan jidatnya kini sudah di basahi oleh keringat

" lakukan seterusnya sampai cukup 100 kali aku tidak menerima alasan dulunya kau bisa melakukan sampai 500 kali tapi ini.... ck baru dua puluh kali tapi kau sudah ngos ngos an seperti itu " komentar Karina kepada keponakannya itu

saat Karina sedang asik melatih Aurora diatas balkon lantai dua tepatnya di balkon kamar Salsa dan suaminya saat ini Salsa melihat kegiatan mereka dan betapa terkejutnya Salsa saat melihat adik iparnya itu menyuruh putrinya untuk melakukan pus'ap

" Astaga apa yang wanita itu lakukan kepada putriku " gumam Salsa kaget

" aku tidak bisah membiarkannya bisah bisah nanti putriku berubah jadi kejam aku sudah susah payah membuat putriku menjadi wanita yang lembut tapi wanita itu " lanjutnya lagi dia merasa sangat kesal kepada adik iparnya itu Salsa tidak ingin melihat putri satu satunya itu berkelakuan kasar

" ada apa " tanya Gilang yang tiba-tiba menghampiri istrinya itu

" lihat disana " jawab Salsa sambil menunjuk ke arah halaman belakang dimana saat ini Aurora dan Karina berada

Gilang yang melihat itu tersenyum

" lalu apa yang kau khawatirkan " tanya Gilang bingung kepada istrinya itu

" Astaga ayah, kenapa expresimu sesantai itu, disaat putri kita di buat seperti itu oleh adikmu " Salsa merasa marah kepada suaminya itu bisah bisanya suaminya sesantai itu disaat posisinya dia saat ini sedang mengkhawatirkan putrinya

" untuk apa aku khawatir, bukankah dari sejak kecil Aurora sering melakukan itu " ucap Gilang mengangkat sebelah alisnya dan menatap bingung kepada istrinya itu

" bukan begitu Ayah tapi Aurora itu perempuan tidak seharusnya perempuan melakukan hal seperti itu, bunda khawatir dia akan menjadi wanita yang kejam dan akan membahayakan dirinya sendiri Bunda tidak mau terjadi apa apa kepada putri bunda " Salsa menjelaskan kepada suaminya itu karena benar saja dia tidak mau melihat putrinya itu kenapa napa dan berubah menjadi wanita yang kejam

" kau Jagan khawatir, semuanya akan baik baik saja " ucap Gilang menyakinkan istrinya itu

" lebih baik kita istirahat " ajak Gilang merangkul pundak istrinya lalu membawanya masuk kedalam kamar

sedangkan di halaman belakang baru saja Aurora menyelesaikan pus'up nya yang ke seratus kali itu dan saat ini dia sedang terbaring diatas rumput seraya ngos ngos'an dan keringat kini sudah membajiri seluruh tubuhnya

" ck.... kau terlalu lemah " ucap Karina berdiri dari duduknya

" ayo bangun " lanjutnya lagi

" lanjut besok ya Aunty aku sudah lelah rasanya semua tulang tulang ku mau patah " keluh Aurora dengan matanya yang masih fokus menatap kelangit malam

" tidak ada alasan ayo bangun, " paksa Karina

Aurora menghembuskan nafasnya dengan kasar

" hhhuuuuuffff.... baiklah " ucapnya dan langsung berdiri

" sekarang kau berlari keliling halaman ini sebanyak limabelas kali putaran " ucap Karina yang langsung membuat mulut Aurora mengangah

" apa Aunty tidak salah bicara, " tanya Aurora memastikan

" lakukan cepat atau aku akan menambah nya " Karina mengangkat alisnya sebelah serata melipat kedua tangannya di depan dada

" baiklah " dan dengan pasrah Aurora melakukan itu

" kenapa aku seperti ini dulu aku bahkan bisah melakukan pus'up sampai seribu kali banyaknya tapi ini aku hanya melakukan seratus kali saja tapi rasanya tulangku sudah mau patah " gumam Aurora sambil berlari

" larinya dipercepat lagi " teriak Karina karena melihat Aurora yang kini sudah memelangkan larinya

" uuuuhhhhh.... " Aurora menghembuskan nafasnya dan langsung menambah laju larinya itu

saat Aurora melakukan lari trakhir nya tiba tiba dia teringat dengan bundanya

" Astaga apa reaksi bunda saat tau kalo aku melakukan ini lagi " gumamnya seraya mememukul jidatnya

saat sudah sampai di hadapadan Karina dengan nafas yang ngos ngos an Karina langsung memberikan sebotol air mineral kepada keponakannya itu

" minumlah dulu " ucap Karina dan dengan cepat Aurora mengambilnya dan mendudukan didirnya di kursi dan langsu meneguk air itu sampai habis

Karina yang melihat itu tersenyum lalu duduk di sampin keponakannya itu

" apa selama Aunty berada di Amerika bundamu melarang mu melakukan ini lagi " tanya Karina

Aurora hanya melirik Karina tampa menjawabnya dia tidak akan memberitahu apa saja larangan Bunda nya itu saat Karina kembali ke Amerika karena Aurora takut Karina akan memarahi bundanya

" Aunty tau kau tidak mau mengatakannya, baiklah malam ini sampai disini dulu latihannya, dan besok pagi sehabis sarapan pagi temui Aunty di lantai tiga " ucap Karina menepuk sekilas pundak keponakannya itu lalu berdiri dari duduknya dan meninggalkan Aurora disana sendirian

" sebenarnya aku sangat menyukai ini tetapi aku tidak ingin melihat Bunda menangis melihat aku yang melakukan hal seperti ini, " khawatir Aurora karena benar saja beberapa bunan lalu Bundanya itu sampai menangis di hadapannya gara gara pernah melihat Aurora melemparkan pisau kepada salah satu pencopet yang pernah mencopet nya di jalanan dan dengan mulus pisau itu menancap dengan sempurna di bahu sang pencopet

dan kejadian bebera bulan lalu itu sempat membawa Aurora masuk ke jalur hukum tetapi dengan Kekuasaan yang dimiliki oleh Gilang dengan mudah Aurora bebas dari kasus itu dan pada saat itu juga Salsa melarang lagi putrinya untuk melakukan hal seperti itu dan melarang Aurora untuk berlatih .

.

.

.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!