Diawali dengan kisah perjalanan cinta seorang gadis muda bernama Iren Zefanya, saat pertama kali diterima bekerja diperusahaan ternama di kota nya,,,
Ada salah satu pria yang Iren kagumi saat di kantornya, tapi yang tidak diketahuinya pria itu adalah anak tunggal pemilik perusahaan tersebut,,,
Bagaimana selanjutnya perjalanan cintanya Iren?, apakah dia bisa memperjuangkan cintanya bersama pria itu?, atau dengan pria yang lainnya? yuk simak cerita selanjutnya bestieee...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rainara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30
“Suu.. sudah pak, terima kasih ya sudah menolong saya kemarin dari para preman itu hehe” iren sedikit mengencangkan suaranya agar didengar oleh rekan kantornya supaya mereka tak salah paham...
“Bagusla kalu begitu, bekerjalah dengan baik” abian menepuk pelan bahu iren sambil tersenyum kecil…
"OMG...!!! beruntung nya mata ku pagi ini melihat senyuman pak abian"
“Oh ternyata pak abian sudah menolong iren”
“Wahh pak abian juga menyentuh bahu iren kok bisa ya”
“Iya kan biasanya dia tak ingin disentuh atau menyentuh para karyawannya ya”
“Beruntungnya iren”
"Sok cantik banget si tu anak baru, baru aja kerja berapa bulan uda mulai ngegoda boss abian"
"pasti dia sudah mengatur skenario kejadian nya biar ditolong sama pak abian"
"Pake pelet apa dia bisa membuat sang boss menolongnya"
“Iya bener baru kali ini juga pak abian menanyai kondisi karyawannya”
Banyak sekali bisik bisikan para karyawan yang melihat kejadian itu, ada yang kagum, ada juga yang iri hati...
Wajah iren sudah seperti kepiting rebus saat mendengar bisikan bisikan kecil para rekannya, iren juga kes mendengar ucapan mereka yang berburuk sangka dengannya, bisa bisanya mereka menganggap kejadian tragis itu adalah skenario yang sudah iren buat....
“Sekali lagi terimakasih ya pak” Iren membungkuk kan badannya tanda hormat kepada abian, iren ingin abian segera pergi…
Abian pun hanya tersenyum melihat wajah yang tampak kesal dan juga malu, wajah iren merah seperti kepiting rebus, abian kembali berjalan kearah ruangannya…
......................
“Aku baru tau kau suka menolong orang bian” ucap seno berjalan menuju mesin kopi diruangan abian...
“Apa aku harus lapor kepadamu jika aku ingin menolong orang” jawab ketus abian...
“Bukan bukan begitu maksudku, bagus si jika kau menolong orang, tapi kenapa kau menghawatirkan kondisinya, bukankah kau sangat tidak perduli dengan kondisi orang yang kau tolong?” tanya seno penasaran...
Seno pernah menyaksikan kebaikan abian menolong orang yang kecelakaan, tapi abian hanya menolong orang tersebut naik diambulance, selama menolong abian hanya dia dan tidak menanyai bagaimana keadaan orang tersebut, dia hanya membantu tanpa berbicara, setelah itu abian balik ke mobilnya...
“Ahh sudah kau sangat cerewet akhir akhir ini, apa kau sudah bosan bekerja disini? " abian menatap seno tajam...
“Kau seperti dukun saja bisa memindah mindahkan aku” jawab seno singkat, seno sudah bisa menebak pikiran abian yang akan memindahkan nya di perusahaan milik keluarga abian yang ada diluar negri...
“Yang aku tau ya kau sering si menolong orang, tapi setelah menolong kau tidak perduli lagi bagaimana dengan keadaannya, atau terlihat khawatir, tapi tadi wajahmu seperti khawatir dan sekaligus Bahagia karna melihat wanita itu baik baik saja, haaa apa kau?” seno lagi lagi memancing amarah abian, dan ucapannya pun terhenti saat mendapat tatapan tajam dari abian...
“Apa kau menyukainya?” seno melanjutkan ucapannya sambil berlari keluar ruangan saat abian melemparkan bantal sofa kearahnya…
"Sialan lo" ucap abian lagi-lagi kesal dengan tingkah seno yang selalu menggodanya...
Abian bangkit dari kursinya dan mengambil bantal yang tadi ia lemparkan, saat berjalan mata abian tertuju diarah luar ruangan kacanya, dia melihat iren sedang fokus bekerja, sambil tersenyum kecil abian terus melihat ke arah iren...
"Apa aku benar benar sudah menyukainya?" batin abian...
...****************...