NovelToon NovelToon
Nona Muda Jadi Anak Pembantu

Nona Muda Jadi Anak Pembantu

Status: sedang berlangsung
Genre:Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:19.5k
Nilai: 5
Nama Author: To Raja

Seorang Nona Muda tiba-tiba terbangun dalam tubuh anak seorang pembantu dan sopir. Langsung menghabiskan satu malam dengan seorang tuan muda yang membuatnya dikejar-kejar oleh pria itu.

Dari anak pembantu yang biasanya tidak tahu apa-apa dan hanya menurut saja jika disuruh, tiba-tiba berubah menjadi sangat arogan dan sulit dikendalikan.

Kepintaran dan kecerdikannya membuat para majikannya harus memutar otak untuk menghadapi perempuan yang tiba-tiba mengancam posisi dan bisnis mereka.

"Kita harus melakukan sesuatu Bu, atau perempuan itu akan melindas kita semua!"

Semua orang panik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10. Wajah Heryani tidak bisa disembuhkan

"Heryani sudah pulang?" Tanya Regar pada istrinya ketika dia pulang dari kantor.

"Belum," jawab Veronica dengan santai membantu suaminya melepaskan jas.

"Sudah 3 hari ini dia tidak ada di rumah, Memangnya dia pergi ke mana?" Tanya Regar kebingungan Sebab Dia memiliki sebuah rencana untuk kembali mempertemukan putrinya dengan salah seorang anak dari rekan bisnisnya.

"Dia pergi bersama teman-temannya," jawab Veronica dengan santai sambil mengambilkan pakaian ganti untuk suaminya.

'pasti sekarang Heryani sedang menghabiskan bulan madunya bersama Iwan, jadi tidak ada yang perlu dikawatirkan. Tapi kenapa dia tidak mengingat ibunya setelah mendapatkan pria kaya raya dan tampan?' Gerutu Veronica dalam hati yang cukup kecewa pada putrinya yang Bahkan tidak menghubunginya setelah Apa yang ia lakukan untuk membantu putrinya menjadi istri konglomerat.

"Jadi kapan rencananya dia akan pulang?" Regar kembali bertanya.

"Dia pergi bersama teman-temannya untuk bersenang-senang, jadi aku juga tidak tahu kapan dia akan pul--"

"Nyonya!"

Tok tok tok...

Suara panik seorang pelayan mengetuk pintu kamar membuat Veronica dan suaminya bertatapan satu sama lain lalu Veronica berlari menghampiri pintu.

Clek!

"Ada apa?" Tanya Veronica dengan panik, dia cemas ada sesuatu yang buruk yang telah terjadi membuat pelayan dengan tidak sopan mengetuk pintu dan berteriak ke kamarnya.

Sang pelayan berkata, "Nona muda sudah pulang, tapi--"

"Dia sudah pulang?" Veronica tersenyum sambil berlari ke arah ruang tamu.

'Akhirnya putriku pulang ke rumah dia pasti kembali bersama menantuku,' ucap Veronica dalam hati yang merasa begitu senang.

Tapi betapa terkejutnya Veronica saat melihat putrinya telah duduk di sofa dengan wajah tertunduk dan menggunakan pakaian rumah sakit.

"Sayang? Apa yang,,," Veronica menghentikan ucapannya dan langkahnya saat putrinya mengangkat kepalanya dan terlihat wajah putrinya penuh dengan perban. Putrinya juga sedang menangis.

"Ibu,, hiks, ,hiks,," Isak Heryani langsung membuat Veronica menghampiri putrinya dan membawa putrinya ke pelukannya.

Veronica masih belum mengerti apa yang terjadi, sehingga perempuan itu hanya diam saja membiarkan Heryani terus menangis diperlukannya.

Dia punya banyak pertanyaan dalam benaknya namun tidak dapat bertanya di saat seperti itu.

Beberapa saat mereka berpelukan, Regar muncul ke ruang tamu dan terkejut melihat 2 perempuan yang saling berpelukan.

"Apa yang terjadi?" Tanya Regar dengan panik menghampiri dua orang itu hingga Heriyani dan ibunya melepaskan pelukan mereka dan betapa terkejutnya Regar saat melihat kondisi wajah yang hampir seluruh wajahnya dibalut dengan perban.

"Apa yang terjadi padamu?" Tanya Regar sambil memegangnya kepala putrinya, ia memperhatikan Bagaimana keadaan putrinya yang sangat buruk.

Air mata Heryani masih berderai membasahi perban yang ada di wajahnya, "ayah,, hiks,, hiks,,, ayah, Bagaimana aku akan hidup sekarang?" Ishak Heriyani.

"Kita ke rumah sakit sekarang!" Ucap Regar langsung menggendong putrinya yang tampak begitu lemah dan membawa putrinya ke mobil.

Semua pekerja di rumah itu sangat terkejut, mereka terdiam memandangi keadaan noda-muda mereka yang terlihat sangat buruk.

Dan setelah memasuki mobil, Veronica menurunkan jendela mobilnya sambil melototi para pelayan yang tampak menatap kasihan ke arah mereka, "kerjakan pekerjaan kalian! Jangan bergosip!" tegas Veronica yang tidak senang dengan tatapan para pelayan di sana.

Setelah menutup kembali kaca mobil, Veronica berbalik menatap putrinya yang duduk di sampingnya.

"Ceritakan apa yang terjadi, kenapa wajahmu bisa seperti itu?" Tanya Veronica yang begitu panik melihat keadaan putrinya.

"Ini semua karena Iwan Bu! Hiks hiks,," ucap Heryani membuat Veronica dan Regar sangat terkejut.

"Iwan katamu? Pria yang terakhir kali Ayah pertemukan denganmu?" Tanya Regar dijawab anggukan Heryani.

"I,, Iwan? Apa yang dia lakukan pada mu?" Tanya Veronica tiba-tiba sangat panik,, kalau suaminya mengetahui masalah 'itu' maka dia akan terkena amarah yang besar.

"Pria itu meninggalkanku di hari pernikahan kami dan menyuruh pengawalnya untuk merusak wajah ku! Huhu hikss hiks,, ibu,,, bagaimana ini?" Isak Heryani sangat mengejutkan Veronica.

"Dia menyuruh orang-orang merusak wajahmu? Kenapa?" Veronica menatap suaminya.

"Pernikahan katamu?" Regar menatap balik istrinya, "ceritakan apa yang terjadi!" Tegas Regar bersamaan dengan mobil mereka yang telah tiba di sebuah klinik dokter beda plastik.

Maka Veronica mengabaikan ucapan suaminya dan langsung membuka mobil lalu membantu Heriyani turun dari mobil dan mereka Langsung memasuki klinik kecantikan tersebut.

Setelah masuk dan mendaftar, maka mereka akhirnya bisa bertemu dengan seorang dokter umum yang bertugas di tempat itu.

Dokter umum sangat terkejut melihat kedatangan pasiennya yang tampak sangat buruk.

"Apa yang terjadi padanya?" Tanya sang dokter sambil mengeluarkan alat pengukur tensi untuk mengecek kesehatan pasien dihadapannya.

Veronica menata putrinya, "katakan apa yang terjadi," ucap Veronika.

"Wajahku disayat oleh seseorang," ucap Heriyani mengejutkan sang dokter.

"Apa kalian butuh visum?" Tanya sang dokter yang merasa bahwa orang-orang itu telah pergi ke alamat yang salah.

Veronica menatap suaminya tetapi suaminya menggelengkan kepalanya membuat Veronica terkejut.

"Apa maksudnya kita tidak butuh visum? Putri kita seperti ini gara-gara pria itu, jadi kita harus membawa masalah ini ke kantor polisi!" Tegas Veronica.

"Kau mau bisnis kita bangkrut? Kalau mau, maka sekarang juga pergilah ke kantor polisi dan laporkan masalah ini!" Tegas Regar yang kini baru mengingat sesuatu yang dikirimkan padanya beberapa hari yang lalu.

Sebuah berkas yang berisi bukti-bukti perdagangan ilegal yang mereka lakukan serta beberapa pencucian uang yang melibatkan beberapa orang lainnya.

"Apa?" Veronica sangat terkejut, ia berbalik menatap putrinya, namun saat itu Heriyani hanya tampak tertunduk saja sambil meramas bajunya.

"Tolong rawat dia, kami tidak butuh visum," ucap Regar.

Heryani semakin meneteskan air matanya, perempuan itu tak menduga hasilnya akan seperti ini.

Namun dia tidak berani lagi berbicara apapun dan akhirnya membiarkan sang dokter memaksanya sampai akhirnya mereka kemudian dioper ke dokter bedah kecantikan dan perban wajahnya dibuka.

Veronica dan Regar yang menemani Putri mereka sangat terkejut melihat banyaknya sayatan di wajah putrinya, dan bukan hanya banyak tetapi juga dalam dan tampaknya tidak diobati dengan benar.

"Tolong buat wajah Putri saya kembali seperti semula," ucap Veronica yang tidak bisa membiarkan putrinya yang memiliki wajah cantik akhirnya harus berakhir mengerikan seperti saat ini.

Sang dokter pun memperhatikan luka tersebut, "kami akan memindai lukanya untuk melihat apakah bisa mengobatinya. Tapi untuk kembali seperti semula, ini mustahil untuk dilakukan. Setidaknya nanti akan ada bekas luka di sana dan--"

"Apa?!" Heriyani kembali menangis, dia tidak bisa membayangkan dirinya akan menjadi cacat seumur hidup dan terlebih cacatnya itu tepat berada di wajahnya.

Ke mana-mana dia pergi semua orang akan melihatnya!

"Apakah sama sekali tidak ada cara?" Tanya Veronica panik.

"Meski Anda ke luar negeri pun, jawaban dokter akan tetap sama. Luka ini sangat dalam, dan sudah dibiarkan beberapa hari sehingga penutupan lukanya akan sangat sulit dan meskipun ada cara untuk membuat lukanya tidak terlihat, itu hanya bisa dilakukan dengan cangkok kulit yang menyakitkan. Tetapi hasilnya tidak akan sempurna dan tetap akan meninggalkan bekas di sana," ucap sang dokter.

Mendengar ucapan dokter, maka Heryani tidak bisa menahan dirinya lagi, pandangannya seketika menjelang dan akhirnya jatuh pingsan tak sadarkan diri.

Tamat sudah riwayatnya!

1
Mahyum
udah mampir kak
Moh Rifti
crazy upnya kk
Moh Rifti
next
Vajar Tri
buhahahahahahhaha Heriyani jangan marah marah ma tar darah tinggi kumat 🤣🤣🤣🤣
Vajar Tri
her baik baik ngasih kesempatan Vanessa dapet mobil 😁 nanti jangan marah ma 🤣🤣🤣🤣
Vajar Tri
ayo tebak tebakan siapa cowok nya ? tau gak ...aku tahu lho 🤭🤭🤭🤭
MSIT
Luar biasa
Tiara Bella
sirik aja heriyani....
kaylla salsabella
wuhhaaaaa .....gimana ....gimana perasaan mu Heriyani
Nay
Nah loh 🤣🤣🤣🤣🤣
Nay
Hohohohoho…
Tiara Bella
lanjut KK....
kaylla salsabella
ayo Vanessa tunjukkan pada tuan putri
Yuliani Latif
hi Thor...sy mampir ya.smg ceritanya seru mcm 2 novelmu yg terdahulu
Nay
🤣🤣 pinteerrr
Tiara Bella
lanjut....
iin marlina
salah lawan heriyani
kaylla salsabella
wah pasti Vanessa berhasil
Nitnot
Luar biasa
kaylla salsabella
lanjut thor 🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!