Seorang gadis yang berasal dari masa depan bertransmigrasi pada masa lalu di tubuh gadis bodoh keluarga petani yang miskin.
Mereka sebenarnya adalah keluarga bangsawan yang dijebak dan diasingkan.
Bisakah gadis ini dengan sistem pertanian yang mengikutinya bertransmigrasi mengubahkan dan mengangkat kembali harkat dan martabat keluarga nya...
Atau musuh-musuh ayahnya justru akan menghalangi jalannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Liyo Owi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Blue bebas...
Pagi-pagi bangun dari tidur, Joan mendengarkan suara keributan di ruang dimensi pertaniannya. Melihat saudara-saudaranya masih tertidur, Joan segera masuk ke ruang pertanian dimensinya.
Biar bagaimanapun keributan yang terjadi di ruang dimensi pertaniannya tidak akan bisa didengar orang lain selain Joan sebagai pemilik ruang dimensi pertaniannya.
Hanya kalau saudaranya melihat Joan tiba-tiba menghilang dari tempatnya berdiri tentu saja itu akan mengundang keributan.
Itulah sebabnya Joan sangat berhati-hati saat masuk ruang dimensi pertaniannya sehingga dia harus benar-benar memastikan bahwa tidak ada saudara nya yang melihatnya saat dia masuk ke dalam ruang dimensi pertaniannya.
Joan masuk ke dalam ruang dimensi pertaniannya dan langsung masuk ke toko hanya untuk melihat serpihan kerabang telur dari cangkang blue terserak di lantai toko itu tapi tidak apa-apa di sana.
Joan mencari-cari tapi dia tidak menemukan blue dan dia tidak tahu wujud Blue yang sebenarnya karena selama ini dia hanya mendengar suara Blue dalam pikirannya.
Joan mendengar suara pekikan kegirangan dari ladang padi nya dan di sana dia melihat seekor burung berwarna biru seperti burung macaw.
"Kuberi nama Blue ternyata warna bulunya memang biru".
Joan terpana melihat burung macaw berwarna biru karena baru kali ini dia melihat burung macaw yang biasanya hanya dia lihat gambar-gambarnya saja.
Blue terbang berkeliling ruang dimensi pertanian dengan gembira karena sudah lama dia merindukan kebebasan.
"Aku bebas, ha ha ha. Aku benar-benar bebas dan warna buluku cantik sekali".
Setelah terbang berapa lama, akhirnya Blue berhenti terbang dan hinggap di bahu Joan sambil menggesekkan kepalanya ke pipi Joan yang tembem.
"Hai Joan, aku Blue. Aku senang engkau menamaiku Blue karena itu sangat cocok dengan warna buluku"; Blue berkata dengan riang.
Suaranya persis seperti suara anak-anak berumur empat tahunan dan agak parau seperti suara burung beo.
Joan mengelus kepala Blue sambil menjawabnya:
"Bagus kalau kau senang dengan namamu. Apakah sekarang kau juga bisa menemaniku di luar ruang dimensi pertanian ini".
"Ya, aku sudah bisa menemanimu di luar ruang dimensi pertanian ini"; jawab Blue.
"Tapi untuk sementara jangan menampakkan diri kepada orang lain dulu, aku harus mencari cara untuk memperkenalkanmu kepada mereka"; kata Joan lagi
"Oke, sekarang hanya kamu yang bisa melihatku"; Blue menjawab.
Joan melihat tubuh Blue yang sekarang menjadi transparan tetapi dia masih bisa melihatnya.
Ruangan dimensi pertanian Joan menjadi lebih luas daripada sebelumnya dan ada danau kecil yang airnya berasal dari sumber mata air surgawi. Ada juga sebuah pohon buah pir yang dipenuhi dengan buah-buah yang terlihat sudah matang di pinggir danau itu.
Joan memetik beberapa buah pir dari pohon itu, dia memakannya dan rasanya sangat menyegarkan. Joan disertai oleh Blue yang duduk di atas bahunya dan keluar dari ruang dimensi pertanian.
Adik-adik nya masih belum bangun, jadi Joan pergi ke luar dari kamarnya. Ibunya sedang memasak bubur di dapur. Joan mendengar ibunya bergumam sendiri;
" Kenapa berasnya harum sekali, apa tuan Wang memberikan beras premium bagi kami. Bukankah harga beras premium ini mahal sekali harganya".
"Ada apa Bu, kok ngomong sendiri"; kata Joan sambil mencolek bahu ibunya.
"Aduh Joan, kamu mengejutkan ibu saja"; kata ibu Joan sambil meluruskan tubuhnya.
"Ini lho, beras yang diberikan tuan Wang harum sekali dan berasnya terasa punel sekali. Kalau kita jual dan belikan beras yang lebih murah pasti kita akan dapatkan berapa karung lebih banyak"; usul ibu kepada Joan.
Tentu saja ibu Joan tidak tahu bahwa beras itu berasal dari ruang dimensi pertanian milik Joan, yang ibu tahu, beras itu berasal dari pemberian tuan Wang sebagai kompensasi bagi Joan.
"Jangan Bu, tidak enak sama tuan Wang kalau dia tahu berasnya kita jual";
Kata Joan yang merasa sayang kalau berasnya dinikmati orang lain. Nanti kalau produksi berasnya di ruang dimensi pertaniannya sudah banyak, barulah dia akan menjual persediaan berasnya.
"Ibu tidak bersungguh-sungguh, hanya merasa sayang kalau beras yang mahal ini kita makan, kan nanti cepat habis"; kata ibu dengan enggan.
"Ah ibu ini, gak apa-apa kan memang beras ini ada untuk dinikmati. Nanti kalau sudah habis pasti Tuhan akan memberkati kita lagi".
"Menurut ku, juga tidak masalah kalau kita memasak nasi, bukan hanya bubur. Kasihan ayah dan adik-adik. Lihat tubuh mereka kurus karena kekurangan gizi. Bubur juga tidak bisa mengenyangkan perut kita";
Joan membujuk ibunya untuk memasak nasi dan bukannya bubur seperti biasanya.
Ibu melihat tubuh Joan yang kurus juga dirinya sendiri yang juga merasa bubur tidak cukup mengenyangkan mereka. Lagi pula beras itu memang didapatkan oleh Joan.
Tetapi ibu tidak begitu rela mengingat Joan harus menderita pukulan dulu untuk menerima beras dari tuan Wang.
"Ayo lah Bu, percaya lah. Pasti Tuhan akan berkati kita asal kita sungguh-sungguh percaya"; Joan membujuk ibunya.
Akhirnya ibu Joan menganggukkan kepalanya dan menyetujui usulan Joan untuk memasak nasi.
Joan gembira sekali, dia mengambil beberapa sayuran dari kebun dan membantu ibunya untuk memasak.
Blue dalam bentuk kasat mata terbang berkeliling di desa itu sampai kepinggiran desa itu. Terbang di atas pepohonan hutan dan melihat ada berapa binatang mistik di dalam bagian dalam hutan itu.
Blue terbang mengitari hutan itu berapa kali dan akhirnya kembali ke rumah Joan.
Baru pertama kali terbang, Blue sudah merasa lelah. Jadi dia masuk kembali ke ruang dimensi dan beristirahat sambil makan buah pir di ruang dimensi.
Joan mengambil buah pir nya dan memotongnya menjadi berapa bagian. Menaruhnya di piring dan menyiapkan piring yang ditatanya di meja makan untuk meletakkan nasi buat mereka makan pagi.
Ayah dan adik-adik Joan sudah bangun dan mandi, mereka segera duduk di sekitar meja makan untuk menikmati makan pagi.
Biasanya pagi hari mereka hanya makan ubi jalar rebus dan minum air hangat tetapi mata mereka berbinar saat melihat ibu dan Joan meletakkan baskom yang berisi nasi juga cah sayur di atas meja makan.
"Hore, akhirnya kita makan nasi'; kata adik-adik Joan dengan gembira.
Ayah Joan memandang nasi dan sayur yang tersedia di meja, dia tidak berkata apa-apa tetapi kembali dia menyadari bahwa nasi dan sayur itu juga mengandung energi mistik, terutama nasi itu yang lebih banyak mengandung energi mistik.
Ayah Joan merasakan semalam tubuhnya lebih bugar dan dia merasakan juga tanda-tanda terobosan pada meridiannya yang selama ini tersegel.
Mereka mulai makan nasi dan sayur itu dan ayah Joan merasa tubuhnya menjadi panas sehingga ia mulai berkeringat. Ayah Joan meninggalkan meja makan dan masuk ke dalam kamarnya. Dia mulai bermeditasi untuk membimbing energi mistik itu untuk menerobos meridiannya yang tersegel.
Ayah merasakan otot-otot tubuhnya seperti mengembang dan meridiannya menjadi melebar. Dia mulai merasakan kesakitan tetapi dia menahannya karena dia tahu itu tanda-tanda dia akan melakukan terobosan.
Hatinya gembira sekali karena dia sudah lama menginginkan pemulihan untuk tubuhnya. Sudah lama dia menjadi orang yang tidak berguna tetapi hari ini dia sudah merasakan bahwa dia akan kembali pada puncak kekuatannya..
Ibu Joan juga merasakan bahwa setelah makan bubur itu, tubuh nya juga bertambah energik. Dia tidak lagi merasakan kelelahan seperti hari-hari sebelumnya.
Ibu Joan juga melihat perubahan pada tubuh anak-anaknya yang terlihat mulai ada perubahan setelah memakan nasi dan minum air mineral surgawi yang diisikan ketempat persediaan air oleh Joan.
Joan juga menyiram sayuran di ladang ayahnya dengan air mineral surgawi sehingga sayurannya menjadi lebih hijau, juga daunnya menjadi lebih lebar dan bergizi tinggi.
Joan melihat ayahnya yang masuk ke kamar. Dia menjadi gembira tetapi juga kuatir tapi Joan tahu, dia tidak mungkin menyembunyikan hal itu terlalu lama.
Lebih baik menghadap kenyataan yang ada daripada menyimpan rahasia itu berlama-lama.
menyala kaltim kuuhhh😁😁😁😁😘😘😘😘